Sabtu, 20 Maret 2021

Terafulk Ship Design

Perusahaan Desain Kapal Indonesia Kapal BCM yang dproduksi galangan kapal lokal telah digunakan TNI AL merupakan hasil karya Terafulk Ship Design [Terafulk]

Terafulk Ship Design, boleh dibilang hingga saat ini, merupakan perusahaan spesialis desainer kapal berskala nasional dan internasional, karena sudah ratusan desain kapal Terafulk digunakan bukan saja oleh perusahaan pelayaran nasional namun hingga perusahaan galangan kapal luar negeri, dalam membangun atau memproduksi kapal baru dari berbagai jenis kapal.

Karenanya, tak ada salahnya pada kesempatan kali ini, Redaksi ISL.Com turut memperkenalkan lebih dekat keberadaan Terafulk Ship Design Dan dari data yang ada (www.terafulk.com) disebutkan,bahwa nama TERAFULK adalah nama umum atau (Business Brand) dari PT. Terafulk Megantara Design.

TERA berarti triliun, FULK berarti kapal/bahtera/angkatan laut. MEGANTARA berarti wilayah luas/tanpa batas dan DESIGN berarti perencanaan umum sebuah kapal.

Terafulk Ship Design juga Business Brand International bagi PT Terafulk Megantara Design (TMD), didirikan pada akhir tahun 2005, tepatnya pada bulan November 2005 didahului dengan mengambil area kerja dalam rencana pembangunan kapal atau desain kapal sebagai makna yang tersirat dalam nama perusahaan. Sehingga kompetensi yang dibangun dalam merancang dan membangun kapal adalah inti bisnis dan keunggulan dari TMD itu sendiri.

Dengan perjalanan waktu, TMD memiliki Visi membangun satu triliun kapal untuk kesejahteraan, sejak awal telah memiliki kontrak kerja desain kapal baik dari dalam negeri (pejabat transportasi Pemerintah Indonesia, pejabat kelautan dan perikanan pemerintah Indonesia, galangan kapal swasta di Indonesia) dan negara-negara asing (terutama Jepang). Juga kerjasama dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan mengirimkan insinyur TMD ke Jepang dan sebaliknya.

Terafulk Ship Design, dalam pelayanan bisnisnya sejak awal memiliki motto "Menuju Advanced Sistem Kelautan Inovasi" yang memiliki arti bahwa output kami adalah produk yang berorientasi pada inovasi, yang didasarkan pada nilai perusahaan KEII (Sopan), KOUKEN (Kontribusi), KAIZEN (Inovasi), yang mencerminkan mentalitas anggota perusahaan Terafulk Ship Design dalam melakukan tugas dengan mengkolaborasikan nilai agama dan etos kerja berkinerja tinggi.


Sejalan dengan itu, Terafulk Ship Design, menerapkan budaya perusahaan (Corporate Culture), Hinshitsu koujyou (peningkatan kualitas), Nouki o mamoru (pengiriman tepat waktu), Kenkou daiichi (pentingnya kesehatan dan keselamatan).

Tiga budaya kerja di atas mencerminkan bahwa perusahaan Terafulk Ship Design, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk kami, memastikan untuk bertemu pada kondisi pengiriman waktu antara pelanggan dan mitra, dan terlibat kegiatan perusahaan pada kesehatan dan lingkungan yang aman. Terafulk Megantara Design berkomitmen untuk menegakkan budaya kerja perusahaan kami karena seluruh aktivitas perusahaan untuk menjaga kualitas produk kami dan memenuhi kondisi kepuasan pelanggan.

Dan dalam mewujudkan Visinya, Terafulk Ship Design komitmen menjalankan Misinya dengan terus meningkatkan keterampilan dan kemampuan SDM nya untuk menjadi AHLI/MAESTRO di bidang bisnis kapal. Kemudian juga, Terafulk Ship Design juga selalu dan terus-menerus meningkatkan jaringan dan koneksi antara mitra bidang bisnis kapal dan pelanggan.

Dan yang terpenting juga, Terafulk Ship Design juga selalu dan terus-menerus meningkatkan swasembada (Kemandirian) untuk pengembangan dan kesejahteraan bidang bisnis (desain) kapal.

  ★ ISL  

AS Permudah Penjualan Drone

Akibat banyaknya drone diperjual-belikan dipasaran 
https://assets.bwbx.io/images/users/iqjWHBFdfxIU/iKvoxeTfDCR8/v2/800x-1.jpgAVIC’s Wing Loong II drone. [Mikhail Voskresenskiy/AP Images]

M
eningkatnya penjualan Unmanned Aerial Vehicle oleh China, Israel dan Turki mengakibatkan terjadinya persaingan pasar atas teknologi ini.

UAV merupakan teknologi yang dikontrol ketat oleh Missile Technology Control Regime (MTCR), perkumpulan negara pemilik teknologi rudal dan terkait. Namun, terkadang beberapa negara, baik anggota MTCR (Turki) maupun bukan anggota (Israel dan China) justru memudahkan penjualan UAV karena kebijakan luar negeri masing-masing negara tersebut.

China yang bukan anggota MTCR sudah menjual berbagai jenis UAV ke berbagai negara, dari Nigeria (9), Aljazair (10), Mesir (10), Sudan (10), Irak (12), Saudi Arabia (55), Uni Emirat Arab (40), Pakistan (25), Myanmar (12) hingga Indonesia (8).

Heather Penney, peneliti di Arlington, VA menyatakan bahwa penjualan UAV China ke berbagai negara diatas adalah upaya untuk menguji keandalan tempur produk mereka untuk dikaji dan dikembangkan sesuai masukan dari penggunannya.

