⚓️ Rancangan Kapal Trimaran di Singapura Maket Trimaran KRI Klewang II di Singapura [Tinhte.vn]
Bagaimana kabarnya kelanjutan kapal trimaran produksi PT Lundin? Baru-baru ini di pameran militer dan pertahanan IMDEX di Singapura 2015, nampak maket kapal trimaran rancangan PT Lundin di stand SAAB.
Yang menarik dari stand tersebut, SAAB yang mempunyai andil dalam penawaran disana. Seperti diberitakan sebelumnya bahwa PT Lundin dalam penyelesaian kapal KRI Klewang II telah bekerjasama dengan SAAB.
Dalam kerjasama tersebut kapal trimaran pesanan TNI AL pun ada perubahan alutsista dari pertama yang akan dipasok dari negeri naga berubah dengan sistem alutsista, radar produk SAAB Swedia.
Selain itu, sistem alutsista yang ditawarkan SAAB cukup menarik, meriam utama yang nampak di gambar terlihat menggunakan kubah siluman kaliber 40 mm (Bofors 40 Mk4) dan rudal yang awalnya akan diisi produk China berubah menggunakan rudal terbaru RBS 15 Mk3, maka sistem senjata dan radar pun akhirnya mencomot produk yang dibuat oleh SAAB.
Untuk rudal anti kapal, kapal trimaran Klewang II akan dibekali 4 unit peluncur rudal RBS-15 Mk3. Dari spesifikasi yang ada, RBS-15 Mk3 termasuk rudal jelajah dengan pola operasinya fire and forget.Ada perubahan desain Rancangan desain awal kapal trimaran PT Lundin
Dari gambar diatas dan samping, terlihat ada perubahan desain kapal trimaran produksi PT Lundin dari awal sampai sekarang.
Nampak penempatan meriam utama tidak berada diatas lagi melainkan berada di depan. Mungkin penempatan ini untuk meminimalkan getaran meriam pada kapal trimaran tersebut.
Perubahan lain dengan tiang penyangga radar pun lebih tinggi. Bentuk pertama bulat berubah menjadi segi enam dan terlihat lebih pas dengan penyangga di badan kapal tersebut.Proses masih panjang Proses pembuatan kapal trimaran PT Lundin [Audrey]
Minggu lalu beredar foto jepretan Audrey perihal kapal trimaran produksi PT Lundin.
Dari gambar di sebelah terlihat proses kapal masih membutuhkan waktu yang akan lama, prediksi asal nebak dari gambar menunjukan produksi kapal tidak akan selesai tahun ini.
Sayangnya tidak ada informasi yang jelas, mengapa proses kapal Klewang II ini berbeda dengan proses produksi pertama, pada produksi pertama, PT Lundin lebih cepat dalam penyelesainnya.
Apapun alasannya mari kita nantikan kapal trimaran pertama kebanggaan Indonesia ini kedepan.Ocean Eagle 43MH Maket Trimaran Perancis [Janes]
Pada pameran IMDEX 2015 di Singapura, terlihat maket kapal trimaran produk Perancis.
Galangan kapal Perancis, Constructions Mécaniques de Normandie (CMN) memperkenalkan kapal trimaran penyapu ranjau dengan sebutan Ocean Eagle 43MH.
Sumber CMN diberitakan akan menargetkan angkatan laut India dan Indonesia, sebagai pembeli potensial untuk menggantikan kapal penyapu ranjau (MCM) mereka yang sudah tua.
Kapal Ocean Eagle 43MH memiliki panjang keseluruhan 43,6 m, lebar 15,7 m, dan draft maksimal 2 m. Didukung oleh dua mesin diesel, kapal ini bisa mencapai kecepatan tertinggi 19 knot dan menjelajah sejauh 2.500 nautical mil pada kecepatan 14 knot. Fitur lambung dan suprastruktur yang terbuat dari bahan komposit, menjanjikan pendeteksian magnetik dan akustik yang rendah.
Kapal yang ringan ini dipersenjatai dengan satu meriam 20 mm remote-control dan dua senjata mesin 12,7 mm sebagai senjata tambahan. Kapal trimaran produk Perancis ini membawa satu perahu karet untuk operasi di laut.
Dari gambaran dua tipe kapal trimaran ini, terlihat kapal trimaran produksi PT Lundin lebih menjanjikan, dibandingkan kapal produk Perancis. Selain produksi bangsa sendiri, tentunya pesenan TNI AL ini akan memajukan produk nasional Indonesia.
Apalagi bila penawaran ini bisa dimaksimalkan dengan harga lebih murah dibandingkan produk luar. Dan pasti sistem pendukungnya, PT Lundin harus bisa kerjasama dengan produk luar untuk memaksimalkan kapal trimaran ini, bila nantinya TNI AL berminat untuk akuisisi kapal penyapu ranjau seperti yang ditawarkan Perancis. [GM/Berbagai sumber]
Bagaimana kabarnya kelanjutan kapal trimaran produksi PT Lundin? Baru-baru ini di pameran militer dan pertahanan IMDEX di Singapura 2015, nampak maket kapal trimaran rancangan PT Lundin di stand SAAB.
