Sabtu, 16 November 2019

[Dunia] Kini Roket Iron Dome Ditemukan dalam Kondisi Utuh

Setelah Rudal David Sling Bagian penting roket Tamir dari sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel jatuh di Jalur Gaza dalam kondisi utuh. Foto/Ilustrasi/Istimewa/Ian 

Bagian penting dari pencegat rudal Tamir Israel, yang digunakan dalam sistem pertahanan udara Iron Dome jarak menengah, tampaknya telah jatuh dalam kondisi utuh di Jalur Gaza. Hal ini berpotensi membocorkan rahasia besar teknologi roket penghalau itu.

Seperti banyak sistem pencegat lainnya, rudal Tamir menghancurkan proyektil musuh dengan mendekatinya di tengah jalan dan meledakkan hulu ledaknya untuk mengirimkan pecahan peluru yang semakin meluas. Bagian yang sulit adalah mengidentifikasi dengan tepat waktu peledekan dan mengeksekusi ledakan defensif yang tepat ketika dibutuhkan.

Waktunya harus sempurna, mengingat kecepatan yang mencengangkan di mana proyektil yang ditargetkan dan perjalanan roket pencegat. Jadi, tidak mengherankan bahwa komponen yang bertanggung jawab untuk itu, pencari radar aktif dan bagian sekering, sangat diklasifikasikan atau dirahasiakan. Komponen ini pun paling dicari oleh siapa pun yang ingin merekayasa balik teknologi Israel. Biasanya pencegat yang gagal mengenai target akan menghancurkan diri sendiri untuk melindungi rahasianya.

Tetapi satu rudal Tamir tampaknya telah ditemukan oleh seseorang di Jalur Gaza dengan bagian yang sangat sensitif ini masih utuh. Begitu laporan situs berita pertahanan The Drive. Bukti kemungkinan hilangnya teknologi dipublikasikan di Twitter oleh Joe Truzman, seorang pakar pertahanan Israel dan penulis buletin GroundBrief seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (16/11/2019).

Rudal Tamir diproduksi oleh Rafael, kontraktor pertahanan utama milik Israel yang juga terlibat dalam produksi sistem pertahanan udara David's Sling yang jaraknya lebih jauh. Rudal pencegat itu diperkirakan menelan biaya antara USD 40.000 dan USD 100.000 per potong dan biasanya ditembakkan dari peluncur yang masing-masing membawa 20 rudal. Dua pencegat diluncurkan terhadap proyektil musuh yang dianggap sebagai ancaman, untuk memastikan target hancur.

Sistem Iron Dome telah digunakan secara luas minggu ini di tengah peperangan antara kelompok militan Palestina Jihad Islam dan Israel setelah negara Zionis itu membunuh Bahaa Abu al-Atta, seorang komandan militan senior, dan dilaporkan mencoba membunuh operasi politik Jijad Islam di Suriah.

Sebelumnya, Israel juga dilanda kekhawatiran sistem pertahannya terbongkar setelah rudal David's Sling dilaporkan jatuh ketangan Rusia. (ian)

  sindonews  

Jumat, 15 November 2019

PT Len Industri Nyatakan Siap Dukung Alutsista TNI

Ilustrasi radar produksi PT LEN 

Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin menyatakan, pihaknya siap mendukung kemandirian alutsista TNI.

Hingga kini produk pertahanan Len sudah running well dan telah diaplikasikan ke berbagai alat pertahanan yang digunakan oleh TNI,” kata Zakky, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Untuk diketahui, PT Len Industri (Persero) merupakan salah satu industri yang menjadi komponen utama dalam memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI.

Zakky menyampaikan kesiapan tersebut kepada Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I DPR, yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I Utut Adianto, ketika peninjauan langsung PT Len Industri, Kamis (14/11/2019).

Selain ingin memastikan kesiapan PT Len Industri dalam memenuhi kebutuhan alutsista TNI, dalam kunjungan tersebut Utut beserta jajarannya juga ingin mengetahui peralatan alutsista apa saja yang sudah dikembangkan PT Len Industri.

Pertemuan ini membahas rekam jejak PT Len Industri dalam bisnis pertahanan, juga kesiapannya dalam memenuhi kebutuhan peralatan elektronika pertahanan dan peralatan radar untuk TNI,” kata Utut.