Alasan penjualan UAV yang gencar oleh China karena negara ini tidak mencampuri urusan dalam negeri negara pembeli dan secara biaya harganya lebih murah 15 kali lipat daripada buatan Amerika Serikat. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, "Kami berhati-hati dan bertanggung jawab dalam mengekspor senjata,” katanya. “Ini sangat berbeda dengan apa yang dilakukan Amerika Serikat."

Aviation Industries China Corp atau sering disebut AVIC merupakan perusahaan dibalik gencarnya penjualan dan produksi UAV China, dimana sejak 2015, ketika AVIC memperkenalkan model baru telah memproduksi 50 unit UAV untuk pasar ekspor dan jumlah yang tidak diketahui untuk Pasukan Pembebasan Rakyat China, dan sekarang sedang mengembangkan versi yang lebih canggih menyerupai pesawat pengebom siluman B-2 Spirit.

 
MQ-9 Reaper & Global Hawk dapat dijual ke negara lain 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO5UO5F-K0qTkxAHMyTp4a4zz8jwBBRL14F18bVWwypCtPKqr00xFXhsDUPLTSsn9Wgd9OADQjHx-JIBWc_nYrx9cgotrxC71wtkmCnr2gAapkwzBNBUCocEsl1B1bYQjo8hugCkvH24PV/s640/a1.jpgGlobal Hawk [ist]

Tentunya, hal tersebut menurut Michael Horowitz, Profesor Politik Sains dari Universitas Pennsylvania menciptakan perlombaan untuk menguasai teknologi UAV.

Hal tersebut ditandai dengan negara seperti Jepang, Korea Selatan dan Belarus yang tengah mengembangkan UAV secara mandiri, sementara Pakistan dan Serbia membeli UAV China sebagai basis pengembangan UAV dalam negeri.

Terbuktinya keandalan tempur UAV Turki yang digunakan AU Azerbaijan dalam perang Nagorno-Karabakh menghancurkan aset strategis AD Armenia serta Indonesia dan Vietnam yang mengembangkan UAV menandai bukti terjadinya perlombaan skala global untuk mendapatkan teknologi UAV.

Sehingga, akibat gencarnya penjualan UAV China dan negara lain, Amerika Serikat merespon hal tersebut dengan mengubah interpretasi MTCR dengan menyatakan "bahwa sistem udara tanpa awak yang memiliki kecepatan dibawah 800 Km/Jam tidak lagi menjadi subjek yang dilarang untuk dijual" yang artinya adalah UAV seperti MQ-9 Reaper dan Global Hawk dapat dijual AS ke negara lain, seperti penjualan 18 unit MQ-9 Reaper ke Uni Emirat Arab, 4 unit MQ-9 Reaper ke Taiwan dan 4 unit MQ-9 Reaper ke Maroko pasca pengakuan Israel. {FMP/Bloomberg]

  ★ FMP  

Pesawat Buatan RI CN-235 Laris Manis

✈ Bangkit dari Mati Suri CN235 MPA TNI AU [Hindawan H]

Industri dirgantara RI mulai bangkit dari mati suri. Kebangkitan tersebut ditandai dengan ekspor satu unit pesawat terbang CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) untuk Senegal Air Force.

Pesawat ini merupakan produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung. Ekspor yang dilakukan PTDI didukung dengan pembiayaan skema NIA dengan total keseluruhan sebesar Rp 354 Miliar.

Penandatanganan kontrak pengadaan sudah terjadi pada tanggal 08 Agustus 2017 dengan nomor kontrak PTD/0005/UT0000/08/2017 antara PTDI dengan A.D. Trade Belgium Company untuk end user Senegal Air Force.

Pembiayaan sebagian modal kerja proyek ini berasal dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dengan skema National Interest Account (NIA).

Penggunaan skema NIA dari LPEI/Indonesia Eximbank ini merupakan penugasan khusus dari Kementerian Keuangan RI untuk penyediaan pembiayaan ekspor pesawat udara dengan penetrasi pasar Afrika dan Asia Selatan.

Pembiayaan ini juga mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial diantaranya penyerapan tenaga kerja lebih dari 4.000 tenaga kerja, peningkatan daya saing ekspor Indonesia, serta perluasan negara tujuan ekspor Indonesia ke pasar non tradisional.

"Ferry Flight pesawat CN235-220 MPA ke Senegal hari ini merupakan lanjutan dukungan kami terhadap PTDI setelah sebelumnya pesawat dengan jenis yang sama diekspor ke Nepal. Ekspor pesawat udara oleh PTDI didukung dengan pembiayaan skema NIA dengan total keseluruhan sebesar Rp354 Miliar melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 512/KMK.08/2018. Kami berharap dukungan ini dapat meningkatkan daya saing ekspor, khususnya di industri strategis," kata Direktur Eksekutif LPEI/Indonesia Exim D. James Rompas, Juma (19/3).

Pesawat CN235-220 MPA dengan serial number N69 tersebut telah melaksanakan Flight Acceptance dan tim Senegal Air Force sebanyak 11 orang telah menuntaskan seluruh rangkaian pelaksanaan Flight Training dan Customer Training pada tanggal 10 Maret 2021. Ini merupakan pesawat ketiga yang dikirim dari PTDI yang dioperasikan oleh Senegal Air Force.