Yang menarik dari stand tersebut, SAAB yang mempunyai andil dalam penawaran disana. Seperti diberitakan sebelumnya bahwa PT Lundin dalam penyelesaian kapal KRI Klewang II telah bekerjasama dengan SAAB.
Dalam kerjasama tersebut kapal trimaran pesanan TNI AL pun ada perubahan alutsista dari pertama yang akan dipasok dari negeri naga berubah dengan sistem alutsista, radar produk SAAB Swedia.
Selain itu, sistem alutsista yang ditawarkan SAAB cukup menarik, meriam utama yang nampak di gambar terlihat menggunakan kubah siluman kaliber 40 mm (Bofors 40 Mk4) dan rudal yang awalnya akan diisi produk China berubah menggunakan rudal terbaru RBS 15 Mk3, maka sistem senjata dan radar pun akhirnya mencomot produk yang dibuat oleh SAAB.
Untuk rudal anti kapal, kapal trimaran Klewang II akan dibekali 4 unit peluncur rudal RBS-15 Mk3. Dari spesifikasi yang ada, RBS-15 Mk3 termasuk rudal jelajah dengan pola operasinya fire and forget.Ada perubahan desain Rancangan desain awal kapal trimaran PT Lundin
Dari gambar diatas dan samping, terlihat ada perubahan desain kapal trimaran produksi PT Lundin dari awal sampai sekarang.
Nampak penempatan meriam utama tidak berada diatas lagi melainkan berada di depan. Mungkin penempatan ini untuk meminimalkan getaran meriam pada kapal trimaran tersebut.
Perubahan lain dengan tiang penyangga radar pun lebih tinggi. Bentuk pertama bulat berubah menjadi segi enam dan terlihat lebih pas dengan penyangga di badan kapal tersebut.Proses masih panjang Proses pembuatan kapal trimaran PT Lundin [Audrey]
Minggu lalu beredar foto jepretan Audrey perihal kapal trimaran produksi PT Lundin.
Dari gambar di sebelah terlihat proses kapal masih membutuhkan waktu yang akan lama, prediksi asal nebak dari gambar menunjukan produksi kapal tidak akan selesai tahun ini.
Sayangnya tidak ada informasi yang jelas, mengapa proses kapal Klewang II ini berbeda dengan proses produksi pertama, pada produksi pertama, PT Lundin lebih cepat dalam penyelesainnya.
Apapun alasannya mari kita nantikan kapal trimaran pertama kebanggaan Indonesia ini kedepan.Ocean Eagle 43MH Maket Trimaran Perancis [Janes]
Pada pameran IMDEX 2015 di Singapura, terlihat maket kapal trimaran produk Perancis.
Galangan kapal Perancis, Constructions Mécaniques de Normandie (CMN) memperkenalkan kapal trimaran penyapu ranjau dengan sebutan Ocean Eagle 43MH.
Sumber CMN diberitakan akan menargetkan angkatan laut India dan Indonesia, sebagai pembeli potensial untuk menggantikan kapal penyapu ranjau (MCM) mereka yang sudah tua.
Kapal Ocean Eagle 43MH memiliki panjang keseluruhan 43,6 m, lebar 15,7 m, dan draft maksimal 2 m. Didukung oleh dua mesin diesel, kapal ini bisa mencapai kecepatan tertinggi 19 knot dan menjelajah sejauh 2.500 nautical mil pada kecepatan 14 knot. Fitur lambung dan suprastruktur yang terbuat dari bahan komposit, menjanjikan pendeteksian magnetik dan akustik yang rendah.
Kapal yang ringan ini dipersenjatai dengan satu meriam 20 mm remote-control dan dua senjata mesin 12,7 mm sebagai senjata tambahan. Kapal trimaran produk Perancis ini membawa satu perahu karet untuk operasi di laut.
Dari gambaran dua tipe kapal trimaran ini, terlihat kapal trimaran produksi PT Lundin lebih menjanjikan, dibandingkan kapal produk Perancis. Selain produksi bangsa sendiri, tentunya pesenan TNI AL ini akan memajukan produk nasional Indonesia.
Apalagi bila penawaran ini bisa dimaksimalkan dengan harga lebih murah dibandingkan produk luar. Dan pasti sistem pendukungnya, PT Lundin harus bisa kerjasama dengan produk luar untuk memaksimalkan kapal trimaran ini, bila nantinya TNI AL berminat untuk akuisisi kapal penyapu ranjau seperti yang ditawarkan Perancis. [GM/Berbagai sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.