Sabtu, 30 November 2024

Kemenhan dan KKP Siap Kolaborasi Bangun Pulau Morotai Jadi Kawasan Pertahanan dan Perikanan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEK8of29uFLzSKJzvzJHQiha3fexgUXwnq1NnGW4rLZF6uZ9dgzujacaxKBm5pfBedHgddK2w3EF-aRYXyNunyQT5G7vmWfcxVkmJjT4fvzELuzLNG7Fes5ZiB2qxjLrX-ueleCsF1FjkP/s1600/peta+moro.jpgPeta lokasi wisata Pulau Morotai (Ist)

K
ementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) siap berkolaborasi membangun Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, sebagai kawasan pertahanan sekaligus perikanan di Indonesia timur pada 2025.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Morotai sebagai kawasan sejarah peninggalan Perang Dunia Kedua memiliki lokasi yang strategis untuk dibangun sebagai kawasan pertahanan, sekaligus industri perikanan.

"Kemhan memiliki agenda membangun sektor pertahanan untuk kawasan timur di Morotai. Kami siap mendukung dengan membangun sentra ekonomi melalui industri perikanan di sana," kata Menteri Trenggono lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.

Trenggono menjelaskan pembangunan kawasan pertahanan melalui pelebaran landasan udara dan dermaga untuk bersandarnya kapal perang akan dikolaborasikan dengan pembangunan industri perikanan melalui blue print yang akan dibuat KKP.

Menurutnya, dengan dibangunnya kawasan pertahanan yang juga bisa menjadi tempat latihan pertahanan bersama negara-negara sahabat, membuka peluang tumbuhnya industri perikanan semakin besar, terlebih infrastruktur bandara akan semakin kuat.

Dengan demikian, ekspor hasil perikanan dari Morotai ke Jepang sebagai pasar terbesar ikan tuna, menjadi lebih mudah.

Di sisi lain, KKP tengah mengembangkan budi daya tuna di wilayah Biak, yang potensial juga dikembangkan di Morotai.

"Morotai memiliki potensi tuna yang bagus. Di Biak kami sudah buat budi daya, begitu berhasil saya buat di Morotai dengan begitu Jepang langsung bisa datang dan ekonomi hidup. Dari situ bisa langsung ekspor," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan pembangunan kawasan pertahanan di Morotai akan dimulai dengan memanfaatkan tiga landasan milik angkatan udara, yang mana salah satu landasan akan dibuat untuk komersial, sedangkan dua landasan untuk training area pertahanan.

Selain itu, lanjut Sjafrie, pihaknya juga akan membuat dermaga di Daruba untuk bersandarnya kapal perang. Rencananya latihan bersama Jepang, Australia dan Filipina akan dimulai pada 2025 mendatang.

"Penduduknya tidak terlalu banyak. Morotai terbuka langsung ke laut. Landasan akan kami perpanjang. Secara geografis ini sangat strategis," ujarnya.

  ★ antara  

Pindad Maung MV3 Garuda Mulai Dirakit

 Siap jadi mobil dinas menteri 
Pindad Maung MV3 Garuda belakangan ini menjadi sorotan publik setelah disebut akan menjadi kendaraan dinas resmi untuk jajaran menteri Kabinet Merah Putih baru serta pejabat negara.

Produksi mobil ini, melibatkan PT Handal Indonesia Motor (HIM), yang menjadi mitra strategis PT Pindad (Persero) dalam mengembangkan lini kendaraan Maung, termasuk generasi terbaru, MV3 Garuda.

Terbaru, Wakil Komisaris Utama HIM Jongkie Sugiarto mengonfirmasi, bahwa kerja sama dengan Pindad dalam produksi Maung terus berlangsung. Meski tidak merinci volume produksinya, ia menyebut bahwa proses manufaktur sudah berjalan sesuai rencana.

"Kita kerja sama kok. Saya kan mitra-nya Pindad. Sekarang sudah produksi," ujarnya ditemui di sela-sela perhelatan GJAW 2024 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (22/11/2024) lalu.

"Tetapi saya tidak hapal jumlahnya (volume produksi)," lanjut Jongkie.

Dalam kesempatan sama, ia juga memberikan perkembangan dari pabrik terbaru HIM yang terletak di kawasan Purwakarta, Jawa Barat. Kini, pabrik dalam tahap instalasi untuk fasilitas paintshop, yang dijadwalkan selesai pada 2 Desember 2024 mendatang.

Operasional awal direncanakan mulai Februari-Maret 2025, dengan kapasitas penuh tercapai pada Juli 2025 ketika fasilitas pengelasan dan pengecatan bodi sepenuhnya berfungsi.

"Namun, saya belum tau (produksi Maung MV3 Garuda pindah ke sana). Bisa saja, tapi lihat aja nanti. Pastinya, ini sudah diproduksi," ucap Jongkie.

