Cianjur - Puluhan anggota TNI dari Korem 061 Suryakacana, Jabar, melakukan penyisiran hutan dan pantai Cianjur, bagian selatan yang kerap digunakan sebagai jalur perlintasan imigran gelap.
Lima puluh personel itu, sejak pagi menyisir jalur lintas hutan dan perairan samudra fasipik yang menghubunngkan Cianjur selatan dengan Christmas Island-Australia, dimana sejak beberapa bulan terakhir digunakan sebagai jalur pelarian imigran yang mencari suaka.
"Anggota kami melakukan penyisiran dengan menggunakan sepeda motor jenis trail memasuki jalur hutan belantara dan pesisir pantai Jayanti, Cidaun, hingga pantai Apra, Sindangbarang," kata Danrem Kolonel Inf Agus Rohmah, Rabu (26/12).
Dia menuturkan, penyisiran tersebut, dilakukan dalam upaya antisipasi masuknya imigran gelap dari beberapa negara Timur Tengah, yang saat ini sedang mengalami konflik.
"Mereka mengunakan jalur Cianjur selatan, untuk bertahan hidup membawa keluarganya guna mendapatkan suaka di Cristmas Island-Australia. Mereka melakukan perjalanan malam maupun siang, melalui lintas jalur pesisir laut Cianjur selatan," ungkapnya.
Selain melakukan penyisiran secara lansgung, pihaknya mengimbau masyarakat nelayan, segera melaporkan jika melihat adanya imigran gelap yang masuk ke wilayah tersebut.
Sedangkan selama ini, tandas dia, bulan Agustus lalu, aparat TNI Kodim Cianjur, bersama Koramil Cidaun, berhasil menangkap 28 orang imigran gelap asal Irak, Iran dan Pakistan, kemudian diserahkan ke Mapolres Cianjur. (Ant/OL-2)
● Media indonesia
Lima puluh personel itu, sejak pagi menyisir jalur lintas hutan dan perairan samudra fasipik yang menghubunngkan Cianjur selatan dengan Christmas Island-Australia, dimana sejak beberapa bulan terakhir digunakan sebagai jalur pelarian imigran yang mencari suaka.
"Anggota kami melakukan penyisiran dengan menggunakan sepeda motor jenis trail memasuki jalur hutan belantara dan pesisir pantai Jayanti, Cidaun, hingga pantai Apra, Sindangbarang," kata Danrem Kolonel Inf Agus Rohmah, Rabu (26/12).
Dia menuturkan, penyisiran tersebut, dilakukan dalam upaya antisipasi masuknya imigran gelap dari beberapa negara Timur Tengah, yang saat ini sedang mengalami konflik.
"Mereka mengunakan jalur Cianjur selatan, untuk bertahan hidup membawa keluarganya guna mendapatkan suaka di Cristmas Island-Australia. Mereka melakukan perjalanan malam maupun siang, melalui lintas jalur pesisir laut Cianjur selatan," ungkapnya.
Selain melakukan penyisiran secara lansgung, pihaknya mengimbau masyarakat nelayan, segera melaporkan jika melihat adanya imigran gelap yang masuk ke wilayah tersebut.
Sedangkan selama ini, tandas dia, bulan Agustus lalu, aparat TNI Kodim Cianjur, bersama Koramil Cidaun, berhasil menangkap 28 orang imigran gelap asal Irak, Iran dan Pakistan, kemudian diserahkan ke Mapolres Cianjur. (Ant/OL-2)
● Media indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.