Sabtu, 01 Juni 2024

PT PAL in Talks with South Asian Navy

⚓️ For potential submarine MRO works MRO facility at Surabaya (PAL)

PT PAL has begun preliminary talks with a South Asian navy, which could see the Indonesian state-owned shipyard carrying out its first-ever submarine maintenance, repair, and overhaul (MRO) works for a foreign customer.

This development was disclosed by Commodore Wiranto (retd), the general manager for PT PAL's Submarine Division, during a meeting with Janes at its shipyard in Surabaya on 30 May.

The talks took place during the week that began on 20 May, said Cdre Wiranto.

Janes has been requested to redact the identity of the potential customer given sensitivities surrounding the potential deal.

The fact that we have received the interest and confidence of a potential submarine MRO customer is testament to the quality of the facilities we have developed,” said Wiranto.

Their interest validates what we've been told by overseas shipyards such as Naval Group and tkMS, who have affirmed that PT PAL's facilities are ready to carry out submarine building and MRO activities,” he added.

PT PAL began constructing a dedicated submarine building facility at its shipyard in Surabaya in 2016. Janes was give a tour of this facility, during which Wiranto pointed out the various areas where submarine building and MRO activities would take place.

The facility was built with guidance from South Korean shipyard Hanwha Ocean – then known as Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) – to assemble the Indonesian Navy's third Nagapasa-class diesel-electric submarine (SSK).

 👷  Jane's  

Jumat, 31 Mei 2024

Prancis Menawarkan Fregat FDI ke Indonesia dengan Opsi Produksi Lokal

⚓ Pembuat kapal Prancis, Naval Group menawarkan fregat  (FDI) ke Indonesia. Proposal ini mencakup kemungkinan produksi lokal, rudal Aster 15 dan 30, Sistem Manajemen Tempur SETIS®, Radar AESA, Jaminan Bebas ITAR, dan jangka waktu 36 bulan.Fregat FDI (Naval Group)

Dari 20 hingga 24 Mei, fregat FREMM kelas Aquitaine, FS Bretagne (D655), melakukan kunjungan pelabuhan ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Indonesia, sebagai bagian dari penempatannya ke wilayah Indo-Pacifi. Pada 22 Mei, kapal itu dikunjungi lusinan pejabat pertahanan Indonesia, akademisi, jurnalis, dan pemangku kepentingan utama lainnya, termasuk perwakilan dari beberapa perusahaan pertahanan Indonesia.

 Menumbuhkan Kemitraan AL Prancis dan Indonesia.

Dalam sambutan mereka, duta besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, dan komandan FS Bretagne, Kapten Gwenegan le Bourhis, menyoroti kemitraan strategis yang berkembang antara Indonesia dan Prancis. Kapten Gwenegan juga menyebutkan keinginan Angkatan Laut Prancis untuk meningkatkan kerja sama dan interoperabilitasnya dengan Angkatan Laut Indonesia (TNI AL).

Selain itu, ia menjelaskan kemampuan FS Bretagne dan bagaimana pada bulan April FREMM Angkatan Laut Prancis lainnya, FS Alsace (D656), berhasil menembak jatuh tiga rudal balistik di Laut Merah, sehingga menunjukkan kinerja pertempuran kelas yang terbukti.

  Proposal Frigate FDI ke IndonesiaPresentasi FDI di FS Bretagne Hangar. (Naval Group)

Delegasi Indonesia yang naik ke FS Bretagne, yang mencakup wakil kepala staf, wakil laksamana Erwin S. Aldedharma, juga menerima presentasi pada fregat FDI. Dinyatakan bahwa FDI diselaraskan dengan sempurna dengan kebutuhan TNI AL untuk konstruksi pejuang permukaan yang cepat dan operasi armada tempur kolaboratif, serta kekhawatirannya yang semakin meningkat terhadap ancaman dunia maya dan elektronik dalam perang angkatan laut.

