⚓️ LPD Terbesar di Asia Tenggara Kapal Landing Platform Dock (LPD) Tipe 071E buatan Cina yang dipesan oleh Angkatan Laut Kerajaan Thailand telah memenuhi atau melampaui persyaratan yang ditetapkan dalam kontrak, yang disambut hangat oleh pejabat Thailand. [weibo]
Galangan Hudong Zhonghua diwartakan telah menuntaskan tahapan uji coba laut (sea trial) kapal serbu amfibi – Landing Platform Dock (LPD) Type 071E (varian ekspor) pesanan Angkatan Laut Kerajaan Thailand, yang ‘dinobatkan’ sebagai LPD terbesar yang dioperasikan angkatan laut di kawasan Asia Tenggara.
Dikutip dari Navalnews.com (8/12/2022), hasil sea trial LPD Type 071E pesanan AL Thailand memperlihatkan semua parameter dan kinerja kapal telah memenuhi atau melampaui persyaratan yang ditetapkan dalam kontrak, dan hal tersebut telah diverifikasi kepada pejabat Thailand.
Kesepakatan akuisisi satu unit LPD Type 071E oleh Thailand telah dilakukan di Beijing pada 9 September 2019 dengan nilai mencapai US$ 200,7 juta (Bangkok Post).
LPD Type 071E pesanan AL Thailand diberi nama HTMS Chang (III) yang berarti ‘gajah’ tetapi juga merupakan nama sebuah pulau di Thailand tempat pertempuran besar Angkatan Laut Kerajaan Thailand pernah terjadi, yaitu Pertempuran Ko Chang pada 17 Januari 1941. Sementara label penanda “III” menyiratkan bahwa ini adalah kapal perang Thailand ketiga yang menyandang nama “Chang.”
Angkatan Laut Cina kini mengoperasikan delapan unit LPD Type 071 yang ditugaskan di armadanya. Thailand adalah pelanggan ekspor pertama dari Type 071E.
HTMS Chang III didaulat sebagai LPD terbesar di Asia Tenggara, pasalnya dari segi tonase, inilah LPD terbesar di kawasan dengan bobot mencapai 25.000 ton. Sebagai perbandingan, LPD TNI AL Makassar Class, bobot penuhnya ‘hanya’ 11.394 ton.
Bagi Cina, selain ini menjadi ekspor perdana LPD, juga menjadi ekspor kapal perang dengan tonase terbesar yang pernah dilakukan Negeri Tirai Bambu. Selain menawarkan ke Thailand, Cina diketahui juga sempat menawarkan LPD Type 071E kepada Malaysia.
LPD Type 071 punya panjang 210 meter dan lebar 28 meter. LPD ini dilengkapi dengan dek kendaraan, dek pendaratan, dan hanggar. Type 071 dapat membawa kombinasi angkut marinir, kendaraan, kapal pendarat (LCU dan hovercraft) serta helikopter. Untuk menggeser pasukan, Type 071 dapat membawa kekuatan satu batalyon infanteri, setara 800 pasukan.
Karena juga mengemban peran sebagai kapal markas, LPD ini dibekali satu unit kanon AK-176 76 mm pada haluan dan empat unit kanon CIWS (Close In Weapon System) AK-630 kaliber 30 mm. Untuk perlindungam, Type 071 dilengkapi 4×18-tube Type 726-4 decoy/chaff launcher.
Dapur pacu LPD Type 071 mengusung gabungan diesel dan diesel terpadu (CODAD) yang propulsinya dikendalikan secara otomatis. Sistem propulsinya terdiri dari empat mesin diesel Shaanxi 16 PC2.6 V400. Setiap mesin dapat menghasilkan tenaga 35.197 kW, sementara untuk kecepatan maksimum 25 knots. Maksimum endurance berlayar Type 071 adalah 60 hari. Dengan kecepatan jelajah 18 knots, Type 071 dapat menjelajah sejauh 19.000 km. (Gila Perdana)
⚓ Produksi PT Caputra Mitra SejatiTNI AL Pesan 2 PC 60 M (Vivanews) ⚓
TNI Angkatan Laut memesan dua kapal patroli cepat di galangan kapal milik PT Caputra Mitra Sejati (CMS), Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten. Kapal yang dilengkapi sonar radar hingga meriam kaliber 12,7 mm akan menambah alutsista TNI AL guna menjaga kedaulatan Indonesia dari sisi laut.
Berspesifikasi panjang 61,20 meter, lebar 8,50 meter dengan tinggi 5 meter, kapal itu mampu berlayar delapan hari dengan kecepatan 24 Knot dan mengangkut 55 prajurit.
"Negara kita ini negara kepulauan yang sangat besar, tentunya membutuhkan kapal yang sangat banyak untuk mengamankan, minimal asisten force, yang mana saat ini masih 60 persen dari target yang dijadwalkan," ujar Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, di lokasi, Jumat, 9 Desember 2022.
Jenderal TNI AL bintang tiga yang digadang-gadang menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu berujar, kapal patroli cepat yang dibangun ditargetkan selesai pada 2024 mendatang dan akan menjadi alutsista Koarmada III TNI AL yang bermarkas di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Dia akan mengamankan kedaulatan negara dari sisi laut yang berbatasan dengan sejumlah negara di wilayah paling timur Indonesia.
KRI Dorang 874, merupakan PC 60 produksi PT CMS (TNI AL)
Secara keseluruhan, TNI AL akan membangun 10 kapal patroli cepat untuk menjaga kedaulatan Indonesia, dari tindakan ilegal fishing hingga ilegal maining.
