Ribuan mahasiswa Iran mengepung dan menduduki Kedubes AS di Teheran pada November 1979 dan menyandera 52 warga AS selama 444 hari hingga Januari 1981.(Wikipedia)
Pada 24 April 1980, sebuah operasi militer Amerika Serikat untuk menyelamatkan 52 warganya yang disandera di Kedubes AS di Iran berakhir tragis.
Operasi militer yang diseujui Presiden Jimmy Carter itu menewaskan delapan tentara Amerika Serikat dan tak ada sandera yang bisa dibebaskan.
Peristiwa ini diawali pada 4 November 1979 ketika para mahasiswa Iran yang militan menggelar protes.
Mereka memprotes kebijakan Amerika Serikat yang mengizinkan Shah Iran yang sudah terguling bepergian ke AS untuk berobat. Para mahasiswa itu kemudian mengepung dan menduduki kantor kedubes AS di Teheran.
Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Khomeini mengambil alih situasi ini dan mengizinkan beberapa sandera terutama perempuan dan kelompok minoritas Amerika meninggalkan gedung itu.
Iran beralasan sandera yang dibebaskan juga merupakan korban dari diskriminasi di Amerika Serikat. Sisanya sebanyak 52 orang tetap disandera hingga Januari 1981 atau selama 444 hari.
Presiden Carter yang tak mampu menyelesaikan krisis itu secara diplomatik akhirnya memutuskan untuk menggelar operasi pembebasan sandera dengan sandi Operasi Cakar Elang (Operation Eagle Claw).
Pada 24 April 1980 sore, delapan helikopter RH-53D terbang dari kapal induk USS Nimitz terbang menuju sebuah lokasi terpencil di sebuah gurun garam di sisi wilayah timur Iran.
Namun, pasukan ini menghadapi badai gurun yang sangat buruk hingga merusak dua helikopter yang terbang dengan menutup seluruh saluran radio.
Sehari kemudian, enam helikopter yang masih berfungsi bertemu dengan beberapa pesawat Hercules C-130 di lokasi pengisian bahan bakar.
Saat itulah, tim teknis menyakatan helikopter itu tak layak terbang. Akhirnya komandan misi Kolonel Charlses Alvin Beckwith menyarankan agar operasi dibatalkan dan disetujui Presiden Carter.
Saat keenam helikopter itu sedang bersiap mengisi bahan bakar, salah satunya menghantam sebuah pesawat tanker Hercules C-130 hingga jatuh dan menewaskan delapan personel militer AS.
Setelah kegagalan misi ini diketahui publik, Ayatollah Khomeini menyebut gagalnya operasi militer AS adalah kehendak Tuhan dan popularias Khomeini semakin meroket.
Posisi para politisi Iran, termasuk Presiden Bani Sadr, yang menginginkan pembebasan sandera makin lemah.
Sementara di Amerika Serikat, popularitas Presiden Jimmy Carter anjlok drastis setelah dalam pidato 25 April 1980, Carter menyatakan kegagalan misi di Iran adalah tanggung jawabnya.
Dalam pemilihan presiden 1980, Carter akhirnya dikalahkan rivalnya Ronald Reagan dan tak lama setelah itu dengan bantuan Aljazair negosiasi antara Iran dan Amerika Serikat digelar.
Tepat di hari pelantikan Ronald Reagan pada 20 Januari 1981, pemerintah Amerika Serikat mencairkan aset Iran sebesar 8 miliar dolar yang sempat dibekukan.
Sedangkan ke-52 sandera dibebaskan setelah 444 hari. Sehari kemudian Jimmy Carter terbang ke Jerman Barat untuk menyambut 52 warga AS itu yang segera pulang ke tanah air mereka.
Pada 24 April 1980, sebuah operasi militer Amerika Serikat untuk menyelamatkan 52 warganya yang disandera di Kedubes AS di Iran berakhir tragis.
Operasi militer yang diseujui Presiden Jimmy Carter itu menewaskan delapan tentara Amerika Serikat dan tak ada sandera yang bisa dibebaskan.
Peristiwa ini diawali pada 4 November 1979 ketika para mahasiswa Iran yang militan menggelar protes.
Mereka memprotes kebijakan Amerika Serikat yang mengizinkan Shah Iran yang sudah terguling bepergian ke AS untuk berobat. Para mahasiswa itu kemudian mengepung dan menduduki kantor kedubes AS di Teheran.
Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Khomeini mengambil alih situasi ini dan mengizinkan beberapa sandera terutama perempuan dan kelompok minoritas Amerika meninggalkan gedung itu.
Iran beralasan sandera yang dibebaskan juga merupakan korban dari diskriminasi di Amerika Serikat. Sisanya sebanyak 52 orang tetap disandera hingga Januari 1981 atau selama 444 hari.
Presiden Carter yang tak mampu menyelesaikan krisis itu secara diplomatik akhirnya memutuskan untuk menggelar operasi pembebasan sandera dengan sandi Operasi Cakar Elang (Operation Eagle Claw).
Pada 24 April 1980 sore, delapan helikopter RH-53D terbang dari kapal induk USS Nimitz terbang menuju sebuah lokasi terpencil di sebuah gurun garam di sisi wilayah timur Iran.
Namun, pasukan ini menghadapi badai gurun yang sangat buruk hingga merusak dua helikopter yang terbang dengan menutup seluruh saluran radio.
Sehari kemudian, enam helikopter yang masih berfungsi bertemu dengan beberapa pesawat Hercules C-130 di lokasi pengisian bahan bakar.
Saat itulah, tim teknis menyakatan helikopter itu tak layak terbang. Akhirnya komandan misi Kolonel Charlses Alvin Beckwith menyarankan agar operasi dibatalkan dan disetujui Presiden Carter.
Saat keenam helikopter itu sedang bersiap mengisi bahan bakar, salah satunya menghantam sebuah pesawat tanker Hercules C-130 hingga jatuh dan menewaskan delapan personel militer AS.
Setelah kegagalan misi ini diketahui publik, Ayatollah Khomeini menyebut gagalnya operasi militer AS adalah kehendak Tuhan dan popularias Khomeini semakin meroket.
Posisi para politisi Iran, termasuk Presiden Bani Sadr, yang menginginkan pembebasan sandera makin lemah.
Sementara di Amerika Serikat, popularitas Presiden Jimmy Carter anjlok drastis setelah dalam pidato 25 April 1980, Carter menyatakan kegagalan misi di Iran adalah tanggung jawabnya.
Dalam pemilihan presiden 1980, Carter akhirnya dikalahkan rivalnya Ronald Reagan dan tak lama setelah itu dengan bantuan Aljazair negosiasi antara Iran dan Amerika Serikat digelar.
Tepat di hari pelantikan Ronald Reagan pada 20 Januari 1981, pemerintah Amerika Serikat mencairkan aset Iran sebesar 8 miliar dolar yang sempat dibekukan.
Sedangkan ke-52 sandera dibebaskan setelah 444 hari. Sehari kemudian Jimmy Carter terbang ke Jerman Barat untuk menyambut 52 warga AS itu yang segera pulang ke tanah air mereka.
♘ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.