⚓️ Ini Kejadian SebenarnyaKRI Layang 635 [TNI AL] ☆
TNI Angkatan Laut membantah berita yang menyebutkan KRI Layang-635 hilang. Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma TNI Gig J.M. Sipasulta menyatakan, pencarian sedang dilakukan terhadap empat ABK KRI Layang-635. Mereka pada 13 Desember 2016 melaksanakan pengawalan terhadap kapal ikan asing (KIA) Filipina di perairan Talaud, Sulawesi Utara. KRI Layang sendiri saat ini ikut mencari ABK-nya yang hilang tersebut.
“Selamat siang rekan-rekan media. Pada saat ini sedang dilaksanakan pencarian terhadap 4 ABK KRI Layang-635 yang pada tanggal 13 Desember 2016 melaksanakan pengawalan terhadap KIA Filipina di Perairan Talaud, Sulawesi Utara. Karena faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi hilang kontak sejak tanggal 14 Desember 2016,” ujar Kadispenal dalam pesan tertulis kepada wartawan, Jumat (23/12/2016).
Kadispenal menambahkan, TNI AL mengerahkan enam KRI yakni KRI Diponegoro, KRI Layang, KRI Sidat, KRI Ahmad Yani, KRI Arun, KRI Lambung Mangkurat dan dua pesawat udara yaitu P-862 (CN-235 MPA) dan P-615 (C-212) dalam pencarian tersebut.
“Perkembangan lebih lanjut akan diinformasikan kemudian. Mohon dukungan dan doanya,” demikian tutup Sipasulta.
Kronologi ABK KRI Layang hilang
CN235 MPA TNI AL ikut mencari hilangnya ABK KRI Layang
Sementara itu, Kepada Dinas Penerangan Komando Armada Timur Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman menyampaikan berita kronologis hilangnya ABK KRI Layang. Ia menyampaikan hal itu dalam rilis tertulis yang dibuat pada 21 Desember 2016 sebagai berikut:
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Layang-635 dengan Komandan Mayor Laut (P) Agus Susatya tergabung dalam Operasi Siaga Yudha-16 yang melaksanakan patroli di perbatasan Indonesia-Filipina. Dalam operasi tersebut telah melaksanakan kegiatan Pengejaran, Penangkapan dan Penyelidikan (Jarkaplid) terhadap Kapal Ikan Asing (KIA) bernama Nurhana asal Filipina.
KRI Layang-635 pada tanggal 11 Desember 2016 menuju daerah operasi dalam keadaan siap dan cuaca berdasarkan BMKG cukup baik. Selanjutnya pada tanggal 13 Desember 2016 KRI Layang-635 mendapat kontak secara visual dengan jarak 5 Nm nampak KIA berbendera Filipina. Di hari yang sama pada pukul 17.15 WIT KRI Layang-635 melaksanakan peran tempur bahaya permukaan dan peran pemeriksaan kepada kapal asing yang melanggar batas wilayah Indonesia.
Pada titik koordinat 05 49 LU-129 45 BT dilaksanakan penggeledahan oleh Tim Pemeriksa dengan hasil data keterangan, KIA Nurhana membawa 24 Warga Negara Asing (WNA) Filipina, dan tidak membawa muatan atau dokumen yang lengkap.
Berdasarkan data tersebut, KIA Nurhana dikawal menuju Lanal Melonguane dengan data tambahan bahwa kapal kawalan mampu bertahan selama 4,5 hari dengan cepat 5-8 knots. Dari informasi ABK Filipina yang mampu berbahasa Indonesia, terdapat 10 KIA Filipina berada di 30 Nm sebelah barat dari posisi pemeriksaan KIA Nurhana.
Saat pengawalan adapun prosedur yang telah dilaksanakan di antaranya, Tim Kawal KRI Layang yang diketuai oleh Letda Laut (P) Faisal Dwi Andarta R. terdiri dari empat orang dengan membawa dua pucuk senjata laras panjang, empat magasen dan 60 butir amunisi tajam.
Rencananya kapal akan tiba di Lanal Melonguane pada tanggal 15 Desember 2016 pukul 12.00 WIT. Selanjutnya 21 ABK Nurhana di pindahkan ke KRI Layang-635 serta tersisa tiga orang ABK yaitu Juru Mudi, Juru Masak, dan KKM untuk dikawal menuju Pangkalan terdekat.
