Sabtu, 07 Februari 2015

Menko Polhukam Prioritaskan Keamanan Laut Malut

Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno (sumber: Antara/Setpres/Rusman)

Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan pengamanan perairan di Maluku Utara (Malut) jadi prioritas pemerintah, karena perairan daerah ini berbatasan langsung dengan negara tetangga.

"Semua daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, seperti Malut ini diprioritaskan pengamanannya untuk mencegah terjadinya pencurian ikan yang dilakukan nelayan asing," katanya di Ternate, Sabtu (7/2).

Ia mengatakan, pemerintah akan menambah armada pengamanan untuk mengawasi perairan Malut dan daerah lainnya yang berbatasan dengan negara tetangga, termasuk memaksimalkan peran TNI-AL dan Polairud.

Menurut dia, sebagian besar wilayah Malut merupakan laut, sehingga pemerintah memprioritaskan armada yang akan ditempatkan di sejumlah titik rawan masuknya kapal nelayan asing yang akan mencuri ikan di perairan Malut.

Oleh karena itu, ia optimistis dengan dukungan armada dan personel yang kuat, maka wilayah perairan Malut bisa terjaga dari masuknya nelayan asing yang berusaha masuk di wilayah teritorial Indonesia untuk mencuri ikan.

Sebelumnya, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno membawakan kuliah umum Universitas Muhammadiyah Malut (UMMU) dan meminta dukungan semua pihak, terutama dalam menjaga teritorial perairan di Malut.

Sementara itu, Rektor UMMU DR Kasman Hi Ahmad ketika dikonfirmasi menyatakan, kehadiran menko polhukam ini mengawali semester genap dan mengisi kuliah umum mengenai kondisi politik di Indomesia.

Kasman mengaku, untuk UMMU sudah terbiasa mendatangkan tokoh, guru besar, para pakar dari pusat terutama untuk melakukan hal yang berkaitan dengan bertukar pengetahuan terkait dengan apa yang disampaikan ditanamkan kedepan agar adanya motivasi mahasiswa untuk belajar.

"Tujuannya untuk menghadirkan menkopolhukam dari sisi kelembagaan sebagai salah satu universitas, makanya tidak bisa yang dikelola hanya pada lokalnya saja, tetapi ada baiknya guru-guru besar para pakar itu harus didatangkan untuk menambah bobot keilmuan yang ada secara berkala," ujarnya.

  ⚓️ Berita Satu  

Indonesia-Brunei Kerja Sama Pertahanan

Presiden Joko Widodo (sumber: AFP Photo/Mohd Rasfan)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, menyatakan, Pemerintah Indonesia dan Brunei Darussalam sepakat meningkatkan hubungan kerja sama dalam bidang pertahanan.

"Dalam kaitan ini Presiden Jokowi menawarkan mengenai produk-produk industri strategis ke Brunei karena sebelumnya sudah pernah ada," kata Retno dalam jumpa pers di Istana Edinburgh Bandar Seri Begawan, Sabtu (7/2).

Pada Sabtu ini, Pemerintah Indonesia dan Brunei Darussalam melakukan pertemuan bilateral di Istana Nurul Iman Bandar Seri Begawan.

Selain peningkatan kerja sama bidang ketenagakerjaan dan pertahanan, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama bidang perdagangan dan investasi.

"Dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kadin kedua negara, diharapkan perdagangan kedua negara semakin meningkat," kata Retno.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia juga mengundang investor dari Brunei untuk mengembangkan usaha di Indonesia dalam bidang pembangunan jalan tol, tenaga listrik dan kereta api.

Pertemuan bilateral juga membahas isu ASEAN di mana Presiden Jokowi meminta Brunei ikut berperan dalam merumuskan adanya instrumen hukum untuk perlindungan buruh migran.

"Hal ini juga sudah kita sampaikan pada saat para Menlu ASEAN bertemu di Kota Kinabalu di mana saya sebagai Menlu menyampaikan itu. Menurut Menlu, dalam kesempatan itu Jokowi juga menyampaikan undangan resmi kepada Sultan Brunei untuk menghadiri KTT Asia Afrika pada April 2015.

"Sebagaimana kita ketahui, Indonesia menjadi tuan rumah KTT ini," katanya.

Sementara itu, mengenai kesepakatan bidang kesehatan antara lain menyangkut riset dan peningkatan kapasitas kelembagaan.

Di tempat terpisah, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan terdapat peluang peningkatan ekspor Indonesia ke Brunei seperti untuk produk pertanian dan peternakan.

"Kita harapkan peningkatan ekspor Indonesia bisa menurunkan defisit perdagangan kita dengan Brunei yang masih besar," katanya.

Menurut dia, juga terbuka bagi Indonesia untuk menjual produk industri strategis ke Brunei. "Market ke Brunei terbuka seperti untuk produk pesawat terbang meski di Brunei tidak ada penerbangan domestik," katanya.

  ⚓️ Berita Satu  

Menyikapi Pernyataan dan Kenyataan Itu

Sukhoi Indonesia [Jeff Prananda]

Masih segar dalam ingatan kita ketika beberapa tahun lalu Menhan Purnomo melontarkan statemen bahwa angkatan udara Indonesia akan diperkuat dengan 10 skuadron jet tempur Sukhoi. Pernyataan itu terasa menggentarkan dan membungakan dada sehingga direlease di beberapa media luar negeri termasuk Malaysia. Ternyata kenyataannya tidak demikian, sampai saat ini kita hanya punya 16 Sukhoi alias satu skuadron saja.

