✈ Disertai dengan skema imbal beli, offset, dan transfer teknologi. ✈ Su35 Russia [russia-insider]
Setelah melewati berbagai proses dan penantian yang lama, akhirnya Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak pembelian 11 pesawat tempur Su-35. Penambahan pesawat tempur ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan militer Indonesia, khususnya TNI Angkatan Udara.
”Ya, betul, kontrak pembelian Sukhoi sudah ditandatangani,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Totok Sugiharto, Jumat (16/2).
Berdasarkan informasi yang diterima Kompas, penandatanganan kontrak pembelian Sukhoi ini dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Agus Setiadji dengan Perwakilan dari Rosoboronexport, Yuri. Penandatanganan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari, pukul 11.23.
Nilai kontrak 11 pesawat tempur itu adalah 1,14 miliar dollar AS. Sebagaimana disepakati sebelumnya, nilai ini juga disertai dengan skema imbal beli, offset, dan transfer teknologi. Di Indonesia akan diadakan tempat pemeliharaan sehingga pesawat itu tidak perlu lagi dibawa ke Rusia untuk pemeliharaan.
Diharapkan, hal ini juga bisa mendorong negara-negara di ASEAN yang memiliki Sukhoi untuk melaksanakan pemeliharaan pesawatnya di Indonesia. Walaupun sempat disebutkan imbal dagang di antaranya dengan menggunakan produk karet, rincian tentang transfer teknologi ataupun imbal dagang dan offset ini juga belum terperinci disampaikan ke publik.
Totok Sugiharto mengatakan, rencana pengiriman pesawat tersebut akan dilakukan secara bertahap. Apabila semua lancar, termasuk berlakunya efektif kontrak pada Agustus 2018, dua pesawat Sukhoi Su-35 akan dikirimkan ke Indonesia pada Agustus 2019. Enam unit berikutnya akan dikirimkan pada Februari 2020, sedangkan tiga unit lainnya pada Juli 2020.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan, TNI AU mendukung penandatanganan kontrak pesawat pengganti F-5. Menurut dia, sudah hampir dua tahun para penerbang di Skuadron Udara 14 tidak terbang, sejak pesawat F-5 dinyatakan tak bisa dipakai lagi. ”Kami harapkan pengganti F-5 segera tiba di Tanah Air,” kata Jemi.
Setelah melewati berbagai proses dan penantian yang lama, akhirnya Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak pembelian 11 pesawat tempur Su-35. Penambahan pesawat tempur ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan militer Indonesia, khususnya TNI Angkatan Udara.
”Ya, betul, kontrak pembelian Sukhoi sudah ditandatangani,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Totok Sugiharto, Jumat (16/2).
Berdasarkan informasi yang diterima Kompas, penandatanganan kontrak pembelian Sukhoi ini dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Agus Setiadji dengan Perwakilan dari Rosoboronexport, Yuri. Penandatanganan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari, pukul 11.23.
Nilai kontrak 11 pesawat tempur itu adalah 1,14 miliar dollar AS. Sebagaimana disepakati sebelumnya, nilai ini juga disertai dengan skema imbal beli, offset, dan transfer teknologi. Di Indonesia akan diadakan tempat pemeliharaan sehingga pesawat itu tidak perlu lagi dibawa ke Rusia untuk pemeliharaan.
Diharapkan, hal ini juga bisa mendorong negara-negara di ASEAN yang memiliki Sukhoi untuk melaksanakan pemeliharaan pesawatnya di Indonesia. Walaupun sempat disebutkan imbal dagang di antaranya dengan menggunakan produk karet, rincian tentang transfer teknologi ataupun imbal dagang dan offset ini juga belum terperinci disampaikan ke publik.
Totok Sugiharto mengatakan, rencana pengiriman pesawat tersebut akan dilakukan secara bertahap. Apabila semua lancar, termasuk berlakunya efektif kontrak pada Agustus 2018, dua pesawat Sukhoi Su-35 akan dikirimkan ke Indonesia pada Agustus 2019. Enam unit berikutnya akan dikirimkan pada Februari 2020, sedangkan tiga unit lainnya pada Juli 2020.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan, TNI AU mendukung penandatanganan kontrak pesawat pengganti F-5. Menurut dia, sudah hampir dua tahun para penerbang di Skuadron Udara 14 tidak terbang, sejak pesawat F-5 dinyatakan tak bisa dipakai lagi. ”Kami harapkan pengganti F-5 segera tiba di Tanah Air,” kata Jemi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.