Asah Keterampilan Terbang MalamBerlatih dengan helikopter latih Bell 505 TNI AL (Puspenerbal)
Personel Skuadron Udara 200 Wing Udara 2 Puspenerbal baru saja merampungkan latihan terbang malam intensif di wilayah langit Surabaya dan Sidoarjo. Latihan ini, dilaksanakan mulai Senin, 26 Mei hingga Selasa 27 Mei 2025.
Latihan ini bertujuan untuk memantapkan kualifikasi terbang dan meningkatkan kesiapan operasional dalam mendukung berbagai tugas di masa mendatang. Dalam latihan ini, para penerbang menggunakan Helikopter Bell 505, sebuah alutsista modern yang dioperasikan oleh Puspenerbal.
Latihan terbang malam sangat krusial bagi para penerbang helikopter, mengingat kompleksitas operasional di lingkungan minim cahaya. Kemampuan ini menjadi bekal penting untuk mendukung misi-misi seperti pengawasan maritim, SAR, hingga dukungan logistik dalam kondisi cuaca dan visibilitas yang menantang.
Mayor Laut (P) Bani Safangat, Komandan Skuadron Udara 200, menekankan pentingnya latihan ini. "Terbang malam memerlukan konsentrasi tinggi dan presisi. Latihan rutin dengan Helikopter Bell 505 ini memastikan personel kami selalu siap menghadapi segala kondisi. Ini vital untuk menjaga kualifikasi dan profesionalisme para penerbang," tegas Mayor Bani.
Senada dengan hal tersebut, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, menyatakan, "Peningkatan kemampuan terbang malam adalah salah satu prioritas kami."
Latihan ini menunjukkan komitmen Puspenerbal dalam mempersiapkan penerbang-penerbang terbaik yang mampu mendukung tugas-tugas TNI AL di masa depan, baik dalam operasi militer perang maupun operasi militer selain perang.
Latihan ini menjadi bukti nyata komitmen Puspenerbal dalam meningkatkan profesionalisme dan kesiapan operasional para penerbangnya, demi menjaga kedaulatan dan keamanan perairan Indonesia.
Beredar berita Indonesia sedang mempersiapkan pilot untuk berlatih dengan pesawat tempur J10CE produksi China.
Dari screenshoot akun X Sjafrie Sjamsoeddin (Menhan), diberitakan Menhan membahas beberapa isu strategis bersama Duta besar RI untuk RRT, Djauhari Oratmangun di Jakarta, seperti percepatan swsembada pangan, modernasisi alutsista TNI, hingga pengembangan industri farmasi pertahanan nasional.
Lalu membahas kesiapan pengiriman pilot TNI AU ke Tiongkok untuk pelatihan pesawat tempur J 10 serta evaluasi fasilitas produksi alutsista.
Dibidang kesehatam, dibahas pula proyek rumah sakit modern hasil kerjasama Indonesia-Tiongkok.
Hubungan bilateral yang erat harus terus ditopang oleh kerjasama konkret dan komunikasi yang intensif.
Demikian isi yang tertulis dalan cuitan X Sjahfrie Sjamsoeddin. Akankah kita beli pesawat yang sedang naik daun dalam perang India-Pakistan tersebut? dan benarkah angka keramat 42 menjadi unit yang akan dibeli?
Tentunya dalam pameran alutsista Indo Defence di bulan Juni, bila benar adanya, akan ada kontrak pembelian dan diketahui dalam beberapa bulan ini sudah tercatat 3 Kepala negara menawarkan alutsista ke Indonesia, tentunya satu dua LoI/MoU tersebut akan membawakan hasil. Mari kita nantikan berita resminya di bulan Juni ini.
Juga kapal selam Scorpene dan kapal frigate FDIIndonesia tertarik menambah pesawat Rafale. (Dassault Aviation)
Jet tempur Rafale buatan Perancis akan kembali dipesan oleh Indonesia setelah Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto menandatangani perjanjian awal kerja sama pertahanan di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Kesepakatan ini membuka jalan bagi penambahan pesanan Rafale di luar kontrak tahun 2022, yang sebelumnya mencakup pembelian 42 unit jet tempur canggih dari perusahaan Dassault Aviation senilai 8,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 132 triliun).
Kabar rencana pembelian tersebut muncul beberapa pekan setelah jet Rafale milik Angkatan Udara India ditembak jatuh oleh jet tempur buatan China yang dioperasikan Pakistan, J-10C, dalam insiden udara yang terjadi pada 7 Mei 2025.
Pertempuran itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan India–Pakistan setelah serangan mematikan terhadap turis di Jammu dan Kashmir.