Salah satu fitur utama dari FDI yang ditunjukkan oleh perwakilan kelompok angkatan laut adalah statusnya sebagai "fregat digital" pertama. Penunjukan ini menggarisbawahi penggabungan kapal dari pertimbangan digital dan keamanan siber dari fase desain awal. Karakteristik kunci lain dari FDI yang disajikan kepada para pejabat TNI adalah reduksi penampang radar (RCS) dan tanda elektronik magnetik, inframerah, dan elektronik rendah.

Selain itu, FDI ditawarkan dalam konfigurasi multi-misi penuh, yang berarti bahwa TNI AL bisa mendapatkan semua misi anti-udara, anti-kapal selam, anti-permukaan, asimetris, dan sensor perang elektronik dan senjata. Ini termasuk 32x Sylver VLS untuk Aster 15 dan 30 rudal, umpan akustik canto, radar multi-fungsi AESA Sea Fire 4D AESA, serta sonar array yang dipasang di lamban, kedalaman variabel, dan array yang ditarik.

  FDI IndonesiaKonfigurasi FDI yang ditawarkan ke Indonesia. (Naval Group)

Selain itu, mirip dengan FDI yang saat ini sedang dibangun untuk angkatan laut Prancis dan Hellenic, FDI Indonesia akan dilengkapi dengan dua pusat data, sistem manajemen cybersecurity terpusat, dan pusat perang asimetris khusus yang mencakup Optronic hari dan malam 360 ⁰ malam dan malam malam dan malam malam 360 ⁰ Sistem pengawasan dengan tampilan resolusi tinggi dan augmented reality.

Satu pusat data sudah cukup untuk mengelola seluruh fungsi FDI, sedangkan pusat data kedua siap untuk mengambil alih segera jika diperlukan, misalnya, jika pusat data pertama lumpuh karena serangan cyber/kinetik. Ini adalah bagian dari kemampuan redundansi digital FDI, menurut perwakilan kelompok angkatan laut.

  CMS dan Tautan Data
Untuk Sistem Manajemen Tempur (CMS), FDI Indonesia juga akan menggunakan Setis®, memungkinkan TNI AL untuk bergabung dengan 'Setis Club' dengan angkatan laut lain di seluruh dunia yang menggunakan CMS. Naval Group menjelaskan bahwa melalui klub ini, TNI AL dapat belajar dari pengalaman Angkatan Laut lain dengan Setis dan, jika diinginkan, berbagi wawasannya sendiri. Selain itu, TNI AL akan memiliki kesempatan untuk meminta peningkatan perangkat lunak yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifiknya.

Kemampuan Fregat FDI. (Naval Group)
Perwakilan Grup Angkatan Laut menambahkan bahwa CETIS sepenuhnya dapat dioperasikan dengan Subtics® CMS yang akan dipasang pada dua Scorpène di Indonesia.

Untuk mengakomodasi persyaratan TNI AL untuk armada masa depannya untuk diintegrasikan dengan platform yang tidak diubah, FDI ditawarkan dengan perangkat lunak manajemen/misi I4®Drones dan hanggar UAV yang berdedikasi. Bergantung pada permintaan Indonesia, FDI juga dapat diinstal dengan jaringan tautan data taktis yang berbeda, termasuk Link 11, Link 16, Link 22, dan Link Y.

Menariknya, selama presentasi, ditekankan bahwa FDI adalah kapal perang bebas-ITAR.

  Produksi lokal, pemeliharaan, dan kesiapan
Naval News menerima penjelasan tambahan bahwa FDI pertama untuk Indonesia dapat dibangun di Prancis dalam 36 bulan dan FDI berikutnya akan dibangun secara lokal oleh pembuat kapal milik negara Indonesia, PT PAL Indonesia. Namun, mirip dengan Scorpène Evolved, Prancis juga terbuka untuk gagasan produksi lokal penuh dari kapal pertama.

Program berkelanjutan FDI bebas ITAR dan dapat diproduksi lokal. (Naval Group)
PT PAL Indonesia mengatakan kepada Naval News bahwa mereka juga tertarik pada FDI, terutama dengan aspek "fregat digital", dan akan menyambut ide produksi lokal.

