Sabtu, 13 Agustus 2022

Penampakan Super Hercules C130 J

 Pesanan IndonesiaHercules pesanan TNI AU [Lockheed Martin] ✈️

Baru baru ini website Lockheed Martin menampilkan pesawat Super Hercules baru milik Indonesia, C-130J-30.

Pesawat ini merupakan salah satu dari lima Super Hercules yang akan bergabung dengan armada Hercules C-130 milik TNI AU terkini.

Selain itu Lockheed Martin mempersembahkan pesawat ini menjelang hari kemerdekaan Indonesia.

Memberikan dukungan sepenuhnya atas kemitraan terpercaya demi pemulihan lebih cepat untuk bangkit lebih kuat dalam menghadapi masa depan! Selamat Hari Kemerdekaan kepada Indonesia dan seluruh penduduk Indonesia!
 

 
Garuda Militer  

[Global] Bagaimana Iran Bangkit jadi Begitu Kuat Meski Disanksi AS?

(via REUTERS/WANA NEWS AGENCY)

Iran menjadi sorotan usai mengecam tindakan Israel yang menyerang Gaza, Palestina beberapa waktu lalu. Mereka bahkan siaga, jika Tel Aviv semakin berulah.

"Para pejuang Hizbullah sedang membuat rencana meluncurkan pukulan terakhir terhadap rezim Zionis [Israel]," jelas Komandan Pasukan Al Quds Iran, Esmail Ghaani pada pekan lalu.

Ia kemudian berkata, "[Rencana ini] untuk merealisasikan keinginan Imam Khamenei, yakni benar-benar menghapus Israel dari peta dan muka Bumi."

Sikap Iran terhadap Israel, yang merupakan sekutu dekat Amerika Serikat mencerminkan mereka tampak sejajar. Bahkan program pengayaan nuklirnya membuat kedua negara itu cemas.

Imbas program nuklirnya itu, Iran harus menerima sanksi yang dijatuhkan AS.

Terlepas dari kecaman Teheran, mengapa Iran bisa menjadi negara kuat meski dihukum AS?

Di bawah pemerintahan Ali Khamenei, Iran berambisi melenyapkan Israel dari muka bumi. Mereka bahkan menyebut Tel Aviv sebagai Setan Kecil, dan AS sebagai Setan Besar.

Meski dihujani sanksi, Iran tak kekurangan membuat senjata militer canggih. Misalnya, mereka mengembangkan pesawat tak berawak yang mampu membawa hulu ledak Read 85. Drone ini juga dijuluki sebagai drone bunuh diri.

Pengamat dari Pusat Studi Kajian Strategis (CSIS), Anthony H Cordesman, berpendapat rudal balistik dan UAV bisa senjata efektivitas massal di tangan Iran, demikian dikutip ABC News Australia.

Strategi Iran meningkatkan kekuatannya juga tercermin dari kampanye solidaritas Syiah lintas batas dan ekonomi perlawanan.

  Menang Dominasi atas Irak 

Perang Iran-Irak yang berkecamuk pada 1980 hingga 1988 sempat membuat Iran luluh lantak.

Sejak saat itu, Iran mengembangkan hubungan politik, ekonomi dengan kelompok Syiah Irak. Motif lain dari relasi ini yakni menghilangkan ancaman Irak terhadap keamanan Teheran di masa depan.

Strategi itu tak sia-sia. Pada Pemilu 2010, partai dan kelompok politik Syiah yang didukung Iran muncul sebagai pemenang di Irak. Mereka sempat mengendalikan politik di Baghdad. Tujuan Teheran juga tercapai: mampu mengendalikan kelompok ekstremis Sunni yang mengancam Iran di masa depan.

  Perang Suriah Kesempatan Emas bagi Iran 
Iran mampu mengembangkan banyak drone canggih. (VIA REUTERS/WANA NEWS AGENCY)

Di tahun berikutnya, perang Suriah dan musim semi Arab atau kebangkitan dunia Arab membawa kesempatan tak terduga bagi Iran. Mereka memihak pemerintah sekuler di bawah pimpinan Bashar Al Assad dan mendukung pertumbuhan sekutu di Libanon, Hizbullah.

Pada saat yang sama, kemunculan berbagai kelompok garis keras Sunni, termasuk ISIS membuat peran Iran sebagai pembela Muslim Syiah di Timur Tengah semakin menonjol.

Terlebih, saat Rusia turun tangan dalam perang di Suriah, posisi ini menempatkan Iran dan Rusia sejajar sebagai kekuatan tandingan terhadap blok AS-Saudi.

Sementara itu, ekonomi perlawanan juga menjadi strategi cekatan Iran bertahan hidup di lingkungan ekonomi global yang tidak bersahabat.

