⚓️ Setelah insiden dengan China (Reuters)
Angkatan Bersenjata Filipina akan kembali menempatkan pasukan di sekitar lokasi tenggelamnya bangkai kapal era Perang Dunia II di Laut China Selatan, setelah China menghalangi upaya Manila dengan menembakkan meriam air.
"Pelaksanaan hak kedaulatan dan yurisdiksi kami ini merupakan bukti keyakinan kuat kami pada tatanan internasional berbasis aturan yang menopang perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Juru Bicara Angkatan Bersenjata Filipina Medel Aguilar dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.
Manila mengajukan protes diplomatik terhadap Beijing bulan ini setelah penjaga pantai China menggunakan meriam air dan gerakan berbahaya untuk mencegah Filipina mengirim pasokan ke sejumlah pasukan di Second Thomas Shoal.
China mengklaim hampir seluruh LCS, wilayah perairan strategis yang disengketakan dengan Malaysia, Vietnam, Brunei, Taiwan, dan Filipina.
Menegaskan bahwa Filipina tetap mendukung penyelesaian sengketa secara damai, Aguilar meminta semua pihak terkait untuk menghormati kedaulatan dan yurisdiksi atas zona maritimnya di perairan tersebut.
Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Pada 7 Agustus 2023, penjaga pantai China mengatakan telah memberi tahu Filipina untuk tidak mengirim kapal ke dangkalan laut tempat di mana bangkai kapal karam itu berada.
China juga meminta Filipina untuk tidak mengirim bahan-bahan konstruksi yang digunakan untuk perbaikan dan penguatan skala besar ke kapal perang tersebut.
Filipina sengaja mengandangkan kapal perang itu pada 1999 sebagai bagian dari klaim kedaulatannya atas dangkalan, yang terletak di dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil.
"Misi pengerahan pasukan yang direncanakan adalah demonstrasi yang jelas dari tekad kami untuk melawan ancaman dan paksaan, dan komitmen kami dalam menegakkan supremasi hukum", kata Angkatan Bersenjata Filipina.
Pada 2016, putusan arbitrase internasional membatalkan klaim China atas hampir seluruh LCS.
China, yang tidak mengakui putusan itu, telah membangun pulau-pulau buatan dengan lapangan terbang dan rudal darat-ke-udara di LCS.
Angkatan Bersenjata Filipina akan kembali menempatkan pasukan di sekitar lokasi tenggelamnya bangkai kapal era Perang Dunia II di Laut China Selatan, setelah China menghalangi upaya Manila dengan menembakkan meriam air.
"Pelaksanaan hak kedaulatan dan yurisdiksi kami ini merupakan bukti keyakinan kuat kami pada tatanan internasional berbasis aturan yang menopang perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Juru Bicara Angkatan Bersenjata Filipina Medel Aguilar dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.
Manila mengajukan protes diplomatik terhadap Beijing bulan ini setelah penjaga pantai China menggunakan meriam air dan gerakan berbahaya untuk mencegah Filipina mengirim pasokan ke sejumlah pasukan di Second Thomas Shoal.
China mengklaim hampir seluruh LCS, wilayah perairan strategis yang disengketakan dengan Malaysia, Vietnam, Brunei, Taiwan, dan Filipina.
Menegaskan bahwa Filipina tetap mendukung penyelesaian sengketa secara damai, Aguilar meminta semua pihak terkait untuk menghormati kedaulatan dan yurisdiksi atas zona maritimnya di perairan tersebut.
Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Pada 7 Agustus 2023, penjaga pantai China mengatakan telah memberi tahu Filipina untuk tidak mengirim kapal ke dangkalan laut tempat di mana bangkai kapal karam itu berada.
China juga meminta Filipina untuk tidak mengirim bahan-bahan konstruksi yang digunakan untuk perbaikan dan penguatan skala besar ke kapal perang tersebut.
Filipina sengaja mengandangkan kapal perang itu pada 1999 sebagai bagian dari klaim kedaulatannya atas dangkalan, yang terletak di dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil.
"Misi pengerahan pasukan yang direncanakan adalah demonstrasi yang jelas dari tekad kami untuk melawan ancaman dan paksaan, dan komitmen kami dalam menegakkan supremasi hukum", kata Angkatan Bersenjata Filipina.
Pada 2016, putusan arbitrase internasional membatalkan klaim China atas hampir seluruh LCS.
China, yang tidak mengakui putusan itu, telah membangun pulau-pulau buatan dengan lapangan terbang dan rudal darat-ke-udara di LCS.
⚓️ antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.