Sabtu, 16 April 2016

Iran Harapkan Kerja Sama Militer dengan Indonesia

Perayaan Hari Jadi Militer Iran di Jakarta (Foto: Sonya Michaella/MTVN)

Iran mengakui akan ada kemungkinan bekerja sama dengan Indonesia dalam hal persenjataan. Hal ini dikemukakan pada peringatan Hari Tentara Nasional Iran, kemarin.

"Kami siap kerja sama dengan Indonesia khususnya dalam memproduksi persenjatan ‎secara bersama," ungkap Atase militer Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia, Kolonel Shahriar Hasin di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Ia juga menambahkan bahwa menjaga perdamaian dan mengadakan latihan militer bersama menjadi sesuatu yang memungkinkan terkait kerja sama militer Iran dan Indonesia.

"Kami selalu siap untuk bekerja sama terkait hal tersebut," lanjutnya.

Iran memandang Indonesia sebagai negara sahabat karena sama-sama memiliki mayoritas masyarakat Muslim. "Kami bertekad untuk kerja sama dan meluaskan bidang militer ini dengan Indonesia," imbuhnya.

Ia juga menuturkan, pengalaman Iran selama delapan tahun berperang akan semata-mata dibagikan, termasuk pengalaman negara tersebut tentang pertahanan dan industri.

"Pengalaman kami dan kerja sama kami dengan Indonesia, bisa menjadi titik untuk memberantas terorisme sangat ini," tandas dia.

Ia juga mengungkapkan bahwa peluang kerja sama militer dengan Indonesia begitu besar. "Saya rasa kerja sama militer Iran dan Indonesia belum pada titik yang memuaskan, jadi saya dan militer Iran lah yang bertugas meluaskan hal itu," pungkasnya. (FJR)
 

  Metrotvnews  

Tentara Baku Tembak dengan Kelompok Bersenjata di Papua

Satu TNI TerlukaIlustrasi TNI yang berjaga di Papua. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Hinsa Siburian menyatakan telah terjadi kontak tembak antara prajurit TNI dengan kelompok sipil bersenjata di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (15/4) sore.

Dalam insiden itu seorang prajurit TNI Sersan Satu Abdus Salam terluka tembak di bagian kakinya.

"Sertu Abdus Salam hanya terkena rekoset (pantulan peluru) hingga cidera di kaki sebelah kiri," kata Hinsa di Jayapura seperti diberitakan Antara.

Kontak senjata itu menurutnya terjadi sekitar pukul 15.30 WIT, saat pasukan TNI melakukan patroli di sekitar Gunung Yiwe.

Saat ini kondisi prajurit TNI yang terkena terluka dirawat di Puskesmas Sinak, dan dijadwalkan akan dievakuasi ke Jayapura besok.

Insiden serangan kelompok sipil bersenjata di Sinak ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya pada 9 Maret lalu, kelompok bersenjata Yambi mencoba menyerang pekerja jalan yang sedang melakukan pengerjaan jalan poros Mulia-Sinak yang dikerjakan PT Irwan, namun dibalas hingga terjadi kontak senjata.

Manajemen PT Irwan selaku pelaksana pengerjaan jalan meminta bantuan pengamanan dari TNI.

Selanjutnya, 15 Maret 2016, kelompok bersenjata itu kembali menyerang karyawan PT Jayapura Pasifik Permai, anak perusahaan Modern Group yang sedang melakukan pengerjaan jalan Sinak Mulia hingga empat orang pekerja proyek jalan tewas.

Polsek Sinak juga pernah menjadi sasaran kelompok bersenjata Desember tahun lalu. Saat itu tiga orang polisi tewas dan dua polisi lainnya terluka tembak.

Hingga saat ini pelaku penyerangan belum juga tertangkap. Petugas kemananan hanya bisa menduga asal kelompok penyerang atau pemimpin kelompok bersenjata tersebut. (Antara/sur)
 

  CNN  

Santoso Kian Terdesak

Hanya Ditemani 7 OrangOperasi Tinombala

Kelompok teroris Santoso kian terdesak setelah dua anggotanya kembali tertangkap kemarin. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Tito Karnavian menyebutkan saat ini kelompok Santoso tinggal 27 orang.