Program ini mereka rancang untuk melawan efek negatif sanksi AS dan Uni Eropa. Iran berusaha mengurangi kerentanan guncangan ekonomi global dan regional melalui beragam cara.

Beberapa diantaranya pembangunan kapasitas domestik, mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan dan meningkatkan produksi industri dan daya saing teknologi.

Tujuan besar lain yakni untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas, selaku sumber utama pendapatan Iran.

Berkat langkah tersebut, Teheran kini mampu mengganggu harapan AS untuk menciptakan tatanan regional yang pro-Amerika, mempertahankan akses yang aman ke minyak Teluk Persia dan membela sekutu tradisional Arab.

Invasi AS ke Irak pada 2003 lalu, menjadi titik balik bagi Iran. Perang melawan terorisme yang digaungkan eks Presiden George Bush secara tak sengaja berkontribusi besar terhadap keuntungan Teheran.

Dua musuh Iran, Taliban di Afghanistan dan rezim Saddam Hussein di Irak mengantongi kecaman dari Washington. Dengan demikian, risiko Iran mendapat serangan dari timur dan barat berkurang.

  Meningkatkan Program Pengayaan Uranium 
Rudal Sejjil Iran. (AP/Vahid Salemi)

Selain itu, pendudukan AS di Irak juga memicu program pengayaan uranium Iran yang berpotensi jadi senjata nuklir.

Selama beberapa tahun terakhir, Iran tampaknya muncul lebih kuat dan memperluas pengaruh di kawasan Teluk dan Syams. Salah satu aset Teheran selama satu dekade ini adalah pengembangan militer.

Di pasar senjata kawasan, peran Iran patut diperhitungkan. Pasalnya, pemerintah dan kelompok milisi dari Lebanon dan Suriah membeli senjata dari Teheran.

Pasukan Garda Revolusi Nasional Iran (IRGC) bahkan mampu memproyeksikan kekuatan di Timur Tengah. Mereka mengirim penasihat militer, sukarelawan, dan pelatih ke Irak dan Suriah, termasuk ke kelompok milisi.

Menurut pejabat Israel, Teheran juga membangun pabrik dan situs di Suriah dan Libanon.

Pada 2020 lalu, Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat, Vincent R Stewart sampai- sampai mengidentifikasi Iran sebagai salah satu dari lima ancaman militer utama yang dihadapi negara itu. Ia juga menerangkan kunci kekuatan militer Iran adalah persenjataan rudal.

Di tahun yang sama, Iran berhasil menguji rudal balistik jarak jauh, tank tempur utama, dan kendaraan udara tak berawak. Mereka juga sukses mengetes kapal selam dan kapal serang buatan negeri.

Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, Iran memiliki persenjataan rudal terbesar dan paling beragam di Timur Tengah.

Tercatat, Teheran memiliki 3.000 rudal, mulai dari rudal jelajah, rudal jarak pendek hingga menengah. Beberapa peluru kendalinya bahkan memiliki jangkauan 2.000 hingga 3.000 km yang jika diluncurkan bisa mencapai Israel.

  Posisi Militer Iran 

Di samping soal kebangkitan Iran, dari sisi peringkat kekuatan militer dunia Teheran menduduki posisi ke-14. Mereka melampaui Jerman, Australia, Spanyol dan Israel.

Teheran memiliki 1 juta lebih personel militer. Dari jumlah ini sekitar 575 ribu personel aktif, dan 350 ribu personel cadangan, demikian dikutip Global Fire Power.

Dari segi alat utama sistem pertahanan (Alutsista) Iran juga tak kalah dengan negara lain.

Total pesawat yang mereka miliki sebanyak 543 unit. Lebih rinci, Angkatan Udara Iran memiliki 96 jet pelatih, 12 helikopter penyerang, 197 pesawat tempur, pesawat khusus 9 unit, pesawat penyerang khusus 23 unit, pesawat transportasi 85 unit, kapal tanker tujuh unit, dan helikopter 126 unit.

Sementara itu, untuk Angkatan Darat Iran mempunyai proyektor roket 2.845 unit, kendaraan lapis baja 7.600 unit, artileri self propelled 1.030 unit, serta artileri tembak 2.108 unit.

Angkatan Laut Iran juga tercatat memiliki tujuh fregat, 66 kapal patroli, 19 kapal selam, satu kapal perang ranjau, dan kapal korvet tiga unit.