Pada kunjungan tersebut, Utut mendorong pula PT Len Industri melakukan pengembangan atas teknologi pertahanan nasional.

Ke depannya akan banyak program pemerintah untuk alutsista yang perlu mendapat dukungan dari BUMN yang bergerak di bidang pengembangan alutsista, salah satunya adalah pengembangan sistem radar yang dibuat PT Len Industri,” kata Utut.

Zakky berharap, pemerintah dapat memberikan dukungannya terhadap pengembangan industri pertahanan nasional serta terus mengaplikasikan produk unggulan PT Len Industri dalam sistem pertahanan Republik Indonesia.

Setelah membahas kesiapan PT Len Industri, kunjungan dilanjutkan peninjauan Ruang Display Product, Ruang Pengembangan Simulator Pesawat, dan Ruang Fasilitas Produksi Elektronika.

  Kompas  

[Video] Uji Dinamis Prototipe Kendaraan Peluncur Rhan 122B

Tahap II-IIPuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan melaksanakan uji dinamis Prototipe Kendaraan Peluncur Roket R-Han 122B Tahap II-II, TA. 2019 Uji dinamis Kendaraan Peluncur Roket R-Han 122B tahap II-II disaksikan oleh Staf Ahli bidang Politik Kemhan Laksda TNI Ir. A. Budiharja Raden, Ses Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani, Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin, M.Si (Han), M.Sc., Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Bambang Wijanarko, S.E.,S.T.,M.Si.(Han), Kabag Datin Set Balitbang Kemhan Kolonel Inf Fatih El Amin, S.IP., M.Si., Kabid Matra Darat Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Kolonel Kolonel Kav R. Herdianto Nuringtyas, S.Sos., para pejabat di lingkungan Kemhan, PT. Dahana (Persero), PT. Pindad, LAPAN , PT.DI serta tim uji dinamis Prototipe Kendaraan Peluncur Roket R-Han 122B Tahap II-II.

Uji coba diawali sambutan dari Kepala Energetic Material Center PT. Dahana (Persero) Bapak Ir. Benny Gunawan, sambutan kedua oleh Kabalitbang Kemhan yang diwakili oleh Ses Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani, selanjutnya sambutan oleh Staf ahli bidang politik Kemhan Laksda TNI Ir. A. Budiharja Raden, kemudian dilanjutkan pembacaan doa dan pelaksanaan uji coba. Litbang Prototipe Kendaraan Peluncur Roket R-Han 122 B Tahap II-I TA. 2019 merupakan program litbang yang bekerjasama dengan LAPAN, PT. Dahana (Persero) dan PT. Pindad.

Kendaraan Peluncur Roket R-Han 122B adalah Kendaraan peluncur roket laras banyak (multiple rocket launcher system – MRLS) buatan dalam negeri karya anak bangsa. Diharapkan proses peluncuran roket secara otomatis mampu dieksekusi lebih cepat. Mekanisme pengisian roket ke peluncur didesain sedemikian rupa supaya dicapai waktu operasi yang lebih singkat. Sistem peluncur menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) WAGO 750-8206/040-000 XTR sebagai pengontrol utama yang dapat diprogram untuk menyimpan rangkaian instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika.

Pengembangan Kendaraan Peluncur Roket R-Han 122B ini adalah untuk menghasilkan kendaraan peluncur yang dapat berfungsi dengan baik dan stabil sesuai spesifikasi yang diharapkan tanpa adanya kesalahan dan kerusakan baik saat endurance maupun penembakan. Disamping itu diharapkan sistem otomatisasi dan manual dapat dioperasikan oleh operator sesuai prosedur dan operasi penembakan yang dikehendaki. Prototipe peluncur roket ini dibuat dalam rangka memenuhi kebutuhan akan kendaraan peluncur roket R-Han 122B sebagai dukungan dalam program pengembangan Roket Nasional.
 


  Kemhan  

Kamis, 14 November 2019

Indonesia eyes US and Russian fighters

 F16V with camouflage TNI AU [Lockheed Martin] ✈️

The Indonesian Air Force is ogling new Lockheed Martin F-16V Block 72 fighters from the US to boost its aerial capability as part of the nation’s 2020-24 strategic plan.