HIM juga tengah menyusun strategi pembagian produksi antara pabrik lama dan baru. Menurutnya, hal ini akan disesuaikan dengan jenis kendaraan, apakah Completely Knocked Down (CKD) penuh atau Semi Knocked Down (SKD).

Nanti kita susun yang mana di yang baru, mana yang di lama. Tergantung apakah dia itu CKD penuh atau SKD, karena bodinya sudah dicat itu,” kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose menegaskan bahwa Maung MV3 Garuda dirancang sebagai kendaraan dinas menteri sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

"Kami sedang mempersiapkan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para Menteri beserta jajaran," ungkapnya dalam keterangan tertulis (10/11/2024).

"Semuanya masih dalam proses koordinasi secara aktif dengan pemerintah, mohon doa restu dan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat agar semua proses berjalan lancar,” lanjut dia.

Maung MV3 Garuda adalah pengembangan platform MV3 yang juga menghasilkan varian khusus seperti MV3 Pope Mobile untuk Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia pada September 2024 dan MV3 Garuda Limousine yang digunakan oleh Presiden RI.

Dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 70 persen, kendaraan ini mencerminkan kemandirian industri otomotif nasional. Mesin berdaya 199 HP, transmisi otomatis 8-percepatan, serta ban Run Flat Tyre (RFT) menjadikan SUV ini tangguh di berbagai medan.

Sementara itu, kolaborasi antara PT Pindad dan PT HIM sudah berlangsung setidaknya sejak akhir semester I/2024 lalu. Fakta ini ditemukan saat redaksi Kompas.com melihat unit Pindad Maung berkelir hitam yang sedang dalam perakitan di pabrik HIM yang berlokasi di Pondok Ungu Permai, Bekasi, Jawa Barat.

Bagian fascia memang tidak terlihat jelas, tapi kerangka depan mirip dengan kendaraan rantis Pindad Maung. Namun kala itu pihak HIM masih enggan memberikan komentar.


  ♘ Kompas  

Jumat, 29 November 2024

BAIC Mau Gandeng Pindad Produksi Mobil Sendiri

TNI dikabarkan telah memesan 22 unit BAIC BJ40 BAIC BJ40 Plus (Kompas)

Pabrikan mobil asal China, BAIC, memiliki rencana jangka panjang untuk bisa bekerja sama dengan produsen lokal dalam memproduksi kendaraan di dalam negeri. Rencananya BAIC akan mulai melakukan perakitan lokal pada awal tahun 2025 mendatang.

Lokasi perakitan mobil ada di pabrik Handal Indonesia Motor (HIM). Share Holder JIO Distribusi Indonesia (JDI) Aries Marsudianto memiliki visi panjang dengan memperbanyak komponen lokal dalam setiap mobil yang dihasilkan.

"BAIC akan kita masukkan ke dalam sistem yang sekarang ini pemerintah ingin meningkatkan produksi dalam negeri, oleh karena itu tahun depan kami udah MOU dengan pihak Beijing BAIC untuk buat semacam assembling dulu," katanya saat grand opening BAIC Cibubur, dikutip Jumat (29/11/2024).

Namun rencana Aries bukan hanya sampai di situ. Ke depan, BAIC berpotensi bakal menggandeng pabrikan dalam negeri untuk mewujudkan mimpi Presiden Prabowo dalam memiliki mobil dalam negeri sendiri.

"Setelah itu baru kami akan tingkatkan untuk siap berkolaborasi dengan industri lokal yang ada di Indonesia, bila perlu dengan Pindad dan lain sebagainya," sebut Aries.

Semakin banyak industri lokal yang terlibat, maka semakin banyak pekerja yang bekerja karena melibatkan rantai pasok dalam negeri. Alhasil Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) bakal semakin naik.

"Kita akan men-support untuk bisa buat produk sendiri sehingga TKDN akan bisa mayoritas," ujar Aries.

Untuk mewujudkan mimpi brand mobil sendiri memang tidak mudah, karenanya perlu ada transfer teknologi dengan berbagai pihak.

"Sehingga ke depan mohon support semua pihak agar Indonesia bisa mempunyai dan membuat produk Indonesia buatan Indonesia meskipun dimulai dengan kerja sama dari berbagai macam pihak," sebutnya.

Rencana Aries itu sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mengganti mobil dinas menteri dan jabatan setara menteri dari Toyota Alphard menjadi Maung buatan PT Pindad (Persero).

