Sabtu, 16 Januari 2016

12 Anak Buah Bahrun Naim Ditangkap

Polri Sita 9 Senjata ApiKapolri Jendral Pol Badrodin Haiti menjawab pertanyaan wartawan usai mengunjungi ruang instalasi forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (15/1).

Penyelidikan dan penindakan terus dilakukan Kepolisian terkait aksi teror Thamrin. Hasilnya, Polri telah mengamankan 12 orang dari penangkapan yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menungkapkan Kepolisian telah melakukan penangkapan terhadap 12 orang, yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.

Ia menambahkan dari penangkapan 12 orang tersebut, Kepolisian turut mengamankan sejumlah barang bukti yang dirasa terkait dengan aksi teror.

"Ada 9 senjata api laras pendek, enam magasin, lima ponsel dan satu unit sepeda motor," katanya, Sabtu (16/1).

Badrodin menjelaskan 9 senjata api yang diamankan Kepolisian tersebut, berjenis revolver. Dari penangkapan itu pula, Kepolisian mendapatkan salah satu orang yang menerima kiriman uang dari salah satu tokoh ISIS asal Indonesia, dan otak dari aksi teror Thamrin, Bahrun Naim.

Badrodin mengatakan Kepolisian masih memiliki waktu satu pekan, untuk membuktikan peran atau keterlibatan dari 12 orang yang ditangkap. Sampai satu pekan ke depan untuk pembuktian tersebut, ia mengaku belum bisa menyebutkan nama ataupun inisial dari orang-orang yang ditangkap Kepolisian.

Meski begitu, Badrodin mengatakan Kepolisian telah melakukan pemeriksaan kepada 33 orang saksi terkait aksi teror Thamrin, baik yang dilakukan interogasi maupun yang dilakukan pemeriksaan mendalam. Saksi-saksi itu sendiri didapat dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pendeteksian melalui IT.

 Polri Tangkap Penerima Dana dari ISIS untuk Teror di Thamrin 

Polri berhasil menangkap 12 orang yang diduga terkait aksi penyerangan dan pengeboman di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari lalu.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan, pada tanggal 14 Januari malam, petugas langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku maupun pihak terkait dilakukan di beberapa daerah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

"Pengejaran sejak 14 malam hingga sampai hari ini sudah dilakukan penangkapan pelaku maupun orang terkait kasus teror di Jalan Thamrin sebanyak 12 orang," ujar Badrodin di Mabes Polri, Sabtu (16/1).

Menurutnya, satu pelaku dari 12 orang yang ditangkap diketahui mendapatkan transfer dana dari ISIS untuk membiayai aksi teror di Thamrin. Saat ini, sedang proses pendalaman oleh Densus 88.

Mantan Kapolda Jawa Timur itu menjelaskan, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti dalam proses penangkapan antara lain, sembilan senjata api laras pendek, enam magasin dan lima HP. Badrodin meminta waktu tujuh hari untuk memeriksa 12 orang yang ditangkap tersebut.

"Yang jelas mereka kelompoknya Bahrun Naim," kata Badrodin.

 Cara ISIS Mengirim Uang ke Indonesia 

Polri telah menangkap 12 orang terkait bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). Satu di antaranya diketahui menerima dana dari ISIS yaitu seseorang yang ditangkap di sekitar Jakarta.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan, dana tersebut diberikan oleh Bahrun Naim yang saat ini berada di Suriah. Menurut Badrodin, dana tersebut dikirim beberapa kali sepanjang 2015.

"Jumlahnya cukup besar, berkali-kali itu yang digunakan secara bertahap ada yang 40 juta, 70 juta," ujar Badrodin, di Mabes Polri, Sabtu (16/1).

Namun, Badrodin belum dapat memastikan apakah Bahrun Naim digunakan ISIS secara organisasi sebagai perantara penyaluran dana ke pelaku teror di Indonesia.

Menurut mantan Kapolda Jawa Timur itu mengungkapkan, sebagian besar dana dari ISIS digunakan untuk aksi bom di Jalan Thamrin. Disamping itu, untuk kegiatan teror lainnya.

Pengiriman dana dari ISIS, lanjutnya, tidak dilakukan melalui transaksi bank. Melainkan dengan Western Union.

Polisi juga sulit melacak terkait pengiriman tersebut. Sebab, dana tersebut lewat banyak pihak.
 

  Republika  

[RIP] Serangan a la Teror Thamrin di Burkina Faso

20 TewasTentara dari divisi kavaleri Burkina Faso (Reuters)

Hanya sehari setelah serangan teror di kawasan Sarinah, Thamrin, di Jakarta, Indonesia, serangan sporadis menggunakan kombinasi bom dan senjata terjadi pula di Burkina Faso di Afrika Barat, Jumat malam waktu setempat, 15 Januari 2016. BBC melaporkan setidaknya 20 orang tewas dan 15 luka-luka dalam rangkaian kejadian itu.

Para saksi mata mengatakan dua mobil meledak sekitar pukul 07.30 waktu setempat. Mereka juga melihat sejumlah orang bersenjata mengenakan masker menyerbu masuk ke Hotel Splendid di Ouagadougou, ibu kota Burkina Faso.