Hal ini memicu perdebatan soal efektivitas Rafale dalam situasi tempur nyata, terutama saat berhadapan dengan pesawat tempur yang lebih murah dan efisien.
Meski demikian, Rafale tetap dianggap sebagai salah satu jet tempur paling canggih di dunia.
Dengan kemampuan bermanuver di atas rata-rata dan dukungan persenjataan mutakhir, Rafale sering disebut sebagai "mobil canggih" di dunia penerbangan militer.
Selain Rafale, kapal selam Scorpene dan fregat ringan juga berpotensi untuk kembali dipesan oleh Indonesia.
"Saya senang penandatanganan Letter of Intent (LoI) hari ini membuka peluang baru untuk memperdalam hubungan pertahanan kita, termasuk pesanan baru untuk Rafale, Scorpene, dan fregat ringan," ujar Macron dalam konferensi pers.
Prabowo turut menegaskan bahwa Perancis adalah salah satu mitra strategis Indonesia dalam modernisasi alutsista.
Indonesia sendiri memang merupakan klien senjata terbesar Perancis di Asia Tenggara.
Namun, saat ini, Indonesia belum menerima satu pun jet Rafale dari kontrak 2022.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Mohamad Tonny Harjono menyatakan, enam unit pertama diperkirakan tiba pada awal 2026.
Diketahui, sebelummya, Indonesia juga telah menandatangani kontrak pembelian dua kapal selam Scorpene buatan Naval Group Prancis pada 2024, dan membeli 13 radar pengawas jarak jauh dari Thales, perusahaan teknologi pertahanan asal Prancis, pada 2023.
Kini, dengan adanya kebar pemesanan Rafale, saham perusahaan Dassault Aviation sempat naik 3,4 persen di bursa Paris pada Rabu pagi.
Untuk Parade di Hari Bastille Presiden Prabowo Subianto (kanan) menjabat tangan Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025). Kunjungan kenegaraan Emmanuel Macron di Istana Kepresidenan Jakarta tersebut untuk mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang strategis antara Indonesia dengan Prancis. (RM.ID)
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyiapkan Kontingen TNI yang terbaik untuk mengikuti parade bersama pasukan militer Prancis dalam peringatan Hari Bastille di Paris, Prancis pada 14 Juli 2025.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengundang Presiden Prabowo sebagai tamu kehormatan dalam parade militer Hari Bastille tahun ini, dan mengundang Indonesia untuk mengirimkan kontingennya untuk ikut berparade saat Hari Nasional Prancis itu.
“Menteri Pertahanan, siapkan yang terbaik,” kata Presiden Prabowo kepada Menhan Sjafrie saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Presiden Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
Presiden Prabowo, dalam pernyataan yang sama, juga mengungkap rasa terima kasihnya atas undangan tersebut.
“Saya dapat undangan langsung dari Beliau (Presiden Macron), saya diundang sebagai tamu kehormatan dalam hari besar mereka, yaitu 14 Juli yang mereka sebut Hari Bastille. Itu hari Revolusi Prancis yang (menandai) mulai berdirinya Republik Prancis modern. Saya terima kasih atas undangan tersebut,” kata Presiden Prabowo Subianto kepada Presiden Macron.
Presiden Prabowo kemudian mengungkap rasa antusiasnya untuk memenuhi undangan Presiden Macron itu.
“Ini saya sampaikan, terima kasih Presiden Macron, karena dulu kalau acara itu, saya di Paris, saya nontonnya di pinggir jalan. Terima kasih, sekarang saya bisa naik ke podium bersama Presiden,” kata Presiden Prabowo.
Hari Bastille di Paris, Prancis, diperingati dengan parade militer setiap tanggal 14 Juli. Parade Hari Bastille itu pertama kali digelar pada 1790, sementara untuk tradisi parade militer dimulai pada 1880. Parade militer itu selalu digelar tiap tahun, kecuali pada saat pendudukan Nazi saat Perang Dunia II, dan saat adanya pembatasan aktivitas di luar selama pandemi COVID-19 pada 2020.
Parade militer Hari Bastille itu umumnya digelar pada pagi hari di Champs-Élysées, Paris.
Undangan untuk menghadiri Hari Bastille sebagai tamu kehormatan itu disampaikan langsung oleh Presiden Macron saat dia bertemu dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Rabu (28/5). Kunjungan Presiden Macron ke Istana Merdeka merupakan bagian dari rangkaian lawatannya di Indonesia pada 27 Mei 2025 sampai dengan 29 Mei 2025.
