Rabu, 06 Maret 2024

[Global] Kapal China Tabrak dan Tembaki Kapal Filipina

 Di Laut China Selatan 
https://awsimages.detik.net.id/visual/2024/03/05/laut-china-selatan-pcg-via-reuters-4_169.png?w=800&q=90Penjaga pantai Filipina menuturkan kapal penjaga pantai China dan sejumlah kapal lain melakukan "manuver dan pemblokiran berbahaya" yang menyebabkan tabrakan. (PCG via Reuters)

F
ilipina pada Selasa (5/3/2024) mengatakan, kapal-kapal Penjaga Pantai China menyebabkan dua tabrakan dengan kapal-kapal Filipina dan menembaki sebuah kapal dengan meriam air.

Filipina menyebut tindakan awak kapal China tersebut menyebabkan empat awak kapal mereka terluka dalam sebuah misi pengisian bahan bakar di Laut China Selatan.

Insiden ini terjadi di perairan sekitar Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly di mana kedua negara memiliki klaim maritim yang diperebutkan.

"Kapal-kapal Penjaga Pantai China dan Milisi Maritim China mengganggu, memblokir, mengerahkan meriam air, dan melakukan manuver berbahaya dalam upaya lain untuk secara ilegal menghalangi atau menghalangi misi pasokan dan rotasi rutin," jelas gugus tugas pemerintah Filipina dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Sementara itu, Pasukan Penjaga Pantai China menjelaskan, bahwa pihaknya "mengambil tindakan pengendalian" terhadap "gangguan ilegal" kapal-kapal Filipina di perairan sekitar Terumbu Karang Ren'ai di Kepulauan Nansha, China. Itu adalah nama China untuk kawanan karang dan Kepulauan Spratly.

BRP Sindangan, bersama dengan kapal sejenisnya, telah dikerahkan untuk mendukung kapal sewaan militer Unaizah 4 Mei dan Unaizah 1 Mei yang membawa tentara pengganti dan perbekalan ke Second Thomas Shoal.

Itu adalah tempat pasukan Filipina ditempatkan di atas kapal angkatan laut Filipina yang sedang berlabuh, yaitu BRP Sierra Madre.

"Empat awak kapal Unaizah 4 Mei terluka ketika dua kapal Pasukan Penjaga Pantai China secara bersamaan menembakkan meriam air ke arah kapal tersebut, menghancurkan kaca depan kapal," ungkap Gugus Tugas Nasional untuk Laut Filipina Barat dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan bahwa sebuah kapal Penjaga Pantai China juga menyebabkan "tabrakan kecil" dengan Unaizah 4 Mei, yang berbalik kembali ke pantai tanpa mengirimkan kargonya.

Sebelumnya di pagi hari, gugus tugas menambahkan, sebuah kapal Penjaga Pantai China menyebabkan "tabrakan kecil" terpisah dengan salah satu kapal Penjaga Pantai Filipina yang mengawal kapal-kapal pasokan.

Juru bicara Pasukan Penjaga Pantai China Gan Yu menuduh kapal Pasukan Penjaga Pantai Filipina "dengan sengaja" menabrak kapal China, menyebabkan "goresan kecil".

Unaizah 1 Mei dapat menurunkan perbekalannya, yang menjadi andalan pasukan di BRP Sierra Madre untuk kelangsungan hidup mereka.

China mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan, mengesampingkan klaim-klaim yang bersaing dari sejumlah negara Asia Tenggara dan keputusan internasional yang telah menyatakan bahwa pendiriannya tidak berdasar.

Insiden ini terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo meminta China untuk berhenti menganggu mereka ketika ia membela strategi Manila dalam mempublikasikan manuver-manuver China di Laut China Selatan.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos juga bersikap sama ketika ia tampil pada Senin (4/3/2024) malam di sebuah acara yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga pemikir Australia.

"Kami tidak akan pernah menyerahkan satu inci persegi pun wilayah kami dan yurisdiksi maritim kami," katanya di sela-sela KTT ASEAN di Melbourne.

  ★ Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.