Senin, 07 Mei 2012

Pelaku Penembakan Aceh Ditangkap

 Jelang Tahun Baru, Tiga Pekerja Tewas di Berondong di Bireuen

ilustrasi
Bireuen | Harian Aceh–Lagi, penembakan terulang kembali di Aceh menjelang pergantian tahun baru 2012. Tiga pekerja pemasangan kabel fiber optik tewas diberondong di rumah kontrakan di kawasan Blang Cot Tunong, Kecamatan Jeumpa, Bireuen, Sabtu (31/12/11) sekira pukul 20.45 wib. Sementara tujuh lainnya mengalami luka-luka.

Kronologis kejadian dilaporkan, pekerja asal Jawa Timur sedang makan malam lalu datang empat pria tak dikenal melakukan pemberondongan. Yaiman, 29, salah satu korban luka mengatakan, saat diberondong membabi buta sejumlah pekerja kena tembak. Ada yang kena di bagian badan ada yang di tangan dan kaki. Puluhan pekerja lain lari ke sekitar rumah.

Empat pelaku pun langsung kabur setelah melakukan aksinya. Warga sekitar yang datang dan para pekerja lain kembali ke rumah dan menemukan tiga pekerja tewas ditempat sedangkan tujuh lainnya luka-luka. Sementara itu korban tewas dan yang luka langsung warga dievakuasi ke UGD RSU dr Fauziah.

Pejabat kepolisian belum dapat dikonfirmasi atas kejadian penembakan itu. Kapolres Bireuen AKBP Yuri Kkarsono sudah melihat para korban tewas di UGD.(del)
<harianaceh>
 12 Pelaku penembakan tertangkap

Jurnas.com | POLRI telah menangkap 12 orang pelaku beberapa kasus penembakan di Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Salah satu tersangka tewas saat penyergapan. Orang yang terakhir ditangkap adalah otak rentetan kasus penembakan yang dimulai sejak akhir 2011 lalu.

"Sudah 11 tersangka kasus di Aceh ini ditangkap. Satu orang yang meninggal jadi totalnya 12," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution, Senin (16/4) di Mabes Polri. Otak penembakan adalah V alias AB, yang ditangkap Sabtu (14/4) dini hari lalu di Desa Lhok Beuringen, Kecamatan Jambo Aye, Lhoksukon.

Di tempat terpisah di Desa Matang Krien, Jambo Aye, petugas juga menangkap anggota kelompok ini bernisial MJ.

Keduanya dibawa ke Jakarta untuk diambil keterangannya terkait beberapa kasus penembakan di NAD. Tercatat sejumlah orang tewas dan belasan lainnya luka-luka akibat aksi bersenjata mereka.

Saud membantah kelompok ini terutama V adalah bekas anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM), gerakan separatis yang pernah ada di NAD. Dari penangkapan-penangkapan sebelumnya, polisi telah menyita lima bom rakitan, dua pucuk senjata api AK-56 dan 138 butir peluru.

Penembakan terjadi menjelang pemilihan kepala daerah di Aceh, 9 April lalu. Namun saat pelaksanaan pemilihan sendiri, suasana Aceh kondusif. Hanya ada pelanggaran kecil berupa protes terhadap hasil perhitungan suara.<Jurnas>
 Polisi Prediksi Jumlah Pelaku Penembakan di Aceh Bakal Bertambah

BANDA ACEH - Setelah menangkap dua terduga pelaku teror Aceh yang sebelumnya buron, Kepolisian Daerah Aceh kini terus mencari pelaku lain yang tergabung dalam komplotan tersebut.

“Dari pengembangan keenam pelaku kriminal yang telah dibawa ke Mabes Polri, kita menangkap dua tersangka lagi di Aceh Utara, secara terpisah," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Aceh Kombes Gustav Leo melalui telepon seluler, Senin 16 April 2012.

Kedua terduga pelaku yang ditangkap oleh Densus 88, kata Gustav, adalah I alias AB dan J. AB ditangkap di Lhoksukon, Aceh Utara. Sedangkan J ditangkap di Matang Drien, Jambo Aye, Lhoksukon.

“Saat ini keduanya masih ditahan di Mapolda Aceh untuk pengembangan. Namun hasil yang didapat dari pelaku hanya untuk pengembangan pihak kepolisian," ujar Gustav. Para pelaku, kata dia, tetap akan ditangani oleh Polda Aceh.

Saat penangkapan kedua tersangka itu, kata Gustav, polisi tidak menemukan barang bukti. "Namun bukti-bukti lain kami telah mengumpulkannya. Sementara keduanya juga masih ditahan di Mapolda Aceh beserta dua orang pelaku yang di tangkap di Lhoong beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Sebelumnya, setelah menangkap enam pelaku pembawa bom beberapa bulan lalu, dari pengembangan polisi mendapatkan ada enam pelaku lain yang ditetapkan sebagai buronan.

Dari keenam pelaku tersebut, satu orang tewas saat ditangkap di Limpok, Aceh Besar. Setelah itu polisi menangkap kembali dua orang berinisial M dan J pada Kamis 28 Maret 2012 di Lhong, Aceh Besar. Di sini polisi menemukan barang bukti tiga pucuk senjata laras panjang beserta ratusan amunisi.

“Dari keenam pelaku yang dikejar, yang telah tertangkap lima orang dan satunya meninggal. Maka dari enam tersebut sisanya satu lagi, namun belum dapat dipastikan jumlah yang sedang dikejar saat ini, karena besar kemungkinan pelaku akan bertambah dari pengembangan yang dilakukan terhadap pelaku yang sudah ditangkap,” kata Gustav.<acehpost>
< >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.