Senin, 30 April 2012

AMX 13

AMX-13 TNI AD

 Tank Utama TNI AD

WALAU tak punya MBT (Main Battle Tank), angkatan darat kita punya tank utama, yakni AMX-13 buatan Perancis. Meski dari segi usia tank ini sudah sepuh, karena dibuat antara tahun 50 – 60an, AMX-13 masih eksis digunakan satuan kavaleri TNI-AD sampai saat ini. Disebut tank utama karena jumlah AMX-13 cukup banyak, inilah tipe tank terbanyak yang dimiliki TNI-AD, menurut situs wikipedia TNI-AD mempunyai 275 unit AMX-13 versi kanon.

Monumen AMX-13 Di Markas Kostrad
Ada banyak ragam varian AMX-13, sebut saja mulai dari versi kanon dengan beragam kaliber, versi angkut personel, versi artileri, versi tank jembatan dan versi anti serangan udara. TNI-AD diketahui memiliki tiga tipe, yakni versi kanon, versi angkut personel dan versi artileri 105 mm. Tank versi kanon ini bisa dibilang menjadi ikon kavaleri TNI-AD lebih dari tiga dasawarsa, karena saking tuanya beberapa ada yang sudah menjadi monumen di beberapa museum. Tapi yang masih aktif operasional telah dilakukan program retrofit dan upgrade, seperti mengganti mesin dari tipe bensin ke diesel dan penggantian sistem suspensi agar lebih nyaman digunakan, mengganti kanon yang lebih modern. Dengan upgrade ke mesin diesel, konsumsi bahan bakar bisa ditekan dan jarak tempuh bisa ditingkatkan.

Di kalangan TNI sudah pasti tidak akan asing lagi bila mendengar nama AMX-13 yaitu sejenis tank kelas ringan yang menjadi andalan TNI AD dalam menjalankan tugas pokoknya.

Diberitakan pembelian tambahan tank AMX-13 buatan Prancis adalah armada terbesar tank ringan AD Indonesia merupakan tank bekas dari Belanda. Tank dengan meriam kaliber 105 mm berjumlah 130 unit juga dibeli bekas dari Belanda pada 1980-an. Sementara versi self-propelled gun AMX-13 Mk-61 sebanyak 50 unit, juga dibeli bekas dari AB Belanda pada 1984. Saat itu hubungan Belanda-Indonesia sangat erat karena sejak 1967 hingga 1991, Belanda menjadi ketua Intergovernmental Group on Indonesia (IGGI), kelompok negara dan lembaga internasional yang memberi bantuan pembangunan pada Indonesia.

Pembelian AMX-13 sendiri saat itu tak kalah ramainya diberitakan karena aktivis HAM Belanda mengecam Operasi Pembunuhan Misterius (Petrus) pada eran 1980-an. Hubungan Belanda-RI akhirnya retak setelah Belanda resmi mengecam keras peristiwa penembakan terhadap para demonstran di kompleks pemakaman Santa Cruz di Dilli, Timor Timur pada 12 November 1991. Dihujat kanan-kiri, akhirnya pada Maret 1992, Soeharto memutuskan membubarkan IGGI.

Tank AMX-13 dibuat oleh Prancis pada tahun 1949 dan di produksi sebanyak 4500 unit dengan berbagai varian seperti versi canon, angkut personel, arteleri, anti serangan udara dan jembatan. Selain Indonesia beberapa Negara lain seperti Israel, Pakistan, India serta Singapura juga pernah mengoperasionalkan tank tersebut hingga sekarang namun dengan berbagai perombakan yang menyesuaikan kebutuhan militer mereka.

Dari segi pengalaman AMX-13 sudah terbukti perannya dalam perang Malvinas, India – Pakistan bahkan di Indonesia sendiri AMX-13 juga sudah memiliki peran dalam operasi seroja di Timor timur serta mendukung operasi Trikora untuk merebut Irian Barat.


Kedepan TNI akan menggunakan untuk pertama kalinya tank berat seperti MBT Leopard 2A6 bekas dari Belanda maupun yang baru dari Jerman, karena banyak hambatan dan kritikan dari DPR, maka pembeliannya pun terhambat. Menurut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Leopard punya beberapa keunggulan pemilihan tank tempur utama (MBT) Leopard 2A6 sudah melalui berbagai kajian dari beberapa aspek. Antara lain, aspek strategi militer, yakni susunan kekuatan militer dibangun dan dipersiapkan sejak dini dengan asumsi adanya ancaman yang paling mungkin.
 Retrofit AMX-13 TNI-AD

AMX-13 yang kini dioperasikan TNI-AD telah mengalami program retrofit di Direktorat Peralatan Bengkel Pusat Peralatan TNI-AD pada tahun 1995. Retrofit AMX-13 mencakup pemasangan mesin Detroit Diesel DDA GM6V-53 T, 6 silinder 2 langkah turbocharged dengan daya 290 BHP/2800 RPM dan Torsi 91,67 KGM/1600 RPM yang mampu meningkatkan power weight ratio dan pemakaian bahan bakar lebih hemat. AMX-13 menggunakan transmisi otomatis ZF 5WG-180 dengan 5 percepatan maju dan 2 percepatan mundur, hal ini tentu lebih memudahkan pengoperasian tank. Untuk suspensi mengadopsi tipe hydropnematic “Dunlostrut”, meningkatkan kemampuan lintas medan dan mampu menambah kenyamanan awak tank.

