2 Anggota Intel Kodim 0103 Aceh Utara Diculik Oleh 15 OTK Bersenjata Pasca kejadian penculikan terhadap Mamuadsyah (Panglima Muda Daerah II Pase) sekarang Dua orang anggota Unit Intel Kodim 0103 Aceh Utara di culik oleh gerombolan bersenjata di Dusun Alue Mbang Gampong Alue Papen Kecamatan Nisam Antara sekitar Jam 17:00 Wib sore Senin 23 Maret 2015.
Kedua orang Intel Kodim tersebut yang berinisial IDR dan HNR yang diduga diculik oleh orang tak dikenal (OTK) berjumlah 15 orang yang tidak jauh dari rumah Mukim Daud.
Menurut Mukim M.Daud ketika di hubungi Reporter statusaceh.com mengatakan Kedua orangg anggota Unit Intel Kodim 0103 bertamu kerumahnya dalam rangka bersilaturahmi dengannya untuk melaksanakan elisitasi/wawancara.
Selanjutnya sekitar satu jam dirumahnya kedua orang intel tersebut pamit dan langsung pulang, kira-kira jarak 300 Meter dari rumah Mukim Daud, tiba-tiba keduanya didatangi oleh 15 OTK dengan menodong senjata kearah keduanya, setelah itu keduanya dimasukan ke dalam sebuah mobil jenis yang belum diketahui jenisnya ke arah Desa. Sido Mulyo Kecamatan Kuta Makmur. Sampai berita ini di turunkan Pihak Kodim Aceh Utara belum bisa di konfirmasi.(*)Mobil Ditemukan, Dua Intel Kodim Yang Diculik Masih Dalam Penyisiran Mobil diduga milik dua anggota intel Kodim Aceh Utara ditemukan di ujung jalan Desa Alue Papeun, Nisam Antara, Senin magrib. | FOTO: acehbaru.com ♔
Dua orang anggota Unit Intel Kodim 0103 Aceh Utara di culik oleh gerombolan bersenjata laras panjang yang di duga komplotan OTK di Dusun Alue Mbang Gampong Alue Papen Kecamatan Nisam Antara sekitar Jam 17:00 Wib sore Senin 23 Maret 2015.
Informasi yang di langsir acehbaru.com Magrib tadi mobil kijang kapsul warna hitam BL 7270 GAR yang digunakan intelijen tersebut ditemukan terparkir dikawasan sepi ujung jembatan tepatnya dekat kebun Ap M Desa Alue Papeun Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara.
Berdasarkan keterangan sumber Acehbaru.com kedua intel Kodim Aceh Utara berinisial Sertu Indra dan Serda Hendri diculik sekelompok pria bersenjata setelah keluar dari rumah seorang tokoh masyarakat di Desa Alue Mbang sekitar pukul 16:00 Wib.
Berjarak antara 300-400 meter, kedua intel yang menggunakan kijang Kapsul warna hitam BL 7270 GAR dihentikan oleh belasan kelompok sipil yang bersenjata. Kedua intel tersebut dibawa kearah Desa Sidomulyo Kecamatan Kuta Makmur.
Dan Maggrib tadi mobil tersebut ditemukan dalam keadaan kosong terparkir dikawasan sepi ujung jembatan tepatnya dekat kebun Ap M Desa Alue Papeun Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara.(*)2 Anggota Kodim Tewas karena Diberondong dengan AK-47 dan M-16 Penyelidikan atas kasus penculikan dan penembakan dua anggota Kodim 0103/Aceh Utara, Aceh, masih berlangsung. Di lokasi petugas sudah menemukan selongsong peluru yang memastikan jenis senjata yang digunakan pelaku.
Komandan Resort Militer (Korem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin menyatakan, di lokasi ditemukan 15 selongsong peluru. Yakni 12 selongsong peluru dari senjata jenis AK-47, dan 3 selongsong dari senjata jenis M-16.
"Masing-masing korban ditembak dengan lima atau enam peluru," kata Achmad Daniel di Rumah Sakit (RS) Kesrem di Lhokseumawe, Selasa (24/3/2015).