"Kami merasa bangga atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah Senegal kepada PTDI selama ini, kami berharap kedepannya dapat terus mempercayakan PTDI dalam memenuhi kebutuhan matra udaranya, termasuk dengan pelayanan maintenance dari PTDI. Saat ini PTDI sedang menjajaki potensi pengadaan pesawat CN235 untuk Senegal Air Force yang ditargetkan dapat terlaksana perolehan kontraknya pada tahun 2022," kata Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro.

Sebelumnya, PTDI telah mengirimkan pesawat CN235 pertama dengan konfigurasi Military Transport pada tahun 2011 dan pesawat kedua dengan konfigurasi Multi Purpose Aircraft (MPA) pada tahun 2016.

Pesawat udara CN235-220 MPA ini memiliki beberapa keunggulan, yakni dapat lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput, mampu terbang selama 8 jam dengan sistem avionik glass cockpit, autopilot dan adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar.

Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft dilengkapi dengan Tactical Console (TACCO), 360o Search Radar yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal, sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan.

Selain itu, ada juga Forward Looking Infra Red (FLIR) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target, serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi, baik dalam kondisi siang maupun malam hari.

PTDI telah memproduksi dan mengirimkan pesawat CN235 sebanyak 69 (enam puluh sembilan) unit untuk customer dalam negeri maupun luar negeri, dari total sebanyak 286 unit populasi pesawat CN235 series di dunia, dimana saat ini PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat CN235.

 Digunakan TNI Angkatan Laut 
Pesawat CN235 MPA Penerbal [Penerbal]

Pesawat buatan PT DI, CN-235 sudah menjadi langganan banyak negara di dunia untuk keperluan sipil hingga militer. Di kawasan ada Brunei yang memiliki 1 unit CN235.

Selain itu sebanyak 8 unit dimiliki Tentera Udara Diraja Malaysia, 8 unit dimiliki Angkatan Udara Korea Selatan dan 4 unit untuk Polisi Korea Selatan, 4 unit untuk Pakistan, 7 unit untuk Uni Emirate Arab, 1 unit untuk Burkina Faso, dan 3 unit Senegal.

Bagaimana dengan Indonesia ?

Indonesia sudah memiliki beberapa unit CN-235 termasuk versi tercanggih yaitu Maritime Patrol Aircraft (MPA). Pada 24 Januari 2019 1 unit Pesawat Udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) diserahkan kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk TNI Angkatan Laut.

Sebelumnya pada Januari 2018, PTDI juga telah menyerahkan 1 unit pesawat udara CN235-220 MPA (Serial Number N066).

Seperti dikutip dari laman PT DI, pesawat CN235-220 memiliki keunggulan antara lain:

​ Dapat lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal.
​ Mampu mengangkut 49 penumpang termasuk pilot dan co-pilot dan merupakan pesawat multiguna untuk berbagai macam misi, seperti pesawat angkut penerjun, evakuasi medis, pesawat kargo, pesawat sipil maupun pesawat VIP dan VVIP.
​ Memiliki ramp door yang mampu membawa mobil di dalamnya.
​ Memiliki sistem avionik terbaru modern dan Full Glass Cockpit.
Multihop Capability Fuel Tank, teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
✈​ Quick Change Configuration, Retractable Landing Gear, High Wing Configuration.
✈​ Memiliki harga yang kompetitif dengan biaya perawatan yang murah.

Berikut negara yang memiliki dan telah berminat membeli CN-235 :

 Malaysia Juga Pakai CN-235 
CN235 TUDM [thatplaneguy]

Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) termasuk yang memiliki CN235 terbanyak, bahkan sudah melakukan konversi pesawat CN235-220 Military Transport menjadi CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA).

Sebanyak 3 unit dari 8 unit pesawat CN235-220 milik TUDM dikonversi menjadi pesawat patroli maritim. Pesawat pertama CN235-220 telah tiba di fasilitas produksi PTDI pada tanggal 08 September 2020, guna memulai proses konversi yang telah tertunda akibat pandemi Covid-19.

Pada Oktober 2020, ditandatangani Berita Acara Serah Terima pesawat kedua CN235-220 yang juga akan menjalani konversi menjadi pesawat patroli maritim. Sedangkan pesawat ketiga CN235-220 dijadwalkan akan tiba di PTDI pada 2021.

PTDI bekerjasama dengan Integrated Surveillance and Defense, Inc (ISD) yang berkantor pusat di Wilsonville, Oregon, Amerika Serikat dalam menyediakan dan integrasi Mission Management Systems (MMS) untuk 3 unit pesawat CN235-220 milik TUDM, Malaysia.

Perangkat Mission Management Systems yang akan dipasangkan pada CN235-220 milik TUDM, Malaysia di antaranya FLIR (Forward Looking Infra Red) yaitu kamera yang dilengkapi dengan Infrared untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.

Belly Radome dimana dipasangkan Radar Dome di bagian bawah atau di bagian perut untuk menyimpan 360° Search Radar yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal, sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyerahkan Pesawat buatan Indonesia CN235-220 MPA ke Angkatan Udara Republik Senegal, dari Hanggar Fixed Wing PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung, Kamis (18/3/2021). Pesawat CN235-220 MPA kepada AU Republik Senegal ini merupakan pesawat ketiga.

Chief of Air Force of Senegal Papa Souleymane SARR menyatakan dalam kesempatan tersebut bahwa Republik Senegal telah menggunakan pesawat produksi PTDI selama 10 tahun.

Pesawat CN235-220 MPA ini menurutnya adalah salah satu yang spesial karena digunakan sebagai patrol airplane, berbeda dengan dua pesawat sebelumnya.

