Minggu, 04 September 2022

[Global] Filipina Diberitakan Akan Pesan Ratusan Unit Rantis MRAP Produksi Thailand

D-Tiger 4×4 The Chaiseri First Win 2 MRAP. [ist]

D
ari segi tampilan, rantis lapis baja ini mirip dengan tipe First Win 4×4 (Hanoman) yang pernah ditampilkan Kopassus (Komando Pasukan Khusus) dalam HUT TNI Ke-74 di tahun 2019. Dan inilah D-Tiger 4×4 yang secara resmi diluncurkan saat pameran pertahanan Defense & Security 2022 di Bangkok, Thailand pada 29 Agustus lalu.

Dikutip dari Janes.com, disebutkan bahwa D-Tiger merupakan kendaraan pertama yang dikembangkan oleh Thai Defense Industry (TDI), yakni sebuah perusahaan joint venture yang didirikan oleh Thailand Defence Technology Institute (DTI) dan Chaiseri pada awal tahun 2022.

D-Tiger adalah rantis lapis baja seberat 12,5 ton dengan kemampuan Mine-Resistant Ambush Protected vehicles (MRAP), yang didasarkan pada multi-purpose vehicle (MPV) First Win Chaiseri. D-Tiger secara visual mirip dengan First Win, meskipun spesifikasi dasarnya berbeda. Juru bicara DTI mengatakan D-Tiger juga menggabungkan lebih banyak teknologi dan komponen yang dikembangkan secara lokal dan sedang dikembangkan untuk memenuhi beberapa persyaratan misi, termasuk operasi komando dan kendali, serta pertempuran infanteri.

D-Tiger 4×4

Juru bicara DTI mengatakan bahwa D-Tiger diposisikan untuk Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand dan untuk pelanggan ekspor, terutama di Asia Tenggara. Terkait ekspor, D-Tiger kabarnya akan dibeli oleh Filipina sebanyak 200 unit. Untuk tujuan produksi, rantis ini akan dibangun di pabrik Chaiseri di Provinsi Pathum Thani, Thailand.

Dari spesifikasi, D-Tiger 4×4 memiliki muatan maksimum 2 ton. Rantis ini dapat mengangkut sembilan personel. Dapur pacunya mengadopsi mesin diesel dengan kekuatan 296 hp, memungkinkan kendaraan mencapai kecepatan 110 km per jam di jalan beraspal, dengan jangkauan jelajah 650 km (kondisi tangki bahan bakar 240 liter).

D-Tiger mengusung perlindungan balistik STANAG 4569, dan STANAG 4569 Lv3b/4a untuk perlindungan pada ranjau. Ban run-flat memungkinkan kendaraan melaju sekitar 150 km setelah bocor akibat terkena proyektil. (Gilang Perdana)

 
Indomiliter  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.