Program pendidikan dan pelatihan yang komprehensif untuk personel TNI yang akan mengoperasikan kapal juga telah diusulkan. Untuk pemeliharaan, FDI akan menampilkan sistem pemeliharaan prediktif terintegrasi, yang dirancang untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah potensial sebelum menjadi kritis.

Ketika datang ke kesiapan, FDI dirancang dengan daya tahan 45 hari dan hingga 300 hari ketersediaan teknis per tahun. Kapal juga bisa memiliki umur lebih dari 30 tahun.

  KSAL yang mengunjungi galangan kapal Naval Group
Hanya tiga hari sebelum kunjungan pelabuhan FS Bretagne ke Jakarta, Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia, Laksamana Muhammad Ali, melakukan tur galangan kapal Naval Group di Lorient, Prancis. Laksamana Ali naik fregat FDI pertama, Amiral Ronarc'h, untuk Angkatan Laut Prancis (Marine Nationale), dan melihat kemajuan konstruksinya.


 👷
Naval News  

TNI AU dan RAAF Latihan Deteksi Musuh dengan Pesawat Intai

Boeing 737 MPA TNI AU [TNI AU]

TNI AU dan militer udara Australia atau Royal Australian Air Force (RAAF) menggelar latihan bersama di bidang patroli dan deteksi musuh menggunakan pesawat intai di Bali, Rabu.

Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA, dijelaskan bahwa latihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan deteksi target atau musuh di laut menggunakan beragam peralatan canggih.

Beberapa peralatan tersebut di antaranya Automatic Identification System (AIS), Kamera, dan Radar.

Untuk diketahui, AIS adalah teknologi yang berfungsi mengenali kapal-kapal yang memiliki sistem identifikasi otomatis. Sementara kamera dan radar memberikan data visual dan elektronik tentang obyek yang sedang dipantau.

Dalam latihan ini, TNI AU menggunakan pesawat Intai Strategis jenis B-737 dari Skuadron Udara 5 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, yang dipimpin Letkol Pnb Devi Oktaviandra.

Sedangkan RAAF menggunakan pesawat patroli maritim multi misi jenis Boeing P-8A Poseidon dari 11 Sqn 92 Wing RAAF Base Edinburgh, pimpinan Sqn Ldr Phillip David Southwood.

Kedua pesawat tersebut berhasil mendeteksi beberapa kapal yang muncul di perairan. Hal tersebut membuat latihan gabungan antara dua kekuatan militer ini berjalan dengan lancar.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pertahanan udara Indonesia dan Australia bisa semakin menguat.

Tidak hanya itu, TNI AU juga berharap hubungan bilateral dan militer antara Indonesia dan Australia juga semakin harmonis.

 
antara  

[Video] U.S., Indonesian Marines Train in Indonesia

 Exercise CARAT Indonesia 24 (May 2024) 

 Video from Times Archives @ Youtube :


  🎥 Youtube  

Kamis, 30 Mei 2024

Kasal Kunjungi Kapal Induk Italia

⚓️ Naval Diplomacy Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali saat berada di kapal induk Italia (ist)

Dalam kunjungan kerjanya ke Italia pekan lalu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali diundang oleh Angkatan Laut Italia guna melaksanakan kunjungan di atas Kapal Induk Italia ITS Giuseppe Garibaldi yang sedang melaksanakan Latihan. Kedatangan pimpinan tertinggi TNI AL ke atas kapal Induk Italia disambut oleh Deputy Chief of the Italian Navy, Admiral Giuseppe Berutti Bergotto.

Dalam pertemuan ini keduanya membahas berbagai kerjasama terkait pertahanan matra laut, menurut Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali bahwa, Kunjungan ke Italia ini merupakan bentuk komitmen TNI AL untuk mempererat hubungan dengan Angkatan Laut negara sahabat, sekaligus sebagai bentuk Naval Diplomacy.

