✈ Rusia mengakui bahwa ada prospek terkait pengiriman Su-35 ke Indonesia.BLUE EYES SU35. Saat ini Indonesia memiliki 16 pesawat tempur Su-27SK/SKM dan Su-30 MK/MK2. Hingga 2024, akan ada delapan skuadron yang berisi 16 unit pesawat tipe “Su” per skuadronnya. Kemungkinan skuadron tersebut akan diisi oleh pesawat unggulan saat ini, yakni Su-35. [Sukhoi.org]
Rusia terus berdialog secara intensif dengan Indonesia terkait kemungkinan pengiriman jet tempur Su-35, kata Vladimir Kozhin, ajudan presiden Rusia yang bertanggung jawab dalam bidang kerja sama pertahanan dan teknologi, Kamis (1/11).
“Ada prospek (terkait pengiriman Su-35) dan pembicaraan mengenai ini sangat intensif,” kata Kozhin tanpa memerinci tenggat waktu penandatanganan kontrak.
Indonesia dikabarkan berencana membeli delapan unit pesawat tempur multiperan Su-35 dari Rusia. Hal ini dikonfirmasi Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia Wahid Supriyadi pada Juni lalu. Saat itu, Dubes Wahid menerangkan bahwa diskusi terkait kemungkinan transfer teknologi dari pihak Rusia tengah berjalan.
Namun demikian, pada Oktober lalu, media RNS Online mengabarkan bahwa negosiasi harga dan transfer teknologi kemungkinan akan menghalangi keputusan pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 oleh Indonesia.
Pemerintah Indonesia bersikeras ingin menjalankan produksi pesawat tempur bersama Rusia di dalam negeri. Namun, mengutip keterangan yang disampaikan pihak Rusia, pembelian 8 – 12 unit pesawat terhitung sedikit untuk dapat menjalankan produksi bersama dan transfer teknologi.
Rusia terus berdialog secara intensif dengan Indonesia terkait kemungkinan pengiriman jet tempur Su-35, kata Vladimir Kozhin, ajudan presiden Rusia yang bertanggung jawab dalam bidang kerja sama pertahanan dan teknologi, Kamis (1/11).
“Ada prospek (terkait pengiriman Su-35) dan pembicaraan mengenai ini sangat intensif,” kata Kozhin tanpa memerinci tenggat waktu penandatanganan kontrak.
Indonesia dikabarkan berencana membeli delapan unit pesawat tempur multiperan Su-35 dari Rusia. Hal ini dikonfirmasi Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia Wahid Supriyadi pada Juni lalu. Saat itu, Dubes Wahid menerangkan bahwa diskusi terkait kemungkinan transfer teknologi dari pihak Rusia tengah berjalan.
Namun demikian, pada Oktober lalu, media RNS Online mengabarkan bahwa negosiasi harga dan transfer teknologi kemungkinan akan menghalangi keputusan pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 oleh Indonesia.
Pemerintah Indonesia bersikeras ingin menjalankan produksi pesawat tempur bersama Rusia di dalam negeri. Namun, mengutip keterangan yang disampaikan pihak Rusia, pembelian 8 – 12 unit pesawat terhitung sedikit untuk dapat menjalankan produksi bersama dan transfer teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.