Kelompok Santoso, kata Tito, terpecah ke pelbagai grup kecil. Perpecahan itu akibat kontak senjata dengan pasukan gabungan TNI-Polri yang terjadi dua pekan lalu. Bahkan Santoso terindikasi hanya ditemani tujuh pengikutnya.

"Yang ikut Santoso tujuh orang, termasuk istrinya. Yang lain turun ke bawah. Nah, yang di bawah ini kelaparan," kata Tito saat ditemui di Markas Kopassus Cijantung, Sabtu, 16 April 2016. Tito menuturkan dua orang yang tertangkap kemarin diduga hendak mencuri makanan milik warga.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menegaskan kelompok Santoso semakin melemah. Minimnya logistik dan pengepungan yang dilakukan pasukan operasi Tinombala menjadi pemicunya. "(Saat ini) sangat melemah," ucapnya.

Tito berharap Santoso dapat dibekuk sebelum masa operasi tim Satuan Tugas Tinombala yang dibuat untuk membekuknya berakhir September 2016. Bila belum sukses, ia menginginkan operasi Tinombala terus berlangsung hingga tuntas. "Saya pengennya sampai selesai," ujarnya.

Tim Satuan Tugas Tinombala berhasil menangkap dua anak buah Santoso di Kampung Baru, Desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kemarin. Mereka ialah Ibadurohman alias Ibad alias Amru dan Muhammad Sulaeman alias Sul alias Ifan.
 

  Tempo  

RI Minta Malaysia & Filipina Jaga Keamanan Laut

Terjadi beberapa kali penculikanRute brahma sebelum disergap Abu Sayyaf

Pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah guna mengatasi sering terjadinya pembajakan di kawasan tersebut. Terakhir, kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi dibajak kelompok bersenjata di perairan perbatasan Malaysia-Filipina, Jumat sore, 15 April 2016.

Indonesia juga akan mengajak negara-negara tetangga untuk meningkatkan keamanan,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal, Sabtu, 16 April 2016.

Dua kapal berbendera Indonesia itu dibajak di perairan perbatasan Malaysia-Filipina. Kapal tersebut diketahui tengah dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan. “Kapal itu membawa sepuluh ABK (anak buah kapal) warga negara Indonesia,” ujar Iqbal.

Menurut Iqbal, seorang ABK tertembak dalam peristiwa itu. ABK yang tertembak itu telah diselamatkan Polisi Maritim Malaysia dan dibawa ke wilayah negara itu guna mendapat perawatan.

Sementara itu, lima ABK lain selamat dan empat sisanya diculik. Lima ABK yang selamat telah bersama kedua kapal dan dibawa Polisi Maritim Malaysia ke Pelabuhan Lahat Datu, Malaysia.

Kementerian Luar Negeri sudah berkoordinasi langsung dengan manajemen perusahaan untuk mendapat informasi perihal detail peristiwa tersebut. Kementerian juga tengah berupaya berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pihak di dalam negeri maupun di Malaysia dan Filipina. “Konsulat RI Tawau juga terus berkoordinasi dengan otoritas di Malaysia yang ada di wilayah tersebut,” tutur Iqbal.

Sebelumnya, sepuluh WNI awak kapal pandu Brahma 12 diculik kelompok Abu Sayyaf sejak 26 Maret lalu. Kelompok itu meminta tebusan 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar untuk pembebasan sandera. Hingga kini, usaha pembebasan tersebut masih dilakukan.

 Panglima TNI Segera ke Malaysia dan Filipina

Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan segera bertemu dengan panglima angkatan bersenjata Filipina dan Malaysia guna membahas keamanan di perairan perbatasan ketiga negara. Pertemuan ini buntut dari maraknya pembajakan dan penyanderaan kapal beserta awaknya yang melintasi perairan Indonesia-Malaysia-Filipina.

Dalam pertemuan tersebut, Gatot akan menawarkan kerja sama berupa patroli terkoordinasi. "Kami akan saling mengawal sampai perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)," kata Gatot di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, Sabtu, 16 April 2016.

Kapal perang tiap negara akan berpatroli di wilayahnya masing-masing. Namun, bila ada kejadian kriminal di perairan Malaysia atau Filipina, Gatot menawarkan militer Indonesia diperbolehkan masuk untuk membantu. "Saya akan koordinasikan, siapa yang cepat, dia yang boleh ke sana," tuturnya.

