Senin, 12 Desember 2022

[Global] Iran Sekarang Beking Militer Utama Rusia

✈ πŸš€ πŸ’£ Iran dikabarkan akan menerima puluhan pesawat SU 35 dari Rusia  (Reuters)

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan posisi Iran sekarang adalah menjadi beking atau pendukung militer utama Rusia.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan hubungan Moskow dan Teheran telah menghangat menjadi kemitraan pertahanan yang matang.

Menurutnya, Moskow memberikan tingkat dukungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Teheran.

AS, kata Kirby, telah melihat laporan bahwa kedua negara sedang mempertimbangkan produksi bersama drone mematikan.

Kerja sama antara Rusia dan Iran telah disorot baru-baru ini, di mana Ukraina menuduh Moskow menggunakan drone Teheran dalam invasinya.

Iran awalnya membantah mengirim drone apa pun ke Rusia, tetapi kemudian mengakui telah memasok senjata itu sebelum invasi ke Ukraina dimulai.

Kirby mengatakan bahwa kemitraan antara Iran dan Rusia untuk memproduksi drone akan berbahaya bagi Ukraina, tetangga Iran, dan masyarakat internasional.

"Rusia sedang berusaha untuk berkolaborasi dengan Iran di bidang-bidang seperti pengembangan senjata, pelatihan," katanya.

AS khawatir bahwa Rusia bermaksud untuk memberi Iran komponen militer canggih termasuk helikopter dan sistem pertahanan udara.

"Iran telah menjadi pendukung militer utama Rusia," kata Kirby, seperti dikutip BBC, Sabtu (10/12/2022).

Rusia telah menggunakan pesawat tak berawak Iran untuk menyerang infrastruktur energi, merampas listrik, panas, layanan kritis jutaan orang Ukraina. Orang-orang di Ukraina saat ini benar-benar sekarat akibat tindakan Iran.

Sependapat dengan Kirby, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan bahwa Iran telah menjadi salah satu pendukung militer utama Rusia dan bahwa hubungan antara mereka mengancam keamanan global.

"Kesepakatan kotor antara kedua negara telah membuat Iran mengirim ratusan drone ke Rusia," katanya.

"Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan dukungan militer dan teknis kepada rezim Iran, yang akan meningkatkan risiko terhadap mitra kami di Timur Tengah dan keamanan internasional," imbuh dia.

Dia mengatakan Inggris setuju dengan AS bahwa dukungan Iran untuk militer Rusia akan tumbuh dalam beberapa bulan mendatang karena Moskow mencoba untuk mendapatkan lebih banyak senjata, termasuk ratusan rudal balistik.

Ukraina menuduh Iran memasok Rusia dengan drone kamikaze yang digunakan dalam serangkaian serangan yang menewaskan sedikitnya delapan orang pada 17 Oktober.

Iran awalnya membantah hal ini, tetapi kemudian mengakui mengirimkan drone dalam jumlah terbatas ke Rusia, berbulan-bulan sebelum perang pecah di Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Iran berbohong dan bahwa Ukraina menembak jatuh sekitar 10 drone Iran setiap hari. (min)

  Jajaki Produksi Bersama Drone 
Ilustrasi drone Iran, GAZA (IWN Twitter)

Amerika Serikat (AS) mengungkapkan kekhawatirannya atas "kemitraan pertahanan skala penuh" Rusia dan Iran, menggambarkan kemitraan itu "berbahaya" bagi Ukraina, tetangga Iran, dan dunia.

Iran dituduh oleh kekuatan Barat memasok drone ke Rusia untuk perangnya melawan Ukraina, karena Moskow menghancurkan infrastruktur energi negara itu untuk mencari keuntungan dalam konflik berdarah tersebut.

Washington sebelumnya mengutuk kerja sama keamanan Iran-Rusia, tetapi pada hari Jumat menggambarkan hubungan luas yang melibatkan peralatan seperti helikopter dan jet tempur serta drone, dengan item terakhir menghasilkan sanksi baru AS.

"Rusia berusaha untuk berkolaborasi dengan Iran di bidang-bidang seperti pengembangan senjata, pelatihan," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby seperti dikutip dari France 24, Minggu (11/12/2022).

Moskow, kata Kirby, menawarkan Iran tingkat dukungan militer dan teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya - yang mengubah hubungan mereka menjadi kemitraan pertahanan yang matang.

Kami juga telah melihat laporan bahwa Moskow dan Teheran sedang mempertimbangkan pembentukan jalur produksi bersama untuk drone mematikan di Rusia. Kami mendesak Iran untuk berbalik arah (dan) tidak mengambil langkah-langkah ini,” serunya.

Kirby mengatakan bahwa Amerika Serikat akan memberikan sanksi kepada tiga entitas yang berbasis di Rusia yang aktif dalam “akuisisi dan penggunaan drone Iran.”

Sanksi tersebut menargetkan Angkatan Udara Rusia, Pusat Penerbangan Tak Berawak Negara ke-924, dan Komando Penerbangan Transportasi Militer.

Kirby mengatakan Amerika Serikat juga khawatir bahwa Rusia bermaksud untuk menyediakan Iran dengan komponen militer canggih, termasuk helikopter dan sistem pertahanan udara.

Pilot Iran dilaporkan telah belajar untuk menerbangkan pesawat tempur canggih Sukhoi Su-35 di Rusia, dan Teheran dapat menerima pesawat tersebut dalam tahun depan, yang akan "secara signifikan memperkuat angkatan udara Iran relatif terhadap tetangga regionalnya," kata Kirby.

"Amerika Serikat juga percaya bahwa Iran sedang mempertimbangkan penjualan ratusan rudal balistik ke Rusia," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kirby juga mengumumkan paket bantuan baru senilai $ 275 juta untuk membantu meningkatkan pertahanan udara Ukraina, khususnya terhadap drone Rusia.

Dia mengatakan bantuan itu "akan segera diberikan kepada Ukraina dengan kemampuan baru untuk meningkatkan pertahanan udaranya dan melawan ancaman yang dihadapi Ukraina dari drone."

Pentagon merilis perincian tentang paket itu, mengatakan itu termasuk peralatan anti-drone, serta amunisi untuk sistem roket presisi Himars, 80.000 peluru artileri 155mm, sekitar 150 generator, dan peralatan lainnya.

Amerika Serikat sebelumnya mengatakan bahwa generator diberikan ke Kiev untuk membantu Ukraina dengan kebutuhan listriknya di tengah serangan Rusia yang berulang kali terhadap infrastruktur energi.

Paket terbaru - yang terdiri dari peralatan yang diambil dari stok AS yang ada - membawa bantuan militer Washington ke Ukraina sejak invasi Rusia 24 Februari menjadi lebih dari USD 19,3 miliar.

Bulan lalu, Teheran mengakui telah mengirim drone ke Rusia, tetapi bersikeras bahwa mereka dipasok sebelum invasi ke Ukraina.

Perkembang terbaru menyebutkan Rusia ingin mengamankan pasokan rudal balistik dari Iran dalam jumlah yang cukup besar. Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan dukungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya. (ian)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.