Sabtu, 04 Maret 2017

TNI AU Akan Tempatkan Drone di Perbatasan

TNI AU juga akan menempatkan pesawat drone di daerah perbatasan terutama di Natuna dan Tarakan, dan akan mengadakan pengadaan pesawat drone yang lebih besar setingkat predator, sehingga mampu terbang dengan radius yang lebih luas yang akan connect dengan program Kementrian Pertahanan yang saat ini sedang membangun satelit yang nanti akan dapat digunakan oleh pesawat drone yang akan dikembangkan, sehingga daerah-daerah yang perlu perhatian dapat di awasi.

Demikian dikatakan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP. dihadapan para Perwira dalam kunjungannya di Lanud Iswahjudi Madiun, Jum’at (03/03/17). Yang diikuti para Asisten Kasau, Komandan Korpaskhas, Pangkoopsau II dan pada Kepala Dinas jajaran Mabesau, selain itu Kasau juga mengunjungi Lanud Adi Soemarmo Solo dan Lanud Abdurachman Saleh Malang.

Dikatakan, Pemerintah memberikan program yaitu Renstra I, Renstra II dan Renstra III, dan itu berdasarkan minimum essensial force, TNI AU bekerja mengarah kepada kepentingan-kepantingan Skadron-skadron Udara, sehingga prioritas kebijakan kepada pengadaan perlengkapan-perlengkapan seperti pada tahun 2017 pengadaan Radar untuk pesawat T-50 termasuk persenjataannya,

Yang tidak kalah pentingnya adalah pengadaan pengganti pesawat F-5 yang dalam waktu dekat akan terealisasi dua atau tiga tahun mendatang, namun waktu yang begitu panjang perlu diperhatikan karena penerbang harus mengikuti jenjang karier, sehingga para penerbang harus mengikuti dan melaksanakan latihan di Skadron Udara 16 dan juga di Skadron Udara 11. Termasuk kebutuhan sebanyak 12 Radar di seluruh Indonesia berdasarkan kepada minimum essensial force bukan ideal dan tahun 2019 ini akan berdatangan dan melengkapi kebutuhan TNI AU, ujar Kasau.

Kasau juga mengadakan trobosan, yaitu dalam setiap kontrak pengadaan pesawat harus ada dua yang dimasukkan, yaitu pelatihan pilot harus sampai pada tingkat pertempuran dan memasukan semua kataloging speare dalam kontrak.

Kita tidak boleh terjebak dengan tradisi yang ketat, kita harus membangun inovasi, tradisi tanpa inovasi akan ketinggalan, oleh sebab itu mari kita terus berinovasi dari kekurangan kita”, tegas Kasau.

Program kedepan segera melengkapi pesawat MRT (Multi Rolle Tangker) Airbus 330, sehingga bisa mendukung penerbangan untuk air refueling, selain itu akan membangun network center warfare, sehingga dapat memberikan data link kepada pesawat-pesawat tempur, dan yang tidak kalah pentingnya dapat memberikan data link kepada kapal-kapal perang, bahkan dalam suatu pertempuran Tank Leopard pun dapat diberikan data.

Selain itu harus segera memperkuat pesawat-pesawat surveillance, sehingga Skadron Udara 5 untuk segera memasang peralatan yang mampu untuk melihat wilayah ZEE, apakah kapal-kapal yang mencuri ikan atau kapal perang lainnya sudah masuk ke wilayah kita. TNI AU juga akan membangun kebutuhan-kebutuhan seperti testcell engine T-50 yang SDMnya dapat mengambil dari yang menangani pesawat F-5, pengadaan radar pesawat T-50 dan persenjataannya sesuai dengan spek yang diminta. (AS)


  Channel Indonesia  

TNI-AU Akan ‘Upgrade’ T-50i Golden Eagle

T50i TNI AU [Alex Sidharta]

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa TNI AU akan segera melakukan “upgrade” atau peningkatan kecanggihan terhadap pesawat tempur T-50i Golden Eagle untuk memaksimalkan tugas pengamanan udara NKRI.

Kita akan upgrade T-50 dalam waktu dekat. Hal itu karena masih ada beberapa kekurangan dalam pesawat tempur tersebut,” ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat melakukan kunjungan kerja di Lanud Iwahjudi Magetan, Jumat.

Menurut dia kekurangan yang dialami oleh pesawat tempur yang bermarkas di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Magetan tersebut terdapat pada sistem radar.

Selain itu, kami juga akan melengkapi pesenjataan yang ada pada pesawat tempur tersebut sehingga dapat lebih mendukung tugas pengamanan udara NKRI,” kata dia.

Ia menjelaskan peningkatan kecanggihan pesawat T-50i Golden Eagle sangat penting mengingat wilayah NKRI sangat luas.

Sehingga dalam pertengahan Rencana Strategis (Resntra) Tahap II tahun 2015-2019, pesawat tempur tersebut dapat melakukan tugas operasi seperti patroli dan pengamanan di wilayah Papua dan wilayah Indonesai Timur lainnya dengan lebih baik,” terang Hadi.

Sesuai data, dari total 16 unit T-50i Golden Eagle, kini hanya 15 unit T-50i yang dioperasikan TNI AU dan bermarkas di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Magetan.