Media massa setempat melaporkan bahwa para penyerang menyandera beberapa orang, sementara beberapa orang lain tewas ditembak para penyerang. Menurut Daily Mail, kawasan tempat serangan terjadi adalah daerah yang biasanya menjadi pusat berkumpulnya orang-orang asing dan para staf PBB.

Sama seperti di Indonesia, terjadi baku tembak antara teroris dan polisi setempat.

Saksi mata mengatakan para penyerang mengaku berasal dari ISIS. “Namun sebuah kelompok yang berafiliasi kepada Al-Qaeda menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu,” demikian pernyataan SITE Intelligence Group seperti dikutip Daily Mail.

Kantor berita Associated Press melaporkan beberapa orang meninggal dunia akibat serangan itu. Seorang polisi yang berusaha mendekat ke Hotel Splendid ditembak oleh teroris.

Seorang pejabat senior kepada kepolisian Burkina Faso mengatakan orang-orang diduga ISIS itu juga menyandera beberapa orang. "Serangan masih terus berlangsung. Para penyerang membawa sandera. Operasi penyelamatan bisa berlangsung berjam-jam," kata sang pejabat seperti dikutip Daily Mail.

 20 Tewas, 30 Sandera Bebas 

Serangan sporadis kelompok teroris menggunakan kombinasi bom dan senjata terjadi di Hotel Splendid di Ouagadougou, ibu kota Burkina Faso, sebuah negara di Afrika, Jumat malam waktu setempat. Hotel bintang empat itu biasa digunakan para staf PBB dan ekspatriat Barat.

Serangan tersebut serupa dengan yang terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis kemarin. Sama dengan di Jakarta, para penyerang juga menyasar kedai kopi yang dikenal sebagai tempat kongkow para ekspatriat Barat. Kafe itu bernama Cappuccino.

Juru bicara PBB di Ouagadougou, Emile Kabore, berkata kepada CNN bahwa dia yakin para pegawai PBB menginap di hotel tersebut.

Seorang saksi mata bernama Gilbert mengatakan pasukan keamanan sudah tiba di lokasi, tapi mereka memutar untuk menghindari kontak langsung dengan penyerang. "Namun kami tahu pasti orang-orang bersenjata itu tidak akan keluar dari hotel hidup-hidup," katanya.

Kedutaan Besar Prancis di Burkina Faso merilis pernyataan pada laman resminya bahwa insiden itu adalah "serangan teroris dan mendesak warga negaranya kembali ke rumah dan menjauhi hotel itu, Cafe Cappuccino, dan Jalan Kwame N'Krumah".

Sedangkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ouagadougou mencuit, "Kami mengikuti terus situasi di pusat kota tersebut."

Pada Sabtu siang, sekitar pukul 11.00 WIB, BBC melaporkan, dalam kejadian itu, ada sekitar 20 orang yang tewas dan 30 orang lainnya terluka. Sekitar 30 orang juga sempat disandera para teroris, tapi akhirnya berhasil dibebaskan lewat operasi militer. Menteri Pekerjaan Umum Clement Sawadogo termasuk di antara sandera yang dibebaskan. Belum jelas apakah masih ada sandera yang dikuasai teroris di dalam hotel tersebut.

 Kelompok Militan Al-Qaeda Takut-takuti Warga 

Mobil terbakar akibat serangan pria bersenjata di luar Splendid Hotel, Ouagadougou, Burkina Faso, 15 January 2016. REUTERS/Reuters TV

Sebuah hotel di Ouagadougou, Burkina Faso, diserang kelompok yang diduga melibatkan jaringan Al-Qaeda. Sebanyak 20 orang dilaporkan tewas dan 15 orang terluka akibat ledakan dan tembakan yang terjadi pada Sabtu, 16 Januari 2016.

"Kami menangani 15 orang yang terluka akibat tertembak dan serangan," kata Direktur Rumah Sakit Universitas Ouagadougou seperti dilansir Guardian, Sabtu, 16 Januari 2016. Ia mengatakan pasien yang terluka melihat sekitar 20 tubuh di dalam hotel.

Menurut SITE, grup pemantau aktivitas terorisme dari Amerika Serikat, Al-Qaeda diduga berada di balik serangan tersebut. Serangan itu merupakan aksi "balas dendam untuk Nabi".

Al-Qaeda menyerang hotel dan menyandera warga di dalamnya. Milisi kelompok itu membakar mobil dan melepaskan tembakan ke udara untuk menakut-nakuti warga sebelum petugas keamanan datang. Petugas dilaporkan menyerang balik ke dalam hotel tersebut. Terjadi baku tembak di antara mereka.

Seorang saksi mengaku melihat empat orang menyerang hotel dan kawasan sekitar Cappuccino Café sekitar pukul 07.30 waktu setempat. Saksi lain mengatakan, saat petugas tiba, mereka memilih memutar balik dibandingkan menghadang penyerang.

Hotel dan kafe tempat penyerangan terkenal sebagai tempat yang sering dikunjungi staf Persatuan Bangsa-Bangsa dan warga negara asing. Lokasinya terletak di pusat kesibukan ibu kota, tak jauh dari bandara. Ini menjadi serangan pertama di Ouagadougou.