Gatot yakin, lewat kerja sama tersebut, perairan di sekitar perbatasan Indonesia, Malaysia, dan Filipina akan lebih aman. Sebab, dalam kurun tiga pekan terakhir, terjadi dua kali pembajakan kapal.

Pembajakan pertama menimpa dua kapal, yaitu Brahma 12 dan Anand 12, serta sepuluh awaknya saat melintasi perairan Filipina pada akhir Maret. Penyandera ialah kelompok Abu Sayyaf. Mereka meminta tebusan 50 juta peso.

Peristiwa kedua terjadi kemarin, Jumat, 15 April 2016. Enam ABK berhasil selamat meski seorang di antaranya terkena tembakan, tapi empat orang disandera. "Kalau sudah ada MOU pasti aman, sekarang kan tidak," ucap Gatot. Gatot menduga pembajakan yang kedua didalangi aktor yang sama, yaitu kelompok Abu Sayyaf.
 

  Tempo  

Kapal Indonesia Dibajak di Malaysia, 4 WNI Diculik

Kembali terjadiPembajakan 2 kapal berbendera Indonesia kembali terjadi di perairan perbatasan Malaysia-Filipina. Dilaporkan 4 orang warga negara Indonesia (WNI) diculik.

"Kapal membawa 10 orang ABK WNI. Dalam peristiwa tersebut 1 orang ABK tertembak, 5 orang selamat dan 4 orang diculik," demikian bunyi siaran pers resmi dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang diamini oleh juru bicara Kemenlu RI, Armanatha Nasir, seperti yang diterima detikcom, Sabtu (16/4/2016).

Pembajakan 2 kapal itu terjadi pada pukul 18.31 waktu setempat, Jumat (15/6/2016). Dua kapal yang dibajak yaitu Kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi. Kapal tersebut dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan.

Namun tidak disebutkan secara jelas siapa pihak yang menculik serta melukai WNI dalam kapan tersebut.

Sebelumnya, 10 WNI diculik oleh kelompok Abu Sayyaf. Militer Filipina pun sempat menyerbu kelompok itu namun 10 WNI masih belum terselamatkan.

Kabar terkini yang didapat adalah kondisi kesepuluh WNI dalam keadaan sehat. Kini pemerintah RI masih terus melakukan komunikasi secara intensif ke semua jaringan terkait. (dhn/dhn)
 

  detik  

Dua Pengikut Santoso Tertangkap

Saat Turun Gunung Karena Kelaparan http://images.detik.com/community/media/visual/2016/04/15/e4026092-28a6-4791-af81-61fbb4a17a8c_43.jpg?w=650&q=90istimewa

Tim Satuan Tugas Tinombala gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI hari ini kembali berhasil menangkap dua orang anggota Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah. Dua pengikut Santoso yang tertangkap hari ini adalah Ibadurrahman alias Ibad alias Amru dan Muhammad Sulaeman alias Sul alias ifan.

Mereka tertangkap pada Jumat 15 April 2016 pukul 11.15 Wita, di Kampung Baru Desa Padalembara Kecamatan Poso Pesisir Selatan Kabupaten Poso. Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Rudy Sufahriady mengatakan dua pengikut Santoso itu tengah turun gunung untuk mencari makan. "Mereka tengah turun (gunung) karena kelaparan," kata Rudy saat berbincang dengan detikcom, Jumat (15/4/2016).

Penangkapan bermula ketika sekitar pukul 11.15 Wita, anggota Satgas Tinombala sedang istirahat di kios milik almarhum Fadli, warga yang dipenggal oleh kelompok MIT tahun 2014, di Kampung Baru Desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.

Tiba-tiba mereka dihampiri oleh 2 orang kelompok MIT yang menanyakan rumah Badri, warga Desa Padalembara. Tim Satgas Tinombala mencurigai dan menanyakan identitas dua orang tersebut.

Awalnya dua pengikut Santoso itu mengaku berasal dari Medan, Sumatera Utara. Namun Tim Satgas Tinombala tidak percaya. "Karena orang tersebut menggunakan logat Madura sehingga Tim memaksa untuk melaksanakan penggeledahan sehingga terjadi perkelahian antara Tim Satgas Intel dan dua orang tak dikenal itu," kata seorang anggota Satgas Tinombala yang dihubungi detikcom.