Sedangkan satu unit lainnya mengalami “total lost” pada kecelakaan saat pertunjukan aerobatik di Lanud Adisutjipto Yogyakarta pada akhir tahun 2015.

Sementara, dalam kunjungan kerjanya ke Lanud Iswahjudi Magetan, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dengan didampingi oleh Komandan Lanud Iswahjudi Magetan Marsma TNI Andyawan meninjau Skadron Udara 14 dan melakukan dialog dengan para anggota TNI AU setempat.

Adapun, kunjungan kerja ke Lanud Iswahjudi Magetan tersebut merupakan kunjungan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang pertama setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi KSAU pada 18 Januari 2017.


  antara  

Pembentukan Pasmar 3 Paling Lambat Rampung Tahun Depan

Jika Anggaran TurunMarinir

TNI masih terus berupaya mempersiapkan pembentukan Pasukan Marinir (Pasmar) 3. Kadispen TNI AL Laksma Gig Sipasulta, menyebut markas Pasmar 3 rencananya akan dibangun di sekitar teluk Kaimana, Papua Barat, sesuai keinginan Panglima TNI, Jendral TNI AD, Gatot Nurmantyo.

"Sudah jelas, kurang lebih (di situ), maunya bapak Panglima sih ada satu di dekat (Teluk Kaimana), tapi itu masih konteksnya itu perlu dari nol sekali (pembangunannya)," ujar Kadispen TNI AL, kepada wartawan di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2017).

Kata dia di kawasan Teluk Kaimana, Papua Barat, terdapat wilayah yang bernama Tanah Merah. Panglima TNI berharap Pasmar 3 yang akan menangani wilayah Timur Indonesia, markasanya akan dibangun di tempat tersebut. Pihak TNI AL juga sudah memberikan sejumlah masukan sebagai alternatif lokasi markas Pasmar 3 selain di Teluk Kaimana.

"Kita lihat untung ruginya, kita sampaikan dalam bentuk apresiasi. Kalau beliau katakan di situ, implikasinya macam-macam, anggaran akan lebih besar lagi," ujarnya.

Namun kapan Pasmar 3 akan dibangun, Laksamana Gig Sipasulta, mengatakan prosesnya masih panjang. Saat ini TNI masih berkutat di anggaran. Jika anggaran sudah bisa diturunkan, ia memprediksi pada akhir tahun ini, atau selambat-lambatnya pada awal tahun depan, Pasmar 3 sudah terbentuk.

"Ini prosesnya masih panjang, masih perlu dibangun fasilitas, orangnya, kekuatan personelnya," ujar Kadispen TNI AL.


  Tribunnews  

TNI AU Lebih Memilih Grob G 120TP

✈ Ketimbang SF-260TP dan CT-4 ✈ Pesawat latih Grob G 120 TP TNI AU [TNI AU]

Pesawat latih dasar pabrikan Jerman, Grob G 120TP dengan sertifikasi EASA CS 23 Amendment 1 merupakan pengembangan lebih lanjut seri Grob G 120 bermesin piston dengan tiga bilah baling-baling. Mesin piston kemudian diganti mesin turboprop Rolls Royce Tipe 250-B17F dengan lima bilah baling-baling buatan MT-Propeller, Jerman, berbahan komposit, constant speed, variable pitch, dan baja tahan karat pada sisi baling-balingnya.

Kode TP pada G 120TP menandakan pesawat ini menggunakan mesin Turboprop. Mesin tersebut dipilih mengingat keandalannya karena telah diproduksi sebanyak 1.200 unit, digunakan oleh 63 tipe pesawat dengan akumulasi jutaan jam terbang hingga saat ini. Pihak Grob memodifikasi bagian hidung pesawat sehingga mesin yang baru dapat diaplikasikan.

Dengan model pesawat sayap rendah (low wing), cantilever wing, dan winglet yang dapat dipasang-lepas, G 120TP dibangun menggunakan badan dan sayap dengan konstruksi semi monokok GFRP composite sandwich.

Tangki bahan bakar ditempatkan di dalam kedua sayapnya sebanyak 360 liter cukup untuk penerbangan selama lima jam dan cadangan untuk 45 menit. Bahan bakar yang digunakan adalah Jet A1 atau Jet A dan B, JP-4, JP-5, atau JP-8 tergantung mesin yang dipilih.

Sebagai pesawat basic trainer G 120TP dilengkapi kanopi gelembung (bubble) model geser memungkinkan mata dapat memandang hampir 360 derajat ke sekelilingnya termasuk melihat penyetabil horizontal dan vertikal. Kanopi dapat dibuka-tutup dari dalam maupun dari luar pada saat emerjensi.

Untuk keperluan operasi di darat dalam suhu yang terik, kanopi dapat dikunci terbuka sesuai kebutuhan. Pesawat ini dapat dioperasikan pada suhu -20 derajat Celcius dan maksimal 72 derajat Celcius.

Ruang kokpit sangat roomy, memberikan keleluasaan bagi instruktur dan siswa pilot untuk melakukan aktivitas penerbangan di kursi dengan konfigurasi bersebelahan (side-by-side seating). Penggunaan kursi bersebelahan bagi pesawat Latih Mula/Dasar sangat membantu instruktur dalam melatih siswa pilot.