Di Istana Merdeka (28/5), dua pemimpin negara itu telah merampungkan pertemuan empat mata, pertemuan bilateral, dan menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama antara Indonesia-Prancis. Kemudian, Presiden Prabowo dan Presiden Macron secara bergantian memberikan pernyataan bersama di hadapan wartawan.
Presiden Macron bakal melanjutkan perjalanannya bersama Presiden Prabowo ke Candi Borobudur dan Akademi Militer, yang keduanya berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5).
Selepas merampungkan agendanya di Magelang, Presiden Macron dijadwalkan melanjutkan rangkaian lawatan luar negerinya ke Singapura.
Indonesia merupakan negara tujuan kedua Presiden Macron dalam rangkaian lawatan Indo-Pasifiknya sejak minggu lalu. Tiga negara yang menjadi tujuan Macron, yaitu Vietnam, Indonesia, dan Singapura.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, Indonesia dan Prancis bakal menandatangani letter of intent (LoI) kerja sama pertahanan untuk alutsista strategis.
Penandatanganan ini bakal dilakukan seiring dengan lawatan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada 27-29 Mei 2025.
Macron diketahui akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025) pagi.
"Kita akan mendatangani LoI besok dengan para menteri yang lain. Intinya kita akan kembangkan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, khususnya untuk alutsista strategis," kata Sjafrie, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (27/5/2025).
Sjafrie menuturkan, LoI itu berkaitan dengan pembelian alutsista, meliputi pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation dan kapal selam Scorpene buatan Naval Group.
"(Yang ditandatangani) Pesawat tempur dan juga kapal selam. Ya (Rafale)," beber dia.
Sebagai informasi, Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Indonesia pada Selasa (27/5/2025) malam.
Pantauan Kompas.com, pesawat Kepresidenan Prancis bertuliskan "Republique Francaise" yang membawa Macron mendarat di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pukul 22.00 WIB.
Diketahui, Macron mengunjungi tiga negara di ASEAN, yakni Vietnam, Indonesia, dan Singapura.
Selama lawatannya ke Indonesia, Macron akan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) Magelang dan Candi Borobudur.
Sejumlah persiapan sudah dilakukan pemerintah menyambut kunjungan Macron, di antaranya memasang stairlift di undakan Candi Borobudur.
Sementara itu, Prabowo dan Presiden Macron terakhir kali bertemu dalam pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada bulan November 2024 lalu.
Pemerintah menyambut baik rencana kehadiran Presiden Macron dan berharap kunjungan tersebut akan menghasilkan capaian konkret yang memperdalam hubungan diplomatik kedua negara yang telah terjalin selama lebih dari 70 tahun.
Sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memiliki hak veto, Prancis merupakan mitra strategis Indonesia dalam berbagai isu global dan kawasan.
Kunjungan Macron ke Indonesia mencerminkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama konkret dalam menghadapi tantangan global.
KASAU beserta staf dan jajaran mengunjungi stand J 10C Versi Ekspor China (J10CE) (Instagram @militer.udara)
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono menegaskan, TNI AU hanya menunggu kebijakan pemerintah soal pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Hal ini disampaikan Tonny merespons kabar yang menyebutkan bahwa TNI AU menyetujui pembelian 42 unit jet tempur asal China.
"Apa yang menjadi alutsista yang diberikan kepada Angkatan Udara, kami sebetulnya menunggu dari kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan," kata Tonny di Markas Besar TNI AU, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Ia menjelaskan, dallam hal pertahanan, TNI AU berperan sebagai pembina kekuatan, sementara pengguna kekuatan adalah Panglima TNI dan Mabes TNI.
Sedangkan, pengembangan kekuatan merupakan ranah Kemenhan, termasuk dalam menentukan jenis dan asal alutsista.
"Karena Angkatan Udara tugasnya sebagai pembina kekuatan. Panglima TNI, Mabes TNI sebagai pengguna kekuatan. Dan Kemenhan adalah pengembangan kekuatan. Jadi jenis apa saja, termasuk pesawat dari mana, jenisnya apa, kita menunggu arahan dari Kemhan. Mau dari China, mau dari Amerika, kita siap menerima," kata Tonny.
Tonny juga menigingatkan bahwa semua pengadaan alutsista melalui proses panjang dan melibatkan berbagai pihak, termasuk Dewan Penentu Alutsista (Wantuwada).
“Ada pandangan ke sana. Jadi untuk penentuan alutsista juga tidak hanya, 'Ya saya beli ini'. Ada Dewan Penentu Alutsista atau Wantuwada, itu melalui rapat, pertimbangan ini itu, dan kita bicarakan tidak dalam waktu singkat," kata KSAU.
