Selasa, 20 September 2016

Indonesia-Rusia Sepakati Peningkatan Kerja Sama Tanggulangi Terorisme

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOqGAcoWwdwWo2FzilLFC6GvyUFGwvaH43a6U_cto8riCmEQPPGBwFN-XKHmP8sIefl-v1XxSrh0ewOIPLphgCnTSind5JSQLOpJilG6pMwf6O0weBvjVW7OU3uQc-hbntYRqALLrkIgk/s640/Batalion+Infantri+752.jpgIlustrasi pasukan anti teror Yonif 752/VYS

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto melakukan pertemuan tertutup dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2016).

Wiranto mengatakan, dalam pertemuan tersebut, kedua pihak secara khusus membicarakan peningkatan kerja sama Indonesia-Rusia terkait masalah pertahanan dan keamanan.

Pihak Rusia, kata Wiranto, sepakat untuk menindaklanjuti rencana kerja sama yang pernah diprakarsai Menko Polhukam saat masih dijabat oleh Luhut Binsar Pandjaitan dengan membentuk sebuah forum konsultasi menyangkut pengamanan informasi, pertahanan, dan keamanan kedua negara.

"Ada satu kerja sama yang kami sebut forum konsultasi mengenai pengamanan informasi, pertahanan dan keamanan nasional kedua negara," ujar Wiranto, saat ditemui seusai pertemuan.

Wiranto menjelaskan, forum konsultasi tersebut digunakan terutama untuk penanganan terorisme.

Tak hanya terbatas pada Indonesia dan Rusia, kerja sama itu juga dikembangkan bersama sejumlah negara yang hadir dalam forum International Meeting of Counter Terorism (IMCT), yang digelar di Bali, Agustus 2016 lalu.

Beberapa kesepakatan yang dicapai mengenai peningkatan kemampuan teknologi cyber untuk menanggulangi kecanggihan terorisme modern.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai penanggulangan terorisme di wilayah perbatasan negara.

"Kedua negara memandang perlu adanya satu pembicaraan lebih luas soal keamanan negara masing-masing sekaligus keamanan kawasan. Itu akan kami tindak lanjuti dengan satu langkah yang lebih konkret," ungkap Wiranto.

"Dubes Rusia juga minta agar ada langkah konkret dalam rangka konsultasi itu misalnya meningkatkan teknologi cyber dalam rangka penanganan terorisme," kata Wiranto.

Pertemuan itu juga sempat membahas hasil Forum IMCT terkait upaya memotong jalur pendanaan aksi terorisme.

Pemerintah antarnegara juga menjajaki kerja sama untuk menetralisir sumber dari terorisme, seperti kemiskinan, ketidakadilan dan kesewenangan.

Wiranto yakin bahwa program yang digagas dalam IMCT akan diperluas mengingat terorisme telah menjadi isu yang bersifat global.

"Itu makanan empuk tokoh terorisme dunia. Itu yang akan coba kami kerja samakan dengan Rusia, tukar pengalaman untuk menghadapi itu. Saya kira itu akan berjalan baik," kata Wiranto.

 ♖ Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.