Sebagai informasi, Prabowo juga telah menjadikan Maung sebagai kendaraan dinasnya. Mobil Maung itu tipe MV3 Garuda Limousine berwarna putih. PT Pindad mengatakan pihaknya secara khusus menyiapkan mobil tersebut untuk digunakan oleh Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setelah pelantikan. (dce)

  ♘  CNBC  

[Teror] Israel Kepung dan Serang RS Indonesia di Gaza

 Pakai Tank hingga DroneIlustrasi RS Indonesia di Gaza. (AFP/MOHAMMAD AHMAD)

Pasukan Israel kembali mengepung dan menggempur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, pada Rabu (27/11) pagi waktu setempat.

Dalam rilis resmi Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyebut pasukan Israel menyerang RS Indonesia menggunakan tank hingga drone.

"Staf lokal Rumah Sakit Indonesia mengatakan, tank dan drone pasukan penjajah [Israel] menembaki semua jendela, atap rumah sakit, tangki air, dan fasilitas lain," demikian rilis MER-C, Kamis (28/11).

Serangan tersebut juga menyebabkan listrik padam di fasilitas Kesehatan milik Indonesia di Gaza.

Relawan MER-C di Jalur Gaza, Edy Wahyudi, sebelumnya juga melaporkan, sekitar 26 tank pasukan Israel mengepung RS Indonesia.

Israel bukan kali pertama menyerang RS Indonesia. Pada akhir 2023, pasukan Zionis menggempur fasilitas medis ini.

Mereka bahkan mengusir staf medis, pasien, hingga warga yang mengungsi di RS Indonesia.

Beberapa hari sebelum menyerang, Israel menuduh RS Indonesia menjadi tempat persembunyian dan markas Hamas.

Namun, direktur RS Indonesia di Gaza membantah tuduhan Israel.

Selama agresi di Palestina, Israel kerap menyerang fasilitas medis dengan dalih menjadi markas Hamas. Namun, tudingan ini tak pernah terbukti.

Selama agresi pula, Israel menggempur habis-habisan warga sipil di Palestina. Imbas serangan mereka, lebih dari 44.000 orang meninggal. (isa/bac)

  👹  CNN  

Kalsel Miliki Kembali Kodam X pada 2025

⍟ Pada tahun 1960-an hingga 1970-an di Kalimantan terdapat empat kodam.Ilustrasi Kodam (Wijipedia)

Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Supian H.K. mengatakan bahwa provinsi berjuluk "Bumi Lambung Mangkurat" ini bakal memiliki kembali Komando Daerah Militer Daerah (Kodam) X pada tahun 2025.

"Insyaallah Kalsel punya jenderal bintang dua Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun 2025," kata Supian H.K. di Banjarmasin, Jumat.

Supian mengapresiasi dan mendukung penuh rencana Kodam X kembali berada di "Banua" tersebut.

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa Kalsel akan memiliki satuan khusus setingkat komando resimen militer (korem) di Kabupaten Tanah Bumnu pada tahun 2025.

Menurut Supian, keberadaan Kodam X dan satuan khusus di Kalsel cukup strategis karena sebagai gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

"Jadi, wajar pula kalau kami memberikan dukungan rencana keberadaan kembali Kodam X dan satuan khusus TNI. Dalam hal ini, Pemprov Kalsel siap menyediakan lahan untuk pembangunan instalasi pertahanan keamanan," tutur Supian.

Diketahui bahwa Kalsel punya Kodam X/Lambung Mangkurat periode 1960–an hingga 1980-an yang dijabat pangdam, antara lain, Brigjen TNI Mistar Tjokroekoesoemo dan Brigjen TNI Syamsudin.

Brigjen TNI Syamsudin merupakan putra daerah Kalsel atau "zuriat" asal Goha Mahiring (sekitar 158 kilometer utara Banjarmasin) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Pada tahun 1960-an hingga 1970-an di Kalimantan terdapat empat kodam, yaitu Kodam IX/Tanjung Pura di Kalimantan Barat (Kalbar), Kodam X/Lambung Mangkurat (Kalsel), Kodam XI/Tambun Bungai (Kalteng), dan Kodam Mulawarman (Kaltim).

Namun, lanjut dia, terjadi rasionalisasi di penghujung 1980-an sehingga wilayah Kalimantan tersisa satu Kodam Mulawarman.

Bahkan, pada 1960-an hingga 1970-an terdapat Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) Kalimantan dan Komando Daerah Maritim (Kodamar).


 
antara  

Kamis, 28 November 2024

Unicorn 31 Kembali Mengudara

 Bukti Keandalan Sathar 15 dalam Pemeliharaan Pesawat TNI AU Pesawat C-130H Hercules dengan nomor registrasi A-1331 yang berhasil melalui proses pemeliharaan besar yang dilakukan oleh Satuan Pemeliharaan 15. (Dok. tni-au.mil.id) ✈️

Komandan Satuan Pemeliharaan (Sathar) 15, Letkol Tek Yanwar Nur Maulidi, S.T., M.M., memimpin serah terima pesawat C-130H Hercules No. Reg A-1331 atau yang dikenal sebagai Unicorn 31, setelah rampung menjalani pemeliharaan tingkat berat (Banharlap). Proses pemeliharaan mencakup perbaikan LH Brace Support Assy Outer Wing Flap Track FS 173 dan LH Fitting Rib Assy Outer Wing Flap Track FS 241 yang dilaksanakan secara teliti oleh Sathar 15.