Di TNI AU, konsep kursi dengan konfigurasi seperti ini digunakan pada pesawat Latih Mula (LM) AS-202 Bravo yang telah sukses melahirkan lebih dari seribu penerbang selama 30 tahun (1983-2013).

Kursi diberi peredam kejut yang dapat meminimalisir tarikan gravitasi maupun dampak impak pada saat crash bagi awak pesawat. Di belakang kursi masih terdapat ruang untuk menyimpan barang atau kelengkapan yang dibutuhkan. Sementara kursi dapat diatur maju-mundur melalui relnya, memungkinan pilot maupun siswa dapat menyesuaikan diri dan nyaman dalam menerbangkan pesawat.

Kursi dilengkapi dengan sabuk keselamatan lima titik. Sebagai opsional pihak Grob saat ini tengah menyiapkan penggunaan kursi Martin Baker Mk 15B dan proses sertifikasinya bagi pemesan yang membutuhkan pesawatnya dilengkapi kursi lontar.

Dua control stick berada di depan masing-masing kursi pilot dan siswa, sementara tuas gas berada di bagian tengah di antara dua kursinya. Pesawat dapat diterbangkan oleh seorang pilot dengan instruktur mengawasi siswa.

Peralatan avionika di dashboard pesawat terdiri dari dua versi, analog dan digital. Intrumen dasar seperti Attitude Indicator, Airspeed Indicator, Vertical Speed Indicator, Turn and Slip Indicator, dan Accelerometer terpampang di depan kursi.

Pesawat latih Grob G 120 TP TNI AU [yandi bagus]

Untuk navigasi terdapat kompas, Electronic HSI, Directional Gyro, Magnetic Azimuth Transmitter, Garmin GNS 430W untuk Nav 1 dan Nav 2, Garmin GTRX330 Mode S Transponder, serta DME Honeywell KN-63/KDI-572.

Untuk 18 pesawat tahap pertama, TNI AU memesan avionika analog dengan pertimbangan siswa pilot pemula harus mengenal instrumen-instumen dasar penerbangan. Grob sendiri menyediakan pesawat uji hibrid menggabungkan sebagian instrumen digital dan analog dan opsi bagi full digital avionic.
Pada G 120TP juga terdapat sistem untuk evaluasi penerbangan (debriefing) menggunakan SD-Card recorder yang dapat diunduh ke komputer jinjing selepas penerbangan.

Menilik tampilan luar dan interior kokpit serta avioniknya, sekilas pesawat Grob G 120TP dengan retractable tricyle landing gear ini sudah dapat mencerminkan sebuah pesawat LD yang didesain dengan apik dan berteknologi maju.

Berdasarkan spesifikasi dari pabriknya berikut hasil uji coba terbangnya, pesawat ini memiliki performanya yang luar biasa sehingga Kementerian Pertahanan RI kepincut pada pesawat yang juga mulai dilirik oleh beberapa Angkatan Udara ini.

Angkasa turut merasakan langsung bagaimana lincah dan gesitnya G 120TP saat pucuk pimpinan Grob Aircraft André Hiebeler memberikan izin untuk joy flight di seputaran langit fasilitas dan airfield milik Grob bersama pilot uji Ulli Schell (57) yang telah berpengalaman selama 35 tahun.

G 120TP menggunakan bahan carbonfibre composite pada badan, sayap, dan ekornya. Penggunaan material antikorosi ini sekaligus menjadikan bobot pesawat menjadi lebih ringan tanpa mengurangi tingkat kekuatan bahan terhadap tarikan gravitasi Bumi.

Material pada G 120TP memiliki tingkat crashworthiness (perlindungan material saat impak) lebih dari 26G. Material carbonfibre juga membuat permukaan pesawat lebih halus sehingga meningkatkan tingkat aerodinamika pesawat. Selain itu bahan ini lebih mudah dalam hal perawatan dengan service life mencapai 15.000 jam terbang untuk penggunaan aerobatik.

Sementara TBO (Time Between Overhaul) untuk mesin Rolls Royce 250-B17F adalah 3.500 jam. Biaya operasionalnya pun diklaim sangat murah, menjadikan G 120TP yang juga didesain untuk kalangan sipil ini tidak memberatkan penggunanya.

Bobot maksimal G 120TP (MTOW) mencapai 1.590 kg untuk penggunaan normal dan 1.550 kg untuk aerobatik. Bobot kosong 1.095 kg dan kapasitas bahan bakar 290 kg (360 liter). Bila bobot instruktur dan siswa diasumsikan 200 kg, maka bobot full load pesawat mencapai 1.485 kg yang artinya masih aman di bawah MTOW untuk limitasi aerobatik (maksimal 1.550 kg) sekalipun.

  angkasa  

Triumph Awarded Contract with KAI for KF-X Airframe Mounted Accessory Drive

KF-X fighter [sbs]

Triumph Group, Inc. (NYSE:TGI) was selected by Korea Aerospace Industries, Ltd. (KAI), to provide Airframe Mounted Accessory Drives (AMAD) on the new KF-X fighter aircraft. The contract is in support of the latest generation of the air superiority fighter, which is scheduled to make its first flight in mid-2022 and begin low-rate initial production in 2024. The KF-X program is slated to benefit the Republic of Korea Air Force and the Indonesian Air Force.

