Jumat, 27 April 2012

Insiden Penembakan di Freeport

Brimob di Papua (Foto Istimewa)
Seorang Anggota Brimob kembali menjadi korban aksi penembakan oleh kelompok tidak dikenal, di areal tambang PT. Freeport Tembagapura, Timika, Papua, tepatnya di Levi Timur/Tanggul Timur.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.00 WIT, Selasa (7/2/2012), dimana dua tim Gegana yang beranggotakan enam orang, di bawah komando Ipda Analito dan enam orang di bawah komando Kompol Kustanto sedang melakukan patroli rutin. Namun, pukul 80.30 WIT, dua tim ini kemudian ditembaki kelompok tidak dikenal.

Akibat penembakan itu, spontan dua tim Brimob tersebut membalas tembakan, dan kontak senjata pun tak dapat dielakan. Sial bagi Briptu Ronald Sopamena, anggota Brimob satu ini terkena tembakan di rusuk atas bagian kanan. Melihat salah satu temannya tertembak, anggota Brimob yang lainnya pun mencoba menolong korban dengan membawanya ke klinik di Mile 38, tapi dalam perjalanan, korban meninggal.

Wakapolda Papua, Brigjen Pol Paulus Waterpauw sendiri membenarkan adanya insiden penembakan tersebut. Dan pihak yang berkepentingan sudah mengamankan TKP, serta melakukan pengejaran terhadap pelaku.
 Satu Anggota Kelompok Penembakan Misterius di Freeport Tewas

Anggota OPM (Foto istimewa)
Insiden penembakan oleh kelompok misterius di areal pertambangan PT. Freeport, Tembagapura, Timika, Papua ternyata tidak memakan korban di pihak Brimob saja, tetapi juga di kelompok yang melakukan penembakan.

"Satu tertembak, tapi dibawa lari sama mereka," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi HM Taufik di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/2).

Polisi sendiri tidak mengetahui apa motif dari penyerangan tersebut. Namun penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata tersebut, kemungkinan bermaksud untuk menyebar teror di wilayah tersebut.

Sementara itu, Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Bigman L. Tobing mengaku mengetahui karakter wilayah kelompok penyerang. "Kalau yang biasa beroperasi di Timika Kelompok Temy Kwalik adiknya Kelly Kwalik," jelas Bigman.

Wakil Kapolda Papua Brigadir Jenderal Polisi Paulus Waterpauw juga menambahkan, pelaku penyerangan tersebut, diduga adalah kelompok yang biasa beraksi di areal Freeport.

"Kejadian yang menewaskan Briptu Ronald Somapena bukan penembakan yang lazim terjadi selama ini. Namun upaya penyergapan, yang kemudian berbuntut terjadinya aksi baku tembak," kata Paulus di Jayapura, Papua.

Meski ada peristiwa baku-tembak, Paulus menegaskan tidak ada aktivitas tambang yang terganggu. Operasional dan proses produksi tetap berjalan seperti biasa.


"Aksi mogok sejumlah karyawan tidak ada kaitannya dengan penembakan, tapi itu karena karyawan menuntut perusahaan membayar kompensasi gaji selama mereka mogok beberapa waktu lalu," jelasnya.

[sumber itoday]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.