Keberhasilan pemeliharaan Unicorn 31 ini menandai kembalinya pesawat tersebut untuk memperkuat TNI Angkatan Udara dalam menjalankan misi strategis, baik dalam operasi militer maupun kemanusiaan. Letkol Tek Yanwar Nur Maulidi menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim teknisi Sathar 15 yang telah bekerja keras memastikan proses pemeliharaan berjalan sesuai standar keselamatan dan kualitas tinggi.

"Kembali beroperasinya Unicorn 31 adalah wujud nyata dedikasi dan profesionalisme tim Sathar 15. Ini bukan hanya kebanggaan bagi kami, tetapi juga bukti bahwa kemampuan teknis Satuan Pemeliharaan 15 semakin andal dalam mendukung kesiapan operasional TNI AU," ujar Letkol Tek Yanwar.

Unicorn 31 kini siap mengemban tugas menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pesawat ini dikenal memiliki peran penting, mulai dari mendukung logistik hingga operasi tanggap darurat. Dengan kembalinya pesawat ini ke jajaran operasional, TNI AU memperkuat kemampuan strategisnya untuk menjawab berbagai tantangan ke depan.

Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi Sathar 15 yang terus berkomitmen meningkatkan kualitas pemeliharaan pesawat di lingkup Koharmatau. Dengan semangat kerja keras dan inovasi, Sathar 15 siap mendukung kinerja Satuan Pengguna C-130 Hercules di masa mendatang. (Penkoharmatau)


  ✈️
TNI AU  

PT DI Gandeng Peru Perluas Pasar Pesawat di Amerika

LASSAC AERO akan menjadi reseller pemasaran produk PTDI di Peru N219 (PT DI) 🛩

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) melalui anak perusahaannya, IPTN North America (INA) Inc bekerja sama dengan salah satu perusahaan berbasis di Lima, Peru, Lima Avionic’s System SAC (LASSAC AERO). Kerja sama ini dikukuhkan di sela-sela perhelatan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2024 di Peru.

Dalam kerjasama ini, PTDI akan bertindak sebagai produsen dan pemasok pesawat terbang atau Original Equipment Manufacturer (OEM), pemegang sertifikasi AMO-145 dengan kemampuan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) atas produk pesawat terbang produksi PTDI seperti CN235-220, NC212i dan N219.

Sekaligus menjadi authorized partner untuk perawatan pesawat tipe CN235 dan NC212i series yang beroperasi di wilayah Amerika Latin, Amerika Tengah dan Karibia.

Sedangkan INA Inc akan bertindak sebagai pengelola rantai pasok untuk suku cadang dan komponen dalam mendukung kegiatan penjualan pesawat terbang dan bisnis MRO.

Direktur Utama INA Inc Indra Gautama menjelaskan, LASSAC AERO akan menjadi reseller untuk melakukan kegiatan pemasaran produk pesawat terbang produksi PTDI di wilayah tersebut.

Secara angka, itu ditargetkan dapat mencapai nilai lebih dari USD 200 Juta dalam 3 tahun ke depan sejak perjanjian Framework Agreement antara ketiga pihak ini ditandatangani. Termasuk kolaborasi dalam kegiatan bisnis dan pekerjaan MRO-nya.

"Ini akan membuka jalan dan peluang baru dalam pemasaran dan pengembangan teknologi kedirgantaraan, sekaligus dapat memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara. Kolaborasi ini juga merupakan salah satu bentuk kontribusi kami dalam membangun ekosistem industri yang lebih maju," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2024).

  Dorong Perluasan Jangkauan Produk 
PTDI NC212i (PT Dirgantara Indonesia)

Kerja sama ini akan mendorong perluasan jangkauan produk dan jasa kedirgantaraan Indonesia ke kawasan Amerika. Termasuk dengan potensi kegiatan transfer teknologi dan pelatihan sumber daya manusia, dimana kedua negara akan mendapatkan keuntungan bersama dalam meningkatkan kapabilitas industri masing-masing.

Menurut Indra, kolaborasi ini tidak hanya akan berdampak pada penguatan hubungan bilateral Indonesia-Peru saja. Namun kerja sama ini juga dapat memperluas ruang lingkup diplomasi ekonomi dan transfer teknologi di sektor strategis.