We are pleased to support the KF-X fighter program, which will replace the aging Korean fleet of F-4s and F-5s, as well as equip the Indonesian Air Force,” said Tom Holzthum, executive vice president of Triumph Integrated Systems. “This win will allow Triumph to showcase the extensive capability and experience of our Geared Solutions business.

Triumph Integrated Systems’ Geared Solutions site in Park City, Utah, will design and produce the AMADs, which receive and distribute engine power to operate generators, pumps and other aircraft systems, and also carry the main engine starter turbine. The AMADs on the KF-X fighter jet will feature the latest innovations in the company’s aircraft accessory gearbox product line.

Triumph Group, Inc., headquartered in Berwyn, Pa., designs, engineers, manufactures, repairs and overhauls a broad portfolio of aircraft structures, components, accessories, subassemblies and systems. The company serves a broad, worldwide spectrum of the aviation industry, including original equipment manufacturers of commercial, regional, business and military aircraft and aircraft components, as well as commercial and regional airlines and air cargo carriers.
 

  Triumph  

KSAU Ingin PTDI Produksi Helikopter Sesuai ‘Spek’ yang Diinginkan TNI AU

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpzX-IV9CWujMOYmHhblLa5_bXrta71TxYahYBseuL-CEI_bt9fhPTt3LO3SFnVSiPXB8eege5K9S4mBOGYS2TSXJWWW7cq1_be2Q5WjylTXzb0y7tEOOtncD2oVTnsTC8z4oejsD1BPfs/s1600/15776652_10202384097680591_3238553797391493247_o.jpgHelikopter TNI AU produksi PT DI [Jeff Prananda]

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menginginkan PT Dirgantara Indonesia (Persero) memproduksi helikopter untuk mewujudkan kemandirian pertahanan nasional.

Kemarin saya sudah menyampaikan kepada Dirut PT DI bahwa kebutuhan kami (TNI AU) yang mendesak adalah kesiapan helikopter,” ujar Marsekal Hadi Tjahjanto saat melakukan kunjungan kerja di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi Magetan, Jawa Timur, Jumat.

Untuk itu, saat ada kontrak nantinya dengan Kementerian Pertahanan, pihaknya ingin agar PT DI (Persero) dapat memproduksi helikopter yang memiliki kualifikasi sesuai yang diinginkan oleh TNI Angkatan Udara.

Apabila nanti kami melaksanakan kontrak pengadaan helikopter dan itu dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan, nantinya agar segera direalisasikan dengan ‘spek’ yang kita inginkan,” kata Marsekal Hadi Tjahjanto yang juga sebagai Komisaris Utama PT DI (Persero) tersebut.

Tidak hanya itu. Pihaknya juga akan menempatkan para personelnya yang telah mumpuni di bidangnya untuk memberikan pendampingan.

Sehingga produksi dan proses dari pengadaan helikopter tersebut dapat berjalan sesuai yang diinginkan,” tuturnya.

Tidak hanya helikopter, Hadi juga menegaskan tentang kebutuhan TNI AU yang mendesak lainnya akan pesawat angkut ringan jenis Casa. Ia berharap PT DI bisa merealisasikannya apabila kontrak dengan Kementerian Pertahanan tersebut terjadi.

Disinggung soal kerja sama dengan pihak luar negeri untuk membantu proses pengadaan tersebut, ia mengatakan jika helikopter dan pesawat yang dibutuhkannya tersebut tidak dapat diproduksi di dalam negeri, maka hal itu menjadi kewenangan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

Dalam kunjungan kerjanya ke Lanud Iswahjudi Magetan, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dengan didampingi oleh Komandan Lanud Iswahjudi Magetan Marsma TNI Andyawan juga meninjau Skadron Udara 14 dan melakukan tatap muda dengan para anggota TNI AU setempat.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan kabar tentang rencana pemerintah untuk mengganti pesawat temput F-5 Tiger yang sudah lama tidak dioperasikan.

  antara  

Jumat, 03 Maret 2017

Kapal Selam Pesanan dari Korsel akan Tiba di Indonesia Bulan April

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0fvncYu0v7qnzXhDjDB-ij6nhKXwF_TlEhfo_ISVqUhhZMSIGuHCsPKyWtNaWOIZRWRNQgzWyzBRrYSV0iALIRfIACxcjQqHjT0DkbG3-L6jbyxOAKgd-FNR0nX4yrPcK3SawlNY7BRI/s640/Kapal+Selam+Chang+Bogo+pesanan+Indonesia+dipasang+sistem+navigasi+dari+Sagem.jpgKapal selam DSME209 pesanan Indonesia ketika menjalani uji coba di laut [DSME] 

TNI AL memesan tiga kapal selam dari Korea Selatan. Satu dari tiga kapal telah jadi dan akan segera dibawa ke Indonesia untuk kemudian dioperasionalkan.