"Jadi prosesnya tetap ada. Kita juga negara non-aligned, tidak berpihak ke salah satu blok. Dari mana saja kita bersahabat baik," imbuh dia.
Sebelumnya beredar kabar dari media asing di mana TNI AU dikabarkan menyetujui rencana pembelian 42 unit jet tempur J-10 pabrikan China.
Dikabarkan bahwa jet tempur itu akan memperkuat pertahanan udara RI bersama Rafale buatan Perancis.
Bahas berbagai peluang kerjasama pertahanan(Kemhan)
Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan Mr. Sebastien Cornu dan Mr. Guillaume Bayol dari Défense Conseil International (DCI) Prancis, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan produktif, yang membahas berbagai peluang kerja sama pertahanan, mulai dari pelatihan militer, penguatan kapasitas alutsista seperti Rafale dan Scorpène, hingga pengembangan pangkalan strategis dan program bahasa Prancis bagi perwira TNI.
Pertemuan ini menjadi langkah awal memperkuat kemitraan Indonesia-Prancis menuju kerja sama pertahanan yang lebih erat dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini, Menhan Sjafrie turut didampingi Kabaranahan Kemhan Marsdya TNI Yusuf Jauhari. (Biro Infohan Setjen Kemhan)
TNI AL terus berkomitmen tingkatkan profesionalitas dan interoperabilitas unsur-unsur di bawah jajarannya. Kali ini Satuan Tugas (Satgas) Yekda Kapal PPA dan Komandan calon pengawak (Cawak) KRI Brawijaya-320 melaksanakan Demo Trial serta kegiatan Courtesy Call dengan jajaran pejabat Angkatan Laut Italia. Kamis (22/5).
Demo Trial yang berlangsung selama hampir 12 jam tersebut menjadi bagian penting dalam tahapan uji coba KRI Brawijaya-320. Kegiatan ini diikuti oleh Tim Kelaikan dari Kementerian Pertahanan RI, Satgas Yekda Kapal PPA, serta perwakilan calon pengawak kapal.
Adapun rangkaian manuver yang dilaksanakan guna mendukung kesiapan operasional KRI Brawijaya-320 ini termasuk uji kapal masuk-keluar alur, prosedur penurunan sekoci, penggunaan Naval Cockpit, pengoperasian gas turbin sebagai sistem pendorong utama, serta simulasi sistem lainnya guna memastikan kesiapan material dan personel.
Pada kesempatan yang sama, Dansatgas Yekda Kapal PPA Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimo Aji bersama Komandan Cawak KRI Brawijaya-320 Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh melaksanakan Courtesy Call ke Commander of 1st Naval Division HQ Captain Giuseppe Ruta, dan Commanding Officer of Naval Station, Captain David Ilardi.
Dansatgas Yekda Kapal PPA menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari visi Panglima TNI “PRIMA”, di mana TNI dituntut untuk Responsif dan Adaptif terhadap dinamika lingkungan strategis, khususnya dalam konteks kerja sama pertahanan luar negeri dan kesiapan alutsista.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh prajurit Jalasena yang tengah menjalankan misi perdamaian dunia untuk terus memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan, serta menjaga hubungan diplomasi dengan negara sahabat agar tercapainya tujuan bersama.
Presiden RI Prabowo Subianto menyambut baik adanya nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) di bidang kemaritiman dengan Republik Rakyat China (RRC).
Hal ini dinyatakan Prabowo saat menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang, di Istana Merdeka, Minggu (25/5/2025).
"Terkait keamanan maritim, saya menyambut baik penandatanganan kerjasama MoU antara Bakamla di Indonesia dan China Coast Guard (Penjaga Pantai China -red)," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, MoU ini akan meningkatkan kerja sama kedua negara, khususnya dalam hal keamanan maritim.
"MoU ini akan meningkatkan kerja sama dalam pengembangan kapasitas, perkembangan informasi, dan keselamatan maritim," ucapnya.
Prabowo memastikan Indonesia siap untuk menciptakan kawasan yang aman dan sejahtera.
Indonesia juga siap untuk memperkuat kerjasama dengan Republik Rakyat Tiongkok untuk menciptakan kawasan yang damai, yang aman untuk semua.
"Untuk memperkuat stabilitas kawasan, Indonesia akan terus mendukung dan mempercepat penyelesaian negosiasi Code of Conduct," kata Prabowo.
"Kami melihat Republik Rakyat Tiongkok adalah mitra yang menentukan dalam upaya ini," sambungnya.