Iran menjadi negara terbesar ke-17 di dunia, dengan luas 1.6 juta kilometer persegi. Artinya, wilayah ini lebih besar dari gabungan Prancis, Jerman, Belanda, Belgia, Spanyol, dan Portugal, demikian dikutip National Interest. (isa/bac)

 💂  CNN  

[Foto] Puncak Latihan MIliter Bersama Super Garuda Shield 2022

💂 Di Puslatpur Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan Pelaksanaan puncak latihan 'The Combined Arm Live Fire Exercise (Calfex)' melibatkan 698 prajurit TNI AD, 750 prajurit US Army, 88 prajurit Australia Defends Force dengan persenjataan persenjataan dan alutsista yang digunakan yakni meriam 105 KH 178, meriam 105 M119, heli AH-64 Apache, heli UH-60 Blackhawk, helly Bell 412, Astros, Himars, MO 60, dan MO 81.

Helikopter AH64 Apache TNI AD bermanuver dalam puncak latihan bersama (Latma) Super Garuda Shield 2022 di Puslatpur Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Jumat (12/8/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Sejumlah prajurit gabungan TNI AD dan US Army melakukan penembakan dalam puncak latihan bersama (Latma) Super Garuda Shield 2022 di Puslatpur Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Jumat (12/8/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc

Helikopter Bell 412EPI TNI AD (atas) bersama helikopter Black Hawk US Army saat akan melakukan evakuasi medis dalam puncak latihan bersama (Latma) Super Garuda Shield 2022 di Puslatpur Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Jumat (12/8/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Prajurit AS melakukan penembakan rudal Javelin pada puncak latihan bersama (Latma) Super Garuda Shield 2022 di Puslatpur Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Jumat (12/8/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
 💂  Tempo  

Dua KRI TNI AL Tiba di Singapura

Ikuti Joint Minex Pandu 2022 KRI Pulau Rengat-711 dan KRI Pulau Rupat-712 tiba di Singapura. (Dispen Koarmada II)

Dua Kapal Perang Republik Indonesia KRI kelas Mine Hunter dari jajaran Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmada II, yakni KRI Pulau Rengat-711 dan KRI Pulau Rupat-712 terlibat dalam latihan bersama dengan Angkatan Laut Singapura atau Republic of Singapore Navy (RSN) Joint Minex Pandu 2022, tiba dan sandar di Changi Bay Singapore, Pada Rabu (10/8).

Latma Joint Minex Pandu 2022 akan dilaksanakan pada 10 Agustus sampai dengan 16 Agustus 2022, melibatkan unsur 4 kapal perang yakni 2 dari TNI AL yaitu KRI Pulau Rengat – 711, KRI Pulau Rupat – 712 dan 2 dari RSN yaitu RSS Bedok dan RSS Punggol.

Dalam latihan tersebut Komandan Satuan Kapal Ranjau (Dansatran) Koarmada II, Kolonel laut (P) Khalimul Khakim selaku Dansatgas turun langsung dalam pelaksanaan latihan dan On Board di KRI Pulau Rupat – 712 yang di Komandani Mayor laut (P) Tato Taufiqurochman, dan KRI Pulau Rengat- 711 dengan komandan Letkol Laut (P) Farid Ardiyansyah.

Dansatgas Joint Minex Pandu 2022 mengatakan bahwa latihan peperangan ranjau bersama antar 2 Negara yaitu Indonesia dan Singapore merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali dan bertujuan untuk memperkuat hubungan serta meningkatkan kerja sama, interoperabilitas dan pemahaman antara TNI AL dan RSN khususnya mengenai peperangan ranjau serta pertukaran informasi tentang kemampuan dan perkembangan teknologi dari masing-masing negara.

Lebih lanjut Dansatgas mengatakan sasaran dalam latihan tersebut adalah untuk memperkuat hubungan antar kedua angkatan laut melalui latihan bersama dan interaksi sosial, meningkatkan interoperabilitas dan pemahaman doktrin peperangan ranjau antara TNI-AL dan RSN serta memadukan presepsi dalam pelaksanaan penyebaran ranjau, pemburuan ranjau, latihan penembakan, Mine Disposal dan EMDS Firing.

Saya berharap kepada seluruh prajurit yang mengikuti latihan ini, agar mampu meningkatkan keahlian, profesionalitas prajurit TNI-AL khususnya dalam peperangan ranjau, meningkatkan keamanan di daerah selatan Malaka dan TSS, serta meningkatkan hubungan bilateral antar dua negara Indonesia dan Singapura”. Pungkasnya.

  ★ Pelopor Wiratama  

Jumat, 12 Agustus 2022

[Global] Penampakan Pangkalan Udara Rusia di Crimea Pasca Ledakan

Pangkalan udara Rusia di Crimea mengalami kerusakan parah pasca dihantam ledakan dan sejumlah pesawat tempur hancur. Foto/BBC]

Pangkalan udara Rusia di Crimea mengalami kerusakan yang cukup parah akibat ledakan yang terjadi di tempat itu beberapa hari lalu. Sejumlah pesawat tempur Rusia juga hancur.