Akhir Desember 2013 kembali ada pernyataan yang menggelegar dari Menhan yang sama bahwa kita akan membangun armada kapal selam dengan membeli sampai 10 kapal selam Kilo dari Rusia. Bahkan tim kecil sudah dikirim ke Rusia untuk melihat barang bekas yang ditawarkan itu. Bahkan jauh-jauh hari sebelumnya sekitar tahun 2010 kita sudah “memastikan” akan mendapatkan 2 kapal selam Kilo. TNI AL sudah mempersiapkan awak kapal selamnya untuk mengikuti pelatihan di Rusia, sebelum kemudian di tikungan akhir disalip Changbogo Korea.

Sehari yang lalu ada statemen KSAU bahwa kita akan memberdayakan 5 pangkalan udara strategis di perbatasan yaitu Soewondo AFB di Medan, Ranai AFB di Natuna, Tarakan AFB di Kaltara, Eltari AFB di NTT dan Jayapura AFB di Papua. KSAU juga memberikan pernyataan bahwa tidak ada penambahan skuadron tempur baru di Indonesia Timur, cukup di cover oleh Sukhoi di Hasanuddin AFB Makassar. Dua pernyataan itu terang benderang.

Sekarang juga sedang hangat dibahas pembelian jet tempur baru dengan kandidat utama jet tempur kelas berat Sukhoi SU35 buatan Rusia. Tidak kurang Panglima TNI dan KSAU berulang-ulang menyebut bahwa Sukhoi SU35 memenuhi persyaratan sebagai jet tempur jelajah jarak jauh yang memberikan nilai getar dan gentar pengawal dirgantara. Kandidat berikutnya adalah Gripen dan Typhoon. Menjelang keputusan akhir bergabung pemain terakhir dalam kompetisi merebut pasar jet tempur Indonesia yakni F16 blok 60 yang dibawa marketer dan government tangguh dari AS.

Apa kemudian yang harus kita sikapi dengan sejumlah hal diatas. Untuk pernyataan 10 skuadron Sukhoi yang dilontarkan Purnomo bisa jadi yang dimaksud adalah memperkuat TNI AU dengan 10 skuadron jet tempur, salah satunya Sukhoi. Menteri kancil itu kalau ngomong memang menggebu-gebu sehingga bisa saja terpeleset omongan. Tetapi tentu pernyataan yang lebih heboh ketika dia mengatakan di akhir tahun 2013, bahwa TNI AL akan diperkuat dengan armada kapal selam Kilo. Ini tentu sangat membanggakan sekaligus membanting rasa dan asa. Karena ternyata tak satu pun kebenaran yang didapat dari pernyataan yang dipublikasikan luas oleh media.

Bahwa kemudian banyak pernyataan tidak sesuai kenyataan. Termasuk ketika tahun 2010 kita sudah hampir pasti mendapatkan 2 kapal selam Kilo dari Rusia tetapi kemudian menjadi bertele-tele lalu hilang ditelan gelombang selat tak jelas. Mestinya hal itu menyadarkan kita bahwa statemen bukanlah firman yang harus diyakini karena bagaimanapun keluarnya statemen tergantung situasi kondisional. Apalagi jika wartawan yang meliput tidak paham seluk beluk dan anatomi alutsista. Misalnya pesawat tempur Super Tucano diberitakan sebagai Super Volcano. Atau pernyataan bias bahwa kita mengirim kapal selam ke Lebanon ditelan bulat-bulat, padahal yang dimaksud adalah kapal Sigma Diponegoro Class.

Pernyataan bahwa tidak ada penambahan skuadron tempur di Indonesia Timur tentu sangat mengecewakan khalayak, jika benar. Karena sesungguhnya Biak telah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk menampung skuadron tempur permanen. Telah tersedia disana satuan radar modern, Paskhas, dan infrastruktur lain yang mencerminkan kesiapan itu sejak lama. Sejatinya kita menginginkan di Biak tersedia 1 skuadron jet tempur misalnya F16 untuk mengcover Papua. Bukankah ini juga bersinergi dengan pembangunan 1 divisi Marinir di Sorong sekaligus sebagai payung udara.

Sementara pernyataan tentang 5 Air Force Base Strategis (Medan, Natuna, Tarakan, Kupang dan Jayapura) kenyataan sesungguhnya adalah Lanud yang tidak ada apa-apanya selain menyandang status strategis. Di lima Lanud itu tidak ada skuadron tempur permanen apalagi bicara perlindungan udara semacam Oerlikon Skyshield. Demikian juga dengan digadang-gadangkannya Sukhoi SU35 sebagai kandidat number one jet tempur pengganti F-5 Tiger belum menjadi jaminan akan menjadi kenyataan.

Meski user sudah berulang kali melontarkan pernyataan akan ketertarikan dengan Sukhoi SU35, bisa jadi Kemhan sebagai pintu utama pengambil keputusan berbeda warna. Oleh sebab itu menurut pandangan kita, tidaklah harus mempercayai secara “fanatik” beberapa statemen yang dilontarkan. Soalnya jika ternyata tidak sesuai dengan harapan dan dambaan, sakitnya tuh terasa disini, betapa kecewanya kita. Sama dulu ketika kita bermimpi tentang Kilo ternyata ketika kita bangun hanya fatamorgana sementara Vietnam saat ini sudah punya 4 kapal selam Kilo.

