Kamis, 02 Maret 2023

Pesawat C-130J-30 TNI AU Akan Berwana Abu-abu

 Corak warna pesawat tidak akan digantiPesawat C-130J-30 TNI AU (Lockheed Martin) ✈️

Pengadaan pesawat C-130J-20 Super Hercules untuk TNI Angkatan Udara cukup menarik perhatian warganet, khususnya mereka yang memang menyukai dunia kedirgantaraan.

Tidak hanya mengenai profil dan kemampuan pesawatnya saja, namun juga hingga ke urusan corak warna/camo atau livery pesawat Super Hercules TNI AU ini mendapat sorotan.

Sejumlah warganet mengaku “khawatir” bahwa setelah pesawat itu datang ke Indonesia, nantinya pesawat yang berwarna abu-abut tersebut akan diganti catnya menjadi loreng hijau-cokelat, seperti armada C-130 milik TNI AU yang lama.

Kebanyakan dari mereka menginginkan warnanya tetap abu-abu sesuai standar pabrik dari Lockheed Martin, seperti halnya warna pesawat milik Angkatan Udara AS (USAF).

Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb Anjoe Manik dalam perbincangan dengan Airspace Review di Jakarta belum lama ini mengatakan, pesawat C-130J-30 Super Hercules A-1339 milik TNI AU akan tetap berwarna abu-abu seperti yang telah banyak beredar fotonya dari pihak Lockheed Martin.

Warna tersebut, kata Anjoe, merupakan Paint Scheme yang telah ditetapkan oleh TNI Angkatan Udara.

Warnanya akan seperti itu, abu-abu, dan tidak akan diganti menjadi loreng. Memang warnanya seperti itu, sudah dipilih sesuai dari opsi yang diajukan dan kemudian ditetapkan oleh pimpinan,” jelas Anjoe Manik.

Dari sisi persiapan menyambut pesawat baru, Komandan Skadron Udara 31 mengatakan, untuk mempersiapkan pengoperasian C-130J-30 ini TNI AU telah mengirimkan para penerbang dan teknisinya ke pabrik Lockheed Martin untuk mendapatkan pelatihan.

Pengiriman pertama ke pabrik Lokcheed Martin berjumlah 40 orang, terdiri dari personel maintenance/teknisi. Mereka berangkat pada bulan Agustus 2022 dan kembali lagi ke Indonesia pada bulan Oktober 2022.

Pesawat C-130J-30 TNI AU A1339 (Lockheed Martin)

Para teknisi tersebut dibagi ke dalam empat kelompok atau sistem besar yaitu teknisi Propulsi, Elektrik, Avionik, dan Airframe.

Kemudian TNI AU juga memberangkatkan enam pilot batch pertama dari Skadron Udara 31 ke Amerika Serikat. Keenam pilot berangkat pada bulan September 2022 dan kembali lagi ke Indonesia pada bulan Desember 2022. Keenam penerbang tersebut terdiri dari dua letkol dan empat mayor.

Setelah itu, tiga orang Load Master batch ke-1 dikirim pada bulan Oktober 2022 dan kembali lagi ke Indonesia pada bulan November 2022.

Di tahun 2023 ini, lanjut Anjoe Manik, masih ada enam penerbang Skadron Udara 31 yang sedang mengikuti pelatihan di Lockheed Martin, yaitu sebanyak empat orang dari batch ke-2, dan dua orang dari batch ke-3.

Kemudian masih ada tiga orang Load Master dari batch ke-2 yang masih mengikuti pelatihan di Amerika Serikat.

Tentang pesawat Hercules Tipe J atau Super Hercules, terdapat beberapa perbedaan menyangkut jumlah kru minimum.

Di pesawat Hercules tipe lama, kami menyebutnya Legacy, minimum jumlah kru itu adalah lima orang. Terdiri dari dua pilot, satu navigator, satu Juru Montir Udara (JMU), dan satu Load Master. Sedangkan di Tipe J, minimum kru hanya tiga orang saja. Yaitu dua pilot dan satu Load Master,” jelasnya.

Jadi, di C-130J Super Hercules tidak ada navigator. Kemudian untuk Load Master, merupakan penggabungan dari JMU dan Load Master itu sendiri. Sehingga mereka kemampuannya ditingkatkan.

Untuk performa pesawat, secara umum Tipe J memiliki performa mesin yang lebih besar. Pesawat bisa terbang lebih tinggi, lebih irit, dan jangkauan lebih jauh,” ujar alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) TAHUN 2022 ini. -Poetra-
 

  ✈️
Airspace Review  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.