"Kita butuh 50 kapal, saat ini kita baru punya 40 kapal, tetapi 50 persen kapal tua. Itu juga nanti akan menjadi program kita untuk diperbaiki, sehingga galangan kapal berkompetisi untuk membangun kapal patroli cepat masih sangat banyak, dari jumlah saja kita kurang 10," terangnya.
Pembangunan kapal di galangan Indonesia, dipastikan menggunakan komponen dalam negeri yang sudah diatur pemerintah. Termasuk saat ini, tengah membangun Kapal Cepat Rudal (KCR) atau Combat Management System (CMS) sebagai kapal perang ringan di wilayah Batam.
Heri menambahkan TNI AL berupaya memenuhi kebutuhan kapal perang Indonesia dengan memaksimalkan pembelian dari galangan dalam negeri yang biayanya lebih murah. Lantaran, jika membeli dari luar negeri, harganya lebih mahal.
"Membangun kapal dari dalam negeri jadi sangat efektif dibanding kita menunggu kapal perang tempur yang (dari luar negeri). Kita sudah membuat dua kapal tempur, CMS, kita sudah membuat dua, satu dibuat dan satu lagi direncanakan, di Batam, sejenis kapal kecil. Kita harus mulai, karena bagaimana mengajak teman-teman galangan mengimprovisasi menjadi lebih baik," imbuhnya.
⚓ Buatan PT Caputra Mitra SejatiWakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono saat acara pembuatan KRI PC 60 M (antara) ⚓
TNI Angkatan Laut kembali membangun dua unit Kapal Patroli Cepat 60 Meter Multiyears TA. 2022 hingga 2024 yang diperkuat Alat utama sistem senjata (Alustista) dengan proses pembuatan First Steel Cutting dan Keel Laying di PT Caputra Mitra Sejati, Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (9/12/2022).
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono mengungkapkan KRI PC 60 M memiliki spesifikasi panjang (LOA) 61,20 meter, lebar 8,50 meter dan tinggi 4,95 meter dengan kecepatan penuh 24 knot, jelajah 17 knot serta ekonomis 15 knot.
"Dua unit KRI PC 60 M ini juga bisa mengangkut 50 personel dan 5 cadangan dilengkapi meriam 40 mm dan Firing Control System serta meriam kaliber ringan 12,7 mm," ungkapnya.
PC 60 M produksi PT CMS, KRI Dorang 874 (TNI AL)
Ahmadi menyebut target pembangunan KRI PC 60 M dikerjakan selama 26 bulan dengan anggaran 600 Miliar.
Menurutnya, makna pembangunan kapal ini sebagai bagian dari perencanaan pembangunan kekuatan TNI AL sekaligus realisasi dari pemenuhan kebutuhan Alustista dan pemanfaatan industri pertahanan dalam negeri dengan melanjutkan pembangunan KRI PC 60 M.
"Keberadaan PT CMS, sebagai salah satu industri pertahanan bidang maritim untuk mewujudkan kemandirian bangsa dalam membangun industri. Pertahanan TNI AL akan terus berkomitmen semaksimal mungkin memanfaatkan industri dalam negeri untuk pemenuhan Alutsista," tutupnya.
(PAL Indonesia) ★
Pamerkan Produk Unggulan Alutsista Matra Laut, PT PAL Indonesia Hadir di Vietnam International Defense Exhibition 2022.
PT PAL Indonesia bersama dengan Defend ID turut hadir pada acara bergengsi yakni, Vietnam International Defense Exhibition 2022 yang berlangsung dari 8 hingga 10 Desember 2022 di Hanoi, Vietnam.
Sederet produk unggulan PAL, mulai dari Kapal Rumah Sakit, Kapal Selam, hingga Kapal Cepat Rudal dipamerkan di pameran Vietnam International Defense Exhibition 2022, Dimana melalui kegiatan ini PT PAL Indonesia bersama dengan Defend ID juga dapat melakukan Corporate & Product branding di negara Vietnam. Sehingga kedepan diharapkan dapat terjalin kerjasama strategis di bidang pertahanan khususnya Matra Laut antara Indonesia dan Vietnam.
Tekankan Kualitas
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat meninjau fasilitas produksi amunisi PT Pindad, Kamis (8/12/2022). [Foto/Istimewa] ★
Kualitas produk amunisi dalam persenjataan menjadi aspek utama yang harus diperhatikan. Pandangan tersebut ditegaskan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat meninjau fasilitas produksi amunisi PT Pindad, Kamis (8/12/2022).
"Kualitas, kapasitas, kemampuan, dan kemungkinan perluasan produksi. Kita berharap PT Pindad dapat terus mendukung kebutuhan peralatan pertahanan dan keamanan dalam negeri khususnya munisi," kata Prabowo.
Prabowo didampingi oleh Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose melakukan peninjauan ke Fasilitas Produksi Divisi Munisi PT Pindad meliputi Gudang Munisi, Gedung Perakitan GMO, Gedung Filling, Area Filling Plant Munisi Kaliber Besar (MKB), dan Gedung Perakitan Munisi Kaliber Kecil (MKK) untuk menyaksikan proses pembuatannya dengan seksama.
Prabowo pun mengapresiasi kinerja PT Pindad selama ini dan mendorong industri pertahanan dalam negeri dapat terus memproduksi alutsista secara mandiri.
"Amunisi, senjata, semua yang kita butuh, kita buat dalam negeri," Prabowo menekankan.