Kapal selam tersebut dipesan Indonesia dari DSME (Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering) dengan proses Transfer of Technology (ToT). Satu kapal yang konstruksinya telah jadi sejak tahun lalu itu masih pada tahap uji coba.

Direncanakan kapal yang dibangun sejak tahun 2013 tersebut akan segera dikirimkan ke Indonesia setelah rangkaian uji coba selesai dilakukan.

"Kapal selama datang satu nanti bulan April," ungkap KSAL Laksamana Ade Supandi di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2017).

Ade sendiri bersama Menhan Ryamizard Ryacudu menyaksikan langsung peluncuran pertama kapal selam dengan kode Hull Number H.7712 itu di galanagan kapal DSME di Dermaga Okpo, Korea Selatan pada 24 Maret 2016. Sesuai dengan kontrak, kapal pertama dan kedua dilaksanakan di Korsel, dan yang ketiga akan dilakukan di galangan kapal PT PAL Indonesia karena proses ToT.

Selama proses pembangunan kapal selam pertama dan kedua, semua berada di bawah kendali pengawasan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Selam (Satgas Yekda KDSE DSME209) yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Iwan Isnurwanto. Untuk meraih kesuksesan pembangunan kapal selama ketiga, PT PAL telah mengirimkan sejumlah 113 insinyur ke DSME, Korea Selatan, untuk terlibat dalam proses ToT dan pembelajaran pembangunan dan pengembangan kapal selam secara mandiri melalui tahap On the Job Training (OJT).

Kapal Selam Diesel Elektrik DSME209 yang merupakan produksi ekspor pertama kali pemerintah Korea Selatan tersebut merupakan pengembangan dari kapal selam tipe Chang Bogo Class milik Republic of Korean Navy (ROK Navy) dan Kapal Selam tipe Cakra klas yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut. Meski banyak yang menyebut nama kapal selam ini sebagai Chang Bogo Class, kabarnya sudah ada nama yang disiapkan bagi kapal selam yang dipersenjatai dengan torpedo berukuran 533 mm tersebut.

Kabarnya, kapal selam pertama akan diberi nama KRI Nagabanda 403. Kemudian kapal kedua dan ketiga masing-masing akan dinamai KRI Trisula 404 dan KRI Nagarangsang 405. Indonesia sendiri menandatangani kontrak pengadaan tiga kapal selam dengan DSME pada Desember 2011. Keseluruhan kapal akan diselesaikan pada tahun 2019.

Kapal selam ini mempunyai panjang 61,3 meter dengan kecepatan ± 21 knot di bawah air, dan dengan ketahanan berlayar lebih dari 50 hari. Secara umum kapal selam Chang Bogo Class ini memiliki beberapa kelebihan dari sisi teknologinya, seperti State of The Art technology yang meliputi Latest Combat System, Enhanced Operating System, Non-hull Penetrating Mast and Comfortable Accomodation.

Selain dipersenjatai torpedo dengan fasilitas delapan buah tabung peluncur, kapal selama Chang Bogo Class juga dirancang untuk mampu mendeploy ranjau laut, meluncurkan rudal anti kapal permukaan, serta mampu melepaskan Torpedo Counter Measure.

TNI AL sendiri sudah menyiapkan markas untuk kapal selam baru. Kapal-kapal selam Chang Bogo Class rencananya akan bermarkas di Teluk Palu, Sulawesi.

Bukan hanya KRI Nagabanda saja yang akan tiba, ada sejumlah kapal baru yang akan dimiliki jajaran TNI AL tahun ini. Kapal-kapal baru itu ada berbagai jenis. Tak hanya kapal perang, namun ada juga kapal untuk latihan.

"PKR (perusak kawal rudal) sudah ya, kapal layar latih, kemudian kapal-kapal PC (patroli cepat)," tutur Ade. (elz/rna)

  detik  

Menhan Tawarkan Senjata dan Panser Kepada Raja Salman

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTWeZZZdmR6e1FHZ9Mh1nuLKBAFJituYpAcv2BLqwfR5hbiYHs6__as8C-7iVYEDzPrUoQbRiaHB4kUyoWzhqsbsj5o2EpbWUEeUKcmzdJNRWP9s5CcPtSJ3X9foboDFTW3MwJSH5Rt8xR/s1600/16123862_Battallion+Raider+323.+Credit+to+Pen+Yonif+Raider+323..jpgIlustrasi Komodo Pindad [Pen Kostrad]

Pemerintah memanfaatkan lawatan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah menawarkan senjata-senjata dan alutsista buatan Indonesia kepada Raja Salman.

Ada kerja sama tukar menukar pimpinan (militer), kemudian pendidikan (militer), kemudian kita tawarkan untuk pembelian senjata dan panser-panser kita buat. Beliau sudah merespon,” kata Ryamizard di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/3).

Ryamizard mengaku belum menghitung jumlah alutsista yang ditawarkan. Namun, dia menyebut total investasi yang diajukan mencapai angka triliunan rupiah.

Soal jumlah belum saya hitung betul. Tapi sudah ada (jumlah). Ya mungkin ya (mencapai triliunan). Tapi yang penting apapun kita mulai dari yang kecil dulu ya,” terangnya.

