Kamis, 07 Agustus 2025

PT SAS dan ITB Jalin Kemitraan Strategis Teknologi Pertahanan

  Termasuk “Bajra” ransus peluncur mortir mekatronik “Bajra” kendaraan peluncur mortir mekatronik (indomiliter)

PT SAS Aero Sishan, perusahaan holding industri pertahanan nasional menjalin kemitraan strategis dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pengembangan beberapa alpalhankam, antara lain sistem kendaraan pengangkut/peluncur mortir “Bajra”, sistem dukungan tempur berbasis Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) yang dipersenjatai (weaponized drone, combatan drone), sistem roket kendali (Folded Fin Aerial Rocket) 70 mm dan 122 mm, serta sistem senjata berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligent).

Kemitraan strategis dituangkan lewat MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani di Bandung pada 31 Juli 2025. Dilansir dari laman resmi ITB, Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi Institut Teknologi Bandung (DKST-ITB) berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan inovasi yang terintegrasi, memfasilitasi kolaborasi antara peneliti, dan pelaku industri serta tidak hanya fokus pada penelitian, tetapi juga mendorong pemanfaatan hasil penelitian untuk menciptakan solusi yang relevan bagi industri.

Kerja sama ini sudah dirintis sejak 2024 dan selama lima tahun ke depan PT SAS dan ITB berkomitmen mengerahkan segala sumber daya untuk riset dan pengembangan alpalhankam sesuai kesepakatan. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu program hilirisasi yang sedang dicanangkan oleh pemerintah.

Kami percaya bahwa kolaborasi dengan institusi akademik seperti ITB adalah langkah strategis untuk memperkuat ekosistem inovasi nasional, khususnya di sektor strategis. Kemitraan ini bukan hanya soal transfer teknologi, tapi juga tentang membangun kemandirian melalui riset dan pengembangan bersama, serta menyiapkan talenta unggul yang akan menjadi tulang punggung industri pertahanan Indonesia di masa depan,” ujar Rasyid Ridha, Direktur Utama PT SAS Aero Sishan.

PT SAS sebelum ini telah terlibat aktif dalam sejumlah proyek strategis bersama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan RI, termasuk pengembangan rocket guided launcher 70 mm.

Selain itu, PT SAS juga berkontribusi dalam Konsorsium Roket Nasional untuk pengembangan roket balistik RHan-122B. Keterlibatan ini mencerminkan peran PT SAS sebagai mitra teknologi dalam pengembangan sistem persenjataan dalam negeri, khususnya pada aspek sistem peluncur.

Kerja sama terbaru dengan Institut Teknologi Bandung melalui Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST-ITB) menjadi langkah lanjutan dalam memperkuat ekosistem inovasi nasional. Dengan rekam jejak DKST-ITB dalam mendorong riset terapan dan hilirisasi teknologi, kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan solusi pertahanan berbasis riset serta memperkuat kemandirian teknologi dalam sektor pertahanan.

Dari beberapa produk yang disebut dalam kemitraan strategis, salah satunya adalah kendaraan pengangkut mortir “Bajra”, yang sepintas merupakan mortir swagerak (self propelled) yang dipasang pada platform kendaraan 4×4. Kendaraan ini tidak hanya membawa amunisi, melainkan juga dilengkapi peluncur mortir mekatronik kaliber 81 atau 120 mm di bagian belakang. (Haryo Adjie)

 💥 
indomiliter  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.