Sabtu, 12 Juli 2025

[Video] Ground Forward Air Control (GFAC) Simulator

  Post by AVS Simulator For the first time, Indonesia proudly presents the Ground Forward Air Control (GFAC) Simulator, a cutting-edge military training innovation developed by AVS Simulator.

Specially designed for the Indonesian Air Force’s elite unit KOPASGAT, this simulator strengthens Close Air Support (CAS) and Air Interdiction missions by enhancing coordination between ground and air forces. With realistic warzone visuals, flight control systems, integrated training modules (LMS), and post-action review tools, the GFAC Simulator sets a new standard for modern military training.

Learn how this simulator boosts precision, effectiveness, and efficiency in mission execution. Watch the full video to see how Indonesia is taking a leap forward in defense technology.

 Video from Youtube : 
 
 

 
 🎥  Youtube  

Poltekad TNI AD Ciptakan Water Treatment

 Solusi Air Minum Praktis untuk Prajurit di Medan Operasi 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg75VJhTfDX-UFSFm7RR1ujtdta44WqCEIFvL7kzXflp9CO-Ko6S0g0le96OBw0z4MzFlm6x4RlHGHsxDdOt2YvVoSdptKu_QrgIGJY_TY96k5qp1Zbm9wKQ-M4N03yYWcvI6xHFs2lbgreJFSpTUAxHnFRTMsBOd2tta3rsK5MYYGBhljaxGF-ZLoQegc/s380/Poltekad%20TNI%20AD%20Ciptakan%20Water%20Treatment.pngPoltekad TNI AD Ciptakan Water Treatment (IDM)

P
oliteknik Angkatan Darat (Poltekad) kembali menciptakan sebuah inovasi berupa water treatment portable, untuk bantu prajurit di medan operasi.

Dilansir dari keterangan Poltekad, Selasa (8/7) dikatakan alat tersebut dirancang untuk mengatasi tantangan penyediaan air bersih di lokasi terpencil atau pascabencana.

Dijelaskan pula, keunggulan water treatment ini tidak hanya menyaring air, tetapi mampu menghasilkan air yang siap minum secara langsung.

Keberhasilan alat ini dalam memproduksi air minum berkualitas telah teruji secara ketat dan lolos uji laboratorium berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 2 Tahun 2023, yang merupakan standar baku mutu air minum di Indonesia. Ini menjamin bahwa air yang dihasilkan aman dan layak dikonsumsi,” bunyi keterangan tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan alat ini menggunakan energi terbarukan berupa panel surya serta berbentuk portable. Selain itu juga menggunakan teknologi pre-filter, PVDF, reverse osmosis, dan lampu ultraviolet untuk memaksimalkan hasil treatment.

Inovasi dari Poltekad ini diharapkan dapat mendukung tugas TNI AD dalam memberikan bantuan logistik, khususnya penyediaan air minum bersih, kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dengan teknologi ini, kesulitan akses air bersih di daerah terpencil atau terdampak bencana dapat diminimalisir, memastikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta prajurit yang bertugas. (rr)

 
💡 IDM  

Wamenhan Filipina Tinjau Fasilitas Produksi Pindad

 Dorong kerjasama pertahanan(Pindad)

W
akil Menteri Pertahanan Filipina, Salvador Melchor B.Mison, Jr., bersama delegasi resmi Filipina melakukan kunjungan kerja ke fasilitas produksi PT Pindad di Bandung pada Rabu, 9 Juli 2025. Kunjungan ini diterima langsung oleh Direktur Komersial PT Pindad, Budhiarto; Direktur Produksi, Hera Rosmiati; Direktur Teknologi dan Pengembangan, Prima Kharisma beserta jajaran VP GM, sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral dan menjajaki peluang kerja sama strategis di sektor pertahanan.

Direktur Komersial PT Pindad, Budhiarto menyambut hangat kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Filipina. Beliau kemudian menjelaskan secara singkat produk dan kapabilitas perusahaan. Budhiarto berharap pertemuan ini dapat berlanjut dan menjadi hubungan kemitraan strategis di masa mendatang.

Pertemuan hari ini merupakan momen istimewa karena PT Pindad berkontribusi memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina terutama dalam sektor pertahanan. Berbagai produk alpalhankam telah kami kembangkan, terutama untuk produk Medium Tank Harimau telah mendapatkan berbagai peningkatan. Kami berharap pertemuan ini membuka jalan bagi kerja sama strategis ke depan.” Tutur Budhiarto dalam sambutannya.

