Selasa, 03 April 2012

Tripartite Class

Triartite Class didesain oleh sebuah perusahaan patungan dari angkatan laut Perancis, Belgia, dan Belanda, Tripartite Class of minehunters dibangun pada tahun 1980an. Perancis membangun the mine-hunting equipment, Belgia menyediakan the electronics, dan Belanda bagian membangun the propulsion train. Perancis dan Belanda awalnya membeli 15, dan membeli Belgia 10.

Semua Triartite Class ketiga negara berkontribusi untuk kelompok NATO dengan kemampuan MCM Maritim (SNMCMG1 atau SNMCMG2).

The Tripartite class adalah kelas mine warfare vessel yang digunakan oleh angkatan laut dari Belgia, Perancis dan Belanda, serta Pakistan, Indonesia, Latvia, dan Bulgaria.

⚓ Pulau Rengat Class

KRI Pulau Rengat 711
Di Indonesia Tripartite Class masuk dalam Pulau Rengat Class, merupakan kapal kelas penyapu ranjau yang dibeli dari Belanda dan dibuat di Galangan GNM Belanda. Rencananya Kapal penyapu ranjau ini akan digunakan oleh angkatan laut Belanda, tapi kemudian dibeli Indonesia sebanyak 2 unit kapal dengan jenis yang sama, bernama KRI Pulau Rengat 711 dan KRI Pulau Rupat 712.

Sudah menjadi tradisi Angkatan Laut Indonesia yang selalu menamai kapal penyapu ranjau dengan menggunakan nama pulau di Nusantara dengan awalan "R", maka Tripartite Class yang kemudian berubah menjadi Pulau Rengat Class, mengunakan kapal dengan singkatan Kapal 'PR'. Kedua kapal ini berada di Satuan Kapal Penyapu Ranjau (Satran) Armatim.

KRI 711 Pulau Rengat (rencananya akan dipakai AL Belanda M864 Willemstad)
KRI 712 Pulau Rupat (rencananya akan dipakai AL Belanda M863 Vlaardingen)

⚓ KRI Pulau Rengat (711)

Logo KRI Pulau Rengat 711
KRI Pulau Rengat 711 dibuat di Galangan GNM Belanda tanggal 19 Desember 1985 dan diluncurkan tanggal 27 Agustus 1987. Penyerahan kepada Pemerintah Republik Indonesia tanggal 18 Maret 1987, masuk TNI AL tanggal 26 Maret 1988 dengan Nomor Skep : 137/III/1987 tanggal 18 Maret 1987.

Pada masa Perang Kemerdekaan (1945-1950) selat Malaka tidak kalah pentingnya dari masa-masa sebelumnya. Pada periode tersebut untuk memperoleh perlengkapan persenjataan, obat-obatan dan barang-barang lain yang sangat dibutuhkan oleh anggota Angkatan Perang RI, kesatuan ALRI menerobos blokade Belanda di selat Malaka. Nama-nama besar seperti John Lie dan Kusno sebagai pemimpin aksi penerobosan blokade Belanda sangat dikenal waktu itu dan banyak jasanya bagi perjuangan bangsa Indonesia. Mengingat pentingnya pulau Rengat, maka Kapal Perang jenis Buru Ranjau (mine hunter/sweeper) yang mampu mencari, memburu dan menghancurkan berbagai jenis ranjau, antara lain ranjau kontak, akustik dan magnetic dinamakan KRI Pulau Rengat.

KRI Pulau Rengat (711)

⚓ KRI Pulau Rupat (712)

Kapal KRI Pulau Rupat milik Indonesia merupakan kapal kelas penyapu ranjau. KRI Pulau Rupat memenuhi kebutuhan Indonesia dan berperan mempertahankan Indonesia dari kapal-kapal musuh. KRI Pulau Rupat dibangun oleh van der Giessen-de Noord, Alblasserdam pada tahun 1988. KRI Pulau Rupat Merupakan kapal kedua dari Pulau Rengat Class, sejenis dengan KRI Pulau Rengat dan memilik spesifikasi sama dengan KRI Pulau Rengat. Indonesia hanya mengoprasionalkan 2 buah KRI penyapu Ranjau dari kelas Rengat atau Tripartite Class.

KRI Pulau Rupat (712)

⚓ Spesifikasi Pulau Rengat Class :

Kapal penyapu ranjau Pulau Rengat Class dilengkapi dengan sistem pendeteksi dan penghancur ranjau seperti berikut:

* Rantai Sapu Ranjau Mekanikal OD3 Oropesa
* Sapu Ranjau Magnetik Fiskars F-82
* Sapu Ranjau Akuatika SA Marine AS 203
* Sistem Pemburu Ranjau Ibis V

Meriam
KRI jenis ini dilengkapi dengan 2 pucuk meriam anti-pesawat (PSU) Rheinmetall 20 mm yang memiliki kecepatan menembak 1000 tembakan menit dengan jarak efektif 2 km dengan kepala peledak 0.24 kg.

Detektor
KRI ini juga memiliki sonar pendeteksi pada badan kapal (kemungkinannya jenis PHS-32 ('ML')).

Jenis : Buru Ranjau
Negara pembuat / Galangan : G N M Belanda
Material Bakap : Glass Reinforced Polyester (GRP)
Panjang Max (LOA) : 51,55 m
Panjang Antara Garis Air (LWL) : 47,10 m
Lebar Max : 8,90 m
Displacement Design Full Load : 599 Ton
Kecepatan Ekonomis : 12 Knots
Kecepatan Jelajah : 14 Knots
Kecepatan Maximum (Full Load) : 15 Knots
Kapasitas Tk. Bahan Bakar : 54.000 Liter
Kapasitas Tk. Minyak Lumas : 3.000 Liter
Kapasitas Tk. Air Tawar : 16,000 Liter
Pendorong Pokok : Diesel MTU 12 V· Jumlah Propeller : 2 Unit

KRI Pulau Rengat (711)
KRI Pulau Rengat (711) (Foto rotwincam)
KRI 711 linla menuju latihan (Foto kripulaurengat-711)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.