Diluar pernyataan dan kenyataan itu, pesan yang ingin disampaikan adalah berhitunglah secara jernih tentang kebutuhan alutsista untuk negeri kepulauan terbesar di dunia ini. Bahwa kita masih membutuhkan banyak jet tempur, pesawat angkut, radar, kapal perang, kapal selam dan lain-lain adalah untuk memberikan kekuatan kedaulatan negeri ini. Berhitung secara jernih dan bening dimaksudkan pula agar tidak mudah berubah pikiran. Kehendak user adalah usulan yang paling terhormat untuk dipenuhi, toh anggaran belanja alutsista di MEF 2 ini diprediksi lebih banyak dari MEF1 yang lalu. Kemhan adalah pintu strategis harapan itu.

****

Jagarin Pane / 07 Feb 2015

  ⚓️ Analisisalutsista  

Lawatan Menhan Ke Singapura

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI Purn. Ryamizard Ryacudu melakukan rangkaian kunjungan kehormatan ke Singapura selama dua hari, Rabu s.d. Jumat (28-30 Jan/15). Kunjungan Menhan kali ini merupakan kunjungan perkenalan sekaligus untuk lebih mempererat dan meningkatkan hubungan kerjasama Pertahanan RI dengan Singapura.

Dalam kunjungannya ke Singapura, Menhan RI melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan Singapura, Mr. Dr Ng Eng Hen, dilanjutkan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Singapura Mr. Lee Hsien Loong dan Wakil Perdana Menteri Singapura Mr. Teo Che Hean, di Gedung Parlemen Singapura.

Turut mendampingi Menhan RI antara lain Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Yoedhi Swastanto; Dirkersin Ditjen Stahan Kemhan Brigjen TNI Sisriadi; Karo TU Setjen Kemhan, Brigjen TNI Ida Bagus; Kapuskom Publik, Kolonel Inf. Djundan dan Athan RI di Singapura.

Dalam kesempatan tersebut, Menhan RI menyampaikan Ucapan terima kasih dan penghargaan atas bantuan Singapura dalam pencarian dan evakuasi Air Asia QZ8501 beberapa waktu yang lalu. Selanjutnya Menhan juga menyampaikan strategi Pertahanan RI sejalan dengan visi Presiden RI guna memperkuat Poros Maritim Indonesia serta upaya untuk menghadapi persepsi ancaman nyata di kawasan antara lain: masalah Terorisme, Keamanan Maritim, Bencana Alam, ancaman Cyber, pencurian kekayaan alam dan penyebaran wabah penyakit (seperti Ebola).

Menhan RI juga melakukan kunjungan dan peninjauan ke Singapore Technologies Kinetics (ST Kinetics). ST Kinetics merupakan salah satu industri pertahanan terkemuka di Asia yang memproduksi senjata dan kendaraan khusus untuk pertahanan. Selain itu Menhan RI juga melakukan kunjungan dan peninjauan ke Markas satuan elit Kavaleri Singapura dan Naval Base Center Singapura di Changi.

Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak menyepakati 4 butir yang menjadi joint statement pihak Pemerintah RI dan Pemerintah Singapura yakni :

⚓️ Peningkatan kerjasama operasional antar kedua angkatan bersenjata;
⚓️ Peningkatan kualitas dan kuantitas latihan dan partisipasi dalam pelatihan (kursus) pada masing-masing lembaga pendidikan;
⚓️ Melaksanakan Dialog Rutin antara pejabat senior kedua kementrian Pertahanan guna mendiskusikan isu-isu Regional dan Isu strategis sesuai dengan kepentingan kedua Negara;
⚓️ Menjajaki Inisiatif-inisiatif yang baru dan peningkatan interaksi antara kedua angkatan bersenjata yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.

Melalui kunjungan ini diharapkan kerjasama pertahanan yang terjalin selama ini antara kedua negara dapat terus ditingkatkan.

  ⚓️ DMC  

Dubes Jepang Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan

Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki. Dalam kesempatan ini Dubes Jepang menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kerjasama kedua negara khususnya di bidang pertahanan yang selama ini telah terjalin baik.

“Saya sangat ingin sekali meningkatkan hubungan pertahanan Jepang-Indonesia. Saya ingin sekali menjalankan kerjasama secara detail. Saya berpendapat bahwa kita bisa bekerjasama di bidang keamanan internasional yang tidak tradisional”, ungkap Dubes Jepang, Jumat (6/2) saat diterima Menhan RI di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Dubes Jepang lebih lanjut menyampaikan bahwa hubungan kerjasama antara Indonesia dan Jepang sangat erat di berbagai bidang. Berdasarkan hubungan yang baik dan sudah terjalin sejak lama tersebut, kedua negara bisa melanjutkan kerjasama dengan lebih erat lagi.

Menurutnya, ada tiga bidang kerjasama yang dapat dilakukan dalam kerjasama di bidang keamanan non tradisional antara lain kerjasama di bidang bantuan kemanusiaan, kerjasama bantuan penyelamatan dan kerjasama di bidang pertahanan cyber.

