Penerjunan pasukan Operasi Seroja 1975 [ist] ☆
Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI M Herindra menyatakan penerjunan prajurit Kopassus di Kota Dili dalam rangka operasi Seroja menjadi pelajaran untuk mengadakan operasi militer ke depan. Mayjen TNI M Herindra berharap rencana operasi militer bisa dilakukan secara matang.
"Pak Sugito katakan penerjunan itu kacau balau. Itu menjadi pelajaran kami, pada operasi-operasi ke depan, kami harus merencanakannya lebih baik. Karena kalau tidak, terbukti beberapa orang meninggal dunia (gugur perang). Kami ambil hikmahnya agar ke depan lebih baik," kata Herindra saat ditemui usai acara peringatan 40 tahun penerjunan di Kota Dili, di Mako Kopassus, Jakarta, Senin (7/12).
Sementara untuk mengenang pendahulu prajurit Kopassus, kata dia pihaknya memiliki bangunan Museum. Menurut dia, prajurit Kopassus saat ini berjasa terhadap para pejuang yang gugur dan berhasil dalam medan perang.
"Kami seperti ini kan karena jasa pendahulu kami. Pada acara reuni seperti ini, kami memohon yang sepuh untuk bicara. Sehingga kami tahu, walaupun kami juga memiliki museum Kopassus," ujar dia.
Menurut dia, prajurit Kopassus terdahulu mempunyai warisan paling besar. Mereka punya keberanian luar biasa dan pengabdian yang terus menerus bagi negara. Mereka juga tidak menuntut apa pun dari negara. "Padahal mereka patriot yang luar biasa."
"Reuni penerjunan Nanggala V sudah empat kali diadakan. Dari pesertanya banyak hingga akhirnya terus berkurang," tandasnya.
Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI M Herindra menyatakan penerjunan prajurit Kopassus di Kota Dili dalam rangka operasi Seroja menjadi pelajaran untuk mengadakan operasi militer ke depan. Mayjen TNI M Herindra berharap rencana operasi militer bisa dilakukan secara matang.
"Pak Sugito katakan penerjunan itu kacau balau. Itu menjadi pelajaran kami, pada operasi-operasi ke depan, kami harus merencanakannya lebih baik. Karena kalau tidak, terbukti beberapa orang meninggal dunia (gugur perang). Kami ambil hikmahnya agar ke depan lebih baik," kata Herindra saat ditemui usai acara peringatan 40 tahun penerjunan di Kota Dili, di Mako Kopassus, Jakarta, Senin (7/12).
Sementara untuk mengenang pendahulu prajurit Kopassus, kata dia pihaknya memiliki bangunan Museum. Menurut dia, prajurit Kopassus saat ini berjasa terhadap para pejuang yang gugur dan berhasil dalam medan perang.
"Kami seperti ini kan karena jasa pendahulu kami. Pada acara reuni seperti ini, kami memohon yang sepuh untuk bicara. Sehingga kami tahu, walaupun kami juga memiliki museum Kopassus," ujar dia.
Menurut dia, prajurit Kopassus terdahulu mempunyai warisan paling besar. Mereka punya keberanian luar biasa dan pengabdian yang terus menerus bagi negara. Mereka juga tidak menuntut apa pun dari negara. "Padahal mereka patriot yang luar biasa."
"Reuni penerjunan Nanggala V sudah empat kali diadakan. Dari pesertanya banyak hingga akhirnya terus berkurang," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.