Saat ini jenazah kedua korban masih diautopsi di rumah sakit. Setelah proses selesai baru dapat dipastikan di mana saja luka akibat tembakan tersebut.
Sersan Satu Indra Irawan (41) dan Sersan Dua Hendrianto (36) diculik tak jauh dari rumah Kepala Mukim di Desa Alue Mbang, Kecamatan Nisam Utara, pada pukul 16.00 WIB, Senin (23/3). Pada Selasa pagi, jenazah kedua korban ditemukan di Desa Batee Pila, Kecamatan Nisam Antara, sekitar lima kilometer dari lokasi penculikan.(rul/try)Din Minimi, penjahat paling dicari yang buat 2 TNI terbunuh din minimi. ©acehterkini ♔
Nama Din Minimi atau Nurdin bin Ismail Amat Alias Nurdin Abu Minimi mungkin masih asing bagi telinga masyarakat Indonesia. Namun, di Aceh nama Din Minimi sangatlah santer.
Din Minimi merupakan ketua kelompok bersenjata yang disebut kerap membuat kekacauan dan melawan pemerintah. Menurut berbagai sumber, mereka adalah kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Keberadaan mereka pun paling dicari. Bahkan Din Minimi diburu dalam keadaan hidup atau mati.
"Lagi diburu terus karena berbahaya," ujar Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Baysa saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (24/3).
Din Minimi dilahirkan di Desa Keude Buloh, Kecamatan Julok, Aceh Timur, dari pasangan Ismail-Sapiah. Dia bergabung dengan GAM sejak Tahun 1997 di bawah pimpinan almarhum Tgk Kaha. Nurdin anak sulung empat bersaudara. Nasib membuat mereka berempat menjadi anggota GAM, masa konflik lalu.
Adiknya bernama Hamdani alias Sitong, tewas dalam pertempuran antara GAM dengan aparat tahun 2004. Adik ke tiganya, Mak Isa alias si Bukrak, hilang sejak konflik, dan hingga kini tidak diketahui hidup atau mati. Dan terakhir adik bungsunya, Azhar, kini pengangguran dan berdomisili di Aceh Timur.
Teranyar, dua anggota TNI Satuan Unit Intelkam Kodim 0103 Aceh Utara diculik oleh sekelompok orang bersenjata, Senin sore (23/3) sekira pukul 17.00 WIB. Korban penculikan masing-masing Serda Hendri, dan Sertu Indra.
Keduanya diculik saat sedang bersilaturahmi ke rumah Mukim Daud di Gampong Alue Mbang, Nisam Antara, Aceh Utara. Silaturahmi ini dilakukan dalam agenda melacak keberadaan kelompok bersenjata Din Minimi yang kerap membuat kekerasan di Aceh selama ini.
"Mereka silaturrahmi ke rumah saya sekaligus melacak informasi tentang keberadaan kelompok Din Minimi. Sebelumnya, mereka berdua sempat dihubungi Komandan mereka. Setelah itu keduanya pamit pulang dan langsung pergi menggunakan mobil," kata Mukim Daud, Selasa (24/3).
Setelah bersilaturrahmi, kedua anggota Kodim ini pamit. Namun tidak berapa jauh dari lokasinya, tiba-tiba, terang Daud, kedua korban dicegat sekelompok pria bersenjata api di perbatasan Gampong Alue Mbang Barat dan Alue Papeun, Nisam Antara, Aceh Utara. Keduanya langsung dibawa paksa oleh pelaku menggunakan mobil korban.
"Kedua anggota Kodim tersebut dibawa kabur ke arah Gampong Sido Mulyo, Kutamakmur, Aceh Utara. Setelah itu, kami juga sempat mendengar letusan senjata api sebanyak tiga kali," ungkapnya.
TNI pun melakukan pencarian besar-besar. Hasilnya, TNI menemukan dua rekannya itu sudah tergeletak tak bernyawa di tepi hutan.
Kedua jenazah ditemukan di Desa Batee Pila, Kecama Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara. Keduanya ditemukan oleh petugas yang mencari sekira pukul 08.30 WIB, Selasa (24/3).