Selain kerjasama keamanan non tradisional, kedua negara juga dapat meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan melalui pertukaran personel pertahanan. “Mengenai pertukaran antar warga, ada program pengiriman personel pertahanan Indonesia untuk dididik di Akademi Militer Jepang, saya ingin melanjutkan program ini”, ungkap Dubes Jepang.

Sementara itu, Menhan RI dalam kesempatan yang baik tersebut atas nama Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Jepang yang telah turut membantu dalam operasi pencarian pesawat Air Asia yang jatuh tangal 28 Desember 2014.

Terkait dengan upaya peningkatan kerjasama pertahanan kedua negara, Menhan RI menyambut baik hal tersebut. Menurutnya, memang sudah sepantasnya Indonesia dan Jepang terus mempererat dan meningkatkan kerjasama yang memang sudah berlangsung sejak lama. Hubungan kedua negara di bidang pertahanan sudah berlangsung sejak berpuluh-puluh tahun, salah satunya adalah pendidikan awal untuk Tentara Indonesia yaitu PETA (Pembela Tanah Air) adalah oleh Jepang.

Menhan juga menyambut baik keinginan Dubes Jepang yang ingin meningkatkan kerjasama pertahanan kedua negara khususnya kerjasama di bidang keamanan non tradisional. Karena, hal ini juga sejalan dengan pandangan Indonesia bahwa ancaman kedepan yang nyata dihadapi bersama adalah ancaman keamanan non tradisional seperti wabah penyakit, bencana alam, terorisme dan cyber.

Indonesia dan Jepang memiliki persamaan yaitu memiliki wilayah yang rawan adanya gempa bumi yang dapat terjadi setiap saat. Untuk itu, Menhan RI berharap kerjasama kedua negara di bidang penanggulangan bencana alam diharapkan dapat terus ditingkatkan dengan saling sharing dan tukar menukar serta berbagai pengalaman.

  ⚓️ DMC  

Melihat Perkembangan PKR 10514

⚓️ PKR 10514 termasuk dalam kategori light frigate diproduksi bersama PT PAL  dan DSNS Belanda
Proyek sistem pipa pada PKR 10514[sinergiXXI]
Proyek sistem saluran pipa pada PKR 10514 yang akan dilaksanakan di PT PAL Surabaya, Jawa Timur.
Menteri meninjau produksi Kapal di Surabaya.[antara]
Nampak di latar belakang kunjungan menteri kelautan modul PKR produksi PT PAL.
Anggota Panja Aset BUMN di PT PAL.[Ahonk]
Modul PKR dalam pembangunan di galangan Kapal di PT PAL Surabaya.
Salah satu modul PKR di Surabaya.[militer.or.id]
Modul PKR 10514 dalam proses produksi di Surabaya.
Modul PKR produksi DSNS Belanda.[ambalat]
Nampak dalam gambar proses pemindahan modul PKR yang telah rampung dan diproduksi DSNS Belanda.
Modul PKR siap dikirim ke Indonesia.[ambalat]
Modul PKR produksi DSNS siap untuk dikirim ke Indonesia.

  ⚓️ Garuda Militer  

[World] Alasan Mengapa Pemberontak Pro-Rusia Menang di Ukraina

Situasi di Ukraina saat ini semakin buruk, sampai di titik di mana AS sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan bantuan yang mematikan. imageSeparatis pro-Rusia dari batalyon "Death" Chechnya berjalan selama latihan di wilayah yang dikuasai oleh Republik Rakyat Donetsk (yang memproklamirkan diri ), di Ukraina Timur, 8 Desember 2014. Gambar: Maxim Shemetov/Reuters

Sebuah laporan terbaru dari Atlantic Council, bersama Brooking Institution, dan Chicago Council untuk Global Affair menjelaskan mengenai apa yang harus AS atau NATO lakukan terkait konflik di Ukraina, termasuk bantuan senjata.

Laporan ini juga mengungkap mengapa separatis Ukraina yang didukung Rusia berhasil memenangkan pertempuran-pertempuran di Ukraina.

Pasukan separatis pro Rusia dinilai memiliki keunggulan militer yang signifikan dibandingkan Angkatan Bersenjata Ukraina, diantaranya:

 Superioritas udara 

Pasukan separatis pro Rusia berhasil melumpuhkan kemampuan Angkatan Bersenjata Ukraina untuk menyerang, misi intelijen, manuver dan memasok pasokan. Menurut laporan itu, pasukan Ukraina telah menghentikan seluruh operasi penerbangan di Ukraina Timur karena keefektifan sistem rudal pertahanan udara MANPADS separatis pro-Rusia, yang telah banyak menjatuhkan pesawat dan helikopter Ukraina. Ukraina juga mengkhawatirkan rudal permukaan ke udara separatis pro-Rusia seperti BUK (SA-11/SA-17) yang diyakini telah menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 17 Juli 2014 lalu.

 Sistem intelijen, pengawasan dan pengintaian 

Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan kendaraan udara tak berawak (UAV) untuk memata-matai kekuatan Ukraina. UAV ini seringkali diluncurkan bersamaan dengan serangan artileri dan roket, untuk mengumpulkan data intelijen yang berguna untuk membantu menargetkan dan untuk menilai keefektivitasan serangan serta mengumpulkan sinyal intelijen untuk memantau komunikasi pasukan Ukraina yang sebagian besar tidak terenkripsi.