Ketimbang tank tempur modern TNI-AD saat ini, seperti Scorpion buatan Alvis – Inggris. AMX-13 lebih punya pengalaman tempur luas. Jasa AMX-13 juga ada dalam operasi di Tanah Air, contoh yang paling nyata keterlibatan aksi AMX-13 dalam operasi Seroja di Timor Timur. AMX-13 mulai berdatangan pada tahun 1962 dalam rangka misi operasi Trikora.

Dari segi rancangan dan bobotnya, AMX-13 termasuk dalam kelas tank ringan yang desain nya mulai dilakukan pada tahun 1946. Beberapa negara pengguna AMX-13 sampai saat ini terus menggunakan tank lawas ini, tentu dengan beragam peningkatan kemampuan persenjataan dan performa. Di ASEAN, Singapura juga mempunyai armada tank AMX-13 berjumlah 350 unit.
 Rekayasa AMX-13 TNI AD

Sejumlah prajurit TNI melakukan perbaikan kendaraan tempur tank, di Markas Batalyon Kavaleri-2/Tank, di Ambarawa, Jateng, Senin (19/12/2011).

Dua prajurit TNI melakukan perbaikan kendaraan tempur tank, di Markas Batalyon Kavaleri-2/Tank, di Ambarawa, Jateng.

Untuk melakukan perbaikan dan penggantian komponen pada tank jenis AMX-13 buatan Prancis yang dirakit antara tahun 1958 hingga 1960 itu terpaksa dilakukan dengan cara merekayasa komponen karena sudah tidak tersedianya suku cadang.
 Upgrade AMX-13 TNI AD

Prototype retrofit AMX-13 TNI AD
Sejalan dengan kebijakan untuk pemenuhan Satuan Kavaleri yang akan dibentuk dan Rematerialisasi pada Satuan kavaleri yang telah ada maka Kavaleri TNI-AD akan memperoleh 243 tank baru dan tank hasil upgrade dalam kurun waktu 2010-2014.

Adapun tank baru yang akan diakuisi terdiri dari tank tempur utama (main battle tank), tank tempur medium, dan panser kanon medium. Penjajakan masih dilakukan pada tank tempur utama dan medium, sedangkan untuk panser kanon telah dilakukan kerjasama dengan Korea Selatan dengan basis kendaraan 6x6 Blackfox.

Adapun tank yang akan dilakukan upgrade atau retrofitting adalah tank ringan AMX-13 sebanyak 65 unit. TNI Angkatan Darat saat ini mengoperasikan tank ringan AMX-13 dalam jumlah yang cukup banyak berkisar 200-300 unit dengan kanon 75 dan 105mm.

Website resmi Pussenkav merilis mengenai ujicoba tank AMX-13 hasil retrofitting. Tampak dalam gambar prototipe tank upgrade tersebut mempunyai kanon baru dan peralatan bidik baru. Apabila prototipe ini telah memenuhi persyaratan TNI AD maka retrofit terhadap 65 tank ringan AMX-13 dapat segera dilakukan. 


 Spesifikasi AMX-13

Tipe : tank ringan
Produsen : Atelier de Construction d’Issy-les-Moulineaux
Berat kosong : 13.7 ton
Berat tempur : 14.5 ton
Panjang : 6.35 meter
Lebar : 2.51 meter
Tinggi : 2.35 meter
Awak : 3 orang (komandan, penembak dan pengemudi)
 Persenjataan

Kanon : 75 mm / 90 mm / 105 mm – 75 mm dengan 32 amunisi.
Senapan mesin : kaliber 7,62 mm dengan 3600 peluru
Mesin : SOFAM Model 8Gxb 8-cyl. water-cooled petrol 250 hp (190 kW), kini sudah dilakukan upgrade dengan mesin diesel buatan Detroit.
Suspensi : torsi bar
Jarak tempuh : 400 km
Kecepatan : 60 km per jam
 Foto AMX-13 TNI AD dari formil kaskus :

- sumber dari berbagai media -

2 komentar:

  1. ya emang udah tua soalnya kalo beli tank versi baru indonesia harus ngegadein pulau jawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. kurang tepat juga om, tinggal sita harta haram koruptor aja rakyat sejahtera, tank tinggal beli yang mana hayuk,, :)

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.