ITS Giuseppe Garibaldi adalah kapal penerbangan dek pertama yang pernah dibangun untuk Angkatan Laut Italia, dan kapal Italia pertama yang dibangun untuk mengoperasikan pesawat sayap tetap. Kapal induk yang mulai dioperasionalkan oleh Angkatan Laut Italia pada tahun 1985 ini, memliki memiliki Panjang 180,2 meter, dengan kecepatan 30 Knot serta daya jangkau hingga 7.000 mil laut (13.000 km).

Dalam lawatannya ke Italia ini, selain menghadiri undangan dari Angkatan laut Italia, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali beserta sejumlah delegasi TNI AL juga berkesempatan melaksanakan peninjauan ke fasilitas produksi helikopter Anti Kapal Selam (AKS) dan proses pembuatan kapal frigate PPA.

Seperti diketahui Pembangunan kekuatan matra laut merupakan salah satu prioritas yang mutlak harus diwujudkan dimana merupakan bagian integral dari pertahanan nasional Indonesia.

Mengutip statmen Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat bertemu dengan Kasal beberapa waktu lalu, Dimana Menhan RI menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kemampuan operasional dan pertahanan laut Indonesia dalam menghadapi dinamika keamanan maritim di wilayah perairan Indonesia. (Arif)

 ⚓️ 
Klik Warta  

PAL Laksanakan Keel Laying Kapal Kedua LD Philippines

https://scontent.fcgk29-1.fna.fbcdn.net/v/t39.30808-6/445014374_793902382843908_1616097808255451403_n.jpg?stp=dst-jpg_p480x480&_nc_cat=100&ccb=1-7&_nc_sid=5f2048&_nc_ohc=ZvgROQiCL3EQ7kNvgEniXyo&_nc_ht=scontent.fcgk29-1.fna&oh=00_AYBhAtUpmrX9jFiF_BkAgqLON0VVcJHVakYXdpAdtBvcdA&oe=665DDD1B(PAL Indonesia) 👷

PT
PAL Indonesia mencatat capaian Keel Laying pembangunan kapal kedua Landing Dock Philippines.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan inspeksi dan peninjauan kemajuan progres proyek. Dipimpin oleh Capt Leo Amor A. Vidal selaku Technical Inspection and Acceptance Committee (TIAC) dan tim serta didampingi Capt Emerson F Oxales PN (GSC) selaku Chairman Philippines Navy Owner Representatives (PNOR). Disambut langsung oleh COO PT PAL Indonesia Iqbal Fikri bersama GM Divisi Kapal Niaga Supriono dan jajaran Project Management Team.

Tahapan Keel Laying ini sebagai simbol perhitungan awal dari usia kapal, serta sebagai momen penanda hari kelahiran kapal.

Milestone pembangunan kapal Landing Dock Philippines#2 menjadi bukti dedikasi, dan upaya tiada henti PT PAL Indonesia dalam membangun armada laut andalan angkatan laut Filipina.

  👷 PAL Indonesia  

Rabu, 29 Mei 2024

Armed TNI AD Sedang Bidik Kecanggihan Radar Penemu Sasaran

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhWerJgDQ2pGdxPD4mNgAPVS_A2yQ9o0MV2Luq2uUorMAI-2T2Cdv8aJSkWC4szW8YXKJ_-flqLBiGMpDkFoea3-ieHVfuPR_QfUCVUDnWVT6nRQn62FCJQD4BBJywljltzxPx4h4kN48qgvwm8QZPVi_4WC-_qomTHp68Mfpc7IKhjlgKg6E8Qttdksg=s413Weapon Locating Radar (WLR) Armed (Vivanews)

Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, S.Sos., M.M. terima paparan dari PT. Wahana Sarana Baladika tentang WLR (Weapon Locating Radar), kegiatan ini dihadiri juga oleh PJU Pussenarmed, Danpusdikarmed serta Komisaris PT. Wahana Sarana Baladika Bapak Davy Lityo dan staf. Selasa (21/05/2024).

