Sabtu, 28 Mei 2022

[Global] Gedung Militer Iran Diserang Drone Bunuh Diri

✈ Insiden Misterius ✈ Kompleks militer Parchin, Iran, yang diserang drone bunuh diri hingga tewaskan satu orang. [Foto/Screenshot Google Earth]

Sumber-sumber Teheran dan seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa sebuah gedung militer di Iran menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak (drone) bunuh diri awal pekan ini.

Insiden ini masih misterius, karena drone bunuh diri tersebut diluncurkan dari dalam wilayah Iran.

Menurut laporan New York Times, Sabtu (28/5/2022), serangan itu menargetkan kompleks militer Parchin menggunakan drone bunuh diri quadcopter.

Serangan tersebut, yang juga menewaskan seorang insinyur Iran dan melukai yang lain, menargetkan sebuah bangunan yang dilaporkan digunakan untuk pengembangan pesawat tak berawak.

New York Times mengutip sumber-sumber Iran yang mengatakan drone diluncurkan dari dalam Iran. Meskipun laporan itu menduga Israel berada di balik serangan ini, para pejabat Teheran belum berkomentar.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada New York Times bahwa pesawat tak berawak itu menargetkan fasilitas Parchin, tetapi tidak mengatakan siapa yang melakukan serangan itu.

Pengungkapan ini datang hanya beberapa hari setelah Israel disalahkan atas pembunuhan seorang kolonel senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran yang mengendarai mobilnya di Teheran.

Iran mengatakan akan merespons pembunuhan kolonel IRGC tersebut.

Tetapi Teheran belum secara terbuka mengakui serangan pesawat tak berawak pada hari Rabu, di mana Kementerian Pertahanan hanya mengatakan bahwa sebuah "insiden" terjadi di Parchin dan itu mengakibatkan satu martir.

Situs Parchin berada di bawah pengawasan baru oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada tahun 2015 ketika Teheran mencapai kesepakatan penting dengan negara-negara besar di mana ia setuju untuk mengekang kegiatan nuklirnya di bawah pengawasan PBB dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.

Iran sebelumnya telah menolak akses IAEA ke Parchin, bersikeras bahwa itu adalah situs militer yang tidak terkait dengan kegiatan nuklir apa pun, tetapi kepala badan tersebut saat itu, mendiang Yukiya Amano, melakukan kunjungan.

Pada Juni 2020, ledakan tangki bensin di area publik di dekat kompleks itu mengguncang ibu kota, yang berjarak 30 kilometer (20 mil). Kementerian Pertahanan saat itu mengatakan insiden itu tidak menimbulkan korban. (min)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.