Wakil Menteri Pertahanan Filipina menyampaikan maksud kunjungannya serta harapannya untuk kerja sama strategis antar negara di masa yang akan datang. “Terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan, pertemuan hari ini dapat terlaksana melalui hubungan baik kedua negara terutama dengan Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin. Kami hadir untuk meninjau alpalhankam dan fasilitas produksinya. Sebagai negara yang berhubungan baik dalam satu kawasan ASEAN, kami mengajak Indonesia untuk saling bekerja sama dan saling mendukung terutama dalam bidang pertahanan. Kami berharap pertemuan hari ini menjadi awal dari kolaborasi strategis.” Jelas Salvador Melchor B.Mison, Jr.

Setelah mendengarkan penjelasan mengenai profil dan produk Pindad, Wakil Menteri Pertahanan Filipina, Salvador Melchor B.Mison, Jr., beserta jajaran meninjau fasilitas produksi kendaraan khusus. Dalam kunjungan tersebut, Wakil Menteri Pertahanan Filipina berkesempatan untuk menyaksikan defile kendaraan khusus produk PT Pindad, antara lain; Medium Tank Harimau, Ranpur Anoa 2 6x6, Ranpur Komodo 4x4, Rantis Maung MV1, Ranops Maung MV3 dan Pandu TEV. Kunjungan diakhiri dengan sesi menembak menggunakan senjata produksi Pindad yaitu DMR SPM1.

Kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Filipina ke PT Pindad menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara Indonesia dan Filipina dalam bidang pertahanan. PT Pindad menyambut positif peluang kerja sama ke depan dan berkomitmen untuk menghadirkan produk alpalhankam yang inovatif dan andal untuk memenuhi kebutuhan pasar global.

  Pindad  

Jumat, 11 Juli 2025

PT Aurora Perdana Mandiri Berhasil Merakit CPT DMC

 Yang digunakan AU Filipina 
https://i0.wp.com/indoaviation.asia/wp-content/uploads/2025/04/IMG-20250406-WA0009-1-scaled.jpg?resize=1200%2C800&ssl=1Cockpit Procedure Trainer (CPT) dengan touch screen dilengkapi Dynamic Motion Chair (DMC) untuk pesawat NC212i (Suara Merdeka/) 🖥

PT
Aurora Perdana Mandiri, perusahaan manufaktur dari Bandung, Jawa Barat, berhasil membuat Cockpit Procedure Trainer (CPT) touch screen technology NC212i with Dynamic Motion Chair (DMC). Alat ini sekarang sudah dirakit dan terpasang dengan baik di Trainer Squadron Philippine Airforce (PAF) di Mactan-Cebu, Filipina.

CPT merupakan alat bantu pelatihan bagi pilot yang fokus pada prosedur pengoperasian salah satu tipe pesawat secara interaktif bagaikan dalam kokpit pesawat terbang. CPT untuk tipe pesawat NC212i ini menerapkan teknologi layar sentuh dan dipadukan dengan DMC atau kursi yang bisa bergerak agar dapat memberikan sensasi terbang bagi penggunanya.

Efisiensi dan penghematan dalam biaya pelatihan menjadi inti dari dibuatnya CPT DMC ini.

Pada 16 April 2025, CPT DMC pesawat NC212i tersebut diterima secara resmi dan dilakukan peresmian penggunaannya oleh PAF Wing Commander 220, Brigadier General Joselito T Lopena.

Kami berhasil membuat CPT DMC tersebut, yang dibeli oleh pelanggan dari Filipina dan digunakan oleh Philippine Airforce,” ujar Capt. Esther Gayatri Saleh, CEO PT Aurora Perdana Mandiri pada peresmian tersebut di Cebu.

Capt. Esther menjelaskan, dalam CPT DMC karya Aurora tersebut, semua performa dan limitasi dari suatu pesawat terakomodasi, seperti prosedur preflight, take off, climb, cruising, descend, dan landing. Ada juga Instructor Operating System (IOS), yang dapat memberikan materi abnormal dan emergencies procedure.

Bahkan alat tersebut dapat juga merekayasa cuaca cerah, berawan, hujan, juga foggy, serta suasana pagi dan malam.

Uniknya dari alat ini adalah dibuat dengan konsep movable and easy installation,” ungkap Capt. Esther.

Proses pembuatan CPT DMC sampai dengan perfoma yang diminati PAF itu cukup panjang; sekitar satu tahun. Pada akhir Februari 2025, alat ini selesai dibuat di Bandung, kemudian dikirimkan melalui kargo udara ke Manila dan berlanjut diangkut pesawat C130 PAF ke Cebu.