Dalam sambutannya Danpussenarmed Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, S.Sos., M.M. menyampaikan bahwa salah satu bagian yang harus ada di dalam kesisteman Alutsista Armed yaitu “Pencari dan Penemu Sasaran (Surveillance and Target Acquisitions)”, yang dalam orgasnya berada dibawah kendali dari Pleton Observasi (Tonobs).

Adapun material yang harus ada didalam Tonobs berupa Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) dan Weapon Locating Radar (WLR) yang memiliki kemampuan untuk mencari kedudukan artileri musuh untuk selanjutnya melakukan penembakan (Contra Batery Radar) serta dapat memperhitungkan arah tembakan senjata artileri lawan secepatnya, sehingga dapat diantisipasi dengan segera.

Selanjutnya, sambutan dari Bapak Davy Lityo selaku Komisaris Utama PT. Wahana Sarana yang menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang hangat dari Pussenarmed, serta telah diberikan kesemparan untuk melaksanakan Diskusi Teknis Artillery Command Defense System.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan paparan tentang WLR (Weapon Locating Radar) dan sejumlah kesisteman pendukung oleh PT. Wahana Sarana Baladika, serta dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab.

 Video liputan CNN :

 📡 PussenArmed  

PT PAL Indonesia dan Turki Bahas Penguatan Industri Pertahanan

https://scontent.fcgk30-1.fna.fbcdn.net/v/t39.30808-6/444902626_18323204680120777_8470667926965493804_n.jpg?_nc_cat=105&ccb=1-7&_nc_sid=5f2048&_nc_ohc=XKU4EC_pBPAQ7kNvgH0oYFT&_nc_ht=scontent.fcgk30-1.fna&oh=00_AYA9NbcQy917ilZAJyj3rC03TmEBIgFrukRsEaSEZInKlQ&oe=665BA1AF(PAL Indonesia) 👷

CEO
PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod didampingi CMO PT PAL Willgo Zainar menghadiri pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan Nasional Republik Turkiye, Yang Mulia Bilal Durdali beserta delegasi Turkiye pada tanggal 22 Mei 2024, di Jakarta.

Tujuan pertemuan ini adalah untuk mengembangkan kerja sama bilateral dalam berbagai aspek terutama dalam bidang industri pertahanan.

Pertemuan ini diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral dalam wujud upaya-upaya inovatif dan kolaboratif yang bermanfaat bagi kedua negara dapat terwujud secara ideal sehingga mampu menciptakan kapabilitas pertahanan negara yang lebih kuat, dan mandiri.

  👷 PAL Indonesia  

Selasa, 28 Mei 2024

Perwira Remaja Koarmada II Berhasil Perbaiki Peluncur Torpedo KRI Kelas Sigma

👷👷 [Dispenal]

Perwira muda berprestasi Letda Laut (E) Yoghanata Quarta Raffi, S.Tr.Han., lulusan AAL 67 tahun 2022 bersama Tim Divisi Teknik Senjata Depsenlek KRI SIM-367 dibawah jajaran Satkor Koarmada II berhasil memperbaiki kerusakan pada Sistem Peluncur Torpedo KRI SIM-367. Senin (27/5).

Perwira muda ini mengawali penugasan di KRI DPN-365, Bawah Penugasan di KRI SIM-367 (sejak Nov 2023), dan saat ini mendapat penugasan baru sebagai Wapadiv Detkom KRI SHN-366.

Peluncur Torpedo KRI SIM-367 sebelumnya tidak dapat mencapai tekanan kerja 120 bar, sehingga tidak dapat meluncurkan torpedo. Masalah tersebut telah berulang kali diperbaiki sejak 10 tahun yang lalu, namun dikarenakan keterbatasan suku cadang dan anggaran, permasalahan ini selalu muncul kembali. Setelah melaksanakan analisis mendalam Letda Laut (E) Yoghanata Quarta Raffi, beserta tim Divteksen KRI SIM-367 berhasil mengidentifikasi permasalahan berupa kerusakan pada Charging Station Reducer Value, konektor Air Line Charging, dan Firing Valve pada beberapa peluncur torpedo.

