Algojo ISIS Pemenggal Foley tak Lama Lagi TerungkapAbdel Bary, militan ISIS yang diduga pemenggal Foley. M15 mengklaim tak lama lagi sosok algojo ISIS itu terungkap. | (Mirror)
Algojo ISIS pemenggal jurnalis Amerika Serikat, James Foley, tak lama lagi terungkap. Demikian disampaikan badan intelijen Inggris, M15.
Badan intelijen Inggris, M15, turun tangan menyelidiki kasus pemenggalan Foley oleh algojo kelompok Negara Isla Irak dan Suriah atau ISIS itu karena pelakunya diduga militan asal Inggris dengan nama panggilan “John”.
Sosok John yang juga disebut-sebut anggota geng “The Beatle” itu diyakini sebagai Abdel Majed atau Abdel Bary yang meninggalkan Inggris sejak tahun lalu. Agen M15 telah mempersempit daftar nama-nama tersangka yang mengerucut pada sosok Bary.
Hasil penyelidikan sementara M15 itu disampaikan Duta Besar Inggris untuk Amerika Serikat, Sir Peter Westmacott. ”Kita sudah dekat,” katanya. ”Kami menemukan banyak nama dalam (penyelidikan),” lanjut dia, seperti dikutip Mirror, semalam (24/8/2014).
Sumber keamanan Inggris membenarkan hasil penyelidikan M15 yang disebut bakal selesai tidak lama lagi. ”Sekitar 20 nama warga kelahiran Inggris yang bergabung dengan ISIS (diselidiki). Daftar telah dipersempit ke arah kandidat tersangka yang paling mungkin,” kata sumber itu.
Sementara itu, mantan Ketua Komite Intelijen dan Keamanan Inggris, Kim Howells mengatakan, tidak ada indikasi bahwa para militan merencanakan sebuah teror. “Seperti pendahulu mereka al-Qaeda mereka suka melakukan hal yang spektakuler,” ujarnya.Jejak Algojo Foley, dari Musisi hingga Putra Tangan Kanan OsamaL-Jinny rapper Inggris yang jadi tersangka algojo ISIS pemenggal jurnalis AS, James Foley. | (YouTube)
Tersangka algojo ISIS pemenggal jurnalis Amerika Serikat, James Foley, telah mengguncang dunia. Dia yang baru berusia 23 tahun dikenal dengan banyak nama, di antaranya, L-Jinny, John Jihad, dan Abdel Majed-Abdel Bery.
Entah nama aslinya yang valid yang mana. Di London, dia terkenal dengan julukan L-Jinny dengan profesi musisi rap. Tapi, sejak bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dua nama tenarnya juga telah banyak dikenal, yakni John Jihadi serta Abdel Bery.
Gara-gara mengunggah video pemenggalan James Foley oleh algojo ISIS yang diduga kuat adalah dirinya sendiri, rapper L-Jinny asal London ini membuat polisi, ahli forensik Inggris hingga badan intelijen M15 turun tangan.
Dari jejak hidupnya, diketahui bahwa L-Jinny memiliki masa lalu yang suram. Saat berusia enam tahun, ayahnya ditangkap dan dibawa pergi dari rumah mereka di London.
Ayahnya Terlibat Pemboman
Pada usia yang begitu muda, ia penasaran karena tidak tahu atas tuduhan apa ayahnya ditangkap. Dia akhirnya tahu jika ayahnya ditangkap karena menjadi letnan Osama bin Laden yang menjalankan operasi di Inggris. Ayahnya dituduh terlibat pemboman di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Afrika timur.
Dendam, lantaran ayahnya ditangkap dia ekspresikan dalam salah satu lirik lagunya, “The Beginning”.
"Beri saya kebanggaan dan kehormatan seperti ayah saya. Saya bersumpah suatu hari, mereka yang datang dan mengambil ayah saya, saya bisa membunuh satu atau dua polisi dan saya tidak akan melihat ke belakang,” bunyi penggalan lirik lagu rap yang dia tulis.
Kini L-Jinny, jadi buron internasional setelah jadi tersangka utama pemenggal James Foley. Jejaknya terendus di Suriah, ketika dia meninggalkan rumahnya di Maida Vale, London barat, tahun lalu.
Di rumah itu sebenarnya dia tinggal bersama ibunya, Ragaa dan lima saudaranya. Ayahnya sejatinya adalah pengungsi kelahiran Mesir, Adel Abdul Bary. Ayahnya masih mendekam di tahanan New York dan menunggu sidang atas tuduhan terlibat pemboman di Kedutaan AS di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998.
Ayahnya diekstradisi dari Inggris ke AS pada 2011 setelah delapan tahun kasusnya berpolemik. Dia telah diberikan suaka politik di Inggris pada tahun 1991 setelah melarikan diri dari Mesir.