Berdiri sejak tahun 1983, PT Pindad merupakan BUMN bidang pertahanan yang memproduksi sejumlah alutsista seperti amunisi, senjata hingga kendaraan khusus. PT Pindad bersama empat BUMN lainnya kini bernaung di bawah holding Defend ID. (maf)
Opini Alman Helvas Ali FREMM class frigates (Italian MoD)
Tahun anggaran 2023 merupakan tahun keempat dalam pelaksanaan Minimum Essential Force (MEF) fase ketiga yang membentang antara 2020-2024. Meskipun belanja pertahanan tidak termasuk dalam prioritas belanja pemerintah dalam APBN 2023, belanja pertahanan tetap mendapatkan porsi yang besar pada tahun depan.
Selain mendapatkan anggaran Rp 134 triliun, Kementerian Pertahanan juga masih memiliki alokasi belanja Rp 22 triliun yang berasal dari Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dan alokasi Pinjaman Luar Negeri (PLN) sekitar US$ 7 miliar hingga US$8 miliar. Dari Rp 134 triliun alokasi anggaran tahunan Kemhan, diperkirakan hanya sekitar 30% yang dialokasikan sebagai belanja modal untuk pengadaan senjata.
Belanja pertahanan menggunakan fasilitas PLN masih menjadi tumpuan bagi kegiatan modernisasi kekuatan pertahanan pada tahun depan. Akuisisi major weapon system seperti pesawat tempur, kapal kombatan dan pesawat angkut berat senantiasa mengandalkan fasilitas PLN.
Dengan sisa alokasi PLN sekitar US$ 7 miliar hingga US$ 8 miliar dari total US$ 20,7 miliar, tentu menjadi pertanyaan tentang arah prioritas belanja pertahanan pada tahun fiskal 2023. Untuk menjawab pertanyaan ini, mari menengok prioritas belanja pertahanan yang memakai fasilitas PLN pada tahun anggaran 2021 dan tahun fiskal 2022.
Dengan jumlah total US$ 7,7 miliar pada Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) 2021, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan prioritas terbesar pada belanja TNI Angkatan Udara, seperti akuisisi jet tempur Rafale, pesawat tempur bekas Mirage 2000, pesawat MRTT A400M, pesawat Lead-in Fighter Trainer (LIFT) T-50, radar pertahanan udara GM403 dan rudal pertahanan udara Hisar.
Penampakan rudal Khan dengan kendaraan Tatra. Perusahaan Excalibur International yang tergabung dalam grup CSG melaksanakan dua proyek persenjataan besar untuk Indonesia dengan nilai melebihi 500 juta euro. (CSG)
TNI Angkatan Udara kembali mendapat prioritas utama dalam PSP 2022 melalui program pembelian lanjutan pesawat tempur Rafale, pengadaan jet tempur Mirage bekas dan overhaul pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30. Sementara itu, program belanja senjata TNI Angkatan Laut belum menjadi prioritas dalam sejumlah PSP yang diterbitkan dalam dua tahun terakhir.
Pada 4 Juni 2021, Kemhan telah menandatangani kontrak dengan Fincantieri, Italia, untuk akuisisi enam fregat FREMM yang menurut sejumlah sumber bernilai € 4,1 miliar. Meskipun kontrak telah ditandatangani sekitar satu setengah tahun silam, sampai sekarang program belanja senjata untuk TNI AL tersebut belum mendapatkan PSP dari Sri Mulyani.
Sejauh ini program-program belanja senjata TNI Angkatan Laut yang telah disetujui oleh Sri Mulyani hanya mencakup modernisasi sejumlah kapal kombatan tipe fregat dan korvet, pengadaan kapal buru ranjau dari Abeking & Rasmussen dan submarine rescue vehicle system. Penting pula untuk dicatat bahwa terdapat satu kegiatan dalam PSP 2021 bagi TNI Angkatan Laut yang tidak terlaksana yaitu akuisisi kapal selam interim bertonase 1800 ton hingga 2.800 ton.
Apabila pada tahun fiskal 2023 Sri Mulyani menerbitkan PSP, apakah kegiatan pengadaan senjata TNI AL akan mendapatkan porsi terbesar dibandingkan dengan TNI AU dan TNI AD? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu dilihat bagaimana usulan Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri (DRPPLN) yang akan diajukan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas kepada Menteri Keuangan. Mengacu pada praktek selama ini, nilai PSP biasanya 50% atau lebih dari total usulan DRPPLN. Sejumlah sumber mengindikasikan pembiayaan pengadaan kapal selam dan fregat FREMM akan menjadi prioritas dalam DRPPLN berikutnya.
Secara umum, rencana belanja PLN bagi TNI AU telah dipenuhi dalam sejumlah PSP yang diterbitkan sejak 2021, walaupun diharapkan akan ada PSP lanjutan untuk pembiayaan Rafale. Begitu pula dengan TNI AD di mana pengadaan sejumlah major weapon system telah dialokasikan pada dua PSP yang terbit pada 2021.
Ilustrasi kapal selam Scorpene (ist)
Dibandingkan dengan TNI AU dan TNI AD, TNI AL belum mendapatkan porsi anggaran yang memadai untuk mendukung kegiatan pengadaan kapal kombatan permukaan dan kapal selam. Sehingga merupakan hal yang wajar apabila terdapat ekspektasi PSP tahun depan memberikan prioritas pada rencana belanja TNI Angkatan Laut.
Kebijakan fiskal merupakan proses politik di mana pihak-pihak yang berkepentingan berkompetisi untuk mendapatkan alokasi anggaran yang terbatas. Oleh karena itu, peran Kemhan sangat penting untuk melakukan lobi anggaran kepada Kemenkeu dan Kementerian PPN/Bappenas.