ACM Yuyu Sutisna, Chief of Staff of the service, stated when visiting Roesmin Nurjadin Air Base in Pekanbaru on 28 October that the country’s MoD was planning to lodge a request with Washington before 1 January 2020 for two squadrons’ worth of aircraft.

No specific number was mentioned, but two squadrons could represent around 32 F-16Vs.

We will buy two squadrons in the next strategic plan 2020-24. We will purchase the newest type of Block 72 Viper,’ reported the state-run Antara news agency. Sutisna added, ‘[They] will increase our strength. If we have them, we will be among those having sophisticated F-16s.

The proposed acquisition comes under the third and final phase of Indonesia’s Minimum Essential Force strategic plan, with new aircraft needed to replace the Hawk 109/209 trainer/light attack fleet.

Indonesia’s air force already possesses up to nine F-16A/B Block 15, 18 single-seat F-16C and five twin-seat F-16D fighters. The former are the oldest, having been obtained in the 1980s, while the latter two Block 25 types were ex-US aircraft acquired as Excess Defense Articles from the US after they were offered in 2011.

A total of 24 TNI-AU F-16C/Ds were upgraded with Link 16, self-protection suites and modular mission computers under a FMS package laid out by the USAF and amounting to $750 million. This work was completed in late 2017, and the aircraft are flown by Aviation Squadrons 16 and 3 in Pekanbaru and Iswahyudi respectively.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD5sGmvb78Rm-iLkfiLemhBO-F5JWdhAcZ6l1nUmLIyxiva75xCHekPydYE1O_VS4vZHhkHGcRCGk8XR9EGFm3D6lekahua60yvOrvomuvyHHB7IxelkZy_U1gH31Fcgn0YxHwRPOmRdWS/s1600/0_de547_627c9429_origphotographers+of+Russia+-+Marina.jpgIn a separate fighter acquisition, it was reported in February 2018 that Jakarta had ordered 11 Sukhoi Su-35S fighters in a $ 1.1 billion deal, but a contract is still yet to be signed with Russia.

The Su-35s are supposed to replace now retired F-5E/F Tiger II interceptors, and the Russian platform was competing against the likes of the Eurofighter Typhoon, F-16 and Saab Gripen.

One issue delaying the project is the threat of Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) penalties by the US if Indonesia goes ahead with the acquisition from Moscow.

Jakarta would prefer to pay for these aircraft by bartering local commodities (e.g palm oil, rubber, coffee and tea) as well as by cash. The government also stipulates an offset package worth 35% of the contract value.

The Indonesian Air Force already flies five Su-27SK and 11 Su-30MK2 fighters obtained from Russia, with the last handed over in 2013. Some of these have recently been upgraded in Belarus.

Indonesia also has a financial interest in South Korea’s KF-X fighter programme, of which a mock-up was unveiled last month at the Seoul ADEX exhibition. Jakarta has been attempting to offer PT Dirgantara Indonesia-built CN-235 transport aircraft to Seoul to help defray expenses there, of which its payments are running behind schedule.

In October 2018, Jakarta stated that it would renegotiate its stake in the KF-X programme with South Korea because of ‘national economic conditions’. No new arrangements have been agreed upon yet, as far as Shephard understands.
 

  Shephard Media  

Prabowo Sebut Industri Pertahanan Banyak Kurangnya

Ini Kata BUMNBom P250L sukhoi produksi PT Dahana [TNI AU]✈️

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi pabrik PT Pindad (Persero) beberapa waktu lalu. Dari kunjungan itu, Prabowo berpandangan jika industri pertahanan nasional masih banyak kekurangannya.

Apa kata PT Dahana (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri pertahanan?

Presiden Direktur Dahana Budi Antono memaparkan, saat ini sebenarnya sudah ada Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Kemudian, dia menyebut jika alat pertahanan sudah disertifikasi maka sudah bisa dibeli TNI.

Namun, dia bilang, ada sejumlah barang yang justru didatangkan dari luar negeri alias impor.

"Sebetulnya kita punya KKIP Komite Kebijakan Industri Pertahanan, barang siapa yang sudah tersertifikat, akreditasi itu boleh TNI beli ke industri lokal. Contohnya, Dahana, Pindad, DI (Dirgantara) PAL. Kadang-kadang belinya keluar," jelasnya di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Pihaknya tak menyebut barang-barang yang dimaksud. Namun, dia tak menepis untuk alat pertahanan dengan teknologi canggih Dahana belum bisa memproduksi. Dahana sendiri, kata dia, sudah bisa memproduksi bom dan roket.