Tim Kawal yang berada di KIA Nurhana diperintahkan melaporkan situasi, pada posisi dan halu setiap tiga jam sekali melalui radio HF frekuensi 20.542 dan FM CH.72 selain itu tim kawal dibekali bahan makanan selama 4-5 hari.
Pada 13 Desember 2016 pukul 18.30 WIT, KIA Nurhana diawaki tim kawal dan tiga ABK Filipina menuju Lanal Melonguane, dan KRI Layang-635 melanjutkan patroli sektor menyusuri perbatasan ZEEI. Hingga pukul 21.00 s.d. 03.00 WIT tim kawal melaporkan kepada KRI Layang-635 selama pelayaran berjalan aman dan terkendali, namun pada pukul 06.00 WIT KRI Layang-635 kehilangan kontak tim kawal yang berada di KIA Nurhana. KRI Layang-635 terus melakukan komunikasi sampai dengan pukul 10.30 WIT.
Kondisi cuaca yang mulai berkabut ditambah laut yang berombak dan hujan, KRI Layang melaksanakan pencarian KIA Nurhana yang sampai saat ini masih belum ditemukan, melalui penyisiran track kapal kawalan hingga berada di posisi duga pada pukul 06.00 WIT, pada tanggal 14 Desember 2016 pukul 17.15 KRI Layang terjalin komunikasi dengan tim kawal namun posisi kapal kawal tidak dapat diterima dengan baik dan jelas.
Pada tanggal 15 Desember 2016, KRI Layang-635 terus melakukan pencarian dengan menyisir arah timur laut dari P. Talaud dengan maneuver zig-zag, dan pukul 12.00 WIT mengubah sector pencarian menuju arah tenggara secara zig-zag dengan pertimbangan kapal kawalan memiliki kendala untuk mengambil track langsung menuju Melonguane. Karena cuaca buruk, KRI Layang mengubah pencarian kearah barat.
KRI Layang-635 pada tanggal 16 Desember 2016 berkoordinasi dengan Gugus Tempur Laut Koarmatim (Guspurlatim) menggerakan Pesud (Pesawat Udara) P-850 untuk melakukan pencarian dari udara dan KRI Ahmad Yani-351 (AMY) untuk mendukung pencarian dan pengisian bahan bakar kepada KRI Layang. Sampai dengan 13.30 WIT Pesud P-850 bertolak dari Manado menuju utara Morotai dengan sector pencarian 90 x 35 Nm namun hasil belum ditemukan.
Selanjunya pada tanggal 17 Desember 2016 pada pukul 13.00 WIT, KRI Layang menuju Morotai untuk melaksanakan dukungan kegiatan Menteri Kelautan dan Perikanan, sedangkan KRI Ahmad Yani melaksanakan pencarian dengan luas sector 170 x 30 Nm di selatan rencana track tim kawal dengan hasil yang masih sama KIA Nurhana belum bisa ditemukan.
Author: Roni Sontani
Identitas Empat ABK KRI Layang-635 yang Hilang
Empat ABK (anak buah kapal) KRI Layang-635 yang tengah bertugas dikabarkan hilang kontak saat bertugas. Berdasarkan keterangan Kepala Penerangan Armada Timur (Armatim) TNI AL Letkol (KH) Maman Sulaeman, empat ABK KRI Layang yang hilang terdiri dari satu perwira, satu bintara, dan dua tamtama.
Identitas keempat ABK KRI Layang 635 tersebut masing-masing yakni:
⚓️ Letda Laut (P) Faisal Dwi A.R. (AAL-59) NRP 21073, asal Jakarta, Kepala Tim,
⚓️ Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto, NRP 121718, asal Surabaya,
⚓️ KLK Amo Dian Mahendra, NRP 114475, asal Gresik, dan
⚓️ KLD Isy Badnur Rohim, NRP 120551, asal Madura.
Seperti yang diterangkan Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma TNI Gig J.M. Sipasulta sebelumnya (23/12/2016), bahwa keempat ABK tersebut pada 13 Desember 2016 melaksanakan pengawalan terhadap kapal ikan asing (KIA) FB Nurhana, asal Filipina di perairan Talaud, Sulawesi Utara. Karena faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi hilang kontak sejak tanggal 14 Desember 2016.
“TNI AL mengerahkan enam KRI yakni KRI Diponegoro, KRI Layang, KRI Sidat, KRI Ahmad Yani, KRI Arun, KRI Lambung Mangkurat dan dua pesawat udara yaitu P-862 (CN-235 MPA) dan P-615 (C-212) dalam pencarian tersebut,” jelas Sipasulta.