Penerbitan PSP oleh Menteri Keuangan selalu mengacu pada DRPPLN yang diusulkan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas. Lobi Kemhan telah bekerja baik dalam mendukung program pengadaan TNI AU, sehingga sudah sewajarnya bila kini prioritas lobi diberikan bagi pengadaan major weapon system TNI AL.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Kemhan telah memutuskan untuk membeli fregat FREMM asal Italia sebagai kapal kombatan permukaan. Sedangkan untuk kapal selam, Kemhan belum menandatangani kontrak pengadaan kapal selam, baik dengan Naval Group maupun TKMS.
Terdapat kecenderungan kuat Kemhan akan memberikan prioritas pengadaan kapal selam dari Prancis, sebagaimana ditunjukkan oleh pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto maupun tawaran kemitraan industri yang luas antara Naval Group dengan beberapa industri di Indonesia, termasuk pengembangan teknologi baterai lithium ion. Apakah kapal selam kelas Scorpene akan menjadi pilihan Indonesia pada tahun depan? (miq/miq)
Pemasangan SOZh-TM (Marinir)
Dalam rangka pembaharuan dan memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), Ranpur Tank amfibi yang berda di jajaran Korps Marinir TNI AL melaksanakan pemasangan SOZh-TM pada Kendaraan tempur (Ranpur) Tank BMP 3F bekerja sama dengan PT. Wecanindo Global Jaya di Garase Yontankfib 2 Mar Kesatrian Soetedi Senaputra, Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya. Kamis (08/12/2022).
SOZh-TM merupakan teropong yang dilangkapi dengan thermal berfungsi untuk mengukur jarak menggunakan laser yang proyeksikan dengan bidang elevasi dan defleksi serta sistem guide missile.
Kegiatan tersebut selaras dengan perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono untuk meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang memiliki daya gerak dan daya gempur yang tinggi.
Tujuan dilaksanakan pemasangan SOZh-TM untuk modernisasi sistem kesenjataan Ranpur Tank BMP 3F guna mempermudah kru material Ranpur saat melaksanakan manufer, penijauan sasaran, maupun penembakan di medan tempur dengan komponen yang sudah canggih, selain itu untuk mendukung tugas pokok prajurit Korps Marinir TNI AL dalam menegakkan kedaulatan negara sebagai pasukan pendarat.
Polisi menangkap 25 ekstremis kelompok "Reichsbürger“ dalam aksi penggerebekan. Kelompok ekstrem kanan itu tidak mengakui kedaulatan republik dan ingin mendirikan Kerajaan Jerman yang baru.
Polisi menjaga sebuah lokasi di Frankfurt dalam penggerebekan besar-besaran ekstremis kanan di Jerman, 7 Desember 2022 (Boris Roessler/picture alliance/dpa) ★
25 ekstremis sayap kanan dari gerakan yang menamakan dirinya Reichsbürger (Warga Kerajaan) ditangkap di berbagai lokasi di Jerman, kata juru bicara kantor kejaksaan federal hari Rabu (7/12).
Selanjutnya disebutkan, petugas kepolisian sedang melakukan penggerebekan serentak di 11 negara bagian sejak Rabu pagi sebagai bagian dari operasi besar-besaran melawan ekstremisme.
Menteri Kehakiman Marco Buschmann mengatakan, penyelidikan diarahkan terhadap tersangka jaringan teroris yang diketahui memiliki hubungan dengan Gerakan Reichsbürger. Dia mengatakan bahwa penggerebekan itu dilakukan terhadap orang-orang yang diduga merencanakan serangan bersenjata terhadap institusi negara.
"Sejak pagi ini operasi anti-teror besar sedang berlangsung. Jaksa Penuntut Umum Federal sedang menyelidiki dugaan jaringan teror dari lokasi-lokasi Reichsbürger," tulis Buschmann. "Ada dugaan bahwa serangan bersenjata terhadap organ-organ konstitusi telah direncanakan."
Tidak mengakui kedaulatan Republik Federal
Anggota Reichsbürger tidak mengakui kedaulatan negara federal Jerman. Mereka sering menolak membayar pajak dan menumpuk senjata ilegal untuk melakukan perebutan kekuasaan. Gerakan ini terdiri dari kelompok-kelompok kecil dengan nama seperti "Konfederasi Kerajaan" atau "Kerajaan Jerman".
Beberapa kelompok Reichsbürger telah menyerukan penggulingan pemerintahan. Kelompok lain mengeluarkan kartu tanda identitas dan paspor sendiri, karena tidak mengakui konstitusi Jerman.
Menurut portal Spiegel Online, lokasi yang digerebek polisi termasuk barak unit pasukan khusus Jerman KSK di kota Calw. KSK di masa lalu telah diteliti atas dugaan keterlibatan beberapa anggotanya dalam gerakan ultra kanan.
Persiapan aksi teror sejak satu tahun
Penggerebekan serentak dilakukan di 11 negara bagian Jerman dan di luar negeri (Boris Roessler/picture alliance/dpa)
Para tersangka yang ditangkap merupakan bagian dari kelompok teroris yang bertujuan menggulingkan tatanan negara yang ada di Jerman dan menggantinya dengan sistem mereka, kata kantor kejaksaan. Mereka juga siap menggunakan kekerasan terhadap negara sebagai sarana untuk mencapai tujuan mereka.
Para tersangka ditangkap antara lain di negara bagian Baden-Württemberg, Bayen, Berlin, Hessen, Niedersachsen, Sachsen dan Thüringen. Ada juga yang ditangkap di di Austria dan Italia, kata kantor kejaksaan.