 63 Sandera Dibebaskan 

Sebanyak 63 sandera dibebaskan dari Hotel Splendid di Ouagadougou, Burkina Faso, Sabtu, 16 Januari 2016. Hingga saat ini, operasi penyelamatan masih terus berlangsung.

Menteri Komunikasi dan Informatika Burkina Faso Remis Dandjinou mengatakan 63 sandera dibebaskan dari kamar nomor 146. "Tiga puluh tiga di antaranya terluka,” katanya seperti dilansir dari Guardian, Sabtu, 16 Januari 2016.

Hotel Splendid di Ouagadougou diserang sekelompok orang yang diduga terlibat jaringan Al-Qaeda. SITE, grup pemantau Amerika Serikat, menulis dalam akun Twitter-nya, “@siteintelgroup, Al Qaide Islamic Maghreb menyerang sebagai balas dendam untuk Nabi.

Mereka memilih hotel lima lantai tersebut. Aksi dilanjutkan dengan membakar mobil-mobil di luar hotel dan melepaskan tembakan ke udara untuk menakut-nakuti warga sebelum petugas keamanan datang. Petugas keamanan dilaporkan menyerang balik ke dalam hotel. Terjadi baku tembak di antara mereka.

Hotel dan kafe tempat penyerangan selama ini dikenal sebagai tempat yang sering dikunjungi staf Persatuan Bangsa-Bangsa dan warga asing. Lokasinya terletak di pusat kesibukan ibu kota, tak jauh dari bandara. Serangan ini pertama kali di Ouagadougou.
 

  Tempo  

Baku Tembak di Poso

Terduga Teroris Kelompok Santoso Tewas di PosoAnggota Polisi membawa anggota kelompok teroris Santoso yang tewas saat baku tembak dengan anggota Brimob dan Densus 88 di Desa Sakina Jaya, Parig, Sulawesi Tengah,3 April 2015. Polisi menduga sekitar 10 orang kelompok teroris Santoso terlibat baku tembak dengan aparat. ANTARA /Fiqman Sunandar

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto membenarkan satu terduga teroris kelompok Santoso tewas. Saat ini jenazah masih dalam proses identifikasi sehingga belum diketahui identitasnya.

"Belum dapat gambaran siapa yang tewas," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 15 Januari 2016.

Hari menerangkan baku tembak bermula dari kelompok teroris yang melemparkan bom rakitan ke petugas patroli di Pegunungan Tineba, Desa Taunca, Poso, Sulawesi Tengah, pada Jumat pagi. Petugas, yang terdiri atas tim gabungan TNI dan Polri, tersebut meresponsnya dengan tembakan. "Mereka kembali melemparkan bom rakitan ke arah petugas," ujarnya.

Setelah baku tembak usai, petugas kembali menemukan tujuh bom aktif di sekitar kejadian. Hingga saat ini, petugas masih mengevakuasi jenazah tersebut. "Letak geografisnya di pegunungan, sehingga agak sulit," tuturnya.

Polisi juga masih dalam proses pengejaran anggota lain yang berhasil melarikan diri. Mereka berjumlah sekitar 10 orang.

 Kronologi Teroris Kelompok Santoso Tewas di Poso 

Personel gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia, tim 2 TNI Hambus Paniki 433, dan tim Carli 5 Brimob terlibat baku tembak dengan kelompok bersenjata pimpinan Santoso Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat pagi, 15 Januari 2016.

Dalam peristiwa di wilayah Pegunungan Tineba, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, itu, seseorang dari kelompok Santoso tewas. Sedangkan anggota teroris lainnya melarikan diri ke dalam hutan dan masih dalam pengejaran.

Ya, kejadiannya kemarin,” kata Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Idham Aziz saat dihubungi Tempo, Sabtu, 16 Januari 2016.

Idham mengatakan satu orang bersenjata yang tewas tersebut tergabung dalam kelompok yang masuk daftar pencarian orang yang diduga kuat adalah kelompok teroris di bawah kendali Santoso Abu Wardah, pemimpin Mujahidin Indonesia Timur yang selama ini menjadi incaran aparat keamanan di Indonesia.

Saat ini korban yang tewas dalam baku tembak itu sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Palu. “Baru saja beberapa waktu lalu jenazahnya tiba dan sekarang sedang dalam proses identifikasi,” ujar Idham.

Baku tembak antara aparat keamanan gabungan TNI-Polri dan kelompok teroris terjadi pada Jumat, 15 Januari 2016, sekitar pukul 07.30 Wita. Baku tembak bermula dari kelompok teroris yang melemparkan bom rakitan kepada petugas patroli, tim 2 Hambus 433 TNI, dan tim Carli 5 Brimob di Pegunungan Tineba. Jarak Pegunungan Tineba sekitar 3 Kilometer dari perkampungan Desa Taunca.

Petugas pun meresponsnya dengan tembakan. "Mereka kembali melempar bom rakitan ke arah petugas," tutur Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto.

TNI dan polisi kini masih melakukan pengejaran terhadap anggota dari kelompok bersenjata itu yang berhasil melarikan diri, sekitar sepuluh orang.
 

  Tempo  

Mari Menggambar

Ilustrasi kapal perang IndonesiaKapal Patroli Bea Cukai BC 60002, merupakan kapal dengan desain yang cantik produksi galangan kapal Surabaya.