Perkelahian tak berlangsung lama dan dua arang itu berhasil dilumpuhkan. Pukul 11.50 Wita, Ibad dan Suleman dibawa ke Desa Pantangolemba. Mereka kemudian dijemput oleh Wakil Komandan Satgas I Tinombala Kolonel Inf Yuda Midi dan dibawa ke Mapolres Poso.

Pukul 13.50 Wita, Ibad dan Suleman dibawa ke Mako Brimob Moengko Kelurahan Moengko Lama Kecamatan Poso Kota untuk dilakukan penyelidikan.

Adapun barang bukti yang diamankan:

A. 1 Buah bom lontong.
B. 1 Buah parang.
C. 1 Buah tas ransel kecil.
D. 1 Buah senter.
E. 3 Buah korek gas.
F. 1 Buah baterai.
G. Setengah botol avtur. (erd/nrl)

  detik  

[Dunia] 1 Bandit Abu Sayyaf Tewas dan 4 Tentara Filipina Luka

Tempur lagi http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2016/04/15/40/1101364/tempur-lagi-1-bandit-abu-sayyaf-tewas-dan-4-tentara-filipina-luka-2tl.jpgPara tentara Filipina diangkut dengan truk militer. (Reuters) ☆

Tentara Filipina dan kelompok Abu Sayyaf bertempur lagi di Tipo-Tipo, Basilan, pada Kamis malam. Satu bandit Abu Sayyaf tewas dan empat tentara Filipina terluka.

Pecahnya pertempuran terbaru di Basilan itu disampaikan militer Filipina, Jumat (15/4/2016).

Menurut militer Filipina, dalam pertempuran semalam, bom meledak.

Juru bicara Komando Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan Jr., membenarkan seorang milisi Abu Sayyaf tewas dan empat tentara Filipina terluka. Menurutnya, bentrokan pecah di Barangay Amaloy sekitar pukul 22.00.

Pertempuran itu terjadi tak lama setelah orang tak dikenal meledakkan bom rakitan di dekat SPBU di Lamitan City. Namun pihak kepolisian, seperti dikutip Inquirer, tidak yakin peledakan bom itu terkait dengan Abu Sayyaf.

Sabtu pekan lalu, militer Filipina mengalami kerugian besar setelah 18 tentaranya tewas dan 53 tentara lainnya terluka setelah terlibat pertempuran dengan faksi Abu Sayyaf pimpinan Isnilon Hapilon. Dari kubu Abu Sayyaf, lima militan tewas.

Hapilon telah bersumpah setia kepada kelompok Islamic State (ISIS). Kemarin, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas pertempuran yang merugikan militer Filipina itu. ISIS dalam klaimnya, menyatakan hingga 100 tentara Filipina tewas setelah sejumlah truk yang membawa banyak tentara diledakkan.

Namun, klaim ISIS itu dilebih-lebihkan. Menteri Pertahanan Filipina, Voltaire Gazmin, mengatakan bahwa tidak ada organisasi ISIS di Filipina.

Kelompok di Basilan sedang mencoba untuk mengatur dan berafiliasi dengan ISIS. Namun sejauh ini informasi kami mengatakan bahwa tidak ada organisasi ISIS formal di sini, di Filipina,” kata Gazmin. (mas)

  sindonews  

Jumat, 15 April 2016

[Dunia] Empat Sandera Abu Sayyaf asal Malaysia Dipamerkan di Facebook

http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2016/04/15/40/1101377/empat-sandera-abu-sayyaf-asal-malaysia-dipamerkan-di-facebook-Rk6.jpgEmpat sandera Abu Sayyaf asal Malaysia dipamerkan di Facebook. (The Star/Facebook) ☆

Sebuah foto dari empat sandera asal Malaysia telah diunggah di Facebook. Pengunggah foto empat sandera itu diyakini dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf sendiri.

Keempat sandera yang semuanya pelaut terlihat jongkok. Salah satu dari mereka memegang selembar kertas bertuliskan "Victor Troy" dan tanggal "April 18, 2016” di bawahnya.

Empat warga Malaysia itu, seperti dikutip The Star, Jumat (15/4/2016), adalah Wong Teck Kang, 31; Wong Hung Sing 34; Wong Teck Chii, 29, dan Johnny Lau Jung Hien, 21. Semuanya berasal dari Sarawak.