Tim Aurora yang akan memasang dan merakitnya pun turut serta dan diterima oleh Brig Gen Joselito pada 3 April 2025.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUmXd2VW6wpK-XrHrC7Pq5E8OndqysF_9i9cccxB5Sy10YvE5Ph8iC3Jm4zm1rq4ltUqsSGwyP-PhfQc1D4dRIPNrZLVJb14nt9DJafkNpdrcKPqerLKpbUxGw_ek38OrljE4dyKDURz-B9Kpnp6-PUiHAztaOS30duERx-qU_Iw-JU8hGpFKHIIzJwWGg/s1280/APM_2.jpgPada awal April 2025 itu, tim Aurora Perdana Mandiri yang dipimpin Capt. Esther, bersama para engineer, yakni Flight Test Engineer, Andro; Software Engineer, Purwanto dan Toras; serta Software & Visual Engineer, Andre, berhasil menginstalasi dan merakit CPT DMC tersebut di Trainer Squadron Philippine Airforce di Mactan-Cebu, Filipina.

Capt. Esther menyampaikan bahwa peresmian tersebut merupakan salah satu tonggak untuk membangun keselamatan penerbangan di kawasan ASEAN melalui produk awal CPT DMC karya Aurora.

Untuk Philippine Airforce, alat ini akan digunakan demi memperkuat atau enhance the pilots and other flight crew in increasing awareness of flight safety, khususnya untuk Approach Landing Accident Reduction (ALAR) and Control Flight Into Terrain (CFIT),” tuturnya.

Pada peresmian tersebut, Brig Gen Joselito menyambut baik dan antusias dengan akan digunakannya CPT DMC dari Aurora.

Alat ini sangat kami butuhkan untuk meningkatkan safety flight pilot-pilot kami melalui training dengan menggunakan Cockpit Procedure Trainer touch screen technology NC212i with Dynamic Motion Chair dari PT Aurora in,” ujarnya.

Bahkan Brig Gen Joselito juga tertarik untuk membuat alat sejenis untuk tipe pesawat selain NC212i. Di samping itu, ia menyebutkan pula untuk memperluas kerja sama dengan Aurora dalam berbagai pelatihan, khususnya dalam pelatihan yang lebih menekan pada peningkatan keselamatan penerbangan.

Setelah CPT DMC pesawat NC212i itu terpasang, Capt. Esther yang juga seorang test pilot dan instruktur memberikan pelatihan penggunaan alat tersebut, termasuk ALAR dan CFIT. Tim Aurora tidak hanya menjual alat tersebut, tapi juga memberi pelatihan untuk penggunaannya.

Kami berada di Cebu sampai selesai melatih para pilot dan operator CPT DMC ini. Ada ground school dan CPT training, juga acceptance oleh PAF,” ucapnya.

Capt. Esther juga menyampaikan rasa syukur bahwa dari perusahaan manufaktur sederhana yang sedang berkembang dan berlokasi di Bandung ini bisa menghasilkan produk yang dibutuhkan dan dipercaya oleh pihak luar negeri.

CPT DMC ini adalah sumbangsih kami sebagai anak bangsa, yang digunakan di dunia internasional; it’s manufacture by Aurora Perdana Mandiri in Bandung, Indonesia,” tegas Capt. Esther.

  🖥  Suara Merdeka  

TNI AU dan VN ADAF Perkuat Kerja Sama Operasional CN-295M dan C-212i

 🤝 Melalui Kegiatan Subject Matter Expert Exchange (SMEE) Delegasi AU Vietnam kunjungi Skadron Udara 2 (TNI AU)

TNI Angkatan Udara dan Vietnam Air Defence Air Force (VN ADAF) melaksanakan kegiatan Subject Matter Expert Exchange (SMEE) untuk pesawat CN-295M dan C-212i, bertempat di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (2/7/2025). Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya mempererat kerja sama teknis dan meningkatkan interoperabilitas antara kedua Angkatan Udara.

Delegasi Vietnam yang terdiri dari lima personel dipimpin oleh Col. Quan Trong Hai, dan turut didampingi oleh Atase Pertahanan Vietnam di Indonesia, Sr. Col. Nguyen Tuan Duc. Dari pihak TNI AU, delegasi dipimpin oleh Pabandyakerma Sopsau Letkol Pnb Ripdho Utomo, dan melibatkan unsur penerbang serta teknisi dari Skadron Udara 2 dan Skadron Udara 4.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan TNI AU ke Resimen 918 dan 927 VN ADAF pada tahun 2024, di mana delegasi Indonesia mempelajari langsung pengoperasian pesawat CN-295M, C-212i, dan Su-30. Melalui forum SMEE ini, kedua pihak berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait aspek operasional dan pemeliharaan pesawat angkut, yang diharapkan dapat memperkuat kolaborasi teknis dan saling memahami prosedur masing-masing dalam konteks regional.

Selain diskusi antar operator, delegasi VN ADAF juga melaksanakan kunjungan kerja ke beberapa satuan operasional di lingkungan Lanud Halim Perdanakusuma, antara lain ke Skadron Udara 2 dan Skadron Teknik 021, sebagai bagian dari agenda pertukaran pengetahuan lapangan yang lebih komprehensif.