"Kami berharap mendapatkan kepuasan yang sama dengan yang dua pesawat sebelumnya" kata Papa Souleymane SARR.

Ia bilang kerjasama Senegal dan Indonesia selama ini telah terjalin sangat baik karena terdapat kesamaan kultur antara kedua negara. Senegal terus berupaya mencari peluang terbaik untuk bertukar pengalaman dan kerjasama ke depannya dengan Indonesia.

 Guinea Juga Tertarik Borong CN-235 
CN235 MPA pertama TNI AU. perkuat Skadron 5 Hasanuddin [eagle idn]

Pada Agustus 2016 lalu, Presiden Republik Guinea, Alpha Conde berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI). Kunjungan pertama Presiden Guinea ke PTDI untuk melihat proses produksi pesawat terbang dan helikopter yang telah diproduksi dan dioperasikan di seluruh negara ASEAN, Guam, Venezuela, Turki, dan Uni Emirat Arab. Sedangkan negara Afrika yang telah membeli pesawat CN-235-220 buatan PTDI yakni Burkina Faso dan Senegal.

Presiden Guinea dan rombongan melihat proses produksi pesawat di hanggar produksi, dilanjutkan dengan peninjauan ke dalam pesawat CN-235-220 MPA (Maritime Patrol Aircraft) yang ada di depan hanggar Delivery Center PTDI.

Presiden Alpha Conde menuturkan kekagumannya pada Indonesia sebagai negara yang dulunya merupakan negara jajahan Belanda kini dapat memproduksi pesawat terbang seperti halnya negara-negara Barat. Ia pun berharap dapat mengikuti jejak Burkina Faso dan Senegal untuk membeli pesawat CN-235.

"Kami harap setelah Burkina Faso dan Senegal, Guinea akan menjadi salah satu klien perusahaan ini," jelas Alpha Conde.

Presiden Guinea sangat antusias dengan menanyakan secara detail spesifikasi teknis, harga dan delivery time untuk CN235-220. Ia sempat menyatakan terkagum dengan negara tetangga mereka yakni Senegal yang sudah membeli dan akan mendapatkan CN235 di tahun ini.

Pada September 2014, PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) dan Thai Aviation Industries Co., Ltd (TAI) menandatangani kontrak Pengadaan 1 (satu) unit pesawat CN235-220M yang diberikan kepada Royal Thai Police.

Kontrak pengadaan 1 unit CN 235-220M Multi Purpose tersebut merupakan implementasi dari Industrial Collaboration Agreement antara PTDI dan TAI yang telah ditandatangani pada tanggal 4 November 2013 di Bandung.

Pesawat CN235-220M ini dapat digunakan sebagai troop transport, VIP, Medevac, pax, dan Cargo yang kemudian akan dilaksanakan oleh pihak TAI di fasilitas TAI dengan supervisi PTDI sesuai dengan kebutuhan Royal Thai Police.

TAI adalah mitra kerja PTDI untuk menguasai pasar pesawat kecil dan medium di Thailand. TAI juga adalah industri pesawat terbang yang dapat memodifikasi, mengkostumisasi berbagai pesawat termasuk CN235 dan NC212. Nilai kontrak untuk 1 unit pesawat CN235-220M ini sebesar $ 31,2 juta dengan nomor kontrak 0006/PTD/UT0000/09/2014 tanggal 19 September 2014. (hps/hps)

  CNBC  

Infographics From Semar Sentinel

Procure AAR & AEW&C aircrafts While Indonesia is focusing on the last phase of its MEF plan, several issues are hampering procurement process of what is considered as force multipliers. In our 39th edition of Archipelago Monitor, we decided to focus on Indonesian Air Force (TNI-AU) project to procure AAR and AEW&C aircrafts.

While these assets are less shinny than combat aircrafts, they are the real force multipliers of modern Air Power. We argue that local lobbies and power struggles have affected the roadmap of major actors such as Boeing and Saab, while budget constraints further complicate the process.

Additionally, this edition of Archipelago Monitor also discusses the recent concerns related to the narrative displayed during Indonesia’s disaster management, as well as the controversy regarding President Widodo’s call for criticism.


 
Semar Sentinel 

[Foto] Penampakan Perangkat ECM Sukhoi TNI AU

Perangkat khusus peperangan eletronika https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwV9D6J31XKDJZ8nPig8LEegyNe5dY7JpLg1ivByRbNuNYpmviO-6rSI3VDzc6zbxJaISr9_Wleu12jt88keimZUyanbP2TkkyuqHtRYTNBMugKKWxFMmSyHjUrapvJ0R746hOyfnYDVE/s400/780b95d5-123d-4cfa-9605-dac4649bcc18.JPGPesawat Flanker TNI AU dengan perangkat jammer Belspetsvneshtechnika Veresk [IMFNG] 

Melihat perkembangan peperangan modern, sejak tahun 2017 TNI AU memperkuat diri dengan menambahkan perangkat elektronik khusus peperangan eletronika (EW/Eletronic Warfare) pada pesawat Sukhoi.

Setelah dua unit pesawat Su-27 selesai mengalami upgrade di Belarusia, pada tahun 2019, salah satu pesawat TNI AU telihat mengusung perangkat elektronik “Veresk” active jammer.

Veresk diproduksi oleh Belspetsvneshtechnika, Belarusia merupakan active jammer untuk melindungi pesawat dari rudal berpemandu radar presisi. Sehingga mampu mengacak / mengacaukan sinyal pesawat lawan secara otomatis atau dikenal sebagai Electronic Counter Measure (ECM).

