Kamis, 29 Desember 2022

Ancaman Maritim Indonesia di 2023 Masih Seputar Konflik LCS hingga Narkoba

Ilustrasi Bakamla

Badan Keamanan Laut (Bakamla) memprediksi ancaman yang bakal berpotensi mencuat di laut Indonesia pada 2023 belum bergeser dari tahun ini. Menurut Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia, ancaman 2023 salah satunya dari konflik Laut China Selatan (LCS) hingga sindikat penyelundupan narkoba.

"Potensi isu keamanan maritim tahun 2023 antara lain konflik LCS berpotensi untuk mengalami peningkatan eskalasi. Penyelundupan narkoba internasional masih tinggi berasal dari jaringan golden triangle (as-teng) dan golden crescent (timteng)," ujar Aan di Mabes Bakamla RI, Kamis (29/12/2022).

Bakamla juga turut menyoroti perdagangan ganja dari Aceh ke Thailand seiring dilegalkannya ganja di negara tersebut. Terlebih, juga ada ancaman mengenai perampokan yang perlu diamati sejak dini.

Aan mengatakan dalam pelaksanaan patroli, Bakamla berupaya semaksimal mungkin untuk hadir di wilayah perbatasan. Salah satunya, dengan melakukan diplomasi maritim dalam bentuk shadowing kapal pemerintah asing, dan penangkapan Kapal Ikan Asing (KIA).

Adapun pada 2023 nanti, lanjut Aan, pihaknya bakal menjalankan hasil Asean Coast Guard Forum (ACGF). Forum itu melibatkan negara-negara di Asia Tenggara.

"Saya sebagai ketua atau chairman, saya mulai mengatur anggota ACGF mau ngapain aja, salah satunya kunjungan kapal-kapal saya ke Malaysia, Singapura, Filipina dan Vietnam. Kemudian saling tukar perwira," tutur Aan.

"Saya juga bekerja sama dengan UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime), ada tujuh negara yang pelatihan di Indonesia. Jadi, Bakamla membuat semacam short course atau kursus singkat untuk melatih teman-teman coast guard di negara Asean lain," tandasnya. (muh)


  ★
sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.