Para tersangka dituduh mempersiapkan aksi-aksi teror mereka sejak akhir November 2021 guna menggulingkan kekuasaan negara dan mewujudkan ideologi mereka. Badan intelijen domestik Jerman memperkirakan gerakan itu memiliki sekitar 21.000 anggota. hp/yf (dpa, rtr, afp)
Cita-cita Besar Perusahaan Avionik Indonesia
Mockup i-22 Sikatan (GBP) ★
PT. Infoglobal Teknologi Semesta (Infoglobal) membuat kejutan di ajang Indo Defence 2022 yang baru lewat. Selama pameran pertahanan itu, perusahaan avionik yang berkantor pusat di Surabaya itu menampilkan mockup pesawat tempur bermesin ganda hasil rancangannya.
Hal ini tak ayal menimbulkan berbagai pertanyaan, terlebih ketika mengetahui bahwa Infoglobal berniat untuk benar-benar membuat pesawat tempur yang jika berhasil, maka akan menjadi pesawat tempur pertama yang dirancang-bangun seluruhnya oleh putra-putri Indonesia.
Berikut adalah kutipan wawancara penulis dengan Adi Sasongko, CEO PT Infoglobal Teknologi Semesta.
Awal mula rencana untuk membuat pesawat tempur?
Saya dulu ingin gabung tim K-FX tapi semakin lama oportunity-nya semakin tidak jelas padahal kami punya mimpi yang sangat besar, lompatan yang sangat tinggi, tapi kelihatannya kok tak terdukung. Kami, dalam bidang avionik ada subsistem yang sangat tergantung dari platform. Mau jualan subsistem kalau platformnya tidak ada bagaimana?
Akhirnya kami memberanikan diri untuk memulai. (Awalnya) mau bikin drone. Harapannya itu (jadi) platform yang di dalamnya ada avioniknya. Tapi terlalu minor. Kenapa kita tidak melompatlah?
Lalu saya ketemu dengan beberapa teman yang mau mewujudkan disitu, saya ketemu dengan orang-orang “gila” yang mau diajak berpikir. “Gila” dan optimis (tentunya). Kalau gila dan pesimis banyak.
Prosesnya bagaimana?
Kebetulan kami dapat project di Hawk (Hawk MK109/209 TNI-AU -red) dan di dalamnya ada pekerjaan engine. “Wih, kenapa kita gak bikin engine ya, someday? Coba kita cari tahu!” Ternyata, “Loh, engine itu tidak (terlalu) complicated kok. Itu sangat mungkin kalau kita buat sendiri.” Mulailah kita melakukan reverse engineering kecil-kecilan.
Kalau engine jadi, avionik jadi, jualnya kemana? Oke, kita melompat kemana? Mau pesawat yang sama dengan PTDI? Jangan dong. PTDI punya pasar, kita tidak usah ambil segmen-nya PTDI. Kita ambil segmen yang lain.
Saya ketemu dengan orang-orang yang optimis, yang cara berpikirnya simpel. Akhirnya keberanian itu semakin tumbuh yang akhirnya kita, “wis ayuk bikin mockup pesawat tempur.” Dan itu kejadiannya simpel.
Kalau kita punya mimpi, harus diwujudkan. Kalau cuma jadi omongan, itu jadi mimpi di siang bolong. Dengan pengalaman yang sangat minim, kita carilah informasi sebanyak-banyaknya, maka kita siap untuk bikin mockup.
Itu kalau untuk mockup. Kalau untuk pesawatnya sendiri bagaimana?
Kita lihat ada (Hawk) TNI-AU yang pesawatnya nyungsep itu (Pekanbaru, 23 Agustus 2022 -red), lalu kita cari. Kita pelajari teknologinya (untuk) reverse engineering, dan seterusnya. Jadi semakin hari, semakin kita percaya diri bahwa ini bisa kita lakukan.
Pada waktu kita mencetuskan ide itu, saya bikin proposal dan saya sampaikan ke pak menteri (Prabowo Subianto). Pak menteri tertarik walaupun timbul pertanyaan siapa yang mendanai? Tapi sekali lagi saya yakin: “Pak ini biayanya sangat murah karena kita akan bekerja sangat efisien, dan saya yakin dengan konsep saya ini, ini bisa terwujud dalam waktu sembilan tahun. Tiga tahun pertama menjadi pesawat latih, tiga tahun berikutnya jadi demonstrator, tiga tahun terakhir kita wujudkan jadi full system.”
Yang menarik pesawat ini adalah pesawat double-seat.
Jadi dari awal direncanakan double-seat?
Double-seat. Termasuk double-engine. Terus double-engine kita gunakan sekelas engine-nya Hawk. Kita sehari-hari sudah bergelut dengan mesin Hawk dan kita akan “kloning”. Mengingat engine-nya sudah berumur lebih dari limabelas tahun, maka royaltinya adalah nol.
Kenapa namanya Sikatan?
(Pertama) Sikatan itu adalah burung asli Indonesia. Yang kedua, nama Sikatan itu adalah nama yang sudah sangat familiar buat TNI-AU. Ada latihan “Sikatan Daya”, benar ya? Burungnya kecil, lincah, suaranya merdu. Low profile.
Kenapa dirancang kecil?
Sebenarnya (skala mockup-nya) bukan 1:1 tapi 0.9. Kenapa? Karena biar bawanya gampang dari Surabaya. Karena kalau 1:1 itu, (meskipun) sayapnya sudah dilepas, lebar bodinya sudah melebihi truk trailer. Bisa bayangkan resikonya kecantol di tol?