"Teknologi canggih kita akui kita belum bisa. Kalau Dahana bisa bikin bom sudah ada sertifikatnya, terus nanti ada Roket S8 Kom tahun depan diuji dinamis pakai Sukhoi," ujarnya.

Pemakaian alat pertahanan yang dipasok oleh BUMN nasional ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) ataupun TNI pun masih minim. Menurut Budi, saat ini baru sekitar 13%. Terkait minimnya pemakaian alat pertahanan ini, ia meminta agar ditanyakan ke Kemenhan ataupun TNI.

"Kita tergabung holding National Defence and Hightech Industries (NDHI). Kita itung-itung yang dibeli TNI atau Kemhan itu 13%. Kita maunya 35% dengan produksi dalam negeri," ujarnya.

"(Kenapa?) Tanya deh ke sana. (Menurut Dahana?) Apa namanya saya nggak tahu, mungkin NDHI belum bisa buat macam-macam, mereka (untuk) kemampuan juga, jadi mereka belinya dari luar. Tapi kalau Dahana bisa bikin bom, roket bisa bikin S8 Kom harusnya dibeli," jelasnya.

Prabowo sebelumnya mengunjungi Pindad untuk mempersiapkan arah industri pertahanan ke depan. Menurutnya, industri pertahanan masih banyak masalah.

"Ya kekurangannya banyak sekali ya. Kehidupan kan selalu penuh kekurangan. Sekarang masalahnya adalah bagaimana kita cari solusi terhadap kekurangan-kekurangan tersebut," kata Prabowo di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019). Prabowo menjawab pertanyaan soal kekurangan industri pertahanan usai mengunjungi Pindad.
 

  detik  

TNI AU Bisa Overhoul Pesawat Hercules C-130

 Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M.,saat meninjau Depohar 10 dan para tehnisi yang mengerjakan Overhoul pesawat Hercules C-130 [Istimewa] ✈️

Overhoul Propeler Pesawat Hercules C 130 usai jam terbang 5000 kini bisa ditangani di dalam negeri sendiri oleh Teknisi TNI AU. Sebelumnya, perbaikan ini selalu dilakukan di luar negeri.

Kepala Staf TNI Angkaran Udara (KASAU), Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., mengapresiasi para teknisi Depo Pemeliharaan (Depohar) 10 Jajaran Koharmatau di Bandung yang berhasil merebut kemampuan itu.

Didampingi Komandan Komando Pemeliharaan Material Angkatan Udara (Koharmatau) Marsda TNI Dento Priyono, Selasa (12/11/19), Yuyu Sutisna juga melihat langsung kemampuan para teknisi TNI AU itu di Bandung.

Ini merupakan prestasi luar biasa yang diraih para teknisi Koharmatau yang sebelumnya prestasi serupa juga ditunjukkan Depohar 20, 40 dan 70 terkait dengan perbaikan Simulator Hawk 209 di Lanud Rusmin Nuryadin beberapa waktu lalu.

Kasau mengatakan bangga melihat kinerja para teknisi dalam melaksanakan Pemeliharaan tingkat berat Propeler Pesawat C 130. "Kemampuan Overhoul ini diperoleh pada tahun 2018 dari Program Bantuan dari US Goverment secara bertahap," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa Overhoul Propeler Pesawat Hercules C 130 pada usai jam terbang 5000 selama ini dikirim ke luar negeri. Tapi sekarang hal itu sudah mampu dilaksanakan sendiri oleh Teknisi Depohar 10. Ini merupakan keberhasilan untuk kesekian kalinya bagi Koharmatau di bawah kepemimpinan Marsda TNI Dento Priyono.

"Pencapaian prestasi yang kesekian kali ini membuktikan bahwa Profesionalitas, Militansi dan Inovasi anggota Koharmatau tidak perlu diragukan lagi," ujar Kasau.

Sementara itu Dento Priyono merasa bangga dan puas atas prestasi satuan jajarannya itu. "Prestasi ini merupakan kerjasama yang baik dari semua pihak sehingga menghasilkan out put yang pantas mendapatkan apresiasi dari pimpinan karena membawa nama baik TNI AU," katanya.