 Sistem komando dan kontrol 

Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan sistem komunikasi yang terenkripsi dan jaringan telepon seluler sendiri, sementara pasukan Ukraina minim sinyal intelijen atau sistem jamming untuk mengumpulkan atau mengacaukan komunikasi pasukan separatis pro-Rusia.

 Sistem peperangan elektronik 

Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan sistem canggih untuk menjamming atau mengacaukan sinyal komunikasi dan GPS pasukan Ukraina. Mengacaukan komando dan kontrol, manuver, operasi udara dan penargetan pasukan Ukraina.

 Artileri dan roket 

Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan beberapa jenis artileri jarak jauh dan sistem peluncur roket seperti GRAD, yang mampu menembakkan amunisi dalam jumlah besar untuk sasaran yang berjarak 30 hingga 40 kilometer.

 Suplai dan logistik 

Menurut laporan itu, pasukan separatis pro-Rusia menerima pasokan dari Rusia ke Donetsk dan Luhansk melalui perbatasan Ukraina dan Rusia.

 Suaka 

Rusia menyediakan penasehat, pelatihan, peralatan dan senjata, serta suaka bagi separatis pro-Rusia di Ukraina. Sedangkan pasukan Ukraina dilarang menyerang sasaran di Rusia.[Business Insider]

  artileri  

[World] Evolusi F-16 Tergantung Permintaan

Dalam sejarah, F-16 telah menjadi pesawat tangguh untuk armada tempur 28 negara. Mesin tempur ini menunjukkan kemampuannya dalam berbagai konflik di seluruh dunia. Sejak penerbangan pertama pada tahun 1974, Lockheed Martin medesain dan mengembangkan upgrade struktural dan avionik untuk Fighter Falcon guna memastikan tetap relevan untuk tahun-tahun yang akan datang.

“Empat puluh tahun, bagi kami, merupakan kepuasan kepada pelanggan, hubungan abadi dan pengalaman yang telah terbukti,” Rod McLean, wakil presiden dan general manager dari F-16 / F-22 Integrated Fighter Group.

“Fakta bahwa begitu banyak mitra internasional telah kembali ke Lockheed Martin untuk meng-upgrade, memodernisasi atau membeli pesawat yang menunjukkan betapa pelanggan puas dengan F-16, dan menunjukkan ketergantungan mereka pada pesawat yang mempunyai peran sebagai komponen utama armada tempur mereka. ”Seiring waktu F-16 terus melakukan evolusi untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang. Awalnya dirancang sebagai pesawat tempur ringan, F-16 kini telah berkembang menjadi pesawat tempur generasi ke-4 yang paling canggih saat ini. Beberapa desain dan perbaikan teknologi telah diterapkan ke F-16 selama beberapa tahun terakhir, mengakibatkan lebih dari 4.500 pesawat memiliki 138 konfigurasi yang berbeda.

Tidak hanya memproduksi F-16, Lockheed juga bekerja serius meremajakan pesawat yang sudah tua untuk dibangun ulang agar menjadi kekuatan yang menakutkan. Dalam dua tahun terakhir misalnya, Lockheed sedang dalam pengembangan program upgrade F-16V yang mempunyai teknologi terbaru namun dibangun di atas kekuatan fundamental desain asli F-16. Sampai saat ini, Lockheed Martin telah menjadi sistem integrator untuk 11 negara, berhasil mengembalikan 1.000 pesawat ke status operasional dan dengan biaya murah.

Beberapa fitur upgrade besar meliputi pemasangan active electronically scanned array (AESA) yang menawarkan peningkatan kemampuan tempur. Dengan radar ini maka F-16 akan memiliki kemampuan tempur di segala cuaca. Selain itu bisa memantau target di darat dengan resolusi tinggi, integrasi dengan senjata canggih yang dipandu GPS serta mampu memantau target secara simultan.

Upgrade lain adalah yang disebut Automated Ground Collision Avoidance System atau AGCAS. Teknologi ini mampu memberikan pilot tetap memiliki kesadaran tinggi ketika situasi darurat. Sistem ini dapat mengontrol pesawat untuk menghindari tabrakan jika pilot tidak menanggapi isyarat visual.

Di kopkit juga dilakukan perbaikan misi komputer. Sebuah modular mission computer (MMC) menggantikan tiga komputer asli jet tempur, untuk memberikan daya komputasi lebih tinggi pada avionik pesawat dan sistem senjata. Untuk pilot, MMC secara signifikan meningkatkan kemampuan pesawat, kemampuan penembakan rudal udara-ke-udara, ketepatan sasaran dan informasinya.

“Ketika melakukan upgrade F-16, pengalaman kami tak tertandingi. Kami menyediakan bukti, kinerja yang handal dan pengiriman. Kami memenuhi komitmen kami untuk memenuhi jadwal, kinerja, dan biaya, waktu dan waktu lagi,“ kata McLean. “Track record kami berbicara. Kami telah menunjukkan kemampuan kami untuk memberikan lebih dari 40 tahun. Kami menjadi pilihan mitra untuk berevolusi F-16 untuk memenuhi kebutuhan operasional dan memelihara kelestarian yang kritis -. Sekarang dan selama 40 tahun ke depan ”[defencetalk]

  Garuda Militer  

Gaya Berdoa Mayor Laut Naim Mencium Pesawat Sebelum Tugas Menarik Perhatian

http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/mayor-laut_naim_20150205_112415.jpgM Naim Haryawan mendadak jadi selebritis sejak foto ritual uniknya dalam pencarian korban AirAsia dilansir banyak media, termasuk media-media asing. Satu yang membuat penerbang TNI AL ini kini merasa keki. Banyak orang menyangka, dirinya penganut klenik.