Sistem ini berfungsi menganalisa sistem pengendus (tracking) pesawat lawan, lalu melakukan perlawanan secara eletronik dan membuat sasaran palsu, sehingga tracking pesawat lawan menjejak sasaran yang salah arah.

Sistem Veresk terdiri dari dua pod yang dipasangkan pada cantelan di kedua sisi sayap pesawat. Mampu membaca sistem pengendus pesawat barat dan timur, diantaranya : MiG series, Su series, F series, Mirage, Typhoon maupun F-22. Dengan kata lain sistem ECM ini mampu mengacaukan rudal R series, AIM series, termasuk MICA dan Meteor. Juga diberitakan mampu mengacaukan radar darat ke udara dari S-300P hingga MM-104 Patriot.

 BKO Talisman ECM 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi85wTWTI-98zEOebSboCT9fjBiIKVKcKPi6Cdt92_zg2uwLiOq6CgExeiaz9rLuQTtcChDyNAx63ttiQKeZrcMn6iY2c8EunrXUILwMh-gporSSv6DgGbnUPhp4vYGrDGn-tlCqi7EFC0/w400-h300/image1.jpegUjicoba BKO Talisman ECM pada pesawat Sukhoi TNI AU [EGI Inovasi]

Kembali beredar perangkat peperangan elektronik baru diujicoba pada pesawat Sukhoi di Lanud Hasanuddin, Makassar.

Perangkat ECM produksi Defense Initiatives (Defin), perusahaan asal Belarusia ini diberitakan telah sukses diujicoba pada pesawat Sukhoi TNI AU.

Sistem perangkat peperangan elektronik Talisman ini menggunakan 2 mode operasi, sistem dengan mode operasi senyap  (Electronics Stealth) dan mode operasi pengacau target (False Target).

Dengan kehadiran peralatan jammer aktif ini sangat berguna dan memperkuat keamanan dalam melindungi pesawat tempur TNI AU dari serangan rudal ataupun untuk menghindari pelacakan saat menjalankan misi. [GM]

  Garuda Militer  

Jumat, 19 Maret 2021

Korea Selatan Rayu RI Gabung Lagi di Proyek Jet Tempur KFX/IFX

✈ Bersedia renegosiasi https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgamdJ36IcBCa7r_07epTeaz_agqpeWmNPgd-oQM82AxJZXjxVRUJ1sr0Usdidd6eLJBHni9hjLifZS_hw8ERx2aBPB00isoY2c9iuIQj5Sv807EPa7cCQS3kX9RZyo9HZ1Sog2MuA-z91q/s280/KFX_KAI_provided_by_the_Kookbang_Ilbo.pngPenampakan prototipe pertama pesawat KFX [the Kookbang Ilbo]

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid angkat suara perihal kelanjutan pengembangan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment (KFX) dan Indonesia Fighter Xperiment (IFX) kerja sama pemerintah Korsel dan Indonesia. Menurut dia, pengembangan itu masih terus berlanjut.

"Untuk jet fighter ini masih di dalam renegotiating process. Jadi sedang ada renegosiasi. Tadi pihak Kemenhan Korea Selatan menyampaikan agar apa namanya mereka bersedia melakukan renegosiasi," ujar Meutya dikutip pemberitaan Sekretariat Jenderal DPR RI, Kamis (18/3/2021).

Menurut dia, kerja sama antarnegara harus terus ditingkatkan di masa pandemi Covid-19.

"Terutama dengan negara-negara yang kita anggap friends of Indonesia atau teman baiknya Indonesia termasuk Korea Selatan," kata politikus Partai Golkar itu.

Hal senada disampaikan Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak. Ia memastikan negosiasi antarkedua negara masih berjalan.

"Kita terus dalam proses renegoisasi kelanjutan kerjasamanya," katanya kepada CNBC Indonesia ketika ditanya perihal status Indonesia dalam pengerjaan proyek, Rabu (17/3/2021).

Seperti diberitakan CNBC Indonesia, Korsel diam-diam menyelesaikan pembuatan jet tempur canggih KFX. Kabar terbaru, Indonesia diundang untuk menyaksikan peluncuran jet tempur generasi 4,5 ini.

Hal itu terungkap saat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menerima Courtesy Call (CC) Minister of Defence Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan Gang Eun-Ho bertempat di Subden Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (16/03/2021).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5wMWip6IzWqdBDXyMQWL2gRYNaQBrmXJdPrU0EtgIHCBF_PbilYnKpJTUEPuoO8O8Vjaj5WLguKAVl-KWirP9PVfmMj_K3xyuoPg8-qNI2JJWh5fGdIP2hA0alAnkxFb99tJByQTZULQ/s1600/AS+Ingkar+Untuk+Membantu+Pengembangan+Pesawat+Siluman+KFX+IFX.JPGSeperti dilansir laman resmi TNI, Selasa (16/3/2021), dalam kegiatan Courtesy Call tersebut, kedua belah pihak membahas kerja sama industri pertahanan.

"Sekaligus menyampaikan surat undangan dari pemerintah Korsel kepada Panglima TNI untuk menghadiri acara peluncuran pengembangan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment (KFX) dan Indonesia Fighter Xperiment (IFX) kerja sama pemerintah Korsel dan Indonesia," tulis Puspen TNI.

Dilansir dari korea joongang daily, proyek pesawat itu disebut-sebut merupakan proyek militer termahal dalam sejarah Korsel, dengan banderol harga sekitar 8,5 triliun won untuk pengembangan saja. Sekitar 1,6 triliun won atau 20%, harus dibayar oleh Indonesia karena terlibat dalam proyek.