Melihat kebutuhan armada kapal perang kedepan, TNI AL telah memberitakan akan memesan beberapa jenis kapal yang akan di bangun dalam rencana MEF jilid II.

Diantaranya ada kapal OPV (Offshore Patrol Vessel) sebanyak 2 unit, Kapal Rumah Sakit sekelas KRI Dr Suharso juga diberitakan akan dibangun 2 unit dan tentunya kapal lainnya seperti penambahan kapal light frigate PKR 10514 yang sempat direncanakan menjadi 6/10 unit, masih di bangun PT PAL Indonesia.

Selain kapal yang sudah diberitakan diatas, juga kemaren Inhan bersama industri pertahanan Denmark telah mendiskusikan peluang pengadaan kapal perang bersama berserta peralatan tempurnya termasuk radar.

Melihat kebutuhan TNI AL kedepan, Indonesia memerlukan banyak kapal perang untuk menjaga perairan nusantara yang luas. Semua perlahan akan bisa terpenuhi dengan perencanaan yang baik, karena bila langsung serta merta membeli, selain biayanya akan sangat besar, semuanya juga tidak akan cepat bisa langsung ada bilamana dibutuhkan.

Seperti diberitakan di media, bahwa anggaran pertahanan Indonesia masih jauh dari kata ideal, sehingga perlu perencanaan yang baik, sehingga kebutuhan MEF II dapat terpenuhi. Selain itu, Indonesia juga sudah mencanangkan untuk mandiri, sehingga pembelian kedepan harus ada unsur pembelajaran atau bahasa gaulnya ToT, yang nantinya perlahan kita akan mampu untuk memproduksi alutsista rasa nusantara dengan kreasi anak bangsa yang bisa diandalkan di masa depan.

Berikut ini hanya beberapa gambar desain kapal perang yang bisa dikembangkan galangan kapal Indonesia untuk memenuhi kebutuhan kapal perang Indonesia.

 KCR/ OPV 60 Multirole 
Ilustrasi pengembangan kapal KCR dan OPV 60m produksi galangan kapal lokal Indonesia [GM]

Bila melihat desain kapal KCR 60m produksi PT PAL, terlihat desainnya masih bisa dikembangkan menjadi kapal perang multirole.

Berdasarkan desain FPB 57 produksi PT PAL yang mencapai belasan unit dari beberapa tipe, sehingga KCR 60 masih bisa dikembangkan menjadi beberapa jenis untuk keperluan TNI AL.

Gambar desain diatas hanya sebagai contoh pengembangan yang bisa di terapkan pada kapal produksi lokal ini.

Indonesia, selama ini terlihat suka mencoba menerapkan alutsista barat dan timur menjadi pelengkap persenjataan untuk pertahanannya. sehingga pengembangan desain menggunakan alutsista dari dua kubu diatas.

Selain melihat kualitasnya tentu di lirik biayanya yang menjadi acuan modernisasi pertahanan.

Seperti diketahui bahwa penerapan alutsista dari kedua kubu itu tidak semudah memasangnya, sehingga perlu perencanaan yang matang, sehingga dapat berguna dengan baik.

Dari gambar diatas, pengembangan yang menjadi acuan kedepan adalah menambah kecepatan menjadi 23/28/32 knots.  Menambah kecepatan kapal jenis ini sepertinya mutlak, karena kapal ini disebut KCR (Kapal Cepat Rudal). Karena disiapkan sebagai pengacau armada kapal musuh, sehingga memerlukan kecepatan dengan teori hit n run.

Selain itu untuk menambah kemampuannya di perairan, dibutuhkan kapal yang mampu di landasi helikopter. Diharapkan helikopter kelas medium, sehingga helikopter Panther yang akan datang mampu hinggap diatas kapal jenis ini.

 OPV 60 Multirole 

Selain itu, baru-baru ini TNI AL mengumumkan akan pengadaan kapal jenis OPV (Offshore Patrol Vessel). Belum diketahui pasti apakah TNI AL akan menggandeng industri galangan kapal luar atau memaksimalkan galangan kapal lokal. TNI AL menyatakan setidaknya 2 unit akan di bangun dalam perencanaan MEF II.

Melihat kebutuhan diatas, pakar ahli gambar abal-abal GM mendesain kapal asal jadi dari desain kapal patroli terbaru Bea & Cukai (BC60002). Karena bentuknya yang kurang kekinian, maka di desain kapal sejenis menyerupai kapal OPV besutan Damen, dengan menambahkan tempat untuk menjadi landasan helikopter diatas bagian belakang kapal.

Selain itu penempatan kapal bantu RHIB juga dibenamkan dibawah kapal sehingga kapal menjadi lebih leluasa dan efisien. Peluncuran kapal karet RHIB ini dapat melalui alat bantu derek atau meluncur dari dari belakang kapal, namun bila penempatan kapal dibelakang, perubahan menjadi banyak, karena harus menyesuaikan dengan mesin kapal pendorong.