"Dengan mengintegrasikan keunggulan PTDI dalam desain dan manufaktur pesawat dengan inovasi teknologi yang dimiliki oleh Perusahaan Peru, seperti LASSAC AERO," pungkasnya.

  🛩  Liputan 6  

Rabu, 27 November 2024

BAIC BJ40 Plus Mulai Dipesan untuk Mobil Dinas Militer

Baru 22 unit yang dipesan BAIC BJ40 Plus di GJAW 2024 (KOMPAS.com/Gilang)

Pada GJAW 2024, BAIC memajang dua model andalan BJ40 Plus dan X55 II. Saat ini kedua model ditawarkan dengan harga Rp 783 juta dan Rp 487 juta.

Mengusung tampilan yang gagah dan mengotak mirip Jeep Wrangler, BAIC BJ40 Plus rupanya mulai dilirik untuk menjadi mobil dinas militer.

Dhani Yahya, Chief Operating Officer BAIC Indonesia, mengatakan, perusahaan telah menerima pesanan dari konsumen fleet atau niaga.

Fleet ada beberapa, militer baru coba, pastinya ada 22 unit BJ40,” ujar Dhani di Tangerang, Jumat (22/11/2024).

Jadi ini kan all around car. Kalau dulu BJ40 buat offroad doang, kalau sekarang para pimpinan bisa pakai buat dalam kota. Misal weekend untuk kunjungan ke tempat berlatih perang, segala macam juga bisa,” kata dia.

Menurut Dhani, BJ40 Plus saat ini masih didatangkan secara utuh dari China. Namun pada Maret 2025, rencananya sudah mulai diproduksi secara CKD (Completely Knock Down), dan April berikutnya sudah bisa dipasarkan.

BAIC BJ40 Plus (KOMPAS.com/Adityo Wisnu Prabowo)
Tentu (ada spesifikasi khusus), karena mereka ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk bisa dikategorikan rantis atau taktis,” ucap Dhani.

Berdasarkan data di atas kertas, BJ40 Plus mengusung mesin 2.000 cc DOHC Turbocharger dipadukan transmisi 8-Percepatan lansiran ZF Friedrichshafen. Mesin ini menghasilkan tenaga maksimum 221 Tk dengan torsi puncak 380 Nm.

Agar tangguh di medan offroad, sistem penggerak sudah menggunakan Electronic Transfer Case dengan Center Differential Lock dari Borg-Wagner, yang sangat mumpuni untuk menerabas medan berat.

Sementara untuk dimensi, mobil ini memiliki panjang 4.645 mm, lebar 1.925 mm, dan tinggi 1.871 mm. Rangka dasar pakai Body on Chassis Frame, serta punya jarak sumbu roda 2.745 mm, radius putar 11.600 mm, dan ground clearance 210 mm.

  Kompas  

Pindad Meresmikan Produk Cat Anti Deteksi Radar

Kolaborasi dengan BRIN, PT Sigma Utama dan LPDPAnoa Amfibi  dilapisi cat anti radar (Pindad)

PT Pindad bekerja sama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), PT Sigma Utama dan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) meresmikan produk Cat Anti Deteksi Radar pada selasa, 26 November 2024 berlokasi di PT Pindad, Bandung. Kegiatan ini dihadiri oleh VP Inovasi PT Pindad Prima Kharisma, Ketua Peneliti Utama Cat Anti Deteksi Radar Wisnu Ari Adi, Direktur Utama PT Sigma Utama Benny F Simanjuntak, Direktur Fasilitas Riset LPDP Wisnu Sardjono Soenarso, Kepala ORNM Ratno Nuryadi, dan Ketua PRMM Wahyu Bambang Widayanto.

Produk Cat Anti Deteksi Radar merupakan hasil penelitian dan pengembangan program LPDP Rispro Kompetisi 2024 dengan menggunakan objek uji Ranpur Anoa 2 6x6 Amphibious produk PT Pindad. Keberadaan produk Cat Anti Deteksi Radar merupakan inovasi untuk mewujudkan kemandirian dan kemajuan teknologi di bidang pertahanan Indonesia. Sebagai produk penelitian, Cat Anti Deteksi Radar berkontribusi positif serta ikut mengembangkan potensi industri dan penelitian bidang pertahanan dalam negeri.

VP Inovasi PT Pindad mewakili Direktur Utama & Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad mengapresiasi penelitian dan peresmian produk Cat Anti Deteksi Radar yang diterapkan di Ranpur Anoa 2 6x6 Amphibious. Beliau juga menyampaikan bahwa produk ini merupakan salah satu inovasi dan mendukung pemenuhan kebutuhan Alpalhankam (Alat Peralatan pertahanan dan Keamanan) nasional.