"Kedua korban mengalami luka tembak di bagian badan," kata Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda, Letkol Inf Machfud.
TNI masih terus memburu kelompok Din Minini tersebut.
Kedua orang Intel Kodim tersebut yang berinisial IDR dan HNR yang diduga diculik oleh orang tak dikenal (OTK) berjumlah 15 orang yang tidak jauh dari rumah Mukim Daud.
Menurut Mukim M.Daud ketika di hubungi Reporter statusaceh.com mengatakan Kedua orangg anggota Unit Intel Kodim 0103 bertamu kerumahnya dalam rangka bersilaturahmi dengannya untuk melaksanakan elisitasi/wawancara.
Selanjutnya sekitar satu jam dirumahnya kedua orang intel tersebut pamit dan langsung pulang, kira-kira jarak 300 Meter dari rumah Mukim Daud, tiba-tiba keduanya didatangi oleh 15 OTK dengan menodong senjata kearah keduanya, setelah itu keduanya dimasukan ke dalam sebuah mobil jenis yang belum diketahui jenisnya ke arah Desa. Sido Mulyo Kecamatan Kuta Makmur. Sampai berita ini di turunkan Pihak Kodim Aceh Utara belum bisa di konfirmasi.(*)Mobil Ditemukan, Dua Intel Kodim Yang Diculik Masih Dalam Penyisiran Mobil diduga milik dua anggota intel Kodim Aceh Utara ditemukan di ujung jalan Desa Alue Papeun, Nisam Antara, Senin magrib. | FOTO: acehbaru.com ♔
Dua orang anggota Unit Intel Kodim 0103 Aceh Utara di culik oleh gerombolan bersenjata laras panjang yang di duga komplotan OTK di Dusun Alue Mbang Gampong Alue Papen Kecamatan Nisam Antara sekitar Jam 17:00 Wib sore Senin 23 Maret 2015.
Informasi yang di langsir acehbaru.com Magrib tadi mobil kijang kapsul warna hitam BL 7270 GAR yang digunakan intelijen tersebut ditemukan terparkir dikawasan sepi ujung jembatan tepatnya dekat kebun Ap M Desa Alue Papeun Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara.
Berdasarkan keterangan sumber Acehbaru.com kedua intel Kodim Aceh Utara berinisial Sertu Indra dan Serda Hendri diculik sekelompok pria bersenjata setelah keluar dari rumah seorang tokoh masyarakat di Desa Alue Mbang sekitar pukul 16:00 Wib.
Berjarak antara 300-400 meter, kedua intel yang menggunakan kijang Kapsul warna hitam BL 7270 GAR dihentikan oleh belasan kelompok sipil yang bersenjata. Kedua intel tersebut dibawa kearah Desa Sidomulyo Kecamatan Kuta Makmur.
Dan Maggrib tadi mobil tersebut ditemukan dalam keadaan kosong terparkir dikawasan sepi ujung jembatan tepatnya dekat kebun Ap M Desa Alue Papeun Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara.(*)2 Anggota Kodim Tewas karena Diberondong dengan AK-47 dan M-16 Penyelidikan atas kasus penculikan dan penembakan dua anggota Kodim 0103/Aceh Utara, Aceh, masih berlangsung. Di lokasi petugas sudah menemukan selongsong peluru yang memastikan jenis senjata yang digunakan pelaku.
Komandan Resort Militer (Korem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin menyatakan, di lokasi ditemukan 15 selongsong peluru. Yakni 12 selongsong peluru dari senjata jenis AK-47, dan 3 selongsong dari senjata jenis M-16.
"Masing-masing korban ditembak dengan lima atau enam peluru," kata Achmad Daniel di Rumah Sakit (RS) Kesrem di Lhokseumawe, Selasa (24/3/2015).
Saat ini jenazah kedua korban masih diautopsi di rumah sakit. Setelah proses selesai baru dapat dipastikan di mana saja luka akibat tembakan tersebut.