Mayor Laut (P) Naim Haryawan tidak pernah menyangka gaya berdoa yang biasa dilakukan setiap akan menerbangkan pesawat itu menarik perhatian para fotografer peliput kecelakaan AirAsia.

“Saya sendiri menganggap ini (berdoa) biasa-biasa. Ini sudah kebiasaan saya sejak dulu. E...ternyata orang lain mengangap unik,” tutur Naim sembari tertawa kecil ketika Surya menemui di rumahnya, Selasa (3/2/2015) malam.

Malam itu Naim sedang rehat. Komandan Skuadron 200 Wing Udara I Ladudal Juanda tersebut baru beberapa hari balik ke markas Puspenerbal TNI AL di Juanda setelah sebulan tiada henti, menjalankan misi pencarian korban kecelakaan AirAsia QZ8501.

Foto-foto ritual unik merupakan hasil jepretan fotografer di hari kedua pencarian AirAsia. Ada sederet foto prosesi ritual.

Paling menonjol adalah adegan Naim berdoa dalam posisi berdiri menengadahkan tangan di depan moncong pesawat.

Adegan berikutnya, mempertontonkan Naim membelai moncong pesawat yang hendak diterbangkannya.

  ♆ Tribunnews  

[World] Dibunuhnya pilot, Jordania Balas Dendam

Jordania bereaksi keras soal pembunuhan pilotnya oleh IShttp://img.antaranews.com/new/2015/02/ori/20150204389.jpgSeorang pria diakui sebagai tawanan Negara Islam asal Yordania Muath al-Kabaesbeh (berpakaian oranye) berdiri di depan sejumlah pria bersenjata dalam gambar dari rekaman tanpa tanggal dari lokasi tidak disebutkan dirilis di sosial media pada Selasa (3/2). (REUTERS/Social media via Reuters TV)⚓️

Raja Abdullah II dari Jordania mengatakan reaksi Jordania pada pembunuhan pilot berkebangsaan Jordania oleh kelompok Negara Islam (Islamic State/IS) akan keras, kata kantor berita resmi negeri itu, Petra.

Pada pertemuan dengan perwira senior Angkatan Bersenjata Jordania, Rabu (4/2), Raja Abdullah mengatakan organisasi fanatik IS bukan hanya memerangi Jordania tapi juga Islam dan nilai-nilai luhurnya. Ia menegaskan bahwa Jordania terlibat perang tersebut untuk melindungi Islam dan nilai luhurnya.

Pada Rabu pagi, Majelis Rendah Jordania juga mengutuk pembunuhan itu sebagai kejahatan terorisme keji dan menyatakan yakin militer Jordania dapat membalas kematian pilot tersebut.

Menurut laporan Petra, saat fajar pada Rabu Jordania menggantung hingga tewas dua tahanan berkebangsaan Irak yang berafiliasi pada IS, setelah kelompok garis keras IS membakar hidup-hidup seorang pilot Jordania.

Salah seorang tahanan itu, Sajida Ar-Rishawi, seorang perempuan Irak yang gagal meledakkan sabuk peledaknya di Amman, Ibu Kota Jordania, pada 2005. Ar-Rishawi, yang memiliki hubungan erat dengan pendiri IS Abu Musab Az-Zarqawi, berada dalam deretan terpidana mati.

Tahanan lain yang digantung hingga tewas adalah Ziad Karbuli, warga negara Irak yang dekat dengan IS dan terpidana aksi teror pada 2007.

Pelaksanaan eksekusi itu dilakukan setelah IS menyiarkan rekaman video yang menunjukkan pilot Jordania-- yang ditangkap oleh IS setelah jet tempurnya jatuh di Raqqah di Suriah-- dibakar hidup-hidup di dalam satu kurungan logam.

Partai politik Jordania telah mengutuk pembunuhan pilot tersebut, dan memuji dia sebagai "syahid dan pahlawan."

Di dalam rekaman video yang disiarkan pada 24 Januari, IS menuntut pembebasan Ar-Rishawi dan mengatakan mereka akan membunuh pilot Jordania serta seorang lagi sandera berkebangsaan Jepang, Kenji Goto, jika Ar-Rishawi tak dibebaskan.

Jordania kemudian menuntut bukti bahwa pilotnya masih hidup, tapi IS tidak memberikan bukti apa pun. Pada Minggu (1/2), IS menyiarkan video yang memperlihatkan pemenggalan Goto, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Balas dibunuhnya pilot, Jordania serang pangkalan ISIShttp://img.antaranews.com/new/2015/02/ori/20150205abdullah_ii.jpgRaja Abdullah II dari Jordania, dalam seragam pilot tempur Angkatan Udara Kerajaan Jordania. Dia turut dalam sortie serbuan udara ke kantong persembunyian ISIS setelah pilot pesawat tempur Jordania, Letnan Satu Moaz al-Kassasbeh, dibakar hidup-hidup ISIS. (haaretz)⚓️

Beberapa jet tempur Jordania membidik beberapa lubang dan tempat persembunyian Negara Islam (ISIS) di Suriah, kata Angkatan Bersenjata Jordania (JAF) di dalam satu pernyataan pada Kamis (5/2).