Empat orang itu diculik dari kapal MV Masfive 6 tugboat di Pulau Ligatan pada 1 April ketika hendak kembali ke Tawau setelah mengirim kayu ke Manila.

Kapal itu sejatinya juga membawa tiga anak buah kapal asal Indonesia dan dua warga Myanmar. Namun, hanya empat warga Malaysia yang disandera. Sisanya dilepaskan.

Para penyandera telah melakukan kontak dengan anggota keluarga para sandera, pada 12 April 2016 untuk menuntut tebusan.

Pada tanggal 14 April 2016, keluarga para sandera bertemu Ketua Menteri Sarawak Tan Sri Adenan Satem untuk meminta bantuan. Belum jelas para penyandera ini merupakan faksi Abu Sayyaf pimpinan siapa, mengingat kelompok Abu Sayyaf memiliki banyak faksi. (mas)

  sindonews  

[Foto] Latihan bersama Indonesia dan Korea Selatan

Latihan gabungan Indonesia-Korea Selatan dengan misi penyelamatan di tengah laut di Perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Jumat (15/4). Latihan gabungan yang merupakan bagian dari latihan laut Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 itu bertujuan meningkatkan kemampuan prajurit dalam menangani korban di tengah laut. Beberapa foto dibawah diposkan pr1v4t33r/def.pk:


indo-korea-3.jpg
indo-korea-4.jpg
indo-korea-5.jpg
indo-korea-2.jpg
indo-korea-6.jpg
indo-korea-1.jpg

  Garuda Militer  

[Foto] Latihan Laut MNEK 2016

Latihan Bersama Beberapa Negara

mnek-3.jpg

Anggota TNI Angkatan Laut mempersiapkan Helikopter disela latihan laut Multilateral Naval Excercise Komodo (MNEK) 2016 di Perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (14/4/2016). Kegiatan MNEK 2016 akan dipusatkan di Kepulauan Mentawai hingga 16 April 2016. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
[​IMG]

Helikopter milik TNI Angkatan Laut lepas landas dari KRI Makassar disela latihan laut Multilateral Naval Excercise Komodo (MNEK) 2016 di Perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (14/4/2016). Kegiatan MNEK 2016 akan dipusatkan di Kepulauan Mentawai hingga 16 April 2016. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
[​IMG]

Anggota TNI Angkatan Laut mempersiapkan Helikopter disela latihan laut Multilateral Naval Excercise Komodo (MNEK) 2016 di Perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (14/4/2016). Kegiatan MNEK 2016 akan dipusatkan di Kepulauan Mentawai hingga 16 April 2016. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
mnek-2.jpg

Kapal perang berbagai negara delegasi Multilateral Naval Excercise Komodo (MNEK) 2016 berlayar dari Teluk Bayur menuju perairan Kepulauan Mentawai untuk mengikuti latihan laut di Sumatera Barat, Kamis (14/4/2016). Kegiatan MNEK 2016 akan dipusatkan di Kepulauan Mentawai hingga 16 April 2016. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
mnek-1.jpg

Kapal perang berbagai negara delegasi Multilateral Naval Excercise Komodo (MNEK) 2016 berlayar dari Teluk Bayur menuju perairan Kepulauan Mentawai untuk mengikuti latihan laut di Sumatera Barat, Kamis (14/4/2016). Kegiatan MNEK 2016 akan dipusatkan di Kepulauan Mentawai hingga 16 April 2016. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
[​IMG]

Kapal perang berbagai negara delegasi Multilateral Naval Excercise Komodo (MNEK) 2016 berlayar dari Teluk Bayur menuju perairan Kepulauan Mentawai untuk mengikuti latihan laut di Sumatera Barat, Kamis (14/4/2016). Kegiatan MNEK 2016 akan dipusatkan di Kepulauan Mentawai hingga 16 April 2016. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
[​IMG]

Kapal perang berbagai negara delegasi Multilateral Naval Excercise Komodo (MNEK) 2016 berlayar dari Teluk Bayur menuju perairan Kepulauan Mentawai untuk mengikuti latihan laut di Sumatera Barat, Kamis (14/4/2016). Kegiatan MNEK 2016 akan dipusatkan di Kepulauan Mentawai hingga 16 April 2016. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
mnek-4.jpg
mnek-5.jpg
mnek-6.jpg

  antara  

KF-X/IF-X dan Mimpi Jet Tempur Indonesia

✈ Pesawat tempur KF-X/IF-X [Kompas]

Kecil kemungkinan Indonesia bakal terlibat perang fisik dengan negara lain. Namun, sebagai negara berdaulat, negara lain tak boleh semaunya melintasi wilayah Indonesia tanpa otorisasi dari Pemerintah Indonesia. Kenyataannya, beberapa kali wilayah Indonesia dilanggar kedaulatannya oleh negara lain.

