Polri: Perlu Dibuktikan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) mengatakan ISIS di Indonesia didanai jaringan Australia. Menanggapi hal itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia mengatakan informasi terkait pendanaan dari jaringan Australia itu harus dibuktikan terlebih dahulu.
"Perlu dibuktikan dulu terkait informasi yang ada, sehingga bisa dijadikan bahan untuk langkah langkah lebih lanjut," kata Karo Penmas Polri Agus Rianto saat berbincang, Selasa (24/3/2015).
Agus melanjutkan, internal Polri akan mendalami informasi tersebut dahulu sebelum kemudian akan berkoordinasi dengan Kepolisian Australia.
"Kita masih dalami internal dulu dan berikut koordinasi dengan pihak dan instansi terkait yang ada," kata Agus saat ditanya apakah akan berkoordinasi dengan Kepolisian Australia atau sudah melakukan koordinasi.
Sebelumnya, Jaringan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) Indonesia ternyata mendapatkan dana dari jaringan yang ada di Australia. PPATK menggandeng lembaga intelijen keuangan Australia untuk melacak pendanaan yang diduga kuat untuk terorisme itu.
"Sudah kita temukan (dari luar negeri). PPATK bekerjasama dengan PPATK-nya Australia. Jadi ada dukungan pembiayaan dari pihak Australia untuk jaringan Indonesia. Kita tidak bisa menyampaikan secara detail," ujar Wakil Ketua PPATK Agus Santoso di Jakarta, Senin (23/1/2015).
Agus mengatakan temuan PPATK ini sudah disampaikan ke penegak hukum di Tanah Air dan juga ke pihak Australia. Ada indikasi kuat dana tersebut digunakan untuk kepentingan terorisme.
"Tapi PPATK sudah menyampaikan itu ke teman-teman di sana. Saya tidak bisa menyebut angka lah. Tapi untuk pembiayaan kegiatan terorisme kita duga. Sudah kita serahkan ke aparat penegak hukum," ujar Agus.(idh/bar)
"Perlu dibuktikan dulu terkait informasi yang ada, sehingga bisa dijadikan bahan untuk langkah langkah lebih lanjut," kata Karo Penmas Polri Agus Rianto saat berbincang, Selasa (24/3/2015).
Agus melanjutkan, internal Polri akan mendalami informasi tersebut dahulu sebelum kemudian akan berkoordinasi dengan Kepolisian Australia.
"Kita masih dalami internal dulu dan berikut koordinasi dengan pihak dan instansi terkait yang ada," kata Agus saat ditanya apakah akan berkoordinasi dengan Kepolisian Australia atau sudah melakukan koordinasi.
Sebelumnya, Jaringan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) Indonesia ternyata mendapatkan dana dari jaringan yang ada di Australia. PPATK menggandeng lembaga intelijen keuangan Australia untuk melacak pendanaan yang diduga kuat untuk terorisme itu.
"Sudah kita temukan (dari luar negeri). PPATK bekerjasama dengan PPATK-nya Australia. Jadi ada dukungan pembiayaan dari pihak Australia untuk jaringan Indonesia. Kita tidak bisa menyampaikan secara detail," ujar Wakil Ketua PPATK Agus Santoso di Jakarta, Senin (23/1/2015).
Agus mengatakan temuan PPATK ini sudah disampaikan ke penegak hukum di Tanah Air dan juga ke pihak Australia. Ada indikasi kuat dana tersebut digunakan untuk kepentingan terorisme.
"Tapi PPATK sudah menyampaikan itu ke teman-teman di sana. Saya tidak bisa menyebut angka lah. Tapi untuk pembiayaan kegiatan terorisme kita duga. Sudah kita serahkan ke aparat penegak hukum," ujar Agus.(idh/bar)
♔ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.