Senjata pamungkas kapal KCR dan OPV dengan panjang sekitar 60 meter ini di desain menggunakan meriam kaliber 57 mm dengan kubah siluman. Dan senjata mesin anti serangan udara kaliber 20/30 mm sebanyak 2 unit di posisi tengah kapal, bila dana mencukupi disarankan untuk menggunakan senjata CIWS produk China Ak 630. Dan salah satunya juga dapat menggunakan senjata VLS sejenis MICA di tengah kapal, namun apakah TNI AL bersedia?, karena biaya kapal akan menjadi mahal tapi berotot.

 LPD 125 Kapal Rumah Sakit 
Ilustrasi pengembangan LPD produksi PAL Indonesia [GM]

Kemarin tanggal 15 Januari, KSAL mengumumkan bahwa TNI AL akan memesan 2 unit kapal LPD (Landing Platform Dock) jenis rumah sakit dari galangan kapal lokal, PT PAL Indonesia.

Pengadaan kapal ini secara logika, memang dibutuhkan Indonesia, karena seringnya bencana yang hampir tiap tahun terjadi. Bila hanya 1 unit yang siap, bisa dibayangkan betapa sibuknya TNI AL mengantisipasi musibah di seluruh tanah air ini. Belum lagi bila kapal tersebut harus masuk perbaikan, karena intensnya pemakaian.

PT PAL Indonesia sampai hari ini telah memproduksi 3 jenis LPD yang hampir sama, yakni Makasar class, Banjarmasin class dan terakhir pesanan Filipina, SSV (Strategic Sealift Vessel). Bentuk boleh kelihatan sama, namun produksinya kan berbeda, karena harus menyesuaikan fungsi dan kemampuannya.

Berikut desain LPD dengan nama Dr Cipto Mangunkusumo class merupakan perkawinan silang dari ketiga jenis kapal LPD yang di produksi PT PAL Indonesia.

Perubahan terjadi menyesuaikan kebutuhan TNI AL kedepan, dengan memaksimalkan ruang bangun di atas kapal tersebut, sehingga menjadi banyak ruang untuk komando, ataupun ruangan tempat perawatan dll.

Karena mengutip perkataan KSAL yang akan memesan 2 unit kapal sejenis Kapal rumah sakit Dr Suharso, maka di prediksikan kapal tersebut hanya mampu menampung 2 helikopter kelas medium berikut hanggarnya.

Penambahan ini bisa menjadikan TNI AL cukup ideal dalam mengantisipasi musibah atau bencana, minimal TNI AL siap mengerahkan 2 satgas secara bersamaan dalam setiap kejadian di dalam negeri tercinta ini.

Selain itu peralatan tempurnya juga perlu ditingkatkan, sehingga bila dibutuhkan, semua siap pakai, seperti alkom satelit, radar cuaca buatan LEN/LAPAN, UAV versi lokal untuk pengintaian sebelum ke lokasi. Dan bila diperlukan kapal ini bisa dirubah dalam waktu singkat menjadi kapal bantuan tempur, dengan menyediakan space buat alutsista seperti meriam kaliber 57 mm atau lebih dan persenjataan lainnya untuk anti serangan darat atau udara. Dan terakhir adalah speed, kecepatan LPD produk lokal terbilang biasa/umum kurang tenaga, bila dimungkinkan kecepatan di rancang bertambah menjadi 23 knot top speed.

 PKR rasa nusantara 
Ilustrasi pengembangan PKR produksi PAL Indonesia [GM]

PKR 10514 merupakan produksi bersama PT PAL dengan Damen, Belanda. Kapal ini kedepan menjadi andalan TNI AL menjaga kedaulatan negara.

Selain bangga dengan produk lokal, tentunya kedepan PAL Indonesia siap merancang desain kapal yang lebih berotot dari kapal dengan panjang 105 meter ini.

Salah satunya dengan bantuan Mak Erot menambah panjang menjadi 125 meter. Pilihan 125 karena LPD produksi PAL Surabaya ini mempunyai panjang yang sama. Sehingga space bertambah membuat kapal dapat di tanamkan berbagai persenjataan tempur yang pure frigate bukan sebagai light frigate.

Seperti diketahui bobot kapal juga menjadikan kapal dapat menampung alutsista atau radar yang beratnya tidak ringan. Tentu desain ini hanya goresan di atas kertas, aslinya tidak semudah menggambar desain, perlu pemikiran dan perhitungan yang ahli sehingga nantinya bila di produksi kapal menjadi andalan ketika bertugas dalam jajaran armada TNI AL.

Dengan bertambahnya panjang kapal, maka persenjataan dapat di benamkan lebih banyak, salah satunya senjata CIWS Milenium gun di belakang untuk antisipasi serangan udara dari belakang. Juga bisa ditambahkan radar yang mempunyai kapasitas besar 3D dengan jarak pemantauan jarak jauh. Disini dipilih radar SMART L karena menjadi pilihan banyak kapal frigat mancanegara dan pemakainya sampai kini terus bertambah, menandakan radar ini cukup ampuh dan bisa di pesan banyak negara. Berbeda dengan radar AEGIS yang modern bin canggih, selain biaya dan perawatan yang mahal, belum tentu juga di kasih ijin dari pembuatnya.

Demikian artikel ngalor ngidul ini, semoga dari bahasan asal diatas ada yang berguna dalam perencanaan modernisasi kapal perang Indonesia.