Nanti mungkin dua tahun lagi akan kita tunjukkan mockup-nya yang lebih serius dengan full cockpit, (agar) orang jadi lebih yakin.
Kenapa kecil? Kita (rancang sebagai) pesawat tempur taktis. Attack. Jangan bayangkan untuk dipakai patroli jarak jauh. Kalau untuk patroli (pakai) pesawat tempur lain.
Kapan prototipe pertama diluncurkan?
Saya berharap dengan event ini, ada pembicaraan lebih lanjut dengan bapak-bapak itu (para petinggi kementerian dan TNI -red), tapi kalaupun nantinya disetujui dengan budget yang sangat minimal pun kita siap.
Berapa waktunya? Tiga tahun.
TNI-AU Berminat? Reaksi dari pihak lain?
Belum secara resmi, tapi sudah ada yang tertarik. (Tapi di sisi lain) ada juga pihak-pihak lain yang mencaci-maki dengan ini. Mencaci-maki itu enak, modalnya cuma mulut doang. Tapi apa yang sudah mereka hasilkan?
Tapi saya sudah siap. Even hari ini pesawatnya bisa terbang dan meliuk-liuk di angkasa, apakah haters itu (akan jadi) nol?
Kemudian ada (juga) yang tanya, ini nanti memang negara kita mau beli? Loh saya buatnya di Indonesia, yang saya tawarkan pertama ya [ke] Indonesia, dalam hal ini TNI-AU. Tapi kalau bapak gak mau beli, ya gak apa-apa. Saya (bisa) coba tawarkan ke negara lain.
Bagaimana dengan roadmap Sikatan? Next step-nya apa?
Kita mau apa dengan pesawat tempur itu? Kita buat dengan kelas dibawahnya K-FX, supaya tidak terkesan kita menyaingi K-FX. In case, kalau K-FX itu sukses, maka kita bisa tahu dong teknologinya apa, kita bisa nyontek disitu untuk memperkaya usaha kita. Kalau K-FX gagal, maka itu sebagai obat pelipur lara.
Kita berencana bangun workshop baru yang lebih besar dengan luas sekitar tiga hektar. Buat jadi one-stop workshop dari avionik, reverse engineering dan sebagainya. Lokasinya sudah ada, di dekat bandara (Juanda, Surabaya).
Bagaimana dengan kurangnya “political will”?
Ya oke, omong politik. Mungkin ada pihak-pihak yang merendahkan dan memandang remeh karena mereka tidak tahu. Tapi bisa saya buktikan.
Hari ini kita tidak perang, tapi (coba) bayangkan kalau hari ini kita perang. Dan ini terjadi di negara sebelah.
Walaupun kita tidak pernah mendeclare ingin perang, tapi kalau suatu saat perang itu terjadi, pernah kan merasakan bagaimana embargo? Bagaimana suasananya? Pesawat-pesawat TNI-AU kesiapannya menurun (kan?). kita ini punya sumber daya manusia yang luar biasa, 270 juta. Kemudian sumber daya alam yang begitu besar. Tapi kita tidak pernah memanfaatkan secara maksimal.
Ibarat saya mau bikin engine, tanah di belakang (sumber dayanya) ada. Dan itu bisa, SDM dan SDA-nya. Tinggal satu yang belum: kemauan. Kemampuan ada, kemauan yang tidak (ada).
Sama seperti avionik. Saya ingat Indo Defence 2010 atau 2012, saya ngomong ngoceh-ngoceh soal avionik dengan audience yang sedikit. Tapi hari ini sudah ada 220-sekian (produk-produk) avionik Infoglobal.
Secara value, nilai avionik lebih besar dari airframe. Walaupun avionik itu bobotnya cuma segitu tapi harganya tinggi.
Tantangan-tantangan lain?
Satu hal begini, (ada juga) orang yang bersikap seperti ini: Ah elu. (Buat barang-barang) militer. Manfaat ekonominya sejauh mana?
Soal manfaat ekonomi, kalau semua kita produksi dalam negeri, berapa company yang (bisa terlibat)? Saya sudah hitung, ada sekitar 400. Mungkin downline-nya lebih banyak lagi.
Pernah dengar proyek Eurofighter mau dibatalkan? Proyeknya merugi, pembelinya sedikit karena dia memang high-cost. Tapi akhirnya parlemen ketok palu, kenapa? Karena dalam proyek itu memperkerjakan 45.000 orang. Itu alasannya.
Kalau kita ini mau, berapa ribu yang akan ikut makan di proyek ini? Itu manfaat ekonominya disitu.
💂(Kemlu) ☆
17 ABK Warga Negara Indonesia bersama dengan 2 ABK asal Korea Selatan berhasil diselamatkan dari pembajakan Kapal Tanker B-Ocean di perairan wilayah Selatan Pantai Gading (03/12).
Pada Jumat, 25 November 2022, KBRI Dakar menerima laporan dari Atase Pertahanan KBRI Abuja yang wilayah kerjanya juga meliputi Senegal, bahwa Kapal Tanker B-Ocean, berbendera Kepulauan Marshall yang didalamnya terdapat 17 ABK Indonesia dan 2 ABK Korea Selatan hilang kontak di bagian selatan perairan Pantai Gading.
Melalui koordinasi erat dengan Kemlu RI, Athan KBRI Abuja, KBRI Seoul, Konhor RI di Abidjan dan PT Amas (Agen ABK di Indonesia) diperoleh informasi bahwa Kapal Tanker B-Ocean yang dimiliki oleh Doorae Shipping South Korea, telah hilang kontak sejak 24 November 2022 akibat pembajakan.