Keterbatasan dan ketersediaan suku cadang tidak membuat tim teksen putus asa, namun malah semakin tertantang dengan metode kustomisasi suku cadang sehingga peluncur torpedo tersebut dapat dioperasikan kembali sebagaimana mestinya. Hal ini senada dengan arahan Panglima Koarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, agar selalu kreatif dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi segala tantangan dan permasalahan.
 

  👷 TNI  

Senin, 27 Mei 2024

KSAL Kunjungi Galangan Kapal Lorient Milik Naval Group di Prancis

⚓ Naval Group menerangkan pembangunan kapal frigat FDIKSAL Laksamana Muhammad Ali di galangan kapal Lorient, Brittany, Prancis, Jumat (17/5/2024).

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali beserta pejabat Mabesal melakun kunjungan ke galangan kapal Naval Group di Lorient, Brittany, Prancis, Jumat (17/5/2024).

Galangan tersebut merupakan lokasi pembangunan frigat FDI (Frégate de Défense et d'Intervention).

"Naval Group mendapat kehormatan untuk menyambut Laksamana Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia untuk kunjungan FDI di galangan kapal kami di Lorient," demikian caption akun Instagram Naval Group dikutip di Jakarta, Ahad (19/5/2024).

Adapun sebelumnya TNI AL dipastikan akan mendapatkan kiriman dua unit kapal selam Scorpene Evolved. Kemenhan memilih Naval Group dan PT PAL untuk memperkuat kemampuan TNI AL dengan dua kapal selam baterai Lithium-Ion (LiB) Scorpène Evolved yang akan dibangun di galangan kapal PT PAL, melalui transfer teknologi.

Adapun Naval Group sedang mengerjakan lima unit frigat FDI dibangun di Lorient untuk Marine Nationale atau AL Prancis dengan nilai kontrak 2,1 miliar euro atau sekitar Rp 36,3 triliun. Angka itu belum termasuk biaya riset dan pengembangan yang mencapai 1,4 miliar euro atau sekitar Rp 24,2 triliun.

Selain itu, Naval Griup juga membangun tiga unit kapal FDI untuk Royal Hellenic Navy atau AL Yunani yang kini dikenal kelas Kimon dengan nilai kontrak 3,23 miliar euro atau sekitar Rp 55,9 triliun. Kapal pertama segera masuk komisioning pada awal 2025 atau proses pembangunan kapal FDI hingga serah terima kapal hanya dalam waktu lebih dua tahun atau di bawah tiga tahun.

 Video liputan Naval News dari Youtube :


  👷 Republika  

Pesawat Tempur TNI AU dan TUDM Patroli Bersama

✈️ Jaga Keamanan Ruang Udara dan Perairan Selat Malaka✈️ Pesawat Tempur TNI AU dan TUDM Patroli Bersama [Dispenau]

TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) melakukan Patroli Terkoordinasi (Patkor Malindo Siri I/2024) untuk menjaga keamanan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Selat Malaka.

Indonesia mengerahkan dua jet tempur F-16 C/D dari Skadron Udara 16 Wing Udara 6 Lanud Roesmin Nurjadin. Pesawat ini diawaki oleh Lettu Pnb Galih Rakasiwi dan Lettu Pnb Ghazi Umar Marzuq.

Setelah lepas landas dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, kedua F-16 TNI AU tersebut bertemu dengan dua F-18 Hornet milik TUDM untuk patroli bersama di Selat Malaka.

Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Roesmin Nurjadin (RSN) Marsma TNI Feri Yunaldi S.E., M.Han., mengatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Malaysia ini bertujuan untuk menjaga ruang udara dan perairan Selat Malaka serta menciptakan keamanan dan stabilitas kedua negara.

Lebih lanjut, Danlanud RSN menyatakan bahwa peningkatan komitmen hubungan bilateral sangat penting, mengingat Selat Malaka merupakan salah satu jalur perairan terpadat di dunia yang harus dijaga dengan ekstra demi kelancaran perekonomian.