  Garuda Militer  

Kita Kerja Sama Internasional untuk Cari Bahrun Naim

Motifnya ingin lihat Indonesia jadi khalifah salah satu merekaBahrun Naim [Ilustrasi oleh Mindra Purnomo]

Bahrun Naim diduga sebagai otak di balik aksi teror bom di Jl MH Thamrin, Jakarta. Bahrun diketahui berada di Suriah hingga saat ini.

"Dia masih di luar (negeri). Kita cari dia di Suriah, tentu kerja sama internasional kita cari ke sana," kata Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).

Luhut menyebut motif Bahrun melancarkan aksinya adalah untuk mencari pengakuan. Bahrun ingin membuat Khatibah Nusantara.

"Dia memang tokohnya. Motifnya dia ingin tunjukan eksistensi karena mereka mungkin ingin lihat Indonesia jadi khalifah salah satu mereka," ujar Luhut.

Aliran dana juga terus dilacak untuk mengetahui sumbernya. Tetapi memang belum ada kesimpulan pasti mengenai sumber dana yang khusus untuk kejadian di Jl MH Thamrin.

Sementara itu, Luhut menyebut ada aliran dana dari Australia berdasarkan temuan PPATK beberapa waktu lalu. Tetapi dana itu belum tentu untuk operasi teror beberapa hari lalu. "Koordinasi kita juga kami lakukan dengan bagus apakah itu Australia, Singapura sampai Amerika Serikat kita bangun intelijen," kata Luhut. (bag/aan)

 Bahrun Naim Miliki Keahlian Merakit Bom dan Merekrut Orang 

Bahrun Naim disebut sebagai orang di balik serangan bom di Thamrin, Jakarta. Konon, lewat serangan itu Bahrun tengah menapak karier menjadi kepala ISIS Asia Tenggara.

Sosok Bahrun memang bukan orang biasa. Pengamat terorisme dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menyebut sosok Bahrun yang biasa membuat bahan peledak. Bahrun kini berada di Suriah.

"Membuat bom dan lain-lain," jelas Harits dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya, di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).

Harits kemudian enjelaskan, orang-orang yang memiliki kemungkinan bergabung dengan ISIS adalah pihak-pihak yang potensial untuk diajarkan mengenai ajaran-ajaran tertentu. Sosok Bahrun Naim dianggap bisa menjelaskan dengan baik bagaimana ISIS itu dan bagaimana melakukan teror. Sosok Bahrun bisa mempengaruhi dan merekrut orang.

"Bahrun bisa menjelaskan dengan baik," tegas Harits.

 'Bahrun Naim Sosok Pendiam yang Bangun Kekuatan ISIS di Perkotaan' 

Polisi sempat menyebut nama Bahrun Naim sebagai otak dari aksi teror di Thamrin, Jakarta. Pria yang pernah divonis 2 tahun 6 bulan terkait kepemilikan senjata dan peluru ilegal itu dideteksi berada di Suriah.

Pengamat terorisme dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya yang juga pernah menjadi tim advokasi Bahrun Naim saat di Solo menyebut Naim sebagai sosok yang pendiam namun pintar. Naim juga dianggap bisa menjadi sosok 'pemersatu' terduga anggota-anggota ISIS di Indonesia yang tak terkoordinir dengan baik.

"Dia pendiam tapi smart. Kalau dibilang Pak Tito (Kapolda) ini soal perebutan leader. Kelompok yang tergolong ISIS ini tidak terorganisir dengan baik," kata Harits dalam diskusi 'Di Balik Teror Jakarta' di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016).

"Banyak dari mereka yang terkontaminasi dengan pihak intelijen. Di tengah itu (belum terorganisir) muncul Bahrun Naim bagaimana melakukan perlawanan," jelas dia.

"Sudah lama sebenarnya saya dengar ini, jika Santoso (eksis) di hutan, Bahrun sekarang seolah ingin membangun serangan di tengah kota," tutur Harits. (rna/dra)

 Istri dan Anaknya Ada di Suriah dan Tak Akan Kembali ke RI 

Bahrun Naim, istri, dan anaknya sudah ada di Suriah. Dia tak akan kembali ke Indonesia. Bahrun disebut sebagai dalam serangan bom Thamrin.

"Dia di suriah, dengan istri dan dua anaknya dia nggak akan balik," jelas Pengamat terorisme dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya, Sabtu (16/1/2016).

Harits menyampaikan, secara dia pribadi punya hubungan secara emosional dengan Bahrun. "Saya yang mengadvokasi ketika di Solo," terangnya.

Pada 2010, Bahrun ditangkap Densus 88 karena menyimpan ratusan amunisi. Setelah divonis 2 tahun 6 bulan dan bebas, dia pergi ke Suriah bersama istrinya.

Bahrun yang Harits kenal memiliki kemampuan leadership dan pintar. Bahrun memiliki keahlian merakit bom dan juga merekrut serta meyakinkan seseorang akan ISIS. (dra/dra)
 

  detik  

Kisah Heroik Aiptu Dodi

Tertembak Saat Selamatkan Aiptu DeniFoto Eksklusif dari Tempo

Wakasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Eko Setio menjenguk Aiptu Dodi, anggotanya yang menjadi korban aksi teror di Jl MH Thamrin dan kini dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Aiptu Dodi tertembak karena ingin menyelamatkan anggota polisi lainnya.