  🤝 TNI AU  

Kamis, 10 Juli 2025

[Video] Uji Fungsi Kapal ADRI LIII

⚓ 🎥 Kapal LCU ADRI LIII (X)

TNI Angkatan Darat (TNI AD) telah menerima kapal angkut terbaru jenis Landing Craft Utility (LCU) bernama ADRI LIII.

Kapal ini dirancang untuk mendukung mobilitas tempur dan logistik, termasuk mengangkut 4 unit Tank Leopard serta 1 batalyon pasukan tempur dalam satu misi.

Kapal LCU ADRI LIII ini dibangun oleh galangan dalam negeri, dan memiliki keunggulan sebagai kapal pendarat. Artinya, kapal ini tidak membutuhkan pelabuhan untuk menurunkan muatan. Kapal dapat langsung mendarat di pantai, yang sangat efektif untuk misi tempur maupun misi kemanusiaan di wilayah-wilayah terpencil Indonesia.

Spesifikasi kapal LCU ADRI LIII memiliki bobot 2.500 ton, dengan daya jelajah mencapai 4.550 mil laut dan mampu membawa total 450 personel serta 63 awak kapal.

Kapal ADRI LIII memiliki panjang 100,18 meter dan lebar 18 meter. Kapal ini mampu membawa 4 unit Tank Leopard, 1 unit transporter, dan satu batalyon pasukan. Kecepatan maksimal kapal 14 knot.

  📹 Berikut video ujifungsi kapal dari Youtube : 


 🎥  Garuda Militer  

Indonesia dan Brasil Sepakat Kembangkan Teknologi Rudal dan Kapal Selam

Presiden Prabowo bersalaman dengan Presiden Lula da Silva. (instagram @prabowo)

Presiden Prabowo Subianto menyatakan, dirinya dan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva sepakat dua negara akan berkolaborasi mengembangkan teknologi yang berkaitan dengan rudal dan sistem kapal selam.

Dalam pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Brazil yang dipimpin oleh Presiden Prabowo dan Presiden Lula, dua negara sepakat meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, antara lain ekonomi, perdagangan, pertanian, pendidikan, pertahanan dan industri pertahanan.

Angkatan bersenjata kami telah cukup banyak memakai peralatan dan produk-produk pertahanan buatan negara Anda, dan kami ingin melanjutkan kerja sama ini melalui produksi bersama, dan transfer teknologi. Kami juga ingin meningkatkan latihan gabungan bersama antar-prajurit, dan kolaborasi teknologi untuk rudal dan sistem kapal selam,” kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Presiden Lula di Istana Kepresidenan Brazil Palácio do Planalto, Brazilia, Brazil, Rabu (9/7).

Sesi pernyataan pers bersama merupakan penutup dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo di Istana Planalto, yang merangkum hasil pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Lula.

MLRS Astros TNI produk Brasil (penkostrad)
Dalam pernyataan bersama itu, Presiden Prabowo juga menekankan Indonesia segera menerapkan perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) Indonesia-Brazil, yang telah diratifikasi menjadi undang-undang pada 30 September 2024.

Beberapa produk alutsista buatan Brazil yang digunakan Indonesia saat ini di antaranya pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano, dan kendaraan peluncur roket Astros II MK6.

Tidak hanya bidang pertahanan, Presiden Prabowo dan Presiden Lula juga sepakat meningkatkan kerja sama bidang pertanian dan ketahanan pangan, kemudian energi khususnya transisi menuju energi bersih, perdagangan dan investasi terutama yang berkaitan dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Delegasi Pemerintah Republik Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan bilateral itu terdiri atas Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Brazil Edy Yusup.

Sementara itu, Presiden Lula didampingi oleh Menteri Luar Negeri Mauro Vieira, Menteri Pertanian Carlos Henrique Baqueta Fávaro, Menteri Pendidikan Camilo Santana, Menteri Pembangunan dan Bantuan Sosial José Wellington Barroso de Araújo Dias, Menteri Lingkungan Hidup Marina Silva, Penasihat Presiden Celso Amorim, dan Duta Besar Brazil untuk RI George Prata.

  🚀 antara  

[Global] Iran Terima Sistem Rudal Canggih dari China

 Perkuat Pertahanan Hadapi Serangan Israel 
https://img.okezone.com/content/2025/07/09/18/3153870/sistem_rudal_hq_9b_china-Got4_large.jpgSistem rudal HQ-9B China. (X)

C
hina telah mengirimkan sistem pertahanan udara berupa baterai rudal permukaan ke udara (SAM) kepada Iran, beberapa pekan setelah Perang 12 Hari yang berlangsung antara negara itu dengan Israel, demikian dilaporkan. Pengiriman sistem rudal itu dilakukan saat Iran bergerak untuk membangun pertahanan udaranya yang rapuh dan kerap diterobos Israel selama konflik tersebut.