Hal itu terlihat dari sejumlah foto satelit yang dikeluarkan oleh Planet Labs yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Ini juga membantah penyangkalan Rusia bahwa salah satu pesawatnya rusak.

Pangkalan Udara Saky di barat Crimea yang dikuasai Rusia diguncang oleh serangkaian ledakan pada hari Selasa, menewaskan satu orang. Ukraina belum mengaku bertanggung jawab - tetapi bukti baru ini menunjukkan kemungkinan serangan yang ditargetkan.

Dikutip dari BBC, Kamis (11/8/2022), dalam foto tersebut terlihat landasan pacu pangkalan udara itu tampak utuh, tetapi setidaknya delapan pesawat tampak rusak atau hancur dengan beberapa kawah terlihat. Foto juga menunjukkan area luas bumi hangus yang tersisa dari kebakaran yang meletus.

Sebagian besar pesawat yang rusak atau hancur berada di area spesifik pangkalan di mana sejumlah besar pesawat diparkir di tempat terbuka - jauh dari penutup hanggar.

Dua jenis jet tempur, termasuk Su-24M, telah rusak akibat ledakan, bersama dengan dua bangunan di dekatnya.

Bagaimana pangkalan itu rusak, atau apa, masih belum dikonfirmasi.

William Alberque, dari lembaga think tank pertahanan IISS, mengatakan kepada BBC bahwa dua bangunan mungkin telah digunakan untuk menyimpan senjata sementara, dan akan menjadi sasaran dampak maksimum pada jet tempur yang diparkir di dekatnya.

Landasan pacu pangkalan, dan tempat penyimpanan senjata permanen yang terletak lebih jauh dari pesawat, tampaknya tidak tersentuh.

Alberque mengatakan kemungkinan bahwa amunisi tandan telah digunakan, tetapi Ukraina tidak memiliki jenis rudal yang diperlukan untuk melakukan serangan semacam ini.

Jika Ukraina bertanggung jawab, ia menduga mereka menggunakan rudal S-300 yang digunakan kembali, biasanya untuk serangan permukaan-ke-udara, atau rudal anti-kapal Neptunus.

Tapi Louise Jones, kepala intelijen di McKenzie Intelligence, mengatakan citra satelit tidak cukup meyakinkan.

Jika rudal darurat digunakan, Jones mengatakan tidak ada bukti bahwa mereka kehilangan target potensial.

"Menjadi seakurat itu pada kisaran itu dengan kemungkinan amunisi eksperimental tidak mungkin," ujarnya.

Skenario lain adalah operasi sabotase oleh pasukan khusus Ukraina atau kelompok paramiliter. Jones mengatakan ini bukan tidak mungkin, tapi sekali lagi sangat tidak mungkin.

Penampakan Pangkalan Udara Rusia di Crimea Pasca Ledakan [BBC]

Pilihan ketiga, tambahnya, adalah ledakan itu akibat kecelakaan seperti disebabkan oleh kebocoran bahan bakar, atau amunisi meledak di salah satu dari dua gudang penyimpanan.

Rusia sendiri menyalahkan ledakan itu pada opsi terakhir ini dan mengatakan aturan keselamatan kebakaran dilanggar di pangkalan.

Gambar sebelum dan sesudah dari Planet Labs, yang memantau ratusan umpan satelit di atas Ukraina, adalah konfirmasi independen pertama bahwa pangkalan itu mungkin telah rusak. Sampai saat ini, rincian tentang sejauh mana dampak ledakan masih langka.

Ukraina belum mengaku bertanggung jawab dan menteri pertahanannya menyatakan bahwa tentara Rusia yang ceroboh bisa disalahkan.

"Saya pikir orang-orang militer Rusia di pangkalan udara ini merusak aturan mereka yang sangat sederhana: jangan merokok di tempat-tempat berbahaya," kata Oleksiy Reznikov.

"Itu saja," tegasnya.

Angkatan udara Ukraina sebelumnya mengklaim sekitar selusin pesawat tempur Rusia hancur.

Sementara itu Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, memberikan kesan fakta bahwa ada dua ledakan terpisah menunjukkan serangan daripada kecelakaan. Dia juga membela hak Ukraina untuk menargetkan Crimea.

"Sangat sah bagi Ukraina untuk mengambil kekuatan mematikan, jika perlu untuk mendapatkan kembali tidak hanya wilayahnya, tetapi juga untuk mendorong kembali penyerbunya," katanya kepada BBC.

Setiap serangan oleh Ukraina di dalam Crimea akan dilihat sebagai eskalasi perang. Rusia telah membunyikan peringatan bulan lalu ketika mantan Presiden Dmitry Medvedev mengancam bahwa "Hari Penghakiman akan segera menunggu" jika Ukraina menargetkan Crimea.