Saya selaku VP Inovasi dan Pengembangan Produk mewakili Direktur Utama dan Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad menyampaikan selamat datang pada tim dari BRIN, tim dari LPDP, dan juga dari PT Sigma beserta jajaran yang telah berkenan hadir dalam rangka pengujian dan launching cat anti deteksi radar yang telah diimplementasikan di salah satu ranpur kami yaitu ranpur Anoa 2 6x6 Amphibious. Kami mengapresiasi inovasi produk cat anti deteksi radar produksi dalam negeri dan kami sejalan dengan program pemerintah mendukung upaya-upaya untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan Alpalhankam.” Jelas Prima Kharisma.

Ketua Peneliti Utama Cat Anti Deteksi Radar, Wisnu Ari Adi menyampaikan keberhasilan penelitian produk Cat Anti Deteksi Radar dan diharapkan mampu meningkatkan kemandirian industri pertahanan nasional.

BRIN telah berhasil mengembangkan riset smart magnetic yang merupakan teknologi siluman berupa pigmen cat anti deteksi radar dan melalui pendanaan LPDP RISPRO, kementerian keuangan RI yang berjudul produksi pigmen smart magnetic dan cat anti deteksi radar dalam mendukung alutsista pertahanan nasional. Dalam riset ini, produk diimplementasikan kepada kendaraan tempur Anoa 2 6x6 Amphibious PT Pindad. Berkat dukungan penuh dan kerja sama sinergis antara BRIN, industri cat nasional PT Sigma Utama dan industri alutsista PT Pindad, produk ini berhasil dikembangkan dan telah teruji. Kami berharap keberhasilan dari riset ini mampu mendongkrak kemampuan alutsista pertahanan dan juga mampu meningkatkan kemandirian industri pertahanan nasional.” Jelas Wisnu Ari Adi.

Direktur Utama PT Sigma Utama Benny F Simanjuntak mensyukuri hasil penelitian cat anti deteksi radar yang diresmikan pada hari ini. Beliau juga menyampaikan komitmen untuk mendukung visi pemerintah.

Kami berharap produk Cat Anti Deteksi Radar yang kita kembangkan bersama ini itu menjadi satu langkah awal untuk terhadap visi dari pemerintahan kita untuk memperkuat industri alutsista kita. Kami sebagai bagian dari BUMN, akan mendukung sepenuhnya apapun program dari pemerintah. Mudah-mudahan produk yang kita kembangkan bisa memberi daya tambah dan berkontribusi bagi industri dalam negeri.” Ucap Benny F Simanjuntak.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pengujian dan peresmian Produk Cat Anti Deteksi Radar berlokasi di Gedung 100, PT Pindad. Secara sederhana, produk Cat Anti Deteksi Radar memiliki kemampuan untuk mengeliminasi refleksi gelombang elektromagnetik sehingga tidak mampu dideteksi oleh radar.

Produk Cat Anti Deteksi Radar diaplikasikan pada Anoa 2 6x6 Amphibious dan dikomparasikan dengan Ranpur Badak 6x6 yang tidak dilapisi cat anti deteksi radar. Dari hasil uji statis dan dinamis, terlihat di monitor bahwa Anoa 2 6x6 Amphibious tidak terdeteksi oleh radar sedangkan Badak 6x6 terdeteksi di monitor. Kegiatan diakhiri dengan monitoring dan evaluasi pengujian dan peresmian produk.

  👷 Pindad  

Yonkav 13/Satya Lembuswana Latihan Taktis

Yonkav 13/Satya Lembuswana latihan taktis dengan Tank Harimau (Yonkav 13)

D
alam rangka memelihara kesiapan tempur Satuan Tingkat Kompi, Batalyon kavaleri 13 Satya Lembuswana melaksanakan Latihan taktis tingkat kompi di daerah Pusat latihan tempur (Puslatpur) Amborawang pada tanggal 22 s.d 23 November 2024.

Latihan yg berlangsung selama 2 hari ini dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon kavaleri 13 Satya Lembuswana Letkol kav Agus Wibowo Hendratmoko S.H., M.Han., dan diikuti oleh seluruh prajurit terutama untuk prajurit kompi 132 leopard sebagai pelaku utama latihan.

Disela - sela latihan Danyonkav 13/SL menuturkan, latihan taktis tingkat Kompi ini dilaksanakan memiliki tujuan untuk melatih kesiapan tempur pada tingkat Kompi, khususnya pada bidang tehnik dan taktik bertempur, kerjasama dan kepemimpinan lapangan para Danru keatas.

Diharapkan seluruh prajurit mampu menerapkan dan menginplematasikan seluruh materi latihan yang sudah diberikan selama di home base, sehingga kemampuan tempur prajurit akan selalu terjaga dengan baik untuk menyongsong tugas - tugas kedepan yang semakin kompleks, namun perlu diingat, dalam latihan harus selalu mengutamakan faktor keamanan, imbuhnya.