Menurut keterangan sumber pejabat Arab yang dilansir Middle East Eye, pengiriman itu terjadi setelah gencatan senjata de facto tercapai antara Iran dan Israel pada 24 Juni. Pejabat lain yang juga mengetahui intelijen sensitif ini mengatakan bahwa sekutu Arab Amerika Serikat (AS) telah mengetahui upaya Teheran untuk "mendukung dan memperkuat" pertahanan udaranya dan telah memberi tahu Washington.

Tidak disebutkan berapa banyak rudal SAM yang telah diterima Iran dari China, namun menurut seorang sumber, Teheran membayar pembelian sistem tersebut dengan pengiriman minyak. China adalah importir minyak Iran terbesar, dengan hampir 90 persen ekspor minyak mentah dan kondensat Teheran mengalir ke Beijing, menurut data Badan Informasi Energi AS.

Selama beberapa tahun, China telah mengimpor minyak Iran dalam jumlah rekor meskipun ada sanksi AS, menggunakan negara-negara seperti Malaysia sebagai pusat transshipment untuk menutupi asal minyak mentah.

 Memperdalam Hubungan 

Pengiriman tersebut menandai semakin dalamnya hubungan Beijing dengan Teheran dan terjadi ketika beberapa pihak di Barat mencatat bahwa China dan Rusia tampaknya menjaga jarak dari Iran di tengah serangan Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Israel mencapai superioritas udara di langit Iran selama konflik, menghancurkan landasan peluncuran rudal balistik dan membunuh para jenderal serta ilmuwan Iran.

Meskipun demikian, pemerintah Iran mampu bertahan dari serangan tersebut. Pemerintah juga mampu terus menembakkan rudal balistik ke Israel, menghancurkan beberapa lokasi sensitif di Tel Aviv dan Haifa sebelum gencatan senjata tercapai.

Pada akhir 1980-an, Iran menerima rudal jelajah HY-2 Silkworm dari China melalui Korea Utara ketika berperang dengan Irak. Rudal itu digunakan selama perang dengan Kuwait dan serangan terhadap kapal tanker minyak berbendera AS selama apa yang disebut perang tanker.

Iran diyakini menggunakan S-300 Rusia, yang mampu menyerang pesawat terbang dan UAV selain menyediakan beberapa kemampuan pertahanan rudal jelajah dan balistik, serta sistem lama China dan baterai produksi lokal seperti seri Khordad dan Bavar-373.

Sistem ini diyakini memiliki kemampuan terbatas untuk menembak jatuh pesawat tempur siluman F-35 AS yang dioperasikan Israel. (Rahman Asmardika)

  🚀  Okezone  

Kemenhan Minta Tambahan Anggaran Jadi Rp 184 Triliun

 Di tahun 2026 
https://akcdn.detik.net.id/visual/2025/03/20/dpr-sahkan-ruu-tni-menjadi-uu-1742450195591_169.jpeg?w=650&q=90Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

K
ementerian Pertahanan (Kemenhan) meminta tambahan anggaran sekitar Rp 17 triliun untuk 2026 dalam rapat Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) di Komisi I DPR, Rabu (9/7).

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin usai rapat yang digelar tertutup. Dengan penambahan itu, Sjafrie menyebut kebutuhan anggaran Kemenhan pada 2026 total mencapai Rp 184 triliun.

"Saya tadi bilang kita butuh Rp184 triliun," kata Sjafrie di kompleks parlemen, Jakarta.

Sjafrie mengaku tak ingat rincian dari total kebutuhan jumlah tersebut. Namun, dia menilai besaran pagu indikatif yang ditetapkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sekitar Rp 167 triliun belum cukup.

Menurut Sjafrie, jumlah anggaran tersebut tak bisa diukur dengan harga kedaulatan negara. Selain itu, anggaran nantinya juga akan dialokasikan untuk kesejahteraan prajurit mulai dari tamtama, bintara, maupun perwira.

"Ini tidak bisa kita bandingkan dengan membeli sesuatu peralatan militer, ini sangat mahal untuk menjalin kedaulatan negara," kata Sjafrie.

Dari total kebutuhan itu, dia menyebut setengahnya akan digunakan untuk belanja pegawai. Sedangkan sisanya akan dialokasikan untuk belanja modal termasuk alutsista.

"Memang kita membutuhkan alutsista itu cukup besar. Tapi anggaran yang dialokasikan cukup kecil. Kita tahu belanja pegawai sekarang itu sudah 50 persen. Sedangkan belanja modal untuk alutsista masih setengahnya," kata dia.

Kemenkeu sebelumnya telah menetapkan anggaran pagu indikatif untuk total 98 lembaga dan kementerian. Dari total jumlah tersebut, Kemenhan tercatat memiliki pagu indikatif terbesar kedua dengan Rp 167,4 triliun.