Crimea secara internasional diakui sebagai bagian dari Ukraina - tetapi semenanjung Laut Hitam itu dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014. Banyak orang Ukraina melihat ini sebagai awal perang mereka dengan Rusia.

Setelah ledakan hari Selasa, Presiden Volodymyr Zelensky mendedikasikan pidato malamnya untuk Crimea dan menyatakan bahwa dia yakin Ukraina harus merebut kembali semenanjung itu sebelum perang dapat berakhir.

Rusia mencaplok Crimea pada Maret 2014, setelah wilayah itu - yang memiliki mayoritas penduduk berbahasa Rusia - memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam sebuah referendum yang dianggap ilegal oleh komunitas global.

Pemungutan suara itu diselenggarakan dengan tergesa-gesa setelah pasukan Rusia yang tidak bertanda mengambil alih beberapa lokasi strategis di sekitar semenanjung.

Aneksasi Rusia terjadi setelah presiden Ukraina yang didukung Rusia digulingkan setelah berbulan-bulan aksi protes pro-Eropa.

Pada 24 Februari tahun ini - delapan tahun setelah pencaplokan Crimea - Moskow meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, menggunakan Crimea sebagai batu loncatan untuk memindahkan pasukan Rusia lebih dalam ke dalam Ukraina. (ian)

 💂  sindonews  

Kamis, 11 Agustus 2022

[Global] China Latihan Kapal Perang 3 Hari di LCS

 Kawasan Kian TegangIlustrasi, China mengerahkan sejumlah kapal perang untuk latihan militer di Laut China Selatan selama tiga hari, di tengah peningkatan ketegangan di kawasan. (Arsip Bakamla)

China mengerahkan sejumlah kapal perang untuk latihan militer di Laut China Selatan selama tiga hari, di tengah peningkatan ketegangan di kawasan.

Media pemerintah China, CCTV, mengumumkan latihan ini pada Kamis (11/8). Namun, sebagaimana dilansir Reuters, CCTV tak menjabarkan lebih lanjut waktu dan lokasi pasti latihan itu digelar.

Jika benar terjadi, latihan ini digelar di tengah peningkatan ketegangan di kawasan karena China melakukan simulasi perang di dekat Taiwan.

Mereka menggelar latihan besar-besaran tersebut sebagai tanda protes atas kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan.

Beijing sebelumnya sudah mewanti-wanti supaya AS membatalkan kunjungan itu. Namun, Pelosi abai peringatan tersebut.

Setelah beberapa hari, China kemudian mengumumkan bahwa militer sudah menyelesaikan serangkaian tugas di sekitar Taiwan pada Rabu.

Namun, mereka masih akan terus menggelar latihan dan menyiagakan pasukan di posisi siap tempur di sekitar Taiwan.

Sebelumnya, militer China mengumumkan telah menyelesaikan tugas di sekitar Taiwan. Namun, pasukan mereka masih terus latihan dan dalam posisi siaga perang. (isa/has)
 

  ⚓ 
CNN  

Kikav 8 Kostrad Gelar Latihan Taktis Peleton

Latihan Taktis Peleton Kikav 8 Kostrad. (Penkostrad)

K
ompi Kavaleri 8/Kala Setia Cakti (KSC) Kostrad, Malang menggelar kegiatan latihan Taktis Peleton (Lattiston) yang dipimpin langsung oleh Komandan Kompi Kapten Kav Andika Wira Setya bertempat di Wajak Komplek, Kabupaten Malang, Selasa, (9/8).

Latihan Taktis Tingkat Peleton kali ini di gelar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bertempur satuan Kikav 8 Kostrad serta menguji kemampuan perorangan maupun regu dalam jabatannya,” ujar Andika.

Berikutnya latihan ini juga memiliki fungsi dan tugas dalam dinamika operasi pertempuran yang pada hakikatnya adalah melaksanakan pertempuran darat yang bersifat ofensif.

Latihan ini guna mendekati dan menghancurkan musuh dengan menggunakan Ranpur Panser dengan semboyan TRI DAYA CAKTI daya gerak, daya tembak, daya kejut, dan lindung lapis baja,” tutup Andika. (rr)

 
IDM  

Kompilasi P6 ATAV V3 Kopasgat

Buatan PT SSE digunakan latihan bersama Super Garuda Shield 2022 P6 ATAV V3 Kopasgat ★

K
endaraan taktis P6 ATAV produksi lokal PT SSE diturunkan dalam latihan bersama Super Garuda Shield 2022.

Diberitakan sebanyak 2 unit rantis P6 ATAV V3 kopasgat menggunakan RCWS.

