Irak Akan Borong Senjata Pindad, PAL dan PT DI
Industri pertahanan Irak-RI mulai dibahas insentif pada 2008.
Senjata
produksi Indonesia sesungguhnya sudah diakui dunia. Banyak negara yang
membeli termasuk Irak, negeri 1001 malam yang masih bergolak sepeninggal
Sadam Hussein. Proses penjajakan jual beli senjata dengan negeri itu
sudah dimulai semenjak masa pendudukan Amerika berakhir pada 2003 lalu.
Sesudah melewati proses yang panjang, Irak akhirnya memutuskan siap
memborong senjata produksi Indonesia.
Kisah
penjajakan jual beli senjata dengan Irak itu dituturkan Direktur Utama
PT Pindad, Adik Afianto kepada VIVAnews.com. Komunikasi dengan
pemerintah Irak, katanya, sudah berlangsung lama. "Komunikasi saat itu
baru sebatas penjajakan tentang kerjasama berbagai hal," katanya. Adik
menjadi Ketua Tim Koordinator Kerjasama Industri Pertahanan ini dengan
Irak.
Puncak
dari negosiasi itu adalah ketika Perdana Menteri Irak berkunjung ke
Indonesia beberapa waktu lalu. Dia datang untuk memastikan penjajakan
kerjasama itu. Sesudah itu negosiasi kemudian dilakukan di level teknis.
Adik dan timnya baru pulang dari Irak empat hari sebelum Lebaran kemarin.
"Alhamdulilah Irak serius dan tidak hanya dengan Pindad, melainkan dengan seluruh industri militer di Indonesia," kata Adik.
Irak
memang berencana membeli alutsista dalam jumlah besar dari sejumlah
industri strategis di Indonesia. Tidak hanya Pindad, tapi PT PAL
Indonesia (Persero), PT Dirgantara Indonesia, serta beberapa sentra
industri kemiliteran lain.
Berapa
jumlah senjata yang akan diborong? Adik belum bisa mempublikasikannya.
Tapi jenis senjata yang akan dibeli sudah ada dalam daftar. Adik
sendiri yakin Irak akan berpaling ke Indonesia dalam hal kerjasama
industri militer. (umi)
Alasan Irak Taksir Senjata Buatan Indonesia
Produk-produk Pindad secara khusus dilirik oleh Irak dan Iran.
Industri pertahanan Indonesia mulai menggeliat dan menjadi perhatian sejumlah negara di dunia. Tak hanya negara di Asia Tenggara, kini senjata serta beberapa produk dari PT Pindad mulai masuk ke sejumlah negara di Afrika Asia Timur.
Hal
itu diungkapkan secara khusus oleh Direktur Utama PT Pindad Adik
Afianto dalam perbincangan dengan VIVAnews pekan lalu. Adik mengatakan,
saat ini PT Pindad gencar melakukan program promosi ke sejumlah negara
di benua Afrika.
Program
promosi ini dilakukan sejalan dengan kegiatan pemerintah Indonesia yang
mempromosikan produk dalam negerinya ke negara-negara itu.
"Kegiatan
promosi kami lakukan dengan pemerintah. Karena pemerintah juga sekalian
melakukan promosi ke beberapa negara terkait industri pertahanan yang
ada di Indonesia," kata Adik.
Adik
menyatakan, produk-produk Pindad secara khusus dilirik oleh Irak dan
Iran. Apa alasannya, itu dikarenakan produk PT Pindad sangat sederhana
serta berbobot lebih ringan dibanding produk lain sejenis.
"Dibandingkan
dengan produk-produk Eropa, karakteristiknya berat di badan dan tidak
ringan. Irak melihatnya bahwa senjata dari Indonesia ringan dan santai
dibawanya," ungkap Adik. Penjajakan dengan negara Irak sebenarnya sudah
dilakukan sejak pendudukan Amerika berakhir tahun 2003 lalu.
Tapi
rupanya, tidak hanya Irak dan Iran yang sudah menaksir produksi buatan
Indonesia. Uganda dan Timor Leste bahkan sudah masuk tahap penjajakan
intensif.
"Kalau
untuk Iran sejauh ini belum ada deal apapun, baru sebatas proses.
Sedangkan yang sudah penjajakan intensif serta uji coba alat yakni
Uganda dan Timor Leste. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan deal,"
kata Adik.(eh)
© VIVA.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.