Kapal pencuri ikan, penjaga pantai, ataupun pesawat terbang dari negara lain berkali-kali memasuki wilayah Indonesia tanpa izin. Komando Pertahanan Udara Nasional mencatat, sepanjang 2014 terdapat 50 pelanggaran wilayah, tahun berikutnya 182 kali. Kasus paling hangat adalah kapal pencuri ikan yang dijaga kapal penjaga pantai Tiongkok beroperasi di sekitar Natuna.

Kenyataan ini membuat harapan agar Indonesia memiliki pesawat tempur dan kapal perang andal untuk mencegah pelanggaran kedaulatan tersebut tak mungkin dihilangkan.

Pemerintah Indonesia pun tak menyia-nyiakan tawaran Korea Selatan untuk menanam modal plus ikut serta dalam riset dan pembangunan pesawat tempur generasi 4,5.

Kerja sama dimulai dengan penandatanganan kesepakatan yang tidak mengikat tentang pengembangan proyek jet tempur Korea Fighter Experimental (KF-X) oleh Pemerintah Indonesia dan Republik Korea, 9 Maret 2009. Total pembiayaan proyek sampai 2026 ini direncanakan sekitar 8 miliar dollar Amerika Serikat dan dibagi antara Korsel (80 persen) dan Indonesia (20 persen).

"Meskipun penyertaan modal Indonesia hanya 20 persen, kita bisa mengakses data 100 persen," kata Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Timbul Siahaan. Indonesia juga terlibat dalam semua tahapan, baik perancangan maupun produksi, yakni fase pengembangan teknologi, fase rekayasa dan pengembangan produksi, serta fase produksi dan fase pemasaran bersama.

Tahapan pertama, fase pengembangan teknologi, berlangsung 18 bulan sejak Agustus 2011. Pada tahapan ini dibangun spesifikasi dan kebutuhan sistem, desain konfigurasi KF-X, dan identifikasi teknologi inti pengembangan pesawat tempur. Sebanyak 37 ahli teknik Indonesia dari Kemhan, Institut Teknologi Bandung, TNI AU, dan PT Dirgantara Indonesia (DI) dikirimkan. Indonesia menanggung biaya 10 juta dollar AS sebagai bagian 20 persen penyertaan modalnya.

Tahap rekayasa dan pengembangan produksi sempat tertunda karena Korsel belum menyediakan anggaran. Baru akhir 2014 Pemerintah Korsel mengumumkan dokumen tender dan komitmen pendanaannya. Kontrak antara Kementerian Pertahanan Korsel dan Korea Aerospace Industries (KAI), kontrak penyertaan modal antara Kementerian Pertahanan RI dan KAI, serta kontrak kerja antara PT DI dan KAI ditandatangani 28 Desember 2015.

Produksi KAI tidak asing untuk Indonesia. Indonesia adalah konsumen asing pertama untuk pesawat latih KT-1 dan pesawat tempur T-50 Golden Eagle.

 Konsorsium 

Proyek KF-X berawal dari keinginan Korsel mengganti armada pesawat tempur F-4 dan F-5 yang habis masa pakainya pada 2025-2026 dengan 250 pesawat tempur generasi 4,5.

Tender proyek dimenangi konsorsium KAI dengan perusahaan pembuat alutsista Amerika Serikat, Lockheed Martin. Korsel kemudian menawarkan kerja sama penyertaan modal dalam proyek ini ke Indonesia. Dengan penyertaan modal 20 persen, Indonesia akan membawa pulang 50 pesawat tempur yang cukup untuk mengisi tiga skuadron.