Dento berpesan agar prestasi positif dan profesional untuk kemajuan TNI AU ini tetap dipertahankan seperti Overhoul Propeler Pesawat Hercules C 130 usai jam terbang 5000 yang selama ini selalu dikiirim ke luar negeri, sehingga kini bisa ditangani di dalam negeri sendiri oleh Tehnisi TNI AU. (*)
 

  Times Indonesia  

Rabu, 13 November 2019

Indonesia, US hope to maintain defense cooperation

Ilustration Apache Penerbad [ penerbad] ★

Governments of Indonesia and the United States sought cooperation and good relations, especially in the defense sector, based on the spirit of kinship and mutual respect. Such intentions were apparent in the meeting between Indonesian Defense Minister Prabowo Subianto and Ambassador of the United States to Indonesia, Joseph R Donovan Jr, according to a statement released by the Ministry's Public Relations offices received here, Tuesday.

The ambassador had made an honorary visit to the Defense Ministry and was accompanied by Deputy Chief of Mission Heather C Variava, Defense Attache Colonel Mike Spake, and Political Officer Steve Weston.

"The visit provided an opportunity for both parties to have discussions around efforts to strengthen mutually beneficial cooperation," said Head of the Ministry's Secretariat General Public Relations office, Brigadier General Totok Sugiharto.

Prabowo informed the ambassador and his team about several programs that have been prioritized by the Ministry of Defense, Sugiharto said.

Additionally, aside from receiving the visit of Ambassador Donovan, Prabowo separately received an honorary visit from Ambassador of Saudi Arabia to Indonesia, Esam A Abid. (INE)

  antara  

Seminar Litbang Pengembangan Radar Pasif

Purwarupa radar pasif oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan RI [Kemhan RI] ★

Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan menyelenggarakan seminar Litbang Pengembangan Radar Pasif Tahap II-III.

Sebagai narasumber dari LAPI ITB adalah Bapak Dr. Joko Suryana, Bapak Farianza Yahya Ali, Dip.Elec.Eng, B Comp & Info dan Bapak Ahmad Izzudin , ST., M,T. dan Peneliti Madya Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Kolonel Lek Imam Taufik serta sebagai moderator Kolonel Lek Ir. Bambang Edhi Saputro, MT.

Kabalitbang Kemhan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sesbalitbang Kemhan mengatakan, bahwa seminar ini dilaksanakan pada hakekatnya untuk mendapatkan saran masukan, sehingga penguasaan pembuatan dan pengembangan teknologi Radar Pasif mendapatkan hasil yang optimal.

Saat ini berkembang teknologi COTS (Commercial Off The Self) yang dapat digunakan untuk modifikasi. Teknologi software banyak diaplikasikan dalam litbang Radar Pasif.

Lebih lanjut Kabalitbang menjelaskan, dengan seminar ini diharapkan kita dapat pahami bersama teknologi software pada pengembangan Radar Pasif dan Radar Pertahanan Udara secara umum, sehingga kita dapat mengambil keputusan bagaimana pemanfaatan secara maksimal guna mendukung pencapaian kemandirian teknologi industri pertahanan dan memenuhi kebutuhan operasi TNI.

  Kemhan  

Indonesia Sulit Modernisasi Alutista Nasional

➶ Karena Anggaran Pertahanan KecilIlustrasi PKR TNI AL ★

Besaran alokasi anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI tahun 2020 adalah Rp 131 triliun. Angka tersebut tidak mencapai 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Peningkatan anggaran 2020 itu adalah kebanyakan untuk belanja pegawai. Terkait hal tersebut, anggota Komisi I DPR RI Sjarifuddin Hasan, menyampaikan kekhawatirannya.

Saya sangat apresiasi bahwa saudara Menteri Pertahanan (Menhan) mengingatkan bahwa kita harus kuat, saya dukung sekali. Tetapi saya agak khawatir karena anggaran pertahanan tidak sampai 1 persen dari PDB kita,” kata Sjarif, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Besaran anggaran tesebut, kata Sjarif, dirasa tidak cukup untuk melakukan modernisasi sistem pertahanan nasional.

Padahal, mengutip dari situs Global Firepower yang dirilis tahun 2019, alutsista Indonesia menempati peringkat ke-16 di dunia dari 137 negara, sehingga dibutuhkan modernisasi.

