Presiden Joko Widodo melambaikan tangan sebelum memasuki pesawat kepresidenan di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta. (Antara/M Agung Rajasa) ☆
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia perlu memperkuat kerja sama dengan India di sektor keamanan dan pertahanan dari ancaman terorisme. Indonesia dan India juga perlu memperkuat kerja sama perdagangan.
Demikian disampaikan Presiden kepada kantor berita India PTI pada hari Sabtu (10/12). Presiden akan bertolak ke India pada Senin (12/12). Presiden menantikan untuk bisa bertemu dengan PM India, Narendra Modi.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia berharap bisa memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan antiterorisme karena tidak ada negara yang aman dari bahaya terorisme. Kerja sama bisa dilakukan dalam bentuk pertukaran informasi intelijen.
Presiden juga berharap bisa meningkatkan kerja sama ekonomi karena India dan Indonesia mempunyai sejarah budaya dan religi yang panjang hingga berabad-abad lalu. Kunjungan Joko Widodo ke India juga akan membahas perdagangan dan investasi serta menjajaki kemungkinan perjanjian perdagangan bilateral selama perjanjian itu menguntungkan kedua belah pihak.
Presiden mengatakan dirinya telah melakukan beberapa diskusi dengan PM Modi sebelumnya terkait investasi perusahaan India di Indonesia. Presiden berharap India bisa meningkatkan investasi di sektor farmasi dan infrastruktur. Presiden juga menyampaikan Indonesia tengah menyederhanakan dan mempermudah izin usaha untuk menarik minat investasi.
Kunjungan dua hari Presiden ke India adalah yang pertama kalinya setelah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan pada 2011 lalu.
Dan dilanjutkan ke Iran
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertolak ke India melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu petang. Presiden akan memulai kunjungan kenegaraan ke India dan dilanjutkan ke Iran setelah agenda terselesaikan di New Delhi, India.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan berada di India pada 12-13 Desember 2016 dan Iran pada 14 Desember 2016.
Kedua kunjungan ini merupakan kunjungan balasan di mana sebelumnya PM India telah berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2013 dan Presiden Iran berkunjung ke Indonesia pada April 2015.
Presiden Jokowi dijadwalkan tiba di New Delhi pada Senin malam dini hari.
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri merilis bahwa kunjungan kenegaraan ini penting mengingat India dan Iran adalah dua negara yang memiliki potensi kerja sama yang sangat besar.
India adalah mitra dagang Indonesia terbesar di Asia Selatan dan sekaligus merupakan mitra terbesar ke-4 di dunia.
Angka perdagangan Indonesia dengan India pada 2015 mencapai 14,45 miliar dolar AS.
Pada kunjungan kali ini, Presiden RI akan menjajaki lebih jauh diversifikasi ekspor Indonesia ke India.
Presiden RI juga akan membahas upaya peningkatan kerja sama investasi untuk industri bahan baku obat-obatan.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia perlu memperkuat kerja sama dengan India di sektor keamanan dan pertahanan dari ancaman terorisme. Indonesia dan India juga perlu memperkuat kerja sama perdagangan.
Demikian disampaikan Presiden kepada kantor berita India PTI pada hari Sabtu (10/12). Presiden akan bertolak ke India pada Senin (12/12). Presiden menantikan untuk bisa bertemu dengan PM India, Narendra Modi.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia berharap bisa memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan antiterorisme karena tidak ada negara yang aman dari bahaya terorisme. Kerja sama bisa dilakukan dalam bentuk pertukaran informasi intelijen.
Presiden juga berharap bisa meningkatkan kerja sama ekonomi karena India dan Indonesia mempunyai sejarah budaya dan religi yang panjang hingga berabad-abad lalu. Kunjungan Joko Widodo ke India juga akan membahas perdagangan dan investasi serta menjajaki kemungkinan perjanjian perdagangan bilateral selama perjanjian itu menguntungkan kedua belah pihak.
Presiden mengatakan dirinya telah melakukan beberapa diskusi dengan PM Modi sebelumnya terkait investasi perusahaan India di Indonesia. Presiden berharap India bisa meningkatkan investasi di sektor farmasi dan infrastruktur. Presiden juga menyampaikan Indonesia tengah menyederhanakan dan mempermudah izin usaha untuk menarik minat investasi.
Kunjungan dua hari Presiden ke India adalah yang pertama kalinya setelah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan pada 2011 lalu.
Dan dilanjutkan ke Iran
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertolak ke India melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu petang. Presiden akan memulai kunjungan kenegaraan ke India dan dilanjutkan ke Iran setelah agenda terselesaikan di New Delhi, India.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan berada di India pada 12-13 Desember 2016 dan Iran pada 14 Desember 2016.
Kedua kunjungan ini merupakan kunjungan balasan di mana sebelumnya PM India telah berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2013 dan Presiden Iran berkunjung ke Indonesia pada April 2015.
Presiden Jokowi dijadwalkan tiba di New Delhi pada Senin malam dini hari.
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri merilis bahwa kunjungan kenegaraan ini penting mengingat India dan Iran adalah dua negara yang memiliki potensi kerja sama yang sangat besar.
India adalah mitra dagang Indonesia terbesar di Asia Selatan dan sekaligus merupakan mitra terbesar ke-4 di dunia.
Angka perdagangan Indonesia dengan India pada 2015 mencapai 14,45 miliar dolar AS.
Pada kunjungan kali ini, Presiden RI akan menjajaki lebih jauh diversifikasi ekspor Indonesia ke India.
Presiden RI juga akan membahas upaya peningkatan kerja sama investasi untuk industri bahan baku obat-obatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.