Memuji Osama bin Laden
L-Jinny pada awal tahun ini dia sempat membuah heboh dunia. Dia memasang foto memegang kepala orang yang terpenggal di akun Twitter-nya. Namun, akun Twitter-nya kini telah dinon-aktifkan.
Oleh mantan sanderanya yang telah bebas, sosok L-Jinny dikenal dengan panggilan John. Dia bersama dua orang lainnya dengan nama “George" dan "Ringo" adalah anggota geng “The Beatle”.
Bahkan, sebelum pergi ke Suriah, L-Jinnya sudah sukses setelah lagu single-nya diputar di radio BBC tahun 2012. Sikap hidupnya berubah, setelah keluarganya diancam akan dideportasi ke Mesir.
”Sekarang mereka ingin mengirim keluarga saya kembali ke Mesir. Saya sudah merasa sakit,” katanya sebelum akhirnya diketahui telah pergi ke Suriah.
Teman L-Jinny mengklaim sosok rapper London itu berubah menjadi semakin radikal dan keras setelah berteman dengan pengkhotbah Islam radikal, Anjem Choudary, di Inggris. Sejak itu, dia menjadi sosok militan.
Sebelum akun Twitter-nya dinon-aktifkan, dia sempat mengunggah foto saat dia memegang senjata. Dia juga memuji sosok pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden. ”Ya Tuhan, jadikanlah kami martir,” bunyi tweet-nya.
Minta Rp 1,5 Triliun
Sebelum memenggal Foley, dia dan kelompoknya, ISIS ternyata pernah minta uang tebusan sebesar 100 juta Euro atau sekitar Rp 1,5 triliun.
Tuntutan itu tidak dipenuhi, sampai akhirnya James Foley dipenggal. Hal itu terungkap dari e-mail yang dikiirmkan militan ISIS kepada keluarga dan kantor redaksi, tempat James Foley bekerja.
GlobalPost, media tempat Foley bekerja, merilis e-mail tersebut. ”Untuk kepentingan transparansi dan sepenuhnya untuk menceritakan kisah Jim (James Foley),” tulis media itu. ”Kami percaya surat itu itu hanya motif dan taktik ISIS.”
E-mail dari algojo ISIS juga ditujukan kepada pemerintah Amerika Serikat (AS). Mereka minta Aafia Siddiqui, yang oleh AS dijuluki teroris perempuan “Lady al-Qaeda” dibebaskan. Lady al-Qaeda itu dihukum 86 tahun penjara atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap perwira militer AS dan rencana pembunuhan massal di AS.Diduga Rekayasa ISIS, Video Pemenggalan Foley JanggalAdegan sebelum pemenggalan Foley oleh algojo ISIS. Ahli Forensik menemukan kejanggalan video adegan yang diduga direkayasa itu. | (Twitter)
Para ahli forensik menduga video pemenggalan jurnalis Amerika Serikat, James Foley oleh algojo ISIS direkayasa, karena ada yang janggal. Namun, mereka tetap percaya Foley sudah tewas dieksekusi algojo Negara Islam Irak dan Suriah itu.
Video pemenggalan Voley diduga dibuat secara bertahap, bukan dibuat selama eksekusi Foley berlangsung dari awal hingga akhir.
Para ahli itu bahkan menyebut, pembuatan video pemenggalan Foley oleh algojo ISIS menggunakan trik tipuan kamera. ”Perasaan saya, bahwa eksekusi mungkin terjadi setelah kamera dimatikan,” kata salah satu ahli forensik kepada UK Times, yang dilansir semalam (24/8/2014).
Dalam video itu, algojo ISIS menggorok leher Foley sebanyak enam kali. Namun, para ahli forensik yang bekerjasama dengan polisi Inggris menemukan sejumlah kejanggalan.
Pertama, tidak ada darah yang bisa dilihat dari adegan pemenggalan Foley. Padahal, pisau digorokkan sebanyak enam kali.
Kejanggalan kedua, suara yang diklaim merupakan suara Foley, terdengar tidak konsisten atau berubah-ubah. Masih menurut para ahli itu, kejanggalan juga ditemukan dengan tidak adanya sayatan yang bisa dilihat di leher Foley.
Perusahaan forensik, yang meminta syarat anonim, ketika hasil analisisnya dipublikasikan itu tidak bisa menyimpulkan keabsahan video pemenggalan Foley, meski mereka tetap percaya jurnalis AS itu sudah tewas dieksekusi.
Aymenn al-Tamimi, seorang analis Timur Tengah mengatakan, selama bertahun-tahun militan ISIS telah meningkatkan kualitas produksi video mereka. Dengan demikian, dugaan ada rekayasa dalam video itu sangat mungkin.(mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.