Dari semua alutsista yang dimiliki, rata-rata memiliki ranking dunia berkisar 35-50. Hanya 2 alutsista yang menduduki ranking 5 besar, Korvet dan Fregat. Yang lainnya termasuk attack aircraft dan submarine berada di bawah peringkat 35,” kata Sjarif.

Sjarif sendiri mengatakan itu kepada Menhan Prabowo Subianto, saat Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menteri Pertahanan, di Gedung Nusantara I Senayan Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019).

Kondisi yang sama juga terjadi pada sumber daya militer Indonesia. Kekuatan militer Indonesia berada di peringkat 9 Asia, dan peringkat 8 Asia Pasifik.

Saya inginkan, kondisi kalori yang dikonsumsi prajurit sekarang itu sangat rendah. Tugas Pak Menhan yang baru kalau bisa 7000 kalori per hari. Jangan seperti sekarang, kita gak punya teknologi, sumber daya lemah, apanya yang kuat,” kata Sjarif.

  Kompas  

Dahana Kembangkan Bahan Peledak untuk Pertahanan

➶ Sesuai arahan PrabowoDok. PT Dahana penyedia bahan peledak, bekerjasama dengan LAPAN, Balitbang Kemhan, PTDI dan PT Pindad tergabung dalam Konsorsium Roket Nasional, melakukan uji coba roket R-Han 450 di Pameungpeuk, Jawa Barat, 28 Desember 2018. [PT Dahana] ★

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad, pada hari Rabu (6/11). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo memberikan pesan khusus kepada PT Dahana.

Direktur Utama Dahana, Budi Antono menuturkan, Menhan meminta Dahana untuk terus mengembangkan bahan peledak pertahanan, terutama roket dan rudal.

Pada sektor pertahanan, Dahana terus menggenjot pendapatan dari sektor ini dengan memproduksi Bom P-100L untuk pesawat tempur jenis Sukhoi,” tutur Budi melalui keterangan tertulis, Selasa (12/11).

Budi menyampaikan, keberadaan fasilitas Energetic Material Center (EMC) di Subang, Jawa Barat memberikan kepercayaan diri bagi perseroan untuk terus mengembangkan inovasi.

Bom P250L sukhoi produksi PT Dahana [TNI AU]

Di samping itu, pembangunan industri propelan dan pabrik amonium nitrat juga menunjukkan dukungan pemerintah untuk kemandirian industri bahan peledak khususnya, dan kemandirian industri pertahanan pada umumnya.

Selain di sektor pertahanan, Dahana juga terus mengembangkan inovasi dan layanan di sektor migas, sektor pertambangan umum, serta sektor kuari dan infrasturktur. Sebagai informasi, ada sejumlah proyek strategis yang tengah dikembangkan Dahana, antara lain pembangunan pabrik amonium nitrat, pembangunan pabrik spherical powder propelan, serta pembangunan pabrik elemented detonator.

Pabrik propelan dan pabrik detonator rencananya dibangun di kawasan EMC, Subang, Jawa Barat dengan nilai investasi masing-masing Rp 2,3 triliun dan Rp 147,9 miliar. Kontraktor pabrik propelan saat ini belum ditentukan, tetapi akan ditunjuk oleh Kementerian Pertahanan. Pabrik ini dijadwalkan dibangun 2020-2023.

Sementara itu, kontraktor pabrik detonator masih dalam proses pemilihan. Pabrik ini dijadwalkan mulai dibangun tahun ini, dan akan selesai pada 2022.

Adapun pabrik amonium nitrat rencananya dibangun di wilayah Kaltim Industrial Estate (KIE) Bontang, Kalimantan Timur. Ini merupakan proyek kerja sama dengan PT Pupuk Kaltim yang diperkirakan menelan dana hingga Rp 1,1 triliun. Kontraktor EPC untuk pabrik ini yaitu Konsorsium WIKA-Sedin.

  Jawa Pos  

Saat Ini Tinggal Dua Kontrak Lagi yang Harus Diselesaikan

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEB-2wCP2lu80Pi60BxcwB6n77gwpdrCgv0C3WiDcho6QoZjtWt14Qes79SLbIoBGQneWC7QKsBI9-QTyxmJxnIFFtvsrgj7YMRDa-se-Hbc14Pw87mEzLU_dQCuHbm7LyaM_oHNLmjYdo/s320/Credit+to+Gerry+Soejatman..jpggIlustrasi F16V dengan camou TNI AU [lockheed Martin]

Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan, pencapaian alutsista saat ini baru 42 persen. Modernisasi alutsista TNI AU akan terus dilakukan hingga mencapai target 100 persen pada 2024 nanti.