Para pembajak mengambil seluruh stok minyak kapal B-Ocean serta merusak hampir seluruh peralatan komunikasi yang membuat awak kapal sulit terhubung dengan otoritas di darat. Berkat upaya IMO dan adanya Angkatan Laut Italia yang berada pada titik terakhir komunikasi Kapal Tanker B-Ocean dengan otoritas darat, maka pada 26 November 2022, Angkatan Laut Italia berhasil menemukan kapal tersebut.
Pada Minggu, 27 November 2022, KBRI Dakar menerima informasi bahwa pihak pelabuhan di Abidjan telah mengirim kapal tug (penarik) untuk menarik Kapal B-Ocean ke pelabuhan Abidjan, Pantai Gading dan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 2 hari. Mendapatkan informasi ini, Dubes RI Dindin Wahyudin langsung menugaskan Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler, Dyah Kuncorowati ke Abidjan untuk bersama Konhor RI Abidjan, Sylla Darboux menemui dan membantu para ABK Indonesia di Kapal B-Ocean.
Pada Jumat, 2 Desember 2022, pukul 17.49 waktu setempat, Kapal Tanker B-Ocean memasuki pelabuhan Abidjan. Namun demikian, KBRI Dakar bersama Kedubes Korea Selatan di Abidjan belum diberikan akses oleh pihak maritim dan Kementerian Perhubungan Pantai Gading untuk menemui para ABK. Berbagai alasan serta ketidakjelasan informasi yang diberikan oleh aparat keamanan setempat membuat sulit untuk bertemu langsung dengan para ABK.
Berbagai upaya dilakukan untuk dapat segera menemui para ABK Indonesia, bahkan upaya pada tataran tinggi KBRI. Dubes RI Dindin Wahyudin melayangkan surat kepada Kementerian Perhubungan Pantai Gading dan berkomunikasi secara intens dengan Dubes Korea Selatan, Kementerian Perhubungan Pantai Gading dan otortas pelabuhan. Akhirnya pada Sabtu, 3 Desember 2022, pukul 12.30, PF Protkons KBRI Dakar, Konhor RI Abidjan dan Kedubes Korea Selatan di Abidjan akhirnya diberikan akses untuk naik kapal dan menemui para ABK.
Dalam pertemuan antara KBRI Dakar dengan Kapten kapal yang asal Korea Selatan dan Chief Officer yang asal Indonesia serta beberapa ABK Indonesia, diperoleh informasi bahwa seluruh barang berharga pribadi seperti HP, laptop dan jam tangan juga dirampas oleh para pembajak. Walaupun secara fisik para ABK dalam keadaan sehat, namun demikian secara psikis mereka mengalami trauma dan ingin segera pulang. Untuk meringankan beban psikis tersebut KBRI Dakar telah memfasilitasi komunikasi telpon antara para ABK Indonesia dengan keluarganya di Indonesia. Selain itu, KBRI Dakar juga telah memberikan bantuan logistik kepada ke 17 ABK Indonesia.
Secara terpisah KBRI Dakar juga menanyakan kepada Inspektur Teknik Maritim, Kementerian Perhubungan Pantai Gading mengenai langkah tindak lanjut yang akan dilakukan, utamanya untuk dapat segera memulangkan para ABK ke tanah air. Diperoleh informasi bahwa saat ini masih sedang dilakukan tahap investigasi yang menimpa Kapal B-Ocean dan selama masa investigasi berlangsung akan dilakukan wawancara dengan seluruh ABK. Pihak otoritas setempat tidak memberikan keterangan mengenai jangka waktu investigasi. Sebagai catatan diketahui bahwa para pembajak berjumlah 7 orang (4 orang kulit putih dan 3 orang kulit hitam) yang terlihal terlatih secara militer dan bahwa Kapal B-Ocean juga pernah dibajak di perairan Guinea pada Januari 2022.
KBRI Dakar bersama Konhor RI di Abidjan akan terus mengikuti perkembangan ke 17 ABK Indonesia ini sampai dengan kepulangan mereka ke tanah air.
💣 💥Infografis Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung. (CNN Indonesia/Asfahan Yahsyi) 👮
Polda Jawa Barat memastikan ledakan kedua di Polsek Astana Anyar, Bandung, berasal dari proses penjinakan sisa bom yang berada di lokasi.
"Memang tadi benda yang dicurigai bahan peledak juga. Dilakukan disposal dengan peledakan di sini," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo kepada wartawan, Rabu (7/12).
Ibrahim menyebut saat ini pihaknya masih memverifikasi bahan yang diledakkan petugas di lokasi kejadian. Ia mengatakan data terkait bahan dan jenis peledak masih terbatas dan masih dilakukan pendalaman.
"Masih dilakukan pengecekan penyisiran dan sterilisasi lagi beberapa areal, karena jangan sampai ada benda lain rawan meledak," jelasnya.
Terpisah, Kapolda Jabar Irjen Aan Suntana mengatakan total ada dua bom yang dibawa pelaku untuk menjalankan aksi terornya itu.
Aan menyebut satu bom berhasil diledakkan bersama diri pelaku. Sementara satu bom lainnya belum sempat diledakkan dan sudah berhasil dijinakkan.
"Dia (pelaku) membawa dua bom. Satu diledakkan, satu belum sempat diledakkan," jelasnya.
Aksi bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu (7/12) sekitar pukul 08.20 WIB pagi tadi.
Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan peristiwa itu terjadi saat jajaran Polsek Astana Anyar sedang melakukan apel pagi.
Saat itu, seorang laki-laki masuk ke polsek dengan mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan apel.
"Dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," ucap Aswin.