Sersan Satu Indra Irawan (41) dan Sersan Dua Hendrianto (36) diculik tak jauh dari rumah Kepala Mukim di Desa Alue Mbang, Kecamatan Nisam Utara, pada pukul 16.00 WIB, Senin (23/3). Pada Selasa pagi, jenazah kedua korban ditemukan di Desa Batee Pila, Kecamatan Nisam Antara, sekitar lima kilometer dari lokasi penculikan.(rul/try)Din Minimi, penjahat paling dicari yang buat 2 TNI terbunuh din minimi. ©acehterkini ♔
Nama Din Minimi atau Nurdin bin Ismail Amat Alias Nurdin Abu Minimi mungkin masih asing bagi telinga masyarakat Indonesia. Namun, di Aceh nama Din Minimi sangatlah santer.
Din Minimi merupakan ketua kelompok bersenjata yang disebut kerap membuat kekacauan dan melawan pemerintah. Menurut berbagai sumber, mereka adalah kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Keberadaan mereka pun paling dicari. Bahkan Din Minimi diburu dalam keadaan hidup atau mati.
"Lagi diburu terus karena berbahaya," ujar Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Baysa saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (24/3).
Din Minimi dilahirkan di Desa Keude Buloh, Kecamatan Julok, Aceh Timur, dari pasangan Ismail-Sapiah. Dia bergabung dengan GAM sejak Tahun 1997 di bawah pimpinan almarhum Tgk Kaha. Nurdin anak sulung empat bersaudara. Nasib membuat mereka berempat menjadi anggota GAM, masa konflik lalu.
Adiknya bernama Hamdani alias Sitong, tewas dalam pertempuran antara GAM dengan aparat tahun 2004. Adik ke tiganya, Mak Isa alias si Bukrak, hilang sejak konflik, dan hingga kini tidak diketahui hidup atau mati. Dan terakhir adik bungsunya, Azhar, kini pengangguran dan berdomisili di Aceh Timur.
Teranyar, dua anggota TNI Satuan Unit Intelkam Kodim 0103 Aceh Utara diculik oleh sekelompok orang bersenjata, Senin sore (23/3) sekira pukul 17.00 WIB. Korban penculikan masing-masing Serda Hendri, dan Sertu Indra.
Keduanya diculik saat sedang bersilaturahmi ke rumah Mukim Daud di Gampong Alue Mbang, Nisam Antara, Aceh Utara. Silaturahmi ini dilakukan dalam agenda melacak keberadaan kelompok bersenjata Din Minimi yang kerap membuat kekerasan di Aceh selama ini.
"Mereka silaturrahmi ke rumah saya sekaligus melacak informasi tentang keberadaan kelompok Din Minimi. Sebelumnya, mereka berdua sempat dihubungi Komandan mereka. Setelah itu keduanya pamit pulang dan langsung pergi menggunakan mobil," kata Mukim Daud, Selasa (24/3).
Setelah bersilaturrahmi, kedua anggota Kodim ini pamit. Namun tidak berapa jauh dari lokasinya, tiba-tiba, terang Daud, kedua korban dicegat sekelompok pria bersenjata api di perbatasan Gampong Alue Mbang Barat dan Alue Papeun, Nisam Antara, Aceh Utara. Keduanya langsung dibawa paksa oleh pelaku menggunakan mobil korban.
"Kedua anggota Kodim tersebut dibawa kabur ke arah Gampong Sido Mulyo, Kutamakmur, Aceh Utara. Setelah itu, kami juga sempat mendengar letusan senjata api sebanyak tiga kali," ungkapnya.
TNI pun melakukan pencarian besar-besar. Hasilnya, TNI menemukan dua rekannya itu sudah tergeletak tak bernyawa di tepi hutan.
Kedua jenazah ditemukan di Desa Batee Pila, Kecama Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara. Keduanya ditemukan oleh petugas yang mencari sekira pukul 08.30 WIB, Selasa (24/3).
"Kedua korban mengalami luka tembak di bagian badan," kata Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda, Letkol Inf Machfud.
TNI masih terus memburu kelompok Din Minini tersebut.
♔ statusaceh | detik | Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.