Seperti diketahui, Kerajaan Arab Saudi dan pemerintah Indonesia resmi melakukan kerjasama di 10 bidang. Kerjasama antara Arab Saudi dan Indonesia ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan oleh sembilan menteri maupun perwakilan dan masing-masing Kepala Kepolisian antara dua negara.

Penandatanganan nota kesepahaman dimulai dengan deklarasi pemerintah Kerajaan Arab Saudi perihal peningkatan pimpinan sidang komisi bersama. Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi yang membubuhkan tandatangan untuk bidang ini.

  Merdeka  

KRI TNI AL Siaga di Bali Amankan Raja Salman

Ilustrasi KRI TNI AL

Selain berkunjung ke Jakarta, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, juga akan mengunjungi Pulau Bali. Raja Salman dijadwalkan bertolak ke Bali, besok hari, Sabtu 4 Maret 2017.

Raja Salman dan rombongan akan menghabiskan waktu di Pulau Dewata, untuk berlibur usai melakukan kunjungan panjang ke beberapa negara di Asia Tenggara.

Selama berada di Bali, pengamanan tak hanya akan dilakukan di daratan saja, TNI Angkatan Laut telah menyiagakan kapal-kapal perang Indonesia (KRI) untuk mengamankan lokasi liburan Raja Salman.

Untuk Kepala Negara, ada pengamanan di darat, udara, dan di laut. Namun, bagi yang di laut mungkin jarang kelihatan. Karena, kan jarang yang ke laut,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat 3 Maret 2017.

Meski tidak menyebutkan jumlah KRI yang dikerahkan, tetapi Ade memastikan jumlah KRI sudah cukup. “Yang pasti, cukup ya,” ujar Ade.

Sementara itu, Kadispen TNI AL Laksma Gig Sipasulta menyebut, wilayah operasional bantuan pengamanan dari pihaknya lebih banyak untuk wilayah timur. Tugas itu diserahkan kepada Komando Armada Timur (Koarmatim).

Ini satu paket, unsur operasional yang ada di perairan Bali (Armatim). Tanggung jawab di Pangdam, tetapi darat, laut, udara harus siap. Itu sudah standarisasi kalau Kepala Negara,” kata Gig.

  VIVAnews  

Sistem Pertahanan Maritim Dalam MEF Saat Ini Disesuaikan Dengan Perkembangan Teknologi dan Ancaman

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksdya TNI Widodo, Kamis (2/3) menerima kunjungan kehormatan Asisten Kepala Staf Pertahanan United Kingdom Laksda Simon Ancona di Kantor Kemhan, Jakarta. (kemhan)

Dijelaskan bahwa sistem pertahanan maritim Indonesia yang disusun dalam Minimum Essential Force, masih tetap dilaksanakan dengan dilakukan beberapa penyesuaian dalam hal perkembangan teknologi pertahanan. Hal itu dianggap sangat wajar melihat perubahan ancaman yang terjadi saat ini, yang membutuhkan penyesuaian dalam hal sarana dan prasarana alutsista.

Kerjasama pertahanan antara kedua negara telah dikuatkan dengan penandatangan MoU kerjasama yang mengatur kerjasama di bidang pendidikan, intelijen, pertukaran informasi dan beberapa kerjasama lainnya sejak tahun 2012. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan navy to navy talk serta diserahkannya 3 unit kapal Multi Role Light Frigate (MRLF) yang dinamai KRI Bung Tomo yang saat ini sedang melaksanakan operasi di Libanon. Kapal ini mendapat apresiasi dari PBB dan Pemerintah Libanon sebagai kapal yang digunakan oleh Indonesia buatan Inggris yang high performance.

Sekjen Kemhan Laksdya TNI Widodo berharap dapat melanjutkan kerjasama pendidikan di TNI AL bidang Principal Warfare Officer (PWO) khususnya apabila dapat ditambahkan dengan pengetahuan mengenai anti submarine warfare. Sekjen Kemhan kemudian menjelaskan, Instruktur PWO TNI AL yang ada saat ini adalah merupakan lulusan dari program PWO dengan Angkatan Laut Inggris yang telah berlangsung sejak tahun 1980.

Asisten Kepala Staf Pertahanan UK Laksda Simon Ancona menyambut hangat kemungkinan kelanjutan kerjasama pendidikan dengan TNI AL. Dirinya mengharapkan dapat dilakukan pertemuan lanjutan untuk membahas kemungkinan memperluas bidang kerjasama di bidang pertahanan yang menguntungkan kedua negara.

Pemerintah Inggris menganggap kerjasama pertahanan dengan Indonesia walaupun tidak merupakan negara yang berada dalam satu kawasan ini sangat penting, Karena tidak dapat dipungkiri bahwa perdagangan laut yang dilakukan Inggris sebagian besar melalui kawasan Asia Pasifik. Jalur perdagangan laut di kawasan Asia Pasifik sangat penting bagi kepentingan perekonomian Inggris. Hal itu menyebabkan stabilitas keamanan di kawasan ini sangat penting bagi Pemerintah Inggris. Karena itulah Pemerintah Inggris terus melakukan pembicaraan untuk meningkatkan kerjasama pertahanan dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Kerjasama ini semata-mata untuk mendukung tercapainya stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik.

