Senin, 02 Maret 2020

Babak Baru F-16 ala Indonesia

✈️ Peremajaan F-16 ini tergolong sebagai pekerjaan berat dan pertama di satuan setingkat skadron teknik. [IDN Times/Nofika Dian Nugroho]

Indonesia berhasil merombak pesawat F-16. Hasilnya, pesawat hasil hibah Amerika Serikat tersebut berhasil memiliki kemampuan tempur maksimal.

F-16 hasil modifikasi bisa membawa peluru kendali (Rudal) lengkap, bermanuver dengan lincah, aman, dan presisi, serta memiliki kemampuan teknologi penerbangan tempur mutakhir.

Saya berkesempatan melihat langsung proses pembongkaran total pesawat canggih yang diproduksi sejak awal tahun 1980-an dan memiliki prototipe generasi terbaru hingga tahun 2020 ini.

Ada dua perombakan. Pertama dari sisi struktur. Kedua dari sisi avionic (teknologi penerbangan) tempur, termasuk meningkatkan teknologi pesawat F-16,” ungkap Letnan Kolonel (Teknik) Agustinus Subagio, salah satu pimpinan upgrade pesawat F-16 di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.

 Dipreteli 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCwzBYMNThiS31CY8_qam0RP9pvgpiLLjURFAA4xtVdh97e9cxFFMYaPGeVJ40F-QGXbac1smUQI0EADWv4EjsUjUD2gKNnz30VuuhB_Qdujgssx6Ndly-6FIsYkC2Zq5npydlPlQ0H082/s1600/F-16+test+flight%2527+perdana+pesawat+tersebut+setelah+menjalani+upgrade%2527+di+Lanud+Iswahjudi+Magetan%252C+Jawa+Timur%252C+Selasa+1822020+Antara.jpgSatu pesawat tuntas diupgare dan sedang diuji terbang [TNI AU]

Saya melihat langsung bagaimana proses pesawat canggih itu dipreteli satu persatu hingga tak berbentuk sama sekali. Rata dengan permukaan hanggar. Semuanya dilepas.

Ada ribuan kabel. Banyak sekali pompa hidrolik. Semua plat pesawat diturunkan. Sebagian besar diganti ulang. Sebagian lagi diperbaiki dan dikalibrasi ulang.

Yang menarik perhatian saya adalah bagian cockpit pesawat. Segala instrumen canggih di dalam cockpit dicopot sampai kosong.

Salah satu yang sempat saya lihat dan perhatikan adalah panel yang tampaknya sederhana, tapi mengatur fungsi vital.

Di antaranya adalah landing gear (bagian pendaratan pesawat) hingga pelontar rudal.

Saat saya di sana, tampak seorang perwira senior TNI AU berpangkat Mayor sedang melakukan uji kualitas (Quality Assurance/QA) terhadap panel ini.

Canggih, rumit, dan dilakukan sendiri oleh kita. Ini pertama kali sepanjang sejarah Indonesia.

Pasca-dirombak, pesawat F-16 memiliki kemampuan tempur maksimal seperti mengunci target hingga memusnahkan sasaran dengan tepat, pada jarak luar biasa, di atas 100 kilometer, kurang lebih jarak Jakarta-Bandung.

Pesawat ini juga mampu membawa rudal lengkap, termasuk membawa banyak amunisi dan menembakkan ribuan peluru per menit, setara dengan senapan legendaris M-16.

"Ini hal pertama yang dilakukan, sukses terbang, dan akan dilanjutkan pada sejumlah pesawat F-16 lain, oleh para ahli dari negara kita sendiri," kata Panglima Komando Operasi II TNI AU Marsekal Muda Donny Ermawan kepada saya.

Indonesia memiliki puluhan pesawat F-16. Ada juga Sukhoi SU-27 buatan Russia yang juga super canggih. Armada lainnya adalah pesawat buatan Korea Selatan dan Inggris.

 Mandiri vs Embargo 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAApLJzmCuJfmWwQC40XjCecKrVuFbYc9VObUoHc0flZKmkSlXFeOL_niivly4HgxYqEEx8fu4KcoMVx8rzRDm00APOaJxchEtqy2qeW3uUm0raVu0Oph81am7C8A0jdgPaSc-Q_NHW8cy/s1600/F16+EMLU+FStar_921604204909601_Alex+Sidharta.jpgPesawat F16 TNI AU siap diuji terbang dengan peralatan baru [Alex Sidharta]

Bagaimanapun ini adalah langkah awal menuju kemandirian pertahanan udara Indonesia.

Kita pernah mengalami embargo suku cadang pesawat asal Amerika sepanjang 1995-2005, karena dituding melakukan pelanggaran HAM saat konflik Timor-Timur.

Embargo yang dilakukan Indonesia diikuti juga oleh sekutunya, Inggris. Akibatnya, pesawat tempur buatan kedua negara tersebut tak bisa dioperasikan selama beberapa tahun.

Pelajaran yang sangat berharga. Industri pertahanan Indonesia harus mandiri karena Indonesia memilih untuk tidak mengikuti blok negara tertentu.

Si vis pacem para bellum.
Bila menginginkan damai, bersiaplah sewaktu-waktu untuk perang!

Saya Aiman Witjaksono.

  ✈️ Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.