Author: Fery Setiawan
TNI Angkatan Laut membantah berita yang menyebutkan KRI Layang-635 hilang. Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma TNI Gig J.M. Sipasulta menyatakan, pencarian sedang dilakukan terhadap empat ABK KRI Layang-635. Mereka pada 13 Desember 2016 melaksanakan pengawalan terhadap kapal ikan asing (KIA) Filipina di perairan Talaud, Sulawesi Utara. KRI Layang sendiri saat ini ikut mencari ABK-nya yang hilang tersebut.
“Selamat siang rekan-rekan media. Pada saat ini sedang dilaksanakan pencarian terhadap 4 ABK KRI Layang-635 yang pada tanggal 13 Desember 2016 melaksanakan pengawalan terhadap KIA Filipina di Perairan Talaud, Sulawesi Utara. Karena faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi hilang kontak sejak tanggal 14 Desember 2016,” ujar Kadispenal dalam pesan tertulis kepada wartawan, Jumat (23/12/2016).
Kadispenal menambahkan, TNI AL mengerahkan enam KRI yakni KRI Diponegoro, KRI Layang, KRI Sidat, KRI Ahmad Yani, KRI Arun, KRI Lambung Mangkurat dan dua pesawat udara yaitu P-862 (CN-235 MPA) dan P-615 (C-212) dalam pencarian tersebut.
“Perkembangan lebih lanjut akan diinformasikan kemudian. Mohon dukungan dan doanya,” demikian tutup Sipasulta.
Kronologi ABK KRI Layang hilang
CN235 MPA TNI AL ikut mencari hilangnya ABK KRI Layang
Sementara itu, Kepada Dinas Penerangan Komando Armada Timur Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman menyampaikan berita kronologis hilangnya ABK KRI Layang. Ia menyampaikan hal itu dalam rilis tertulis yang dibuat pada 21 Desember 2016 sebagai berikut:
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Layang-635 dengan Komandan Mayor Laut (P) Agus Susatya tergabung dalam Operasi Siaga Yudha-16 yang melaksanakan patroli di perbatasan Indonesia-Filipina. Dalam operasi tersebut telah melaksanakan kegiatan Pengejaran, Penangkapan dan Penyelidikan (Jarkaplid) terhadap Kapal Ikan Asing (KIA) bernama Nurhana asal Filipina.
KRI Layang-635 pada tanggal 11 Desember 2016 menuju daerah operasi dalam keadaan siap dan cuaca berdasarkan BMKG cukup baik. Selanjutnya pada tanggal 13 Desember 2016 KRI Layang-635 mendapat kontak secara visual dengan jarak 5 Nm nampak KIA berbendera Filipina. Di hari yang sama pada pukul 17.15 WIT KRI Layang-635 melaksanakan peran tempur bahaya permukaan dan peran pemeriksaan kepada kapal asing yang melanggar batas wilayah Indonesia.
Pada titik koordinat 05 49 LU-129 45 BT dilaksanakan penggeledahan oleh Tim Pemeriksa dengan hasil data keterangan, KIA Nurhana membawa 24 Warga Negara Asing (WNA) Filipina, dan tidak membawa muatan atau dokumen yang lengkap.
Berdasarkan data tersebut, KIA Nurhana dikawal menuju Lanal Melonguane dengan data tambahan bahwa kapal kawalan mampu bertahan selama 4,5 hari dengan cepat 5-8 knots. Dari informasi ABK Filipina yang mampu berbahasa Indonesia, terdapat 10 KIA Filipina berada di 30 Nm sebelah barat dari posisi pemeriksaan KIA Nurhana.
Saat pengawalan adapun prosedur yang telah dilaksanakan di antaranya, Tim Kawal KRI Layang yang diketuai oleh Letda Laut (P) Faisal Dwi Andarta R. terdiri dari empat orang dengan membawa dua pucuk senjata laras panjang, empat magasen dan 60 butir amunisi tajam.
Rencananya kapal akan tiba di Lanal Melonguane pada tanggal 15 Desember 2016 pukul 12.00 WIT. Selanjutnya 21 ABK Nurhana di pindahkan ke KRI Layang-635 serta tersisa tiga orang ABK yaitu Juru Mudi, Juru Masak, dan KKM untuk dikawal menuju Pangkalan terdekat.
Tim Kawal yang berada di KIA Nurhana diperintahkan melaporkan situasi, pada posisi dan halu setiap tiga jam sekali melalui radio HF frekuensi 20.542 dan FM CH.72 selain itu tim kawal dibekali bahan makanan selama 4-5 hari.
