Setelah disandera satu tahun di Suriah, seorang warga Jerman dibebaskan kelompok teror IS. Menurut media, pemerintah Jerman membayar uang tebusan setelah perundingan panjang. Warga Jerman berusia 27 tahun dibebaskan Islamic State (IS) setelah pemerintah Jerman membayar uang tebusan. Pria yang berasal dari negara bagian Brandenburg itu bebas Juni lalu setelah "pembayaran uang tebusan cukup banyak". Demikian diberitakan "Welt am Sonntag" (WamS) hari Minggu (24/08).
Perundingan dengan kelompok terror yang sebelumnya dikenal dengan nama ISIS itu dilakukan selama berbulan-bulan oleh tim gabungan dari Dinas Kriminal BKA, Dinas Rahasia BND dan Kementerian Luar Negeri.
Kementerian Luar Negeri di Berlin menolak menanggapi pemberitaan Welt am Sonntag. "Kami tidak akan menanggapi", kata seorang jurubicara yang tidak mau berkomentar tentang uang tebusan.
Welt am Sonntag memberitakan, pria Jerman itu diculik Juni 2013 di Suriah oleh milisi ekstrimis ISIS.
Ia berangkat menuju Suriah karena ingin memberikan bantuan kemanusiaan. Namun ia tidak punya pengalaman bekerja di kawasan krisis.
Setelah keluarganya tidak mendapat berita selama berbulan-bulan, mereka melaporkan kehilangan anaknya kepada polisi. Awal 2014, para penculik mengirim rekaman video lewat email yang menunjukkan sandera dan menuntut uang tebusan.
Rekaman video juga menunjukkan eksekusi seorang sandera lain, yang langsung disaksikan oleh warga Jerman itu.
Menurut WamS, aparat keamanan Jerman berhasil melakukan komunikasi dengan penculik dan merundingkan pembebasan sandera. Warga Jerman itu akhirnya dibebaskan bulan Juni lalu.
Sandera AS bebas
Seorang peneliti dan jurnalis AS, Peter Theo Curtis, yang hilang di Suriah sejak 2012, dibebaskan kelompok milisi Al Nusra. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry hari Minggu (24/08) di Washington. Kerry selanjutnya mengatakan, Amerika Serikat akan menggunakan segala instrumen diplomatik, dinas rahasia dan militer untuk membebaskan warga AS yang disandera di Suriah.
Minggu yang lalu, kelompok teror Islamic State (IS) merilis video pemenggalan kepala jurnalis AS James Foley sebagai pembalasan atas serangan udara Amerika di Irak. Aksi brutal tersebut menyulut kecaman keras di seluruh dunia. Para penculik sebelumnya juga menuntut pembayaran uang tebusan untuk Foley. Tapi undang-undang di Amerika Serikat melarang pemerintah membayar uang tebusan kepada penculik.
Peter Curtis yang dibebaskan oleh Al Nusra diserahkan kepada wakil-wakil PBB di Suriah. Penasehat Keamanan Obama, Susan Rice menerangkan, Curtis berada dalam kondisi sehat dan sudah dibawa ke luar Suriah.
Seorang nara sumber dari Qatar mengatakan kepada kantor berita Reuters, dinas rahasia Uni Emirat Arab membantu melakukan perundingan untuk pembebasan Curtis. Ia menerangkan, perundingan dengan IS "sangat sulit", jauh lebih mudah melakukan perundingan dengan kelompok-kelompok milisi lain.hp/ab ( dpa, rtr, afp)
Perundingan dengan kelompok terror yang sebelumnya dikenal dengan nama ISIS itu dilakukan selama berbulan-bulan oleh tim gabungan dari Dinas Kriminal BKA, Dinas Rahasia BND dan Kementerian Luar Negeri.
Kementerian Luar Negeri di Berlin menolak menanggapi pemberitaan Welt am Sonntag. "Kami tidak akan menanggapi", kata seorang jurubicara yang tidak mau berkomentar tentang uang tebusan.
Welt am Sonntag memberitakan, pria Jerman itu diculik Juni 2013 di Suriah oleh milisi ekstrimis ISIS.
Ia berangkat menuju Suriah karena ingin memberikan bantuan kemanusiaan. Namun ia tidak punya pengalaman bekerja di kawasan krisis.
Setelah keluarganya tidak mendapat berita selama berbulan-bulan, mereka melaporkan kehilangan anaknya kepada polisi. Awal 2014, para penculik mengirim rekaman video lewat email yang menunjukkan sandera dan menuntut uang tebusan.
Rekaman video juga menunjukkan eksekusi seorang sandera lain, yang langsung disaksikan oleh warga Jerman itu.
Menurut WamS, aparat keamanan Jerman berhasil melakukan komunikasi dengan penculik dan merundingkan pembebasan sandera. Warga Jerman itu akhirnya dibebaskan bulan Juni lalu.
Sandera AS bebas
Seorang peneliti dan jurnalis AS, Peter Theo Curtis, yang hilang di Suriah sejak 2012, dibebaskan kelompok milisi Al Nusra. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry hari Minggu (24/08) di Washington. Kerry selanjutnya mengatakan, Amerika Serikat akan menggunakan segala instrumen diplomatik, dinas rahasia dan militer untuk membebaskan warga AS yang disandera di Suriah.
Minggu yang lalu, kelompok teror Islamic State (IS) merilis video pemenggalan kepala jurnalis AS James Foley sebagai pembalasan atas serangan udara Amerika di Irak. Aksi brutal tersebut menyulut kecaman keras di seluruh dunia. Para penculik sebelumnya juga menuntut pembayaran uang tebusan untuk Foley. Tapi undang-undang di Amerika Serikat melarang pemerintah membayar uang tebusan kepada penculik.
Peter Curtis yang dibebaskan oleh Al Nusra diserahkan kepada wakil-wakil PBB di Suriah. Penasehat Keamanan Obama, Susan Rice menerangkan, Curtis berada dalam kondisi sehat dan sudah dibawa ke luar Suriah.
Seorang nara sumber dari Qatar mengatakan kepada kantor berita Reuters, dinas rahasia Uni Emirat Arab membantu melakukan perundingan untuk pembebasan Curtis. Ia menerangkan, perundingan dengan IS "sangat sulit", jauh lebih mudah melakukan perundingan dengan kelompok-kelompok milisi lain.hp/ab ( dpa, rtr, afp)
★ dw.de
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.