Melalui latihan ini, diharapkan setiap prajurit mampu mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan militernya dengan baik, sehingga selalu siap menjalankan tugas demi menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Kegiatan ini juga menjadi wujud komitmen Batalyon Kavaleri 13 untuk terus mengutamakan profesionalisme prajurit.

  Yonkav 13  

Selasa, 26 November 2024

SATRIA-1 Menjangkau Pedalaman, Ciptakan Pemerataan & Keadilan

https://awsimages.detik.net.id/visual/2024/11/18/satelit-satria-1_169.webp?w=715&q=90Satelit Satria-1. (Dok. Kemkoinfo) 🛰

P
eran Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) dalam menghadirkan layanan internet di pedalaman dan lokasi strategis Indonesia diyakini semakin besar ke depan. Layanan tersebut juga telah hadir di Ibu Kota Nusantara (IKN).

SATRIA-1 diluncurkan pada 18 Juni 2023 dengan menggunakan roket Falcon 9 milik Space X. Satelit multifungsi tersebut menempati orbit 146°BT tepat di atas Pulau Papua.

Satelit tersebut merupakan satelit geostasioner, yang mengorbit pada ketinggian 36.000 kilometer dari permukaan bumi.

SATRIA-1 juga merupakan satelit terbesar se-Asia, satelit ini tercatat menjadi yang terbesar nomor lima di dunia dari sisi kapasitas untuk kelas di atas 100 Gbps.

Kehadiran SATRIA-1 di langit dunia adalah sejarah bagi Indonesia. Satelit berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) tersebut dapat menyalurkan internet dengan kapasitas setara 150 Gbps.

Layanan SATRIA-1 merupakan solusi untuk titik layanan publik seperti pendidikan, kesehatan dan pemerintahan yang belum terjangkau akses internet cepat melalui jaringan kabel serat optik atau Base Transceiver Station (BTS).

SATRIA-1 memungkinkan layanan internet di lokasi fasilitas publik seperti sekolah, puskesmas, kantor pemerintahan daerah yang ada di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal atau biasa disebut wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar).

Penyediaan akses internet melalui SATRIA-1 dapat diterima langsung melalui perangkat VSAT (Very Small Aperture Terminal) yang menjadi salah satu solusi untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sangat terpencil.

Layanan ini juga bisa mengatasi hambatan geografis seperti daratan, gunung, bukit, dan lembah.

 SATRIA-1 di IKN 

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) atau BAKTI telah mengoperasikan layanan Akses Internet VSAT Satria-1 di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.

Pengoperasian layanan ini sangat krusial karena IKN menjadi salah satu sorotan utama pada Hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2024.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah panjang 79 tahun Indonesia, upacara Kemerdekaan RI digelar di dua tempat yakni di Jakarta serta IKN. Untuk mendukung peristiwa bersejarah tersebut, Kementerian Komunikasi dan Digital melalui BAKTI telah memasang 5 titik layanan akses internet yang ditempatkan di beberapa tempat, yaitu:

  1. Hunian pekerja konstruksi IKN
  2. Hotel Nusantara IKN
  3. Bendungan Sepaku Semoi IKN
  4. Pembangkit Listrik Tenaga Surya IKN
  5. Sumbu Kebangsaan IKN

 Layanan SATRIA-1 di Masa Depan 

SATRIA-1 telah melayani 18.715 titik lokasi di Indonesia. Penyediaannya tersebar pada layanan publik, termasuk pos TNI, sekolah, balai latihan kerja, puskesmas, dan kantor desa.

Konektivitas lebih luas dan cepat dan akan digenapkan hingga 20.000 lokasi hingga akhir 2024. Layanan SATRIA-1 juga rencananya akan menghubungkan pos-pos TNI.

Pemanfaatan layanan satelit tersebut sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam membangun dari desa dan dari bawah serta meningkatkan konektivitas dan digitalisasi di Indonesia pada setiap sektor.

Termasuk soal penguatan sistem pertahanan dan keamanan negara melalui program konektivitas dan digitalisasi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital. (mae/mae)

  📡 CNBC  

Senin, 25 November 2024

Menhan Sebut Akan ada 100 Yonif Teritorial di Tahun 2025

 Rapat Bersama Komisi I DPR dan Panglima TNI 
https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/11/25/IMG_20241125_114356.jpg.webpMenteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin rapat dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (25/11/2024). (ANTARA/HO-DPR)

K
omisi I DPR RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto untuk membahas program kerja serta persiapan keamanan Pilkada Serentak 2024, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

"Kemitraan harus kita bangun sebaik-baiknya, kita ada di bawah Koorpolkam (Koordinator Politik dan Keamanan). Selain membahas program dan Pilkada, rapat ini juga akan membahas hal-hal lain." kata Utut kata Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto saat membuka rapat.