Saat ini tinggal dua kontrak lagi yang harus diselesaikan dan mudah-mudahan dalam dua bulan ini bisa selesai. Jika sudah selesai, selanjutnya kami tinggal menunggu kedatangan alutsista,” ujarnya seusai penutupan pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan ke-56 di Lembang, Selasa 12 November 2019.

Yuyu mengungkapkan, pencapaian alutsista mengacu pada kekuatan pokok minimum (minimum essential force/ MEF) yang disusun dalam rencana strategis. Di akhir Renstra ketiga ini, MEF baru tercapai sekitar 42 persen karena terkendala berbagai hal, di antaranya regulasi dan teknologi.

Meski demikian, dia optimistis alutsista akan terpenuhi sesuai dengan target pada 2024 nanti. Setelah kontrak selesai, tinggal menunggu kedatangan alutsista secara bertahap.

Pada 2020 akhir, kami harap alutsista sudah berdatangan dan bisa tuntas pada 2024. Sebab kan butuh proses dari beberapa bulan sampai tahunan setelah kontrak, baru datang. Contoh, pesawat Hercules itu baru datang tiga tahun setelah kontrak,” katanya.

Seiring dengan modernisasi alutsista, lanjut Yuyu, pihaknya juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Di antaranya, melalui pendidikan di Seskoau, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Pada Penutupan Pendidikan Seskoau Angkatan ke-56 kemarin, KSAU melantik 132 perwira menengah. Mereka terdiri atas 121 TNI AU (termasuk 8 Wanita Angkatan Udara), 2 TNI AD, 2 TNI AL, dan 7 perwira dari negara sahabat, yakni Australia, India, Korea Selatan, Malaysia, Pakistan, Arab Saudi, dan Singapura.

Perwira dengan predikat lulus terbaik dan penulis karya tulis perorangan terbaik diraih Mayor Pnb Made Yogi Indra Prabowo. Sementara penulis karya tulis perorangan terbaik dari negara sahabat diraih Major Shaw Goh Wei Wuan dari Singapura.

Semua siswa yang mengikuti pendidikan tahun ini lulus semuanya dengan predikat memuaskan. Secara keseluruhan, ada peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Yuyu.

 ♖ Pikiran Rakyat  

Selasa, 12 November 2019

TNI AU Jajaki Pembelian Pesawat Angkut Baru

 https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/11/12/01d51694-a7e6-44b0-9aac-a739b049ae9f_169.jpeg?w=780&q=90Pesawat angkut multifungsi milik Angkatan Udara Inggris, A400M mengunjungi Indonesia [detik]

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Fahru Zaini, mengatakan lembaga TNI memiliki perencanaan strategis untuk membeli pesawat angkut berat untuk 2020 – 2024.

Ini akan dibahas dan diputuskan oleh Dewan Penentuan Pengadaan. Dewan ini akan membahas kebutuhan operasional dan spesifikasi teknis jenis pesawat angkut berat yang dibutuhkan.

Kita akan lihat bujet kita di perencanaan strategis seperti apa,” kata Fahru Zaini kepada media seusai mendengarkan penjelasan dari manajemen Airbus di Bandara Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa, 12 November 2019.

Manajemen Airbus sedang menawarkan pesawat angkut kargo A400M milik Angkatan Udara Inggris ke pemerintah Indonesia. Pesawat ini tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa, 12 November 2019. Pesawat akan langsung berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia pada sore hari.

Menurut Fahru, AU mendapat sejumlah tawaran untuk membeli pesawat angkut seperti jenis Hercules, Antonov dan Ilyushin.

Melihat Lebih Dekat Pesawat Angkut AU Inggris A400MSoal pesawat A400M ini, Fahru mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara sedang menjajaki kemungkinan membeli pesawat itu. Proses penjajakan antara kementerian BUMN dan manajemen Airbus sedang berlangsung.