"Pada awal kejadian, dia hanya ingin menolong Aiptu Deni yang sudah terkena tembakan pelaku teror," kata Kompol Eko di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).

Saat menolong Aiptu Deni, Aiptu Dodi tertembak di bagian perut. Untungnya luka tembakan itu tak fatal, kondisi Aiptu Dodi sudah membaik.

"Yang bersangkutan kondisinya sudah berangsur-angsur membaik. Saya rasa sudah membaik dan saya berdoa agar cepat dan semakin baik, agar bisa cepat kembali ke rumah dan berkumpul bersama keluarga," ujar Kompol Eko.

Selain Aiptu Dodi, ada Aiptu Budiyono yang juga dirawat di RSPAD. Namun kondisi Aiptu Budiyono masih belum sadarkan diri. Berikut daftar lengkap nama-nama korban yang dirawat di RSPAD:

1. Budi Rahmat (35) Warga Depok.
2. Aiptu Dodi Maryadi (48) Anggota Lantas Polda Metro Jaya.
3. Aiptu Budiyono (49) Anggota Prov Polres Jakpus.
4. Anggun Kartikasari (24) warga Condet.
5. Chaerul Islami bin Muhdar Arifin (21) warga Grogol.
6. Yohanes Antonius Maria (52) WN Belanda.
7. Agus Kurnia (35). Menderita gangguan telinga.
8. Permana (21). Menderita fraktur di lengan kiri.
9. Mr Marex (44) WN Aljazair. (tor/tor)
 

  detik  

[Dunia] 2 Helikopter AS Tabrakan dan Jatuh di Hawaii

12 Tentara HilangIlustrasi (aircav)

Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mencari dua helikopter militer yang dilaporkan jatuh di pulau Hawaii Oahu ketika membawa 12 orang anggota marinir AS.

"Para penjaga pantai ini mendapat informasi sejak Kamis (14/1/2016) malam, dilaporkan ada tabrakan antara dua helikopter milik Korps Marinir yang masing-masing membawa enam awak," kata juru bicara Penjaga Pantai AS, Sara Mooers, dari Honolulu seperti dilansir AFP, Jumat (15/1/2016).

Mooers mengatakan, penjaga pantai telah mendeteksi puing-puing pesawat sekitar 2,5 mil (empat kilometer) di lepas pantai utara Oahu namun tidak terlihat adanya para korban.

Korps Marinir AS melalui akun Twitternya mengatakan upaya pencarian secara aktif dan penyelamatan sedang berjalan untuk dua helikopter CH-53 di tepi pantai Oahu. Pesawat helikopter yang terlibat dalam kecelakaan ini berasal dari 'Marine Heavy Helikopter' Skuadron 463 yang terletak di timur laut Honolulu.

Penjaga pantai AS juga mengirimkan satu helikopter dan satu pesawat Hercules HC-130 untuk turut ambil bagian dalam pencarian ini.

"Helikopter dan perahu penyelamat milik Angkatan Laut AS dan satu pesawat dari Departemen Kebakaran Honolulu juga mengirimkan bantuan pencarian," ujar Mooers. (hri/hri)
 

  detik  

[Foto] Melihat Sherpa di Ibukota

Kendaraan taktis tempur TNI ADRantis Sherpa di TKP [def.pk]

Ketika terjadi teror di Ibukota, TNI AD mengerahkan beberpa unit kendaraan militer untuk antisipasi keadaan di lokasi teror.

Salah satunya adalah rantis Sherpa produksi Perancis, yang diakuisisi TNI AD beberapa unit.

Kendaraan ini dibeli TNI AD juga menjadi pengembangan rantis Komodo produksi Pindad, Bandung. Dari beberapa versi Komodo, Terlihat salah satu tipenya menggunakan chassis rantis Sherpa.

Selain terlihat kokoh, rantis Sherpa ini terbukti ampuh dalam bermanuver di medan pertempuran, sehingga menjadi pilihan PT Pindad dalam pengembangan merancang rantis Komodo.

Berikut dibawah penampakan rantis Sherpa di Ibukota diposkan anas_nurhafidz@def.pk :


231567_20160115070434.jpg
231567_20160115070453.jpg

  Garuda Militer  

Kunjungan Dansektor Timur di Lebanon

.Kendaraan Anoa turut menyambut Dan sektor Timur

Komandan Sektor (Dansektor) Timur Unifil, Brigjen Juan Jesus Martini Cabrero dari Spanyol bersama beberapa Staff Officer Sektor Timur lainnya berkunjung ke Markas Indobatt Satgas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-J/Unifil, di Adshit Al Qusayr, UN Posn 7-1, Lebanon Selatan, Kamis (14/01/2016). Turut hadir dalam kunjungan ini Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Jala Argananto, Komandan Sempu Letkol Cpm Zulkarnaen dan Komandan FPC Mayor Inf Catur S.

Kedatangan Jenderal berbintang satu ini disambut oleh Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Dwi Sasongko.