Lebih dari 10 jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Jordania ikut dalam operasi tersebut. Selama serangan itu, mereka menghancurkan gudang senjata dan amunisi serta pusat pelatihan ISIS.

Militer Jordania menyebut operasi tersebut "Syahid Muath", demikian laporan Xinhua, Jumat pagi. Militer Jordania menyatakan itu adalah pembalasan atas dibunuhnya pilot berkebangsaan Jordania Muath al-Kassasbeh --yang dibakar hidup-hidup oleh ISIS awal pekan ini, setelah ditangkap pada Desember tahun lalu, ketika pesawatnya jatuh di Suriah.

Militer Jordania menyatakan semua jet tempur kembali ke pangkalan dengan selamat dan operasi lebih lanjut akan dilancarkan.

Jordania adalah bagian dari koalisi internasional pimpinan AS yang memerangi ISIS.(Uu.C003)
Raja Abdullah II dikabarkan turut jet tempur basmi ISISSetelah membalas dengan cara menggantung hingga mati dua aktivis ISIS, Raja Abdullah II dari Jordania dikabarkan turut dalam sortie penerbangan jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Jordania, Kamis ini.

Sortie serbuan udara itu --dinyatakan-- bukan sembarangan misinya, karena untuk serbuan langsung membasmi kantong-kantong persembunyian ISIS.

Sebagai seorang perwira aktif Angkatan Bersenjata Kerajaan Jordania, Raja Abdullah II memegang lisensi pilot pesawat tempur sejak lama.

Pembicaraan di media sosial banyak membahas itu, di antaranya laman Business Insider dan IraqiNews, dikutip hari ini, di Jakarta, menyatakan, Raja Abdullah II akan berpartisipasi secara pribadi pada Kamis ini dalam serangan udara terhadap tempat persembunyian ISIS, untuk membalas dendam atas eksekusi sangat kejam terhadap pilot Jordania oleh ISIS.

Akun resmi facebook The Jordanian Royal Hashemite Court juga menayangkan foto Raja Abdullah II dalam seragam loreng gurun pilot tempur Angkatan Udara Kerajaan Jordania.

Pilot Angkatan Udara Kerajaan Jordania yang dimaksud itu adalah Letnan Satu Moaz al-Kassasbeh (ada juga yang menuliskan sebagai Muath al-Kassasbeh). Dia ditangkap ISIS setelah F-16 Fighting Falcon-nya ditembak jatuh, dan lelaki 26 tahun itu sempat ditawan.

al-Kassasbeh dijadikan komoditas pertukaran aktivis ISIS, Sajida al-Rishawi. Akhirnya, setelah tenggat waktu habis, ISIS menyiarkan video penggemparkan seluruh dunia: al-Kassasbeh dalam baju terusan warna oranye dan dikurung dalam kerangkeng besi, dibakar hidup-hidup hingga tewas.

Video yang bisa diakses pada beberapa situs dalam masa penayangan singkat itu kemudian ditarik kembali karena menyajikan adegan-adegan sangat kejam dan bisa meninggalkan trauma bagi yang menyaksikan.

Jordania sangat murka atas kejadian kejam pada warga negaranya yang dinilai terjadi pada 3 Januari lalu itu. Cuma dua hari kemudian, al-Rishawi --pilot perempuan yang gagal melakukan bom bunuh diri-- dan anggota Al Qaeda Irak, Ziad al-Karboli, dihukum gantung pada pukul empat pagi waktu setempat, di Amman, Jordania.

Tidak cukup sampai di situ, Raja Abdullah II —penyandang pangkat mayor jenderal sebagai militer aktif Angkatan Darat Kerajaan Jordania— memutuskan turut terbang dalam sortie penyerangan udara kepada kantong-kantong ISIS itu.

Secara tradisi, putra-putra Kerajaan Jordania mengecap pendidikan militer pada masa mudanya. Raja Abdullah II juga demikian, dia tamatan Akademi Angkatan Darat Kerajaan Inggris, di Sandhurst, dan sebagai anggota negara Persemakmuran, dia sempat berdinas di matra darat Angkatan Bersenjata Kerajaan Inggris itu.

Dia juga memiliki lisensi sebagai pilot helikopter serbu, AH-1 Cobra, dan sempat berdinas aktif di skuadron yang mengawaki mesin perang itu. Sebagai mayor Jenderal —saat masih menjadi putra mahkota— dia adalah komandan Pasukan Khusus Kerajaan Jordania.

  ⚓️ Antara  

Jumat, 06 Februari 2015

Saab Group To Establish Saab Indonesia’s Strategic Partnership With Indonesia’s Defense Industry

http://img.thejakartaglobe.com/2014/11/SAAB.jpgSaab Vice President, Peter Carlqvist, who serves as the Head of Saab Indonesia, said Saab’s business model fits with Indonesia’s technology demands. (Photo courtesy of SAAB Indonesia).⚓️

The Swedish cutting edge aerospace and defence company has announced its expansion in Indonesia by establishing its Representative Office within the heart of the country since last year.