Pembayaran tersebut akan dilakukan secara bertahap. DAPA telah memberi laporan ke Majelis Nasional bahwa Indonesia hanya membayar 227,2 miliar won dari 831,6 miliar won yang dijanjikan untuk tahun ini.

Fokus anggaran Indonesia memang terbelah setelah Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan mulai tahun ini hingga 2024, TNI AU akan segera merealisasikan akuisisi berbagai alutsista modern secara bertahap, dua di antaranya pesawat multi-role combat aircraft, F-15 EX dan Dassault Rafale.

"Mulai tahun ini hingga tahun 2024, kita akan segera merealisasikan akuisisi berbagai alutsista modern secara bertahap. Beberapa di antara alutsista tersebut adalah pesawat multi-role combat aircraftF-15 EX dan Dassault Rafale, Radar GCI4, pesawat berkemampuan Airborne Early Warning, pesawat tanker yakni Multi Role Tanker Transport, pesawat angkut C-130 J, UCAV berkemampuan MALE dan berbagai alutsista lainnya," kata Fadjar Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dalam keterangan resminya, Jumat (19/2/2021).

 ✈ CNBC  

Dislitbangad Uji Coba Gunshot Detection System

Diajukan PT SSE untuk mendapat sertifikasi P6 ATAV V3 SSE mengunakan perangkat Gunshot Detection System yang dipasang di bagian belakang, berbentuk seperti antena. [SSE]★

K
epala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Kolonel Inf Terry Tresna Purnama, S.I.Kom.,M.M, menghadiri uji coba (sertifikasi)) Gunshot Detection System yang diajukan oleh PT. Sentra Surya Ekajaya, di Lapangan Tembak Pussenarmed, Batujajar, Bandung Jawa Barat.

Dalam keterangan tertulis Dislitbangad, Rabu (17/3/2021), Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat, memiliki tugas pokok membina dan menyelenggarakan fungsi penelitian dan pengembangan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. Uji coba (sertifikasi) materiel TNI AD merupakan tugas penelitian karena dalam pelaksanaannya memiliki metoda dan teknik penelitian yang diatur dalam suatu tolok ukur Syarat-Syarat Tipe (SST).

Gunshot Detection merupakan sistem peralatan pendeteksi suara seperti tembakan senapan yang didesain portable, sehingga dapat dipasang pada kendaraan dengan mudah dan cepat. Pengoperasian Gunshot Detection juga relatif mudah untuk menampilkan data hasil analisa berupa arah azimuth, elevasi dan jarak sumber suara pada suatu monitor. Teknologi alat deteksi tembakan mampu menentukan posisi dan jarak senjata musuh dalam waktu relatif cepat karena mengintegrasikan perangkat sensor dan komputer dalam suatu sistem.

Dalam uji coba (sertifikasi)) Gunshot Detection System, yang dilaksanakan pada hari Selasa (16/3/3021 ini, Kepala Tim (Katim) uji Letkol Chb Sukamto menjelaskan pelaksanaan pengujian meliputi aspek-aspek materi uji aspek konstruksi dan perlangkapan, materi uji aspek kemampuan. Dan materi uji aspek kelancaran kerja serta materi uji aspek insani.

Kadislitbangad Kolonel Inf Terry Tresna Purnama., S.I.Kom.,M.M, selaku kepala Kegiatan (Kagiat) menyampaikan bahwa uji coba (sertifikasi) Gunshot Detection System dilaksanakan dengan baik, integral dan obyektif sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ditetapkan sesuai SST.

Ke depan bahwa Gunshot Detection System menjadi telinga untuk mendeteksi arah tembakan dan jenis kalibernya sedangkan Remote Control Weapon System (RCWS) alat untuk mencari arah sumber tembakan sehingga ke depan TNI AD mempunyai alat yang canggih yang akan dioperasionalkan oleh para prajurit TNI AD dalam latihan maupun penugasan,“ tuturnya.

Pada uji coba (sertifikasi) Gunshot Detection System ini, utamakan faktor keamanan juga protokol kesehatan Covid- 19 tetap diperhatikan dan diterapkan,“ pintanya.

PT. Sentra Surya Ekajaya yang merupakan perwakilan pabrikan asal Perancis mengharapkan Gunshot Detection System ini dapat diuji coba karena sangat berkepentingan untuk mendapatkan sertifikasi di lingkungan TNI dan berharap dapat lulus uji dan sertifikasi.

Hadir dalam uji coba (sertifikasi) Gunshot Detection System Mabes TN, Paban III/Litbangasro Srenum TNI Mabesad, Paban III/Litbangasro Srenaad dan Paban IV/Binsisops Sopsad. Pussenif Kodiklatad; Dirbinlitbang Pussenif Kodiklatad Puspalad Kasubditbinjat Optronik Sdirbcab Puspalad, Kasubdislaik Dislaikad serta para pejabat terkait di lingkungan Dislitbangad. (Dispenad)

 
TNI AD  

[Video] Latihan Kemampuan Sea Survival

Diposkan Koarmada II official Kemampuan bertahan hidup Penting bagi prajurit saat mereka dihadapkan pada situasi darurat terutama di tengah laut.

Kemampuan survival wajib mereka kuasai sampai dengan datangnya bantuan. Tuntutan tersebut yang melatar belakangi Koarmada II melalui Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska), menggelar Latihan Bertahan Hidup Di Laut atau Sea Survival, yang dilaksanakan di perairan Selat Madura pada Selasa (16/03).