  Kemhan  

Tiga Kapal Perang Produksi Dalam Negeri Perkuat Koarmatim

Tiga Kapal perang produksi anak negeri akan memperkuat Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) jajaran Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmatim. Kedatangan kapal perang PC 40 tersebut, disambut oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto, S.H.,M.A.P., bertempat di Dermaga Flores, Koarmatim Ujung Surabaya. Kamis (02/03/2017).

Ketiga kapal Perang tersebut di buat oleh PT. Palindo Marine Shipyard Batam yang peletakkan tunasnya dilaksanakan tanggai 11 November 2015 dan kemudian diluncurkan tanggai 23 September 2016 oleh Aslog Kasal Laksda TNI Mulyadi, S.Pi., M.A.P. Penyerahan kepada TNI AL dan peresmian menjadi KRI dilaksanakan pada tanggai 10 Januari 2017 oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P.,

Selanjutnya, ketiga kapal ini akan diawaki oleh masing-masing 36 orang prajurit pilihan TNI Angkatan Laut. KRI Tatihu yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Dwi Eko Ardianto, lulusan Akademi Angkatan Laut Angkatan (AAL) angkatan 50, KRI Layaran dengan Komandan Kapten Laut (P) Heru Trimanto, S.H., S.T., merupakan lulusan Akademi AAL 51 dan KRI Madidihang akan dikomandani Kapten Laut (P) Rhony Lutviadhani, S.T., lulusan AAL Angkatan 51.

Dalam sambutanya, Pangarmatim menyampaikan dengan kehadiran ketiga kapal Perang diharapkan mampu memperkuat Koarmatim sebagai Kotama operasional sekaligus sebagai Kotama pembinaan dalam rangka penegakan kedaulatan dan pengendalian di wilayah perairan Yurisdiksi Nasional Indonesia,

Ketiga kapal perang yang disambut yaitu KRI Tatihu-853, KRI Layaran-854 dan KRI Madidihang-855 merupakan jenis KRI Klas PC-40 merupakan alutsista pengadaan baru produk dalam Negeri. Kehadiran ketiga kapal perang tersebut menandai terwujudnya pembangunan dan peningkatan kemampuan sistim senjata TNI AL sesuai dengan perencanaan menuju Minimum Essential Force (MEF).

Disamping itu, keberhasilan pelaksanaan tugas ditentukan oleh kehandalan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) juga harus ditunjang oleh profesionalisme prajurit sebagai pengawak alutsista yang mampu melaksanakan tugas peperangan di Laut, serta memiliki standar kualitas kejuangan yang tinggi, dengan jiwa Sapta Marga dan nilai-nilai Trisila TNI AL.

Hadir dalam penyambutan, Kasarmatim Laksamana Pertama (Laksma) TNI I.N.G Ariawan,S.E.,M.M, Komandan Guspurlatim Laksma Dadi Hartanto,M.Tr (Han), Irarmatim Kolonel Laut (T) Amrein, S.E, para Asisten Pangarmatim, para Kasatker dan Komandan KRI yang berada di Pangkalan.
 

  TNI AL  

Pesawat Latih TNI AU Tergelincir Saat Akan Take Off

✈ Penjelasan Kapentak Lanud Adisutjipto Pesawat latih Grove TNI AU jatuh di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Kamis (2/3/2017)

Pesawat latih Grob milik TNI AU tergelincir di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Kamis (2/3/2017) saat akan lepas landas.

Pesawat ini keluar dari lintasan runway dan terperosok di rerumputan sekitar runway.

Kapentak Lanud Adisutjipto, Mayor Sus Giyanto, membenarkan bahwa ada insiden kecil pada pesawat latih mula TNI AU jenis Grob.

"Pesawat jenis latih mula TNI AU ini bukan jatuh, nose wheel pesawat (ban depan pesawat) terlipat kedalam, saat akan persiapan take off," jelasnya, Kamis (2/3/2017).

Adapun penerbangan pagi itu merupakan latihan pattern, yakni dengan melaksanakan latihan take off dan landing menggunakan runway 26 Bandara Adi Soemarmo.

Setelah pesawat landing yang kelima dan kemudian melakukan persiapan Take off, insiden itu terjadi.

"Pesawat hanya rusak ringan dan penerbang tidak mengalami luka sama sekali, saat ini masih dalam proses penyelidikan penyebab kejadiannya," tambahnya.(*)

  Tribunnews  

Peremajaan Satradar 215 Congot

Satradar TNI AU [Angkasa]

Operasional New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo nantinya akan mendapat dukungan dari Satuan Radar 215 Congot milik TNI AU yang berposisi dekat dengan lokasi bandara.

Komandan Lanud Adi Sucipto, Marsekal Pertama Novyan Samyoga, usai audiensi dengan Bupati Kulon Progo, Rabu (1/3/2017), mengatakan Satradar 215 Congot tidak akan dihilangkan keberadaannya.

Dengan adanya Satradar 215 Congot, operasional bandara dipandang akan sangat terbantu, terkait informasi pergerakan pesawat yang akan menuju atau dari bandara di Kulon Progo, termasuk saling melengkapi informasi pergerakan pesawat yang melintas di wilayah Kulon Progo.

