Ilustrasi KRI TNI AL [TNI AL]
Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) TNI AL memulai latihan skala besar di perairan sisi Barat Indonesia, Selasa, 25 April 2017. Latihan ini ditujukan untuk mengasah kesiapan tempur TNI AL Armada Kawasan Barat.
Latihan tempur ini mencakup wilayah perairan Kawasan Barat dimulai dari perairan Cirebon hingga Sabang. Ribuan personel dilibatkan dalam latihan tempur ini.
Panglima Koarmabar, Laksamana Muda Aan Kurnia, mengatakan latihan skala besar ini melibatkan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dan seluruh Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) yang berada dibawah Komando Armada Barat.
“Ada 20 KRI dan 4 pesawat yang dilibatkan,” kata Laksdya TNI Aan di Pangkalan Komando Armada Barat, Gunung Sahari, Jakarta Pusat , Selasa 25 April 2017.
Aan menegaskan latihan tempur di Kawasan Barat ini tidak ada kaitannya dengan meningkatnya eskalasi di Laut China Selatan dan Semenanjung Korea. “Ada atau tidak eskalasi saya wajib memantau kemampuan dan kesiapan,” tambah Aan.
Meski begitu, Aan mengakui jika pun kondisi Laut China Selatan atau Semenanjung Korea makin panas, maka latihan tempur ini juga bisa sekaligus menjadi kesiapan TNI AL dalam mengantisipasi semua kemungkinan yang akan terjadi.
Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) TNI AL memulai latihan skala besar di perairan sisi Barat Indonesia, Selasa, 25 April 2017. Latihan ini ditujukan untuk mengasah kesiapan tempur TNI AL Armada Kawasan Barat.
Latihan tempur ini mencakup wilayah perairan Kawasan Barat dimulai dari perairan Cirebon hingga Sabang. Ribuan personel dilibatkan dalam latihan tempur ini.
Panglima Koarmabar, Laksamana Muda Aan Kurnia, mengatakan latihan skala besar ini melibatkan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dan seluruh Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) yang berada dibawah Komando Armada Barat.
“Ada 20 KRI dan 4 pesawat yang dilibatkan,” kata Laksdya TNI Aan di Pangkalan Komando Armada Barat, Gunung Sahari, Jakarta Pusat , Selasa 25 April 2017.
Aan menegaskan latihan tempur di Kawasan Barat ini tidak ada kaitannya dengan meningkatnya eskalasi di Laut China Selatan dan Semenanjung Korea. “Ada atau tidak eskalasi saya wajib memantau kemampuan dan kesiapan,” tambah Aan.
Meski begitu, Aan mengakui jika pun kondisi Laut China Selatan atau Semenanjung Korea makin panas, maka latihan tempur ini juga bisa sekaligus menjadi kesiapan TNI AL dalam mengantisipasi semua kemungkinan yang akan terjadi.
♘ Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.