Patkor Malindo yang selama ini dilaksanakan selalu berhasil mencapai sasaran operasinya, yaitu menjamin keamanan di Selat Malaka. Hal ini menunjukkan tekad kedua negara untuk terus bekerja sama dalam menjaga keamanan kawasan, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas regional.

  ✈️
MIliter Udara  

Minggu, 26 Mei 2024

Starlink Masuk RI

https://www.airspace-review.com/wp-content/uploads/2024/05/Pasukan-Ukraina-memasang-Starlink-594x402.jpegStarlink digunakan pada perang Ukraina (Ukraine Armed Forces) 📡

S
tarlink telah resmi diluncurkan oleh CEO SpaceX, Elon Musk, di Puskesmas Pembantu, Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (19/5). Dengan demikian layanan internet satelit itu sudah resmi beroperasi di Indonesia.

Layanan internet Starlink sudah digunakan di beberapa negara, termasuk di Ukraina untuk kebutuhan perang.

Musk awalnya memberikan dukungan penuhnya kepada Ukraina ketika Rusia pertama kali melakukan invasi. Saat itu SpaceX menyediakan 4.000 satelit sejak awal perang Ukraina dan Rusia 2022 lalu.

  Rusia punya teknologi saingannya 

Rusia dilaporkan mengembangkan senjata baru berbasis nuklir. Senjata itu dilepaskan di luar angkasa dan akan berdampak pada internet di Bumi.

CNN Internasional mengutip tiga sumber, menyebutkan Rusia tengah mengembangkan senjata yang mampu merusak satelit. Senjata itu bisa merusak satelit komersial dan pemerintah untuk telepon seluler, bertransaksi online, dan browsing internet.

Menurut para ahli, salah satu yang terdampak adalah jaringan satelit internet yang tersebar di antariksa, seperti Starlink dari SpaceX.

Pada Februari lalu, pejabat pemerintahan AS mengklaim senjata Rusia itu belum berada di orbit. Pihat Rusia masih mengembangkan hingga sekarang.

Sebagai informasi, senjata yang dikenal sebagai EMP nuklir akan menciptakan gelombang energi elektromagnet dan partikel bermuatan tinggi. Departemen Pertahanan AS dan komunitas intelijen telah melakukan pelacakan soal pengembangan senjata anti satelit milik Rusia, termasuk EMP selama bertahun-tahun.

Namun batru-baru ini, laporan Washington Post, mengatakan terminal Starlink militer Ukraina jatuh di hari pertama serangan Rusia di Oblast Kharkiv pada 10 Mei. Mereka keok oleh sistem perang elektronik Rusia.

Mengutip informasi yang diperoleh dari militer Ukraina, bahwa Brigade Pertahanan Teritorial ke-125 Ukraina masih mampu mempertahankan bentangan perbatasan sekitar 40 kilometer antara Rusia dan Oblast Kharkiv.

Mereka menggunakan drone pengintai setiap hari untuk memantau bagaimana Rusia menyiapkan pasukannya untuk kemungkinan serangan.

Namun pada 10 Mei pagi, brigade kehilangan semua umpan videonya karena gangguan elektronik dari Rusia. Terminal internet satelit Starlink, yang menyediakan komunikasi dasar untuk militer Ukraina, juga gagal. Situasi ini pertama kali terjadi selama invasi Rusia pada Februari 2022.

"Kami kehilangan di titik tertentu yang benar-benar buta. Ini adalah masalah terbesar, kami tidak melihat bagaimana mereka bergerak, kami hanya bekerja melalui radio atau melalui telepon di mana mereka masih bekerja," kata salah satu komandan unit drone di brigade, dikutip dari Washington Post, Minggu (25/5/2024).

  🛰 CNBC  

KRI Diponegoro Latihan Penembakan Meriam hingga Sniper

 Di Laut MediteraniaPengawak KRI Diponegoro-365 latihan menembakkan sejumlah senjata kapal ke arah Zona Barbara, Laut Mediterania, Lebanon, Selasa (21/5/2024). (ANTARA/HO-Dinas Penerangan TNI AL/am.)

