Minggu, 31 Mei 2015

Indonesia tetap netral di Laut Tiongkok Selatan

Reklamasi pulau karang di Laut China selatan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan Indonesia akan konsisten mendukung perdamaian dan netral dalam konflik Laut Tiongkok Selatan.

"Kita sebagai negara yang berprinsip bebas aktif tetap harus ikut serta dalam mewujudkan perdamaian dunia," kata Tedjo seusai berbicara pada Kongres Pancasila VII di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Minggu.

Menanggapi rencana Amerika Serikat membantu memfasilitasi pelatihan dan persenjataan bagi militer Asia Tenggara termasuk Indonesia, untuk menghadapi Tiongkok jika terjadi konflik di Laut Tiongkok Selatan, dia menegaskan sampai terjadi konflik di sana, Indonesia tetap netral.

"Ada atau tidaknya bantuan, kita tetap melaksanakan dan mendukung adanya perdamaian di Laut Cina Selatan," kata dia.

Beberapa waktu lalu, Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenkopolhukam Agus Sriyono di Yogyakarta mengatakan kepemimpinan Indonesia dalam kemitraan Asia-Afrika dapat diwujudkan dalam mendorong perdamaian, misalnya dengan memediasi konflik Laut Tiongkok Selatan.

"Apalagi saat ini terjadi defisit kepercayaan antar negara-negara yang berkonflik," kata dia.

Menurut dia, Indonesia memiliki posisi strategis karena tidak memiliki kepentingan dalam klaim Laut Tiongkok Selatan.

  ⚓️ antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.