Minggu, 29 Mei 2022

[Global] Iran Pamer Pangkalan Drone Bawah Tanah

✈ Lokasi Dirahasiakan ✈ Drone terlihat di lokasi bawah tanah yang dirahasiakan di Iran. [Foto/REUTERS/wana]

Tentara Iran telah memberikan beberapa rincian, tetapi bukan lokasi pangkalan bawah tanah untuk drone militernya.

Unjuk kekuatan itu dilaporkan media pemerintah Iran pada Sabtu (28/5/2022), di tengah ketegangan yang memanas di Kawasan Teluk.

Televisi pemerintah mengatakan 100 pesawat tak berawak disimpan di jantung pegunungan Zagros.

Drone itu termasuk Ababil-5, yang katanya dilengkapi rudal Qaem-9 buatan Iran yang serupa rudal udara-ke-permukaan Hellfire Amerika Serikat.

Tidak diragukan lagi drone angkatan bersenjata Republik Islam Iran adalah yang paling kuat di kawasan ini,” ungkap komandan militer Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi.

Kemampuan kami untuk meningkatkan drone tidak dapat dihentikan,” papar dia.

Koresponden TV pemerintah Iran mengatakan dia telah melakukan penerbangan helikopter selama 45 menit pada Kamis dari Kermanshah di Iran barat ke situs drone bawah tanah rahasia.

Dia mengaku diizinkan melepas penutup matanya hanya setelah tiba di pangkalan rahasia tersebut.

Tayangan TV menunjukkan deretan pesawat tak berawak yang dilengkapi rudal di satu terowongan, yang dikatakan beberapa ratus meter di bawah tanah.

Laporan TV itu muncul sehari setelah Garda Revolusi Iran menangkap dua kapal tanker Yunani di Teluk, sebagai pembalasan nyata atas penyitaan minyak Iran oleh Amerika Serikat dari satu kapal tanker yang ditahan di lepas pantai Yunani.

Pihak berwenang Yunani bulan lalu menyita kapal tanker Pegas berbendera Iran, dengan 19 awak Rusia di dalamnya, karena sanksi Uni Eropa.

Amerika Serikat kemudian menyita kargo minyak Iran yang disimpan di atas kapal itu dan berencana mengirimkannya ke Amerika Serikat dengan kapal lain.

Iran mengecam keras aksi pencurian minyak berkedok sanksi oleh AS tersebut.

Pegas kemudian dibebaskan, tetapi penyitaan itu memicu ketegangan pada waktu yang sulit, saat Iran dan kekuatan dunia berusaha menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang ditinggalkan mantan Presiden AS Donald Trump. (sya)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.