Senin, 30 April 2012

Berhasil Tak Dikenal, Mati Tak Dikenang

Semanagt juang yang tertanam pada diri para prajurit Grup-2/Parako Kopassus di dalam tugas - pantang mundur dalam pertempuran hingga titik darah penghabisan - benar-benar mereka buktikan, meski sebagian anggota badan harus rusak karenanya..

Sebagai pengumpul informasi untuk komsumsi satuan pemukul, tugasnya di satuan SGI ( Satuan Tugas Intelijen) di Peureulak, Aceh Timur (2003 / 2004), akhirnya membuahkan hasil, berupa tertembaknya tokoh GAM Ishak Dawood.

Seru Sujiadi, Wadan Pos SGI di Peureulak, Aceh Timur itu mendapat informasi akurat dari personil GAM yang di tawan SGI, tentang keberadaan sejumlah pasukan bersenjata GAM. "Saya mendapat perintah dari pimpinan satgas untuk melakukan pengejaran," katanya.

Lalu informasi tersebut diberikan ke pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas di Aceh dan selanjutnya di susunlah opganisasi paskan yang akan melakukan penyergapan.

Tim penyergap, Yonif 500/ Raider, tiga Tim Parako dan dua personil SGI yang membawa dua tawanan GAM mulai bergerak siang hari dan tiba di lokasi GAM sore harinya. Begitu tiba disana, terjadilah kontak tembak. Hasilnya, satu personil GAM tewas dan empat pucuk senjata didapatkan.

Pengejaran dan pengepungan terhadap personil GAM lainnya yang melarikan diri terus dilanjutkan oleh Pasukan Raider dan Parako, namun SGI sudah tidak terlibat lagi. Tugasnya memberikan informasi tentang kerberadaan GAM sudah terbukti dan selesai. Belakangan diketahui, bahwa dari hasil pengejaran dan pengepungan terhadap GAM yang berlangsung hampir tiga hari itu, akhirnya berhasil menembak mati Panglima GAM wilayah Aceh Timur, Ishak Dawood.

Berkat informasi dari SGI, tokoh GAM dapat di lumpuhkan. dengan keberhasilan tersebut, Sujiadi yang berada di Grup-2 semenjak 1991 mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB), dari Sertu (Sersan Satu) menjadi Serka (sersan Kepala), pada September 2004. " Saya selaku anggota SGI ikut bangga, karena atas kerja keras kami untuk mendapat informasi yang tepat dan benar, maka dapat dapat di manfaatkan oleh satuan TNI melumpuhkan kelompok separatis GAM di Aceh," katanya.

Meski bukan dia atau satuannya yang berhasil melumpuhkan tokoh GAM dan menjadi terkenal namanya, dia tetap tidak merasa kecil hati, karena itu sudah menjadi resiko aparat intelijen, " Berhasil Tak Dikenal, Mati Tak Dikenang,"

Serka Sujiadi, orang Lamongan, Jawa Timur ini sekarang Bintara Staff Intelijen, di Grup-2 Parako Kopassus.

“ DWI DHARMA BIRAWA YUDHA ”

(sumber Majalah Defender, April 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.