Sedangkan, di posisi pertama ada Badan Gizi Nasional (BGN) yang bertanggung jawab pada program makan bergizi gratis sebesar Rp 217,8 triliun. Di posisi ketiga ada Polri dengan Rp 109,6 triliun. (thr/kid)

  💂 CNN  

Rabu, 09 Juli 2025

KRI Pulau Fanildo-732 Pimpin Operasi SAR Korban KMP Tunu Jaya Pratama

⚓  Bawa side scan sonar (SSS) ke Titik Laka KRI Pulau Fanildo-732, Kapal pemburu ranjau TNI AL (DispenaI)

Operasi pencarian dan penyelamatan korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali telah memasuki hari ketujuh pada Selasa (8/7/2025).

Berbagai komponen dikerahkan untuk mendukung pencarian, termasuk unit pencarian dan penyelamatan (SRU) darat, SRU laut, dan SRU udara.

Salah satu unsur yang mendukung SRU laut adalah KRI Pulau Fanildo 732.

Kompas.com berkesempatan bergabung dengan tim pencarian KRI Fanildo yang menuju titik lokasi kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya dengan membawa alat deteksi bawah air, side scan sonar (SSS).

Alat ini memiliki panjang sekitar 10 meter dan berperan penting dalam pencarian.

Perjalanan menuju area tengah Selat Bali untuk membawa SSS pun penuh perjuangan.

"Kami ke area lokasi kecelakaan pertama kali KMP Tunu Pratama Jaya dengan radius 4 NM dari daratan," ujar Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksma TNI Endra Hartono.

Perjalanan dimulai dengan mendatangi lokasi KRI Fanildo yang bersandar di Dermaga Pusri, Kecamatan Kalipuro, berjarak sekitar 1,8 kilometer dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Jarak tersebut dapat ditempuh hanya dalam waktu enam menit menggunakan kendaraan roda dua.

Sesampainya di dermaga, kapal sepanjang 61,4 meter itu terlihat gagah dengan latar belakang laut dan langit Selat Bali yang cerah.

Di geladak kapal perang jenis penyapu ranjau tersebut, terlihat kesibukan personel TNI AL yang bersiap berangkat ke titik referensi nomor 7 dan nomor 4.

Kapal berangkat pada pukul 14.00 WIB dan melaju dengan tenang.

Namun, kurang dari sepuluh menit setelah bertolak dari Dermaga Pusri, kapal mulai menghadapi gelombang tinggi.

Buih-buih putih pecahan gelombang tampak di sekeliling kapal, tetapi kapal tetap melaju dengan gagah.

Personel TNI AL meninjau proses scaning bawah air dari KRI Fanildo dalam upaya mencari titik tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. (KOMPAS.COM/FITRI ANGGIAWATI)

Para personel TNI AL tetap tenang sambil memantau pendeteksian dan mempersiapkan penurunan SSS dengan cekatan.

"Side scan sonar ini untuk memetakan dasar laut dan mendeteksi objek di bawah air," ujar Endra.

Setelah SSS berhasil diturunkan, kapal mulai melakukan pendeteksian dan beberapa kali melakukan manuver sesuai tujuan mereka.

Namun, manuver tersebut tidaklah mudah karena gelombang tinggi menerjang kapal, menyebabkan air menyembur ke geladak.

Beruntung, para personel TNI AL telah memasang tenda anti-air sehingga peralatan deteksi mereka tetap aman dari cipratan air laut.

Gelombang yang kuat tidak hanya membuat air menyiprat ke geladak, tetapi juga mengakibatkan kapal terombang-ambing.

Momen ini menciptakan ketegangan bagi orang awam, sementara para personel TNI AL tampak santai.

"Ombak dan arus lumayan kencang, kira-kira tinggi gelombang 3,5 meter," ujar Endra.

Sebelumnya, BMKG telah memperingatkan potensi gelombang tinggi yang ternyata benar-benar dihadapi oleh tim SAR gabungan.

Endra menjelaskan bahwa kuatnya arus dan tingginya gelombang sedikit mengganggu proses pemindaian bawah air yang dilakukan oleh KRI Fanildo.

Proses pemindaian ke utara berjalan baik, namun pemindaian ke arah selatan menemui hambatan.

"Kami bolak-balik untuk mendapatkan hasil terbaik, pemindaian hampir 2 jam di sekitar titik LKK," tambahnya.

Setelah proses pemindaian selesai, kapal mulai merapat kembali ke Dermaga Pusri sekitar pukul 17.10 WIB.

Hasil pemindaian kemudian disampaikan kepada pihak-pihak terkait seperti Basarnas.

Endra menekankan bahwa hasil pemindaian bawah air tersebut untuk memperkuat hasil yang sebelumnya telah diperoleh terkait objek yang diduga KMP Tunu Pratama Jaya.

