Penjualan pulau di Indonesia terjadi lagi. Kali ini melalui sebuah
situs yang mengkhususkan pada penjualan pulau, Dua pulau itu adalah
Pulau Gambar Laut Jawa yang ditawarkan seharga Rp 6,8 M. Dan Pulau
Nanggu, Lombok, seharga Rp 9,9M. Hal tersebut terungkap sejak Rabu
(05/09) pagi kemarin.
Pada hari bersamaan, di Jakarta. Professor.DR. Wan Usman MA, Ketua Penelitian “Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terdepan: Berhala, Nipah dan Marore dari Perspektif Pertahanan negara”, memaparkan laporan terakhirnya di kalangan terbatas. Seperti para Purnawirawan Perwira Tinggi TNI serta institusi terkait. Serta kementerian perikanan dan kelautan, kementerian politik hokum dan keamanan, serta instansi terkait lainnya.
Demi tetap terjaganya kedaulatan wilayah Indonesia khusus pulau terluar Indonesia, dan tiga pulau tersebut diatas. Prof Usman menyarankan: perlu koordinasi antar Institusi TNI (AD, AL, dan AU) dengan Badan Intelijen Sipil atau militer milik negara, perhubungan laut, bea cukai, untuk menangkal penyelundupan, pencurian ikan, atau pengerukan pasir, hingga menduduki atau menguasai pulau milik Indonesia.
Selain pos penjagaan yang sudah ada, peralatan yang sudah ada bisa dioptimalkan penggunaannya. Atau bahkan ditambah. Seperti kapal selam, kapal perusak, atau pun kapal cepat. Patroli pesawat atau helicopter bisa ditambah frekuensinya. Rotasi pasukan penjaga lebih dipersingkat. Atau bisa menambah menara komunikasi, apakah itu radio komunikasi, menara BTS. Atau penambahan radar. Sehingga keberadaan pulau-pulau terluar ini tetap aman dan terjaga
Pada hari bersamaan, di Jakarta. Professor.DR. Wan Usman MA, Ketua Penelitian “Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terdepan: Berhala, Nipah dan Marore dari Perspektif Pertahanan negara”, memaparkan laporan terakhirnya di kalangan terbatas. Seperti para Purnawirawan Perwira Tinggi TNI serta institusi terkait. Serta kementerian perikanan dan kelautan, kementerian politik hokum dan keamanan, serta instansi terkait lainnya.
Demi tetap terjaganya kedaulatan wilayah Indonesia khusus pulau terluar Indonesia, dan tiga pulau tersebut diatas. Prof Usman menyarankan: perlu koordinasi antar Institusi TNI (AD, AL, dan AU) dengan Badan Intelijen Sipil atau militer milik negara, perhubungan laut, bea cukai, untuk menangkal penyelundupan, pencurian ikan, atau pengerukan pasir, hingga menduduki atau menguasai pulau milik Indonesia.
Selain pos penjagaan yang sudah ada, peralatan yang sudah ada bisa dioptimalkan penggunaannya. Atau bahkan ditambah. Seperti kapal selam, kapal perusak, atau pun kapal cepat. Patroli pesawat atau helicopter bisa ditambah frekuensinya. Rotasi pasukan penjaga lebih dipersingkat. Atau bisa menambah menara komunikasi, apakah itu radio komunikasi, menara BTS. Atau penambahan radar. Sehingga keberadaan pulau-pulau terluar ini tetap aman dan terjaga
raka anom26 April 2013 20.38
BalasHapussekedar masukan kpd Presiden,DPR,Kemenhan,KemPU dan Kimpraswil, Kemenhub, Kementrans, Kemeninfo, Kemen BUMN,Kemen ESDM, dan TNI, serta Kepala Daerah yg terkait dng kepala daerah yang membawahi pulau2 terluar tdk hanya sebatas Pulau Nipah, melainkan juga pulau2 terluar lainnya ug berada di perbatasan, solusi utk mengatasi pulau2 terluar dng segala keterbatasan adalah melakukan reklamasi dng luas tambah mencapai 30-50 Km, kemudian tanam bakau di pinggir pulau sampai berjarak 1 Km, dari 200 M di tarik dari pinggir pantai ke laut, jadi 1 Km ditarik dr titik 200 M sampai ke darat, setelah itu tanam pohon kelapa, tanam jeruk, tanam pepaya, tanam2 lainnya yg bisa diberdayakan utk pemenuhuna kebutuhan sehari2 misalnya dng membuat pelindung tanaman yg luasnya mencapai 2 Km di dlm pelindung tanaman dibudidayakan jamur, sayu2an, ternak, dan perikanan, di bangun menara mercu suar, dibangun landasan helipad, dibangaun bangker BBM, bungker pelindungan, di bangun PLTSurya dan PLTAngin laut, di bangun pelabuhan dan dibangaun Mess ditempatkan personil tentara (prajurit, sersan dan perwira) yang berjumlah 150 org terdiri dari 120 tenyara yg berjenis kelamin laki2 dan 15 berjenis kelamin perempuan, dokter dan perawat berjumlah 15 orang, paling tidak 4 dokter dan Bea Cukai serta Imigrasi, masing 7 orang, dilengkapi kapal patroli utk bea cukai dan imigtasi masing2 1 yang dilengkapi senjata otomatis di depan kapal patroli,Peluncur RPG, dan rudal, kapal perang yg stand bay sebanyak 6 kapal perang dan 1 unit kapal selam, dibangun radar dan fasilitas komunikasi yang memadai, disediakan parabola dan televisi serta fasilitas lainnya juga sbg sarana hiburan selama personil2 tsb bertugas termasuk fitnes, disediakan kapal atau pesawat amphibi, helikopter pengangkut serta helikopter anti serangan kapal selam, serta landasan utk pesawat tempur sejauh 3 Km, dibangun hangar utk 6 unit pesawat tempur, di pulau terluar yg lebih luas dari pulau nipah didatangkan transmigran sebanyak 30 KK-100 KK