Menurut dia, pesawat angkut berkapasitas besar dibutuhkan dalam program jembatan udara, yang menjadi program pemerintah. Pesawat itu akan mengangkut sejumlah kargo yang dibutuhkan di Indonesia bagian timur. Ini agar harga barang kebutuhan masyarakat di kawasan Indonesia bagian timur bisa sama dengan kawasan lain di Indonesia.

Jika pesawat ini jadi dibeli, TNI AU akan bertugas untuk mengoperasikannya. Bandara Halim Perdanakusuma juga akan menjadi pangkalan dari pesawat A400M ini.

TNI AU akan diuntungkan jika kementerian BUMN jadi membeli pesawat ini. Misalnya untuk mengangkut helikopter ke kawasan Indonesia timur secara langsung tanpa transit.

Menurut Komandan Sayap Royal Air Force Inggris, Ed Horne, yang ikut memberikan penjelasan singkat di lokasi, pesawat ini memilik kelebihan dibandingkan pesawat angkut C 130 Hercules.

Melihat Lebih Dekat Pesawat Angkut AU Inggris A400MBisa terbang lebih jauh dua kali dengan membawa kargo dua kali lebih banyak,” kata Ed Horne. Menurut dia, pesawat A400M milik AU Inggris ikut membantu memberikan bantuan bagi korban gempa bumi dan tsunami di Palu pada 2018.

Horne juga mengatakan pesawat ini memiliki kemampuan untuk lepas landas dari landasan pendek sekitar 800 meter – 1 kilometer. Ini terbukti saat kru A400M melakukan bantuan kemanusiaan di kawasan Karibia, yang diterpa badai.

Menurut Kepala Pertahanan dan Antariksa Airbus Asia – Pasifik, John Pelissier, dia belum bisa mengungkap mengenai harga per unit pesawat A400M yang sedang ditawarkan kepada pemerintah Indonesia.

Namun, Pelissier mengatakan ada skema pembiayaan yang disiapkan oleh Airbus jika pemerintah Indonesia berminat untuk membeli pesawat ini.

Media Aviation Week melansir pemerintah Malaysia membeli 4 unit pesawat A400M ini pada 2005 dan menerima penyerahan pertama pada 2015. Mengutip seorang pejabat Malaysia, harga keempat pesawat itu disebut sekitar US$ 740 juta atau sekitar Rp 10.4 triliun atau sekitar Rp 2.6 triliun per unit.

 ♖ Tempo  

Prabowo Akan Gandeng Kemendikbud Bentuk Komponen Cadangan

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYK8NRI-3n5G1UxDzYWauP_uNJ4UwAo31__wy7v2w_-QLczeA43OROmryYopXvpAbNMADu0_2egEx5jDab2j8r0zCWnH4Xun2ZbNwjB2dX_wYazTug2TXNnLwxJBv76_imD354U932tFfN/s1600/26300010_Raider.pngIlustrasi pasukan Kostrad

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuturkan bahwa pihaknya akan melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam menyusun Komponen Cadangan untuk pertahanan negara.

Berdasarkan Undang-Undang tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN), Komponen Cadangan disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan Komponen Utama atau TNI dalam menghadapi ancaman militer.

"Ini tentunya akan banyak peran dari kementerian dan lembaga di luar pertahanan, sebagai contoh kita harus kerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk menyusun Komponen Cadangan," ujar Prabowo saat memaparkan program Kementerian Pertahanan dalam rapat kerja dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Prabowo mengatakan, sistem pertahanan negara terdiri dari pertahanan militer dan non-militer, serta fisik dan non-fisik.

Pertahanan militer yang bersifat fisik terdiri atas komponen utama, komponen cadangan dan komponen pendukung.

Komponen utama yakni TNI, sedangkan Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung terdiri dari elemen di luar TNI.

Menurut Prabowo, Kemendikbud nantinya akan banyak berperan dalam hal pendidikan dan pelatihan bagi Komponen Cadangan.

"Pendidikan, pelatihan perwira-perwira cadangan, kemudian juga latihan-latihan untuk komponen cadangan nanti akan banyak peran dari Kementerian Pendidikan di SMA bahkan sedini mungkin di SMP dan juga di perguruan tinggi," kata Prabowo.

"Sebagai contoh, kalau kita lihat di negara amerika, sumber perwira itu mereka dapatkan dari akademi militer, mungkin 20 persen, 80 persen adalah perwira cadangan dari universitas-universitas," ucap mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu.

 ♖ Kompas