KRI Spica juga akan memperkuat pemindaian bawah air dengan peralatan yang sama namun dengan kualitas yang lebih baik.

"Diharapkan dengan adanya tambahan alat, hasil akan lebih maksimal," tandasnya.
 

  💂 Kompas  

KAI Usulkan Jalur Perakitan untuk KT-1B di Indonesia

🛩 Pesawat KT-1B TNI AU (TNI AU)

Korea Aerospace Industries (KAI) telah mengusulkan untuk mendirikan jalur perakitan untuk pesawat latih KT-1B Woong-Bee di Indonesia, yang akan memproduksi rangka pesawat bagi pelanggan global jenis pesawat tersebut.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh perwakilan dari KAI saat diwawancarai Janes di pameran Indo Defence 2025, yang berlangsung di Jakarta dari tanggal 11 hingga 13 Juni.

Penawaran ini merupakan bagian dari proposal yang telah diajukan oleh KAI kepada pemerintah Indonesia sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menjual lebih banyak pesawat latih KT-1B kepada Angkatan Udara Indonesia, kata perwakilan tersebut.

Saat ini Indonesia mengoperasikan armada yang terdiri dari 16 pesawat latih KT-1B, dan pesawat pertama diterima pada tahun 2003. Pesawat tersebut dioperasikan oleh Skuadron Latih ke-102 Angkatan Udara Indonesia.

Pada bulan Maret 2025 KAI mengumumkan bahwa mereka telah menerima kontrak senilai USD 64 juta untuk memperbarui rangka pesawat tertentu dari armada ini.

Janes telah menerima konfirmasi dari KAI di Indo Defence 2025 bahwa pembaruan tersebut hanya berlaku untuk 12 rangka pesawat, dan akan melibatkan penguatan badan pesawat dan sayap sehingga dapat terbang selama 15.000 jam lebih.

Saat ini, KAI tengah berupaya menjual 12 unit KT-1B lagi ke TNI AU, yang akan memenuhi kebutuhan pelatihan dasar bagi kadet pilot TNI AU saat ini.

Selain itu, KAI juga tengah berunding dengan beberapa negara, termasuk Amerika Selatan, yang telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi pesawat jenis ini.

  🛩
Jane's  

Selasa, 08 Juli 2025

KRI GOLOK Trimaran Akan Dipersenjatai Rudal Atmaca

⚓ 🚀 💥Kapal OPV 90 nantinya juga akan dilengkapi rudal Atmaca (ist)

Kapal serang cepat KRI Golok Trimaran yang memiliki panjang 62 meter buatan PT Lundin direncanakan akan dipasangkan rudal anti kapal Atmaca.

Rudal anti kapal Atmaca sendiri merupakan buatan Turki yang dikembangkan oleh perusahaan Roketsan.

Selain dipasangkan dengan rudal canggih ini, kapal Trimaran akan dipasangkan 2 stasiun senjata jarak jauh 12,7 mm buatan Aselsan.

Aselsan juga akan menyediakan sistem kendali tembakan dan pendukung elektronik, meskipun model spesifiknya belum diungkapkan.

Pemolesan sistem dan persenjataan pada kapal tempur Indonesia ini sudah disepakati sejak ajang Indo Defence yang digelar pada bulan Juni lalu.

Tidak hanya KRI Golok Trimaran saja, perusahaan Turki ini juga akan memasang sistem canggih pada Fregat Merah Putih dan sejumlah kapal lainnya.
 

  🚀
Klik Nasional  

Senin, 07 Juli 2025

Prancis Tuduh China Coba Gagalkan Penjualan Jet Tempur Rafale Secara Global

Indonesia diberitakan media La Tribune akan menambah pesawat Rafale ketika Prabowo kunjungi Paris. (Dassault Aviation)

Pejabat militer dan intelijen Prancis menuduh China mencoba menggagalkan penjualan jet tempur Rafale secara global. Caranya, Beijing mengerahkan kedutaan besarnya untuk menyebarkan keraguan tentang kinerja jet tempur itu setelah pertempuran udara antara India dan Pakistan pada Mei lalu.

Kantor berita Associated Press (AP), mengutip para pejabat Prancis, melaporkan pada hari Minggu bahwa Beijing berupaya merusak reputasi dan penjualan pesawat tempur andalan Prancis.

Para pejabat Prancis mengatakan mereka telah menemukan bahwa kedutaan besar China mencoba merusak penjualan Rafale dengan membujuk negara-negara yang telah memesan jet tempur tersebut, terutama Indonesia, untuk tidak membelinya dan malah memilih jet tempur buatan China.

Laporan AP, Minggu (6/7/2025), mengatakan temuan tersebut dibagikan oleh seorang pejabat militer Prancis dengan syarat tidak disebutkan namanya.