Berikut penampakannya dari berbagai sumber :






  Indonesia Teknologi  

Rabu, 10 Agustus 2022

[Global] Perbandingan Rudal Hipersonik yang Dimiliki China dan Rusia

(infografis) ★

Rusia dan China saat ini sedang gencar-gencarnya memproduksi senjata mematikan, salah satunya rudal hipersonik.

Rusia diketahui memiliki rudal hipersonik ini saat invasi ke Ukraina beberapa waktu lalu. Mereka mengerahkan rudal itu untuk pertama kalinya ke Ukraina dan dapat dengan mudah menghancurkan gudang senjata bawah tanah.

Hal ini langsung mendapat perhatian mata dunia yang salah satunya China. Kini negara tersebut telah mengembangkan rudal hipersoniknya sendiri.

Lalu rudal manakah yang lebih hebat? Berikut ini ulasannya:

  1. Perbedaan Nama 
Rudal hipersonik Rusia

Rudal hipersonik milik Rusia yang paling populer adalah 3M22 Zircon, sementara untuk rudal yang menyerang Ukraina ini bernama Kinzhal.

Sementara itu, militer China mulai mengembangkan hipersonik jarak menengah untuk Dongfeng-17 (DF-17) yang baru-baru ini dikembangkan, senjata ini sempat ditampilkan secara terbuka pada parade militer Beijing pada Oktober 2019.

  2. Perbandingan Kecepatan 

Melansir dari DW, Rudal Hipersonik Rusia memiliki kecepatan hingga sepuluh kali lebih cepat dari kecepatan suara yang berarti mencapai Mach 5 hingga Mach 10.

Atau diperkirakan tiga kali lebih cepat dari jet yang meluncurkannya yaitu sekitar 6.540 km per jam.

Sementara rudal hipersonik milik China ini dikabarkan memiliki kecepatan hingga lima kali kecepatan suara atau sekitar 6.174 km per jam atau mungkin lebih cepat.

  3. Perbandingan Kemampuan 
Rudal hipersonik China

Ilmuwan China sendiri sedang dalam proses pengembangan senjata hipersonik yang dapat bergerak mengikuti target dengan cara melacak dan membidiknya.

Karena sistem pelacakan termal saat ini belum mampu melakukan itu.

Tim ilmuwan yang dipimpin Yang Xiaogang dari PLA Rocket Force University of Engineering di Xian, China, ditugaskan untuk mengembangkan mekanisme senjata tersebut.

Merkea menemukan solusi dengan bantuan sensor gerak untuk membuat gambar penuh dengan mengingat semua variabel.

Sementara itu kemampuan rudal hipersonik milik Rusia dapat terbang dengan ketinggian yang jauh lebih rendah dibanding rudal balistik konvensional.

Hal tersebut memungkinkan senjata ini sulit ditangkap radar. Apabila tertangkap jarak antara rudal dan target akan sangat dekat dan akan terlambat untuk menghalau atau mencegatnya.

Selain itu Rudal ini juga dapat mengubah arahnya di tengah penerbangan.

Secara kemampuan antara dua jenis rudal hipersonik ini memiliki kelebihannya masing masing. Seperti Rusia yang unggul dalam hal kecepatan dan kemampuannya yang telah teruji.

Untuk China sendiri yang masih dalam tahap pengembangan direncanakan akan mengusung teknologi baru yang belum dimiliki oleh rudal yang pernah diciptakan sebelumnya. (sya)

  sindonews  

Latihan Operasi Perebutan dan Pengoperasian Pangkalan Udara

Super Garuda Shield 2022 Kendaraan tempur Howitzer Caesar TNI AD turut serta dalam Latma Super Garuda Shield 2022 [antara] ★

S
ebuah kendaraan tempur Howitzer Caesar TNI AD berjalan bersama peluncur roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) saat melakukan latihan serangkaian Super Garuda Shield 2022 di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (9/8/2022).

Latihan tersebut serangkaian Operasi Perebutan dan Pengoperasian Pangkalan Udara (OP3U) yang merupakan bagian dari Operasi Udara Khusus.

Prajurit gabungan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara dan Komando Indo-Pasifik AS (Indopacom) dengan mengendarai kendaraan taktis P6 ATAV berpatroli saat melakukan latihan serangkaian Super Garuda Shield 2022 di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (9/8/2022).

Latihan tersebut serangkaian Operasi Perebutan dan Pengoperasian Pangkalan Udara (OP3U) yang merupakan bagian dari Operasi Udara Khusus (OUK).

Sebuah kendaraan tempur peluncur roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) berjalan keluar dari pesawat MC-130J milik Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) mendarat saat melakukan latihan serangkaian Super Garuda Shield 2022 di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (9/8/2022).

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa meninjau latihan serangkaian Super Garuda Shield 2022 di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (9/8/2022).