KRI Diponegoro-365 mengadakan latihan menembak (gunnery exercise) di Laut Mediterania, untuk menguji kesiapan persenjataan kapal selama operasi menjaga perairan Lebanon bersama Satuan Tugas Maritim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon (MTF UNIFIL).

Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, menjelaskan latihan menembak itu terbagi atas empat sesi yang seluruhnya diarahkan ke Zona Barbara, Laut Mediterania, Lebanon.

Komandan KRI Diponegoro-365 Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, dalam siaran resmi yang sama, menjelaskan latihan penembakan sejumlah senjata itu bertujuan di antaranya untuk menguji fungsi sistem sensor weapon and command (sewaco) kapal.

Latihan itu juga untuk mempertahankan profesionalisme serta naluri tempur prajurit pengawak dalam menghadapi perkembangan situasi yang sangat kompleks dan dinamis terutama di daerah misi perairan Lebanon,” kata Wirastyo, yang saat ini juga bertugas sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) MTF TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-O UNIFIL.

Meriam KRI Diponegoro-365 latihan menembak ke arah Zona Barbara, Laut Mediterania, Lebanon, Selasa (21/5/2024). (ANTARA/HO-Dinas Penerangan TNI AL/am)
Dalam latihan yang berlangsung pada Selasa (21/5) itu, pengawak senjata KRI Diponegoro menembakkan kanon reaksi cepat Otomelara Super Rapid Gun (OSRG) 76 mm menggunakan dua metode, yaitu secara terpusat melalui sistem Pusat Informasi Tempur (PIT) dan melalui perangkat Target Designated Sight (TDS).

Umumnya, kanon reaksi cepat OSRG dikendalikan secara terpusat dari PIT, tetapi perangkat PTS kemudian menjadi penting untuk mengoperasikan penembakan meriam manakala sistem kena jammed, atau kapal harus mematikan sistem radarnya (radar silence). Dalam perangkat itu, ada pengawak, juga dapat berperan sebagai penembak (gunner), yang membidik sasaran menggunakan perangkat seperti teropong binokuler.

Kemudian, pengawak KRI Diponegoro juga latihan menembak menggunakan Mitraliur Vector G20 20 mm dari sisi kanan dan kiri, selanjutnya menembak menggunakan Soft Kill Weapon System (SKWS) Terma Decoy baik dari ruang PIT dan secara manual (CU anjungan) yang disimulasikan sebagai langkah menghalau ancaman datangnya rudal ke arah kapal. SKWS Terma Decoy merupakan salah satu penangkal rudal anti-kapal yang ada di KRI Diponegoro.

Terakhir, pengawak KRI Diponegoro juga latihan menembak menggunakan Sniper Tipe AX 7,62 mm dalam simulasi menghadapi ancaman asimetris di laut.

KRI Diponegoro-365 latihan menembakkan sejumlah senjata kapal ke arah Zona Barbara, Laut Mediterania, Lebanon, Selasa (21/5/2024). (ANTARA/HO-Dinas Penerangan TNI AL/am)
KRI Diponegoro bertugas bersama MTF UNIFIL di perairan Lebanon sejak awal 2024. Kapal perang TNI AL itu berlayar dari Jakarta ke Lebanon sejak akhir 2023 menggantikan KRI Frans Kaisiepo-368 yang sebelumnya bertugas bersama Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-N UNIFIL.

Satgas MTF di Lebanon bertugas memelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas UNIFIL lainnya, antara lain Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.

Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara untuk Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.

Beberapa tugas yang diemban oleh para prajurit dari Satgas MTF UNIFIL, di antaranya berpatroli di perairan, sepanjang perbatasan, mencegah masuknya senjata secara ilegal, dan menggelar pelatihan untuk prajurit Angkatan Laut Lebanon.

 Berikut video dari youtube : 


  antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...