Pertempuran udara India-Pakistan selama empat hari pada bulan Mei merupakan konfrontasi paling serius dalam beberapa tahun terakhir antara kedua negara tetangga bersenjata nuklir tersebut, yang mencakup pertempuran udara yang melibatkan puluhan pesawat dari kedua belah pihak.

Pejabat militer dan peneliti sejak itu telah menggali rincian tentang bagaimana perangkat keras militer buatan China milik Pakistan—khususnya pesawat tempur dan rudal tempur udara—bernasib buruk terhadap persenjataan yang digunakan India dalam serangan udara terhadap target-target Pakistan, terutama jet tempur Rafale buatan Prancis.

Penjualan Rafale dan persenjataan lainnya merupakan bisnis besar bagi industri pertahanan Prancis dan membantu Paris untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara lain, termasuk di Asia, di mana China menjadi kekuatan regional yang dominan.

  India Mengonfirmasi Kerugian 
Pakistan mengatakan Angkatan Udara-nya menembak jatuh lima pesawat India selama pertempuran, termasuk tiga Rafale. Pejabat Prancis mengatakan hal itu memicu pertanyaan tentang kinerja mereka dari negara-negara yang telah membeli jet tempur tersebut dari produsen Prancis; Dassault Aviation.

India mengakui kerugian pesawat tetapi tidak mengatakan berapa jumlahnya. Kepala Angkatan Udara Prancis Jenderal Jerome Bellanger mengatakan dia telah melihat bukti yang menunjukkan hanya tiga kerugian pesawat—Rafale, Sukhoi buatan Rusia, dan Mirage 2000, yang merupakan jet generasi awal buatan Prancis.

Itu adalah kerugian tempur pertama Rafale yang diketahui, yang dijual Prancis ke delapan negara. "Tentu saja, semua negara yang membeli Rafale bertanya pada diri mereka sendiri," kata Bellanger.

Pejabat Prancis telah berjuang untuk melindungi pesawat dari kerusakan reputasi, melawan apa yang mereka duga sebagai kampanye terpadu untuk mencela Rafale dan disinformasi daring dari Pakistan dan sekutunya, China.

Mereka mengatakan kampanye tersebut mencakup unggahan viral di media sosial, gambar yang dimanipulasi yang memperlihatkan puing-puing Rafale, konten yang dibuat oleh AI, dan penggambaran video game untuk mensimulasikan pertempuran.

Lebih dari 1.000 akun media sosial yang baru dibuat saat bentrokan India-Pakistan pecah juga menyebarkan narasi tentang keunggulan teknologi China, menurut peneliti Prancis yang mengkhususkan diri dalam disinformasi daring.

  Klaim Versi Prancis 
Para pejabat militer di Prancis mengatakan mereka belum dapat menghubungkan penghinaan daring terhadap Rafale secara langsung dengan pemerintah China.

Namun, dinas intelijen Prancis mengatakan atase pertahanan kedutaan China menyuarakan narasi yang sama dalam pertemuan yang mereka adakan dengan pejabat keamanan dan pertahanan dari negara lain, dengan alasan bahwa jet Rafale India berkinerja buruk dan mempromosikan persenjataan buatan China.

Atase pertahanan memfokuskan lobi mereka pada negara-negara yang telah memesan Rafale dan negara-negara pelanggan potensial lainnya yang sedang mempertimbangkan pembelian, kata dinas intelijen tersebut. Disebutkan bahwa pejabat Prancis mengetahui pertemuan tersebut dari negara-negara yang didekati.

Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis mengatakan Rafale menjadi sasaran “kampanye disinformasi besar-besaran” yang berusaha untuk mempromosikan keunggulan peralatan alternatif, terutama rancangan China.

Rafale tidak menjadi sasaran secara acak. Ini adalah jet tempur yang sangat mumpuni, diekspor ke luar negeri dan ditempatkan di teater yang sangat terlihat,” tulis kementerian tersebut di situs webnya.

Ketika diminta oleh AP untuk mengomentari dugaan upaya untuk merusak daya tarik Rafale, Kementerian Pertahanan Nasional China Beijing mengatakan: “Klaim yang relevan adalah rumor dan fitnah yang tidak berdasar. China secara konsisten mempertahankan pendekatan yang bijaksana dan bertanggung jawab terhadap ekspor militer, memainkan peran konstruktif dalam perdamaian dan stabilitas regional dan global.

Dassault Aviation telah menjual 533 Rafale, termasuk 323 yang diekspor ke Mesir, India, Qatar, Yunani, Kroasia, Uni Emirat Arab, Serbia, dan Indonesia. Indonesia telah memesan 42 pesawat dan sedang mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak lagi. (mas)

   🤔 
Sindonews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...