Namun, sebelum produksi massal itu, KAI dan PT DI harus bekerja sama dan sampai 2021 menyelesaikan enam prototipe. Salah satu di antara prototipe ini akan menjadi milik Indonesia dan diharapkan menjadi cikal bakal pesawat tempur Indonesia Fighter Experimental (IF-X). Selain itu, tambah Timbul, PT DI juga akan menjadi perusahaan yang memproduksi bagian ekor kanan semua pesawat tempur KF-X.

PT DI pun mulai membangun hanggar dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Sayangnya, Indonesia belum memiliki izin ekspor dari Amerika Serikat untuk memproduksi pesawat tempur. Dalam pertemuan dengan Menhan Ryamizard Ryacudu, Menhan Korsel Han Min-Koo mengatakan akan mendukung Indonesia mendapatkan izin ekspor ini.

Pada pertemuan rombongan Kemhan dan KAI di Sacheon, 24 Maret lalu, Mayor Jenderal Paryanto menanyakan sikap Korsel dan KAI jika AS tidak setuju dengan pengembangan di Indonesia. "Apakah Korea akan mempertahankan kerja sama dengan Indonesia dan melepaskan diri dari AS atau sebaliknya memelihara hubungan dengan AS dan gagal kerja sama dengan Indonesia?" tanya Paryanto.

Wakil Presiden Eksekutif Senior dan Manajer Umum KAI Group Jang Sung-Sub mengakui, AS adalah pemain dunia dalam industri dirgantara. KAI tak bisa mengacuhkan sikap AS. "Saya menyarankan Indonesia terus menjaga kerja sama yang baik dengan AS," tuturnya.

Direktur Program KF-XJung Kwang-Sun mengakui pertanyaan ini terlalu sulit dijawab. Namun, hal itu dapat diantisipasi dengan pertemuan tiga pihak, yakni Indonesia, Korea, dan AS. Pemerintah Korsel dan Indonesia harus semaksimal mungkin memuluskan kerja sama ini.

Presiden Direktur KAI Ha Sung-Yong tetap menebar optimisme. "Proyek KF-X/IF-X sangat penting bagi Indonesia, demikian pula untuk KAI. Apa pun masalah yang terjadi, kami akan berusaha supaya proyek ini berhasil," tuturnya.

Ryamizard pun tetap memelihara asa kemandirian industri pertahanan Indonesia. Meski saat proyek rampung tahun 2026, teknologi pesawat tempur saat itu mungkin sudah jauh lebih canggih ketimbang generasi 4,5. Dia meyakinkan pengembangan IF-X akan dilanjutkan. "Enggak mungkin baru lahir sudah bisa lari, merangkak dululah," ujarnya.

  Kompas  

Kamis, 14 April 2016

Indonesian Air Force Special Forces Showcase New Light Tactical Vehicle

✈ New light tactical vehicle for Bravo 90 [Ijal Lubis]

The Indonesian Air Force special forces showcase new light tactical vehicle.

Members of the Bravo Detachment 90 (Indonesian special force) showcase their skills and showcase new light tactical vehicle 4×4. The successful completion of any mission requires a vehicle that is battle-tested and proven to maximize maneuverability and enhance crew safety.

The new light tactical vehicle has the versatility to fulfill the needs of all types of special forces tactical operations, providing the performance, durability and mobility to ensure the success of missions.
 

The Bravo Detachment 90 is a Special Operations unit whose personnel are specialists recruited and chosen from the Indonesian Air Force special forces which is the Paskhas.

It is the youngest special operations unit of the Indonesian Air Force. The unit specialises in the paralysing of the enemy’s heavy equipment.


The unit specialise in hostage rescue involving hijacked aircraft.
  defence-blog  

[Foto] Pameran Maritim Komodo 2016


[​IMG]

Pameran Maritim Komodo 2016Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi memegang senapan laras panjang yang dipamerkan dalam Pameran Maritim di Padang, Sumatera Barat, Rabu (13/4/2016). Pameran yang menampilkan produk-produk militer untuk Angkatan Laut buatan Indonesia itu berlangsung dalam rangka Komodo 2016. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
[​IMG]

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi melihat alat navigasi kapal perang yang dipamerkan dalam Pameran Maritim di Padang, Sumatera Barat, Rabu (13/4). Pameran yang menampilkan produk-produk militer untuk Angkatan Laut buatan Indonesia itu berlangsung dalam rangka Komodo 2016. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
  antara