  Republika  

Drone Black Hornet Digunakan dalam Latihan Tempur Super Garuda Shield

Drone Seukuran SeranggaDrone mini Black Hornet digunakan dalam latihan tempur Super Garuda Shield yang sedang berlangsung di Indonesia. [FLIR]

Kesempatan latihan tempur bersama bertajuk Super Garuda Shield 2022 antara prajurit TNI dengan militer Amerika Serikat digunakan untuk mempraktikkan penggunaan berbagai perlengkapan dan persenjataan kedua belah pihak.

Di Pusat Latihan Tempur Amborawang, Samboja, 50 km utara Balikpapan, Kalimantan Timur, personel Angkatan Darat Amerika Serikat menampilkan UAV atau pesawat tanpa awak sebagai sarana pengintaian dan peringatan dini, dalam ukuran mini yang bernama Black Hornet.

Black Hornet berukuran kecil dengan panjng kurang dari 10 cm. Ia berpenampilan seperti capung dan digunakan untuk pengintaian.

Dengan kamera resolusi tinggi namun mini, satu Black Hornet bisa menyusup teritori lawan tanpa ketahuan dan mengintai meski dalam gelap.

Ada juga UAV yang lebih besar yang bisa membawa senjata.

TNI juga sudah punya semua peralatan ini,” kata Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, akhir pekan lalu.

Satu Black Hornet berharga hingga Rp 250 juta, dan masuk sistem persenjataan TNI sejak 2021 lampau demikian dilansir dari Antara, Sabtu (7/8/2022).

Sebelum berpraktik tempur di lapangan, para prajurit mengikuti materi yang disampaikan dalam ruangan selama empat hari. Sebelumnya juga dikenalkan rompi MILES untuk melindungi personel dari terjangan peluru dan benda keras/tajam mematikan hingga skala tertentu.

Dalam latihan tempur kali ini, para prajurit dilengkapi sensor di senjata dan dilekatkan pada seragam masing-masing. Maka prajurit yang terkena tembakan maka sensor di tubuhnya akan bersuara atau menyalakan lampu.

"Ini adalah sistem untuk membuat latihan terasa realistis walaupun pelurunya bukan peluru tajam,” kata Perkasa, yang juga memerintahkan prajurit berinteraksi satu sama lain hingga saling mengenal secara lebih baik.

Amborawang merupakan satu dari tiga lokasi latihan tempur Super Garuda Shield 2022. Dua lokasi lagi adalah Batu Raja, Sumatera Selatan, dan Dabo Singkep, Jambi.

  💂 Suara  

Selasa, 09 Agustus 2022

Silang Sengkarut Rencana RI Akuisisi Jet Tempur Rafale Cs

et tempur Rafale saat latihan di atas Prancis, 14 Januari 2020. (Foto/REUTERSs)

Indonesia telah menandatangani kontrak pengadaan 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation pada 10 Februari 2022. Momen tersebut terjadi saat kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis (saat itu) Florence Parly. Nilai kontrak itu sebesar € 5,8 miliar, sementara apabila mengacu pada data dari pihak Indonesia, akuisisi Rafale membutuhkan biaya US$ 7 miliar, termasuk dukungan logistik namun belum termasuk persenjataan. Dari 42 unit jet tempur Rafale, enam buah di antaranya menggunakan alokasi Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) 2021 untuk Kementerian Pertahanan senilai US$ 1,1 miliar. Kini yang menjadi tantangan adalah bagaimana ketersediaan Rupiah Murni Pendamping (RMP) untuk program itu agar kontrak dapat memasuki status efektif.

Kerja sama pertahanan Indonesia dan Prancis diatur dalam Defense Cooperation Agreement (DCA) yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Florence Parly pada 28 Juni 2021 di Paris. Akuisisi Rafale termasuk bagian dari DCA, selain pembelian kapal selam kelas Scorpene. Upaya mewujudkan pengadaan Rafale kini menjadi batu ujian bagi Indonesia dalam menjaga hubungan diplomatik dengan Prancis, terlebih setelah Prancis dikecewakan oleh Australia setelah Negeri Kangguru membatalkan kontrak akuisisi 12 kapal selam diesel elektrik. Indonesia sekarang menjadi pertaruhan penting bagi Prancis sebagai bagian dari upaya negara itu memperkuat kehadiran di kawasan Indo-Pasifik sebagaimana diuraikan dalam dokumen France and Security in the Indo-Pacific yang diterbitkan pada 2019.