Pada 13 Desember 2016 pukul 18.30 WIT, KIA Nurhana diawaki tim kawal dan tiga ABK Filipina menuju Lanal Melonguane, dan KRI Layang-635 melanjutkan patroli sektor menyusuri perbatasan ZEEI. Hingga pukul 21.00 s.d. 03.00 WIT tim kawal melaporkan kepada KRI Layang-635 selama pelayaran berjalan aman dan terkendali, namun pada pukul 06.00 WIT KRI Layang-635 kehilangan kontak tim kawal yang berada di KIA Nurhana. KRI Layang-635 terus melakukan komunikasi sampai dengan pukul 10.30 WIT.
Kondisi cuaca yang mulai berkabut ditambah laut yang berombak dan hujan, KRI Layang melaksanakan pencarian KIA Nurhana yang sampai saat ini masih belum ditemukan, melalui penyisiran track kapal kawalan hingga berada di posisi duga pada pukul 06.00 WIT, pada tanggal 14 Desember 2016 pukul 17.15 KRI Layang terjalin komunikasi dengan tim kawal namun posisi kapal kawal tidak dapat diterima dengan baik dan jelas.
Pada tanggal 15 Desember 2016, KRI Layang-635 terus melakukan pencarian dengan menyisir arah timur laut dari P. Talaud dengan maneuver zig-zag, dan pukul 12.00 WIT mengubah sector pencarian menuju arah tenggara secara zig-zag dengan pertimbangan kapal kawalan memiliki kendala untuk mengambil track langsung menuju Melonguane. Karena cuaca buruk, KRI Layang mengubah pencarian kearah barat.
KRI Layang-635 pada tanggal 16 Desember 2016 berkoordinasi dengan Gugus Tempur Laut Koarmatim (Guspurlatim) menggerakan Pesud (Pesawat Udara) P-850 untuk melakukan pencarian dari udara dan KRI Ahmad Yani-351 (AMY) untuk mendukung pencarian dan pengisian bahan bakar kepada KRI Layang. Sampai dengan 13.30 WIT Pesud P-850 bertolak dari Manado menuju utara Morotai dengan sector pencarian 90 x 35 Nm namun hasil belum ditemukan.
Selanjunya pada tanggal 17 Desember 2016 pada pukul 13.00 WIT, KRI Layang menuju Morotai untuk melaksanakan dukungan kegiatan Menteri Kelautan dan Perikanan, sedangkan KRI Ahmad Yani melaksanakan pencarian dengan luas sector 170 x 30 Nm di selatan rencana track tim kawal dengan hasil yang masih sama KIA Nurhana belum bisa ditemukan.
Author: Roni Sontani
Identitas Empat ABK KRI Layang-635 yang Hilang
Empat ABK (anak buah kapal) KRI Layang-635 yang tengah bertugas dikabarkan hilang kontak saat bertugas. Berdasarkan keterangan Kepala Penerangan Armada Timur (Armatim) TNI AL Letkol (KH) Maman Sulaeman, empat ABK KRI Layang yang hilang terdiri dari satu perwira, satu bintara, dan dua tamtama.
Identitas keempat ABK KRI Layang 635 tersebut masing-masing yakni:
⚓️ Letda Laut (P) Faisal Dwi A.R. (AAL-59) NRP 21073, asal Jakarta, Kepala Tim,
⚓️ Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto, NRP 121718, asal Surabaya,
⚓️ KLK Amo Dian Mahendra, NRP 114475, asal Gresik, dan
⚓️ KLD Isy Badnur Rohim, NRP 120551, asal Madura.
Seperti yang diterangkan Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma TNI Gig J.M. Sipasulta sebelumnya (23/12/2016), bahwa keempat ABK tersebut pada 13 Desember 2016 melaksanakan pengawalan terhadap kapal ikan asing (KIA) FB Nurhana, asal Filipina di perairan Talaud, Sulawesi Utara. Karena faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi hilang kontak sejak tanggal 14 Desember 2016.
“TNI AL mengerahkan enam KRI yakni KRI Diponegoro, KRI Layang, KRI Sidat, KRI Ahmad Yani, KRI Arun, KRI Lambung Mangkurat dan dua pesawat udara yaitu P-862 (CN-235 MPA) dan P-615 (C-212) dalam pencarian tersebut,” jelas Sipasulta.
Author: Fery Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.