Peristiwa ini mengakibatkan satu orang anggota polisi meninggal dunia dan sembilan orang lainnya menjadi korban luka dan saat ini telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. (tfq/pmg)
Korban Bom Polsek Astana Anyar 11 Orang
Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Suntana menyebut jumlah korban bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat sebanyak 11 orang. Jumlah ini termasuk pelaku yang tewas di lokasi karena ledakan bom.
Menurut Suntana, korban lain adalah 1 orang anggota Polri yang meninggal dunia dan 9 lainnya yang luka-luka.
"Akibat ledakan 11 orang korban, 1 orang meninggal Aipda Sopyan dan 9 kategori luka akibat pecahan (bom) tersebut," kata Suntana di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/11).
Suntana juga menyebut di lokasi ditemukan serpihan paku payung yang diduga menjadi salah satu bahan pembuatan bom.
Bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar, Rabu pagi. Pelaku sempat mengacungkan senjata tajam dan menerobos apel petugas sebelum bom meledak.
Pelaku turut tewas karena ledakan bom yang dibawanya. Satu bom tidak meledak dan sudah dimusnahkan oleh petugas.
Belum diketahui motif pelaku meledakkan bom bunuh diri tersebut. Polisi juga belum memastikan keterkaitan pelaku dengan jaringan terorisme di Indonesia.
Identifikasi sementara polisi membawa sepeda motor dengan pelat nomor dari Solo. Di motor pelaku juga tertempel kertas bertuliskan soal kecaman terhadap KUHP. (sur/sur)
💣 💥Polsek Astana Anyar Bandung setelah lesakan (Liputan 6) 👮
Aksi teror bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (7/12) pagi.
Kapolres Bandung Komisaris Besar Aswin Sipayung menjelaskan aksi teror tersebut terjadi pada saat kegiatan apel sedang berlangsung sekitar pukul 08.20 WIB.
Aswin menyebut mulanya aksi teror dilakukan ketika pelaku mencoba masuk ke area polsek sembari mengacungkan senjata tajam.
"Pukul 08.20 WIB, Polsek Astana Anyar sedang apel, satu org laki-laki masuk ke polsek mengancungkan senjata tajam," ujarnya ketika dikonfirmasi.
Pelaku tersebut, kata dia, kemudian mencoba menerobos barisan anggota yang sedang melaksanakan apel.
"Anggota menghindar dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," jelasnya.
Ia menyebut aksi teror bom bunuh diri tersebut terjadi di bagian dalam Polsek, di depan area pintu masuk. Akibat kejadian tersebut, tiga anggota polisi mengalami luka-luka.
"Sekarang lagi dibawa ke RS di bandung. Situasi kondisi terkini, radius 300 m di garis polisi," pungkasnya. (tfq/sur)
Bisa Hancurkan Tank Radius 800 Meter
SLT (Senjata Lawan Tank) (detik) ★
Perusahaan pelat merah, PT Dahana tengah mengembangkan Senjata Lawan Tank (SLT). Senjata ini menjadi salah satu produk militer buatannya yang dipamerkan di Indo Defence 2022, di JIExpo Kemayoran, Kamis (3/11/2022).
SLT adalah sistem senjata yang digunakan untuk melumpuhkan musuh, dalam bentuk roket yang dilengkapi dengan shaped charge warhead. Senior Officer PT Dahana, Andi mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan PT Hariff DTE asal Bandung dalam mengembangkan produk ini.
"Dalam tahap pengembangan, PT Hariff fokus di elektroniknya, kita fokus di produksi propelannya itu, bahan bakar pendorong roketnya," kata Andi saat ditemui detikcom di JIExpo Kemayoran, Kamis (3/11/2022).
Senjata ini terdiri atas roket (SLT) dan launcher-nya. Untuk bahan bakar pendorong roket atau propelan SLT ini menggunakan komposit. Produk ini didesain untuk dapat mengalahkan tank, yang mana Andi belum pernah mendengar senjata serupa diproduksi di dalam negeri.
Andi pun menjelaskan cara pengoperasiannya. Di bagian ujung SLT, ada bagian bernama booster, setelah booster habis dan pembakaran selesai, kemudian SLT terlontar beberapa meter ke depan. Barulah setelah itu, SLT akan menyala menuju target.
SLT (Senjata Lawan Tank) dikembangkan DEFEND ID (Defense Studies) ★
"Ini yang pegang personil dari darat untuk sasaran darat. Untuk targetnya sendiri di range 300 meter efektifnya, hanya ketika kita uji-uji sustainer-nya itu bisa sampai jarak 800 meter,"
Karena masih dalam tahap pengembangan, Andi mengatakan, saat ini roket tersebut belum diproduksi secara massal. Setelah pengembangannya selesai, SLT diupayakan mampu menghancurkan tank dengan spesifikasi umum yang ada saat ini.
"Dengan tank yang sekarang sih harusnya dengan warhead (hulu ledak) desain ini tuh udah bisa sih (menyerang tank)," kata Andi.
"Kita masih dalam tahap riset. Belum sampai tahap sertifikasi dan produksi massal. Tapi nanti arahnya mau ke sana, kita pun uji-ujinya dilalukan di Pussenif. 2020 sudah mulai dan berlanjut sampai sekarang," lanjutnya.
Dalam proses uji ini, PT Dahana juga bersinergi dengan Litbang Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Angkatan Darat (AD). Harapannya, setelah uji produk ini selesai, PT Dahana dapat memasok senjata ini ke TNI AD. Pengembangan produk ini juga dilakukan demi meningkatkan produksi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) buatan lokal. (ara/ara)