Saab Vice President, Peter Carlqvist, who serves as the Head of Saab Indonesia, said that Indonesia is one of the fastest growing economies in South East Asia and requires new capabilities and technologies in the defence sector.

“Since Indonesia is an important market in the Southeast Asia region, Saab’s business model fits the country’s current demand in which we will offer high-tech system solution products,” said Peter during a conversation at Saab’s Representative office in Indonesia.

Saab serves the global market with world-leading solutions, products and services ranging from military defence to civil security. Known for its iconic multi-role combat aircraft (MRCA), Gripen, and its long history of sophisticated naval combat systems, the company will participate in the upcoming Indo Defence Expo, which will be held from 5-8 November 2014 at the Jakarta International Expo (PRJ) Kemayoran, Jakarta, Indonesia.

“The audience will be able to see Saab’s high end products. We will definitely bring our most qualified products that are suitable for Indonesia. Besides bringing our naval combat system, the Gripen Simulator is one of the highlights, which is a replica of the cockpit with full 3D screen,” Peter said.

The Gripen brings the latest technology enabling unchallenged net-centric combat performance combined with being from the start designed to break the cost curve for both acquisition and operation, i.e. very low Life-Cycle-Cost in comparison to equally well performing multi-role fighter aircraft. “To operate a Gripen, it only costs $4700 per hour, while operating a large twin engine fighter like a Sukhoi can cost up to 10 times more,” Peter explained. “With that comparison, if chosen the Gripen, Indonesia can afford to buy a lot more high tech aircraft.”

Saab itself has long experience in providing the Gripen to other air forces such Czech, Hungarian, South African, Thai and ETPS (Empire Test Pilot School) UK. Saab is confident that the Gripen will also suit Indonesia’s current needs of advanced defense solutions.

The Indo Defence Expo 2014 is not the only agenda for the Company. In relation to the new President of the Republic of Indonesia, Joko Widodo, Saab is also looking to establish strategic partnerships with local universities, industries, and certainly the new Indonesian government.

Saab has been supporting substantial amounts of technological transfer throughout countries around the world by applying the triple helix model for innovation, and believes it is perfect timing to introduce that concept in Indonesia.

Peter stated that the triple helix model emphasizes on the close collaboration between academia, industries, and governments, to seek further innovation in technology. He described the process on how university students conducted research in certain technology areas with the active evaluation from the government. Once a research is believed to have strong values, the government will fund the project in cooperation with the industry.

“It’s important that the President understands the importance of creating high-tech jobs in Indonesia, not only limited for military, but also other industries that requires advanced technological skills.

Those skilled workers need to be paid well, otherwise, they will keep continuing to seek overseas jobs.

Through technology transfer, we hope to provide interesting high-tech jobs for the country,” he said.

Less than a year in, Saab has already taken a significant part in establishing its business presence in Indonesia throughout various partnerships that have been conducted with institutions such as PT. Lundin, PT. Len, PT. Dirgantara, PT. Pal and PT. Pindad.

In addition to the strategic partnerships, Saab has also provided 50 scholarships to Indonesia as a part of its commitment to the country. Selected students and professionals will be sent to Sweden and received the best education and training before sending them back to Indonesia.

“We will not only deliver products to Indonesia, but we will also deliver education, together with aircraft system, the necessary tools through life support, logistic supply, and much more. We will establish training schools, maintenance facilities, as well as connecting Indonesia with the global corporation. This will be very beneficial for Indonesia,” said Peter.

  ⚓️ thejakartaglobe  

Markas Kodam di Papua Barat Segera Dibangun

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1413004353.jpgPrajurit Kostrad TNI AD berbaris saat mengikui defile pasukan pada peringatan HUT ke-64 Kodam IV Diponegoro dan HUT ke-69 TNI, di Semarang, Jateng, Sabtu (11/10). (sumber: Antara/R. Rekotomo)⚓️

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan mengatakan pembangunan Markas Komando Daerah Militer (Kodam) di Provinsi Papua Barat akan segera dilakukan. Pembangunan bakal dimulai pada awal Maret 2015.

"Berdasarkan hasil kajian, letak Markas Kodam Provinsi di Papua Barat di Arfai, Distrik Manokwari Selatan, yang saat ini dijadikan Markas Kompi C dan D Arfai," kata Fransen di Manokwari, Jumat (6/2).

Dia mengatakan, Kodam XVII/Cenderawasih sudah melaporkan kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bahwa tempat yang strategis untuk pembangunan Markas Kodam Papua Barat adalah di Arfai. Sebab lokasi tersebut dekat dengan kantor-kantor pemerintahan daerah setempat.

Tanah lokasi pembangunan markas di Arfai juga sudah memiliki sertifikat milik TNI Angkatan Darat sehingga tidak perlu lagi mencari dan membeli tanah yang prosesnya sangat rumit.

"Gubernur Provinsi Papua Barat Abraham Atururi juga mendukung pembangunan Markas Komando Daerah Militer Provinsi Papua Barat di Arfai," kata Pangdam.

Anggaran pembangunan Markas Kodam di Arfai didapatkan dari Pemerintah Pusat dan Kodam XVII Cenderawasih Papua hanya mengawasi proses pembangunan. Pangdam berharap pembangunan Markas Komando Daerah Militer Provinsi Papua Barat tuntas pada 2016.

  ⚓️ Britasatu