Ibaratnya pengelola dari bandara Kulon Progo nanti, merem saja sudah dapat informasi tentang pergerakan pesawat dari mana? ya Radar Congot. Apalagi nanti dari pengelola bandara akan melengkapi peralatan yang lain,” terang Novyan Samyoga.

Danlanud menambahkan, TNI Angkatan Udara akan melakukan peremajaan pada teknologi radar yang dipakai di Satradar 215 Congot. Teknologi yang dipakai saat ini akan diganti dengan teknologi terbaru. Satradar 215 Congot ke depannya akan memiliki fungsi pertahanan dan keamanan serta fungsi pemantauan dalam rangka membantu penerbangan komersial di Bandara Kulon Progo.
 

  RRI  

Kamis, 02 Maret 2017

Airbus dispatches A400M to Indonesia in showcase of platform's capabilities

♞ Airbus is flying out the A400M to South Jakarta in a bid to further promote the aircraft. Platform is the front runner in Indonesia's effort to modernise its military airlift capabilities The Airbus A400M multirole aircraft. Airbus is deploying the platform to Indonesia in March 2017 to showcase its capabilities. (IHS Markit/Patrick Allen)

Airbus is currently in the process of flying out an A400M Atlas multirole aircraft to Indonesia in a showcase of the platform's capabilities, sources within the Indonesian Armed Forces (Tentara Nasional Indonesia: TNI) has confirmed with Jane's on 1 March.

The aircraft will be landing at the Indonesian Air Force's (TNI-AU's) Halim Perdanakusuma base near South Jakarta, where guided tours of the platform's features will be given to senior military and government officials on 6 March.

The A400M is currently a front runner in Jakarta's bid to improve its military airlift capabilities. Jane's first reported in January 2017 that the Indonesian House of Representatives' commission on defence, intelligence, and foreign affairs (Komisi I) had approved a sum of USD 2 billion to procure up to five A400M platforms, although a contract for the acquisition has yet to materialise.

The funding has been allocated with the condition that the final three airframes undergo final fit-out at state-owned PT Dirgantara's facilities in Bandung, in a bid to transfer expertise to local aerospace industry players. Once a contract materialises, the A400M is expected to be ordered in the transport and utility configuration.

According to technical specifications provided by the aircraft manufacturer, the A400M can accommodate a payload of up to 37 tonnes, with a volume of 340 m 3 , when configured for logistical duties. The platform can also carry up to 116 fully equipped soldiers or paratroopers if they are seated in four longitudinal rows, in the military transport configuration.

When flown with a maximum payload, the A400M has an operating range of up to 1,780 n miles (3,300 km).
 

  Janes  

3 Sukhoi Terbang Rendah di NTT

♞ Operasi Pengamanan Wilayah PerbatasanIlustrasi terbang rendah diatas kota [Sukhoi Pilot TNI AU]

Sebanyak tiga pesawat tempur jenis Sukhoi terbang rendah di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur dalam rangka menggelar operasi pengamanan wilayah perbatasan, khususnya bagian utara.

Ini merupakan bagian dari operasi pengamanan wilayah perbatasan dengan Australia, dan merupakan operasi yang digelar oleh Komando Operasi Angkatan Udara II Makassar,” kata Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel Pnb Jorry S. Koloay saat dikonfirmasi di Kupang, Rabu (1/3/2017).

Ia mengatakan, kegiatan terserbut antara lain dalam rangka penghadiran kekuatan pasukan TNI AU di wilayah timur, khususnya wilayah udara yang berbatasan dengan dua negara, yakni Timor Leste dan Australia.

Wilayah patroli atau latihan bersama itu, dilakukan hingga perbatasan laut Australia, kemudian ke wilayah Alor yang berbatasan dengan Timor Leste.

Jadi ini hanya latihan saja. Tidak ada masalah lain. Sebab memang NTT merupakan daerah perbatasan dengan Timor Leste dan Australia,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, operasi tersebut juga dilakukan dalam rangka pengamanan kedatangan Raja Arab Saudi Salman yang akan berkunjung ke Indonesia dan dijadwalkan akan tiba di Indonesia, Rabu siang.

Memang ada permintaan dari Bali juga untuk bantuan pengamanan di wilayah Indonesia timur saat Raja Salman ke Indonesia, khususnya ke Bali,” tuturnya.

Namun, katanya, hal paling penting adalah melakukan pengamanan sekaligus patroli di wilayah udara bagian selatan Indonesia timur.

Walaupun pesawat-pesawat tempur itu tidak stay permanen di Kupang, tetapi setidaknya bisa memberikan daya tangkal untuk negara tetangga,” tuturnya.

Usai latihan tersebut, sejumlah pesawat tempur akan ditempatkan di hangar Lanud El Tari Kupang dan akan dibuka untuk umum agar masyarakat bisa melihatnya.

Besok nanti pesawat-pesawat itu akan dipamerkan ke masyarakat Kota Kupang, dan buka sejak pukul 12.00-15.00 Wita. Nanti Pak Gubernur dan forkompimda lainya juga akan hadir,” ujarnya.
 

  Kompas