Dansektor Timur Unifil Brigjen Juan Jesus Martini Cabrero dengan menggunakan VAB menerima persembahan Drumband Senada Tengkorak, yang diiringi tepuk tangan serta Tarian Lenso dari Sulawesi yang dibawakan Prajurit Indobatt Kontingen Garuda XXIII-J/Unifil di area UN Posn 7-1.

Brigjen Juan Jesus Martini Cabrero juga menerima paparan tentang Area Operasi Satgas dari Dansatgas Indobatt Letkol Inf Dwi Sasongko dam kemudian melaksanakan tour of area operation, didampingi Dansatgas Indobatt menuju ke Kompi C UN Posn 9-2 di Desa Az-Ziqqiyah. Di Kompi C, Brigjen Juan Jesus Martini Cabrero menerima penjelasan tentang area operasi Kompi C yang disampaikan oleh Komandan Kompi C Kapten Mar Khoirul Bakti.

Dari Kompi C, kunjungan dilanjutkan ke Kompi A di Desa El Aaddaisse yang disambut Komandan Kompi Lettu Inf Dicky Sakti. Di Kompi A, Brigjen Juan Jesus Martini Cabrero meninjau Observation Post dan menerima small brief menghadap ke wilayah perbatasan Lebanon dengan Israel serta mengelilingi UN Posn 9-15 dan 9-63.

Brigjen Juan Jesus Martini Cabrero merasa sangat puas, karena bisa menyaksikan langsung kinerja Prajurit Indobatt dan menyatakan rasa bangga atas profesionalisme yang ditunjukkan selama ini.[Puspen TNI]
 

   TNI AD  

[Dunia] AS dan Saudi Masih Diskusikan Kesepakatan Kapal Perang

http://images.cnnindonesia.com/visual/2015/01/09/adb86c32-2dc9-4765-9727-b2fef9908fa6_169.jpg?w=650Ilustrasi kapal perang (U.S. Navy/Mass Communication Specialist 2nd Class Antonio P. Turretto Ramos/Handout) ☆

Diskusi soal pembelian empat kapal perang produksi Lockheed Martin Corp dan sejumlah peralatan perang lainnya masih berlangsung antara Amerika Serikat dan Arab Saudi, meskipun penawaran harga yang diberikan AS ditolak oleh Saudi.

Sejumlah sumber Reuters yang dekat dengan diskusi ini memaparkan bahwa Saudi menolak keras harga yang ditawarkan oleh Angkatan Laut AS untuk empat kapal perang ukuran sedang, atau kapal frigat. Saudi juga mengusulkan jangka waktu tujuh tahun untuk pengiriman kapal pertama.

Pada Oktober lalu, pemerintah AS menyetujui penjualan empat kapal multi-misi buatan Lockheed Martin Corp, perusahaan ternama asal AS yang bergerak di bidang pengembangan teknologi dan keamanan. Penjualan tersebut bernilai hingga US$ 4,3 miliar, atau sekitar Rp 58 triliun, yang ditambah dengan pelatihan, teknik dan logistik.

Total nilai kesepakatan ini mencapai hingga US$ 11,25 miliar, atau setara Rp 154,1 triliun.

Kapal perang tersebut dibuat dengan bahan dasar baja yang didesain dengan model Littoral Combat Ship (LCS) oleh Lockheed untuk Angkatan Laut AS bersama-sama dengan perusahaan Italia, Fincantieri SpA.

Dikutip dari RT News, kapal perang ini akan dilengkapi radar, sonar dan sistem kendali persenjataan. Persenjataan yang tercantum dalam kontrak penjualan termasuk rudal antikapal RGM-84, dan senjata utama 76mm OTO Melara MK-75. Kapal ini juga akan dipersenjatai dengan rudal permukaan jarak menengah RIM-162 ESSM, rudal RIM-116m dan sistem pertahanan MK-15 Phalanx point.

Lockheed menolak berkomentar atas kesepakatan tersebut karena merupakan transaksi antara pemerintah Saudi dan AS. Para pejabat AS juga menolak berkomentar soal penjualan peralatan perang yang masih terus berjalan.

Namun, sejumlah sumber yang dekat dengan persoalan ini menyebutkan bahwa tarik ulur soal harga dan waktu pengiriman merupakan hal yang umum dalam negosiasi senjata, yang kadang memakan waktu bertahun-tahun. Sumber tersebut yakin kesepakatan antara Saudi dan AS soal hal ini akan segera tercapai.

Sumber tersebut juga yakin bahwa penolakan Saudi terhadap penawaran AS tidak terkait dengan ketegangan dengan Iran, maupun karena Menteri Pertahanan Ash Carter mengeluarkan memorandum kepada Angkatan Laut AS untuk memangkas pembelian kapal LCS dan kapal perang lainnya, dari 52 kapal menjadi hanya 40 kapal.

Oktober lalu, dalam pengumumannya Pentagon menyatakan penjualan empat kapal perang ini akan "meningkatkan stabilitas dan keamanan maritim di wilayah laut di sekitar Semenanjung Arab dan mendukung tujuan strategis dari Amerika Serikat."

Dalam pernyataan itu, Pentagon menyebut Arab Saudi sebagai "mitra regional strategis dan kekuatan penting untuk stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Timur Tengah." (ama/stu)

  CNN