Adu Canggih Perisai Udara
Medium Extended Air Defense System (MEADS), sebuah sistem pertahanan udara berbasis rudal yang dikembangkan oleh Amerika, Jerman dan Itali. Sistem ini tergolong ke dalam pertahanan udara jarak menengah, yang mengkover 360 derajat wilayah udara. Sistem ini diciptakan untuk menggantikan rudal Patriot dan Hawk. Satu unit MEADS terdiri dari beberapa unit kendaraan diantaranya radar pengontrol tembakan, pos komando, peluncur radar and rudal PAC-3. [meads-amd.com]
Program MEADS pertama kali diluncurkan pada tahun 2001, alutsista ini mampu melacak, memburu dan menghancurkan rudal musuh yang memasuki wilayah udara. Sistem ini sangat mudah dipindahkan menggunakan pesawat Hercules. Sistem ini mampu menembak rudal lawan sejauh 30 Km, dengan ketinggian 25 Km. [meads-amd.com]
Salah satu kelemahan dari MEADS adalah sistem ini memerlukan banyak kendaraan, atau sarana angkut dalam sekali operasi misi. Berbeda dengan Pantsir yang satu unitnya terdiri dari unit peluncur dan radar mandiri. MEADS tidak mampu melacak rudal musuh, jika tidak ada unit radar. Namun MEADS memiliki daya jangkau dan daya lacak, yang sangat jauh dan lebih tahan terhadap jamming lawan. [meads-amd.com]
Pantsir-S1 atau biasa disebut ASCC SA-22 Greyhound oleh NATO. Perisai udara buatan KBP Tula Rusia, yang dikembangkan pada tahun 90-an. Kelebihan senjata ini adalah mobilitas dan flexibiltas yang tinggi, mengandalkan radar mandiri yang terpasang di atas kendaraan membuat senjata ini tidak bergantung kepada kendaraan pengangkut radar, untuk mencari rudal lawan. Selain itu keberadaan kanon tembak cepat, memberikan alternatif pilihan untuk menyerang lawan. [ausairpower.net]
Mengandalkan radar 2RL80 PESA (Passive Electronically Scanned Array), membuat pesawat pemburu sistem pertahanan udara kesulitan untuk menemukan Pantsir. Hebatnya Pantsir tidak hanya didesain untuk menghancurkan rudal maupun pesawat lawan, jika dalam keadaan terdesak Pantsir mampu menembak tank lawan menggunakan kanon bawaan. Salah satu kelemahan Pantsir adalah daya jangkau radar dan rudal, yang terbatas dibandingkan dengan MEADS buatan Amerika. [defense-update.com]
Pantsir sebagai alutsista pertahanan udara, telah berhasil meraih cap combat proven. Alutsista ini telah teruji di konflik Suriah, saat itu pesawat tempur Turki mencoba memasuki wilayah udara Suriah. Pilot pesawat tempur tidak sadar bahwa pesawat sudah dibidik oleh Pantsir, sedetik kemudian rudal Pantsir mulai menyalak lalu berhasil menjatuhkan pesawat tempur tersebut. [Vitalykuzmin.com]
Medium Extended Air Defense System (MEADS), sebuah sistem pertahanan udara berbasis rudal yang dikembangkan oleh Amerika, Jerman dan Itali. Sistem ini tergolong ke dalam pertahanan udara jarak menengah, yang mengkover 360 derajat wilayah udara. Sistem ini diciptakan untuk menggantikan rudal Patriot dan Hawk. Satu unit MEADS terdiri dari beberapa unit kendaraan diantaranya radar pengontrol tembakan, pos komando, peluncur radar and rudal PAC-3. [meads-amd.com]
Program MEADS pertama kali diluncurkan pada tahun 2001, alutsista ini mampu melacak, memburu dan menghancurkan rudal musuh yang memasuki wilayah udara. Sistem ini sangat mudah dipindahkan menggunakan pesawat Hercules. Sistem ini mampu menembak rudal lawan sejauh 30 Km, dengan ketinggian 25 Km. [meads-amd.com]
Salah satu kelemahan dari MEADS adalah sistem ini memerlukan banyak kendaraan, atau sarana angkut dalam sekali operasi misi. Berbeda dengan Pantsir yang satu unitnya terdiri dari unit peluncur dan radar mandiri. MEADS tidak mampu melacak rudal musuh, jika tidak ada unit radar. Namun MEADS memiliki daya jangkau dan daya lacak, yang sangat jauh dan lebih tahan terhadap jamming lawan. [meads-amd.com]
Pantsir-S1 atau biasa disebut ASCC SA-22 Greyhound oleh NATO. Perisai udara buatan KBP Tula Rusia, yang dikembangkan pada tahun 90-an. Kelebihan senjata ini adalah mobilitas dan flexibiltas yang tinggi, mengandalkan radar mandiri yang terpasang di atas kendaraan membuat senjata ini tidak bergantung kepada kendaraan pengangkut radar, untuk mencari rudal lawan. Selain itu keberadaan kanon tembak cepat, memberikan alternatif pilihan untuk menyerang lawan. [ausairpower.net]
Mengandalkan radar 2RL80 PESA (Passive Electronically Scanned Array), membuat pesawat pemburu sistem pertahanan udara kesulitan untuk menemukan Pantsir. Hebatnya Pantsir tidak hanya didesain untuk menghancurkan rudal maupun pesawat lawan, jika dalam keadaan terdesak Pantsir mampu menembak tank lawan menggunakan kanon bawaan. Salah satu kelemahan Pantsir adalah daya jangkau radar dan rudal, yang terbatas dibandingkan dengan MEADS buatan Amerika. [defense-update.com]
Pantsir sebagai alutsista pertahanan udara, telah berhasil meraih cap combat proven. Alutsista ini telah teruji di konflik Suriah, saat itu pesawat tempur Turki mencoba memasuki wilayah udara Suriah. Pilot pesawat tempur tidak sadar bahwa pesawat sudah dibidik oleh Pantsir, sedetik kemudian rudal Pantsir mulai menyalak lalu berhasil menjatuhkan pesawat tempur tersebut. [Vitalykuzmin.com]
★ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.