  Youtube  

[Dunia] Arab Saudi Menginginkan Drone Bersenjata Buatan Turki

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEuzH7pZFbZvTL4cQpgeGO0lX3zmHhp2BEJKFqr9YnZAn_gCRGBdM-z2nj691jpqVqGup3FlfUlb9-B7-L1bdWx4pjqBaAkHLhot6uv3EYtneT-zAfo33hZwB7_kIGQE9jxFKyszgG2vS7/s684/Drone_Bayraktar_TB2_028.pngDrone Bersenjata Bayraktar TB2 Turki, terkemuka setelah perang Azerbaijan - Armenia [ist]

Arab Saudi berusaha membeli drone atau pesawat tak berawak (UAV) bersenjata dari Turki. Minat Saudi itu diungkapkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat konferensi pers.

Erdogan membuat pernyataan itu setelah menyuarakan ketidaksenangannya atas keputusan Riyadh melakukan latihan militer bersama Yunani, saingan lama Turki.

"Arab Saudi sedang melakukan latihan bersama Yunani, namun pada saat yang sama, Arab Saudi meminta kami untuk drone bersenjata. Harapan kami adalah menyelesaikan masalah ini dengan tenang tanpa memanas," ungkap Erdogan.

Bulan lalu, Saudi berpartisipasi dalam "Forum Persahabatan" di Athena, yang juga dihadiri Mesir, Prancis, Siprus, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki mengutuk pertemuan itu.

"Tidak mungkin bagi forum mana pun untuk tidak menyertakan Turki, negara kunci di kawasannya, dan Siprus Turki, untuk membentuk mekanisme kerja sama dan persahabatan yang efektif dan berhasil sehubungan dengan tantangan di kawasan itu," papar Kemlu Turki.

Hubungan antara Ankara dan Riyadh mencapai titik terendah setelah pembunuhan jurnalis pengkritik Saudi Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.

Diduga pembunuhan itu disetujui Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman.

Hubungan juga tegang tahun sebelumnya, ketika Turki memihak Qatar setelah boikot yang dipimpin Saudi.

Selain itu, Turki dan Qatar menentang kudeta militer 2013 terhadap Presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis, mendiang Mohamed Morsi.

Turki muncul sebagai salah satu pembuat drone bersenjata terkemuka di dunia, yang memainkan peran penting dalam perang enam pekan saat Azerbaijan melawan Armenia tahun lalu di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.

Drone itu juga dikerahkan di Suriah dan Libya dengan efek yang menghancurkan.

Riyadh sudah memiliki perjanjian transfer teknologi dengan Vestel Company, perusahaan swasta Turki yang memungkinkan Arab Saudi membuat drone militernya sendiri.

Namun, ada kekhawatiran Saudi juga mencari senjata yang dapat melewati embargo senjata Barat yang diberlakukan karena perang di Yaman. (sya)

 ♖
sindonews  

Kamis, 18 Maret 2021

[Video] MCCV (Mobile Command Control Vehicle) Kreasi Kemhan

Dikembangkan Balitbang Kemhan bersama PT Bhinneka Dwi Persada MCCV Kemhan [Borneo 24]

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) terus berinovasi melahirkan alutsista pertahanan dengan menggandeng industri pertahanan di dalam negeri, salah satunya adalah Mobile Command Control Vehicle (MCCV).

Mobile Command Control Vehicle ini dikembangkan Balitbang Kemhan bersama PT Bhinneka Dwi Persada (BDP) merupakan kendaraan khusus (ransus) communication mobile yang berperan sebagai kendaraan Ground Control Station (GCS). Juga bisa menjadi ‘rumah’ bagi pengendali drone.

Dirancang PT Bhineka Dwi Persada menggunakan platform truk 4×4, bisa digunakan untuk berbagai macam misi, mulai dari combine operations, VIP security, hazard handling, dan special force operations.

Kendaraan khusus dengan berteknologi modern yang berfungsi sebagai pusat integrasi komunikasi dan komando pengendalian antara komandan operasi dengan prajurit atau personel di lapangan, baik di medan pertempuran maupun perkotaan.

TNI belum memiliki kendaraan khusus untuk pusat komando dan pengendalian yang berperan sebagai Mobile Ground Control Station (MGCS), sehingga MCCV ini merupakan terobosan dalam dunia militer di Indonesia.

Satuan TNI memiliki alat komunikasi yang berbeda-beda. Maka kehadiran MCCV dapat mengintegrasikan seluruh alat komunikasi dalam rangka komando dan pengendalian, ungkap Kapuslitbang Brigjen Rosidin saat memaparkan presentasi prototipe alutsista terbaru TNI di Kantor Balitbang Kemhan, Jakarta.

Dalam rangka pusat komando pengendalian, kehadiran MCCV dapat membantu TNI dalam mengendalikan operasi mulai dari tingkat komandan hingga prajurit di lapangan.

Bisa digunakan untuk komando dan kendali (Kodal) operasi tempur. Baik itu serangan maupun pertahanan apabila ada ancaman eksternal. Unit MCCV ini terdiri dari dua bagian dengan fungsi berbeda, yaitu kendaraan utama dan kendaraan support. Adapun fungsi kendaraan utama, yaitu sebagai pusat pengumpulan data dan pengendalian komunikasi.

Area ini dilengkapi dengan radio master, consoles, dan peralatan elektronik lainnya untuk mengintegrasi berbagai data di sekitar daerah operasi, baik perkotaan maupun medan operasi. Sementara itu, kendaraan support digunakan sebagai tempat briefing, perencanaan operasi dan tempat beristirahat bagi VIP user.