Terkait dengan upaya mewujudkan rencana akuisisi 42 Rafale, isu ketersediaan alokasi anggaran merupakan hal kritis yang perlu diperhatikan. Hingga Juni 2022, pesanan 42 Rafale dari Indonesia belum tercatat dalam backlog order Dassault Aviation. Indonesia masih memerlukan Pinjaman Luar Negeri (PLN) sebesar US$ 5,9 miliar untuk membawa pulang 36 Rafale beserta dukungan logistiknya, namun tidak mencakup persenjataan. Dari total alokasi PLN periode 2020-2024 bagi Kementerian Pertahanan sebesar US$20,7 miliar yang ditetapkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, pinjaman murni sebesar US$ 17,6 miliar, sisanya yakni US$ 3,1 miliar harus disediakan oleh Indonesia karena merupakan dana RMP.

PSP 2021 yang terdiri atas 35 kegiatan telah menyerap US$ 7,7 miliar dari alokasi keseluruhan US$ 20,7 miliar, sehingga alokasi PLN yang tersisa adalah US$ 13 miliar. Dalam perkembangan terakhir, Kementerian Pertahanan mempunyai rencana mengalihkan 12 kegiatan dari 35 kegiatan dengan nilai US$ 1,3 miliar. Untuk memenuhi kewajiban kontraktual pembelian 36 Rafale, berarti terdapat sejumlah program pengadaan dalam Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri (DRPLN) 2020-2024 yang harus dibatalkan dan dananya direalokasikan bagi pengadaan jet tempur Rafale. Pertanyaannya, kegiatan apa saja yang akan dibatalkan dan milik angkatan mana saja demi 36 Rafale?

Cara lain agar pembelian 36 Rafale dapat berjalan namun tidak mengorbankan kegiatan lainnya dalam DRPLN adalah tambahan alokasi PLN dari Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan. Apakah akan ada tambahan alokasi PLN untuk Kemenhan sangat tergantung dari lobi antarkementerian, kondisi keuangan negara dan prioritas belanja pemerintah. Rencana pembelian 36 Rafale tergantung pada Kementerian PPN/Bappenas dan Kemenkeu, apakah kontrak 36 Rafale akan masuk dalam Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri (DRPPLN) yang selanjutnya disusul oleh penerbitan PSP? Jangan dilupakan pula aspek politik eksternal, di mana kegagalan Indonesia memenuhi janji untuk mengakuisisi 36 Rafale akan memengaruhi keyakinan Prancis tentang keandalan Indonesia sebagai mitra.

Mirage 2000-9 UEA (Dassault)

Pada sisi lain, Kemenhan masih memiliki ambisi untuk membeli pesawat tempur bekas dalam program yang dikenal sebagai Interim MRCA. Setelah gagal membawa pulang pesawat tempur Eurofighter Typhoon milik Austria, sekarang kementerian yang pernah dipimpin oleh Jenderal M. Jusuf ini hendak membeli Mirage 2000-5 dan atau Mirage 2000-9 dari negara-negara di Teluk Persia. Nilai PLN yang diperlukan untuk dua jenis pesawat tempur buatan Dassault Aviation tersebut adalah US$ 734,5 juta, termasuk dukungan logistik. PLN sebesar US$ 734,5 juta belum termasuk pembangunan fasilitas dukungan operasional jet tempur Mirage di Indonesia.

Sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di Indonesia, pembangunan fasilitas pendukung senantiasa menggunakan Rupiah Murni dari APBN. Belum diketahui berapa miliar Rupiah yang dibutuhkan oleh TNI Angkatan Udara untuk membangun fasilitas pendukung operasional Mirage apabila Kemenhan jadi mengakuisisi jet tempur bekas asal Timur Tengah. Alasan di balik rencana pengadaan jet tempur yang pada 1986 bersaing dengan F-16A/B untuk memperebutkan pasar Indonesia adalah kurangnya jumlah pesawat tempur Indonesia sehingga perlu stop gap dalam jangka pendek. Dengan adanya stop gap, diharapkan kesiapan operasional jet tempur Indonesia meningkat walaupun masa pakai Mirage 2000-5 dan Mirage 2000-9 diperkirakan hanya sekitar 10 tahun hingga 15 tahun ke depan.

Sementara itu, Kemenhan masih mempunyai program lain terkait pesawat tempur, yaitu upgrade 23 F-16C/D Block 25 menjadi setara Viper. Program sudah masuk dalam DRPLN 2020-2024 dan tinggal menunggu penerbitan DRPPLN dan PSP. Walaupun usulan alokasi PLN pengadaan pesawat tempur Mirage dan program upgrade F-16C/D berbeda, namun dengan pagu PLN yang telah ditetapkan oleh Kementerian PPN/Bappenas, sebaiknya Kemenhan mengedepankan skala prioritas. Dalam diktum ekonomi, sumber daya selalu terbatas sehingga perlu prioritas dalam penggunaan sumber daya yang tersedia. (miq/miq)

 
CNBC