Nilai tambahnya, MCCV telah didukung dengan perangkat drone yang pengendaliannya bisa dilakukan secara langsung pada kendaraan tersebut.

Seluruh pergerakan pasukan di sekitar wilayah operasi dapat tervisualisasikan secara jelas. Dengan demikian, maka seluruh instruksi dapat dengan mudah disampaikan kepada prajurit terdepan sesuai keadaan nyata di lapangan,” ucap Brigjen Rosidin.

Sebagai proteksi, MCCV juga dilengkapi dengan perlindungan balistik, anti-thermal censor, radio jammer, dan multispectral camouflage net. Untuk mobilitas, MCCV menggunakan roda berjenis run flat type yang memiliki kemampuan menahan tembakan proyektil.

Bahkan, ruang bagasi tersedia ruang robot penjinak bom. Kecanggihan lainnya, Mobile Command Control Vehicle terkoneksi langsung ke jaringan satelit (VSat). Selain itu juga didukung oleh interoperabilitas komunikasi hingga 8 channel, mulai dari frekuensi HF, UHF, VoIP, GSM, 3G/4G dan landline.

Dengan ketangguhan yang dimiliki, MCCV ini bisa digunakan untuk segala jenis operasi. Misalnya, pengamanan saat demo, manajemen penanggulangan bencana alam, posko taktis (poskotis) dalam special force operations lain.

MCCV juga bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi ancaman internal. Misalnya, dalam hal pengendalian massa demonstrasi atau melacak pergerakan teroris,” jelasnya.

Sekertaris Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani menambahkan, kehadiran prototipe MCCV ini dapat dikembangkan lagi sehingga kualitasnya bisa ditingkatkan.

Dengan begitu, kendala TNI dalam melaksanakan tugas operasi khususnya dalam aspek Kodal serta integrasi komunikasi dalam operasi apapun dapat teratasi,” ujar Brigjen Sani.

Kabalitbang Kemhan Marsekal Madya (Marsdya) TNI Julexi Tambayong mengatakan fokus Kemhan saat ini adalah terus mengembangkan alutsista buatan dalam negeri bersama sejumlah industri lokal untuk berupaya mewujudkan kemandirian.

Kami telah berhasil memproduksi alat peralatan pertahanan sendiri, dan dengan kualitas yang terus ditingkatkan bukan tidak mungkin dimasa depan produk-produk ini dapat dieksport ke luar negeri juga,” jelas Marsda TNI Julexi Tambayong. (dari berbagai sumber)
 


  Garuda Militer  

Menhan Prabowo Serahkan Pesawat CN235-220 MPA Ke AU Senegal

Pesanan ketiga Senegal https://mnctrijaya.com/uploads/news/IMG-20210318-WA0020.jpgMenteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyerahkan Pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) CN235-220 MPA ke Angkatan Udara Republik Senegal. [Twitter @Kemhan_RI]

M
enteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyerahkan Pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) CN235-220 MPA ke Angkatan Udara Republik Senegal.

Dikutip dari akun Twitter resmi Kementerian Pertahanan RI @Kemnhan_RI, penyerahan tersebut dilakukan di Hanggar Fixed Wing PTDI di Bandung, Kamis (18/3/2021).

Menhan Prabowo mengatakan penyerahan Pesawat CN235-220 MPA kepada AU Republik Senegal ini patut dibanggakan. Pasalnya, pesawat kali ini adalah pesawat ketiga yang dibeli oleh negara tersebut.

PT DI adalah kebanggaan bagi Indonesia. PT DI adalah harapan bangsa Indonesia. Kita sangat membutuhkan teknologi kedirgantaraan, aerospace industry. Ini adalah industri masa depan, Industri yang paling sulit dan yang paling canggih,” kata Prabowo seperti dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (18/3/2021).

Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menuturkan PTDI sebenarnya pernah jadi pelopor dalam kebangkitan industri Indonesia pada tahun 90-an.

Namun, akibat dinamika politik dunia, arah pengembangan PTDI mengalami rintangan-rintangan. Namu, Prabowo mengatakan di tengah tantangan selama 20 tahun terakhir ini, PTDI berhasil bertahan. PTDI masih berhasil untuk menjual produk pesawat dan helikopternya. Kementerian Pertahanan bertekad agar PTDI dapat bangkit kembali.

Presiden telah menginstruksikan Kementerian Pertahanan untuk mendorong PTDI dan industri pertahanan lainnya. Untuk bersungguh-sungguh mendukung agar PTDI bisa mengambil tempat sebagai pelopor kembali di Asia Tenggara bahkan Asia”, ujar Menhan.

Sementara itu, Chief of Air Force of Senegal Papa Souleymane SARR menyatakan Republik Senegal telah menggunakan pesawat produksi PTDI selama 10 tahun. Pesawat kali ini adalah yang ketiga.

Pesawat CN235-220 MPA ini menurutnya adalah salah satu yang spesial karena digunakan sebagai patrol airplane, berbeda dengan dua pesawat sebelumnya.

Kami berharap mendapatkan kepuasan yang sama dengan yang dua pesawat sebelumnya” jelas Kasau Senegal.

Chief of Air Force of Senegal melanjutkan, kerjasama Senegal dan Indonesia selama ini telah terjalin sangat baik karena terdapat kesamaan kultur antara kedua negara. Senegal terus berupaya mencari peluang terbaik untuk bertukar pengalaman dan kerjasama ke depannya dengan Indonesia.

  Kabar 24