Menhan dan Panglima didampingi oleh kepala staf dari tiga matra TNI, yaitu Kepala Staf TNI AD, Kepala Staf TNI AU, dan Kepala Staf TNI AL.

Sebelum mempersilakan Menteri Pertahanan memaparkan program kerjanya, seluruh anggota Komisi I DPR RI pun memperkenalkan diri. Adapun rapat kerja tersebut merupakan pertama kalinya Komisi I DPR RI menggelar rapat dengan Menhan dan Panglima TNI di periode 2024-2029.

Sementara itu, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan dibentuk 100 batalyon infanteri teritorial untuk pembangunan pada 2025. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mempersiapkan soft power dan bukan hanya hard power.

Dia mengatakan batalyon teritorial pembangunan itu memiliki unsur-unsur kompi peternakan, kompi perikanan, kompi pertanian, dan kompi kesehatan. Menurut dia, kompi akan membantu masyarakat di kabupaten-kabupaten di Indonesia.

"Demikian esensi kebijakan strategis untuk melanjutkan dan mengembangkan pembangunan kekuatan pertahanan negara ini sebagai suatu introduksi perdana dari kami," kata dia.

Panglima TNI Subianto memastikan TNI bakal memberikan dukungan penuh terhadap lembaga penyelenggara Pilkada untuk menjamin suksesnya Pilkada serentak, melalui kesiapan TNI dalam menjaga stabilitas keamanan, mendukung distribusi logistik, dan menjunjung tinggi netralitas TNI.

"Upaya tersebut merupakan wujud komitmen TNI agar Pilkada serentak 2024 dapat terlaksana dengan aman dan lancar," kata Agus.

  ★ antara  

Yasa Artha Trimanunggal Beli 12 Pesawat PTDI

Yasa Artha Trimanunggal Beli 12 Pesawat PTDI. (MNC Media)

Perusahaan bidang jasa logistik, PT Yasa Artha Trimanunggal, resmi membeli 12 unit pesawat terbang yang diproduksi PT PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Rinciannya, dua unit pesawat Cassa 212 dan sepuluh unit N219.

Menurut Direktur Utama Yasa Artha Trimanunggal Yenna Yuniana, pembelian 12 pesawat dari anggota Holding BUMN Industri Pertahanan (Defend ID) itu dilakukan setelah pihaknya mengakuisisi maskapai penerbangan perintis, PT Semuwa Aviasi Mandiri alias Sam Air.

Menurutnya, akuisisi saham Sam Air dan pembelian 12 armada menjadi langkah penting lantaran Yasa Artha Trimanunggal mendapat mandat pemerintah untuk mendistribusikan komoditas pangan di daerah terpencil di Indonesia.

"Akuisisi Sam Air dan kerja sama strategis dengan PT Dirgantara Indonesia adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk terus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional,” ujar Yenna Yuniana melalui keterangan pers, Minggu (14/11/2024).

Kami berharap, melalui akuisisi dan pengembangan armada ini, kami dapat memastikan distribusi pangan hingga ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, memberikan akses pangan bergizi kepada seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali," katanya.

Dia memastikan, kemitraan dengan PTDI merupakan langkah awal dari rangkaian kerja sama strategis yang lebih besar yang dapat memperkuat ekosistem transportasi udara, khususnya mendukung ketahanan pangan nasional.

Adapun, pembelian belasan pesawat ditandai dengan penandatanganan Non Disclosure Agreement (NDA) antara kedua entitas, Jumat (22/11/2024).

Senada, Direktur Utama Sam Air Agus Priyanto memastikan, pembelian pesawat akan memperluas layanan penerbangan perintis, terutama mendukung distribusi pangan.

Adapun pengiriman pesawat Cassa 212 direncanakan pada Maret 2025, sementara pesawat N219 dijadwalkan akan tiba pada pertengahan 2027. (Wahyu Dwi Anggoro)

  🛩 IDX Channel  

Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Turkiye: Hal yang Perlu Dipertimbangkan

 by Andi Raihanah AsharMedium Tank Harimau, kerjasama FNSS dengan Pindad (Pindad) ♞

INDUSTRI
pertahanan Turkiye terus menunjukkan kemajuan dalam pengembangan teknologi dan memperluas pengaruhnya di pasar global, termasuk di kawasan Asia Tenggara.

Pada ajang pameran pertahanan dan keamanan terbesar di kawasan, Indodefence 2022, sekitar 30 perusahaan Turkiye memamerkan produk mereka.

Pada 2024, industri pertahanan Turkiye juga hadir di pameran Asian Defence and Security (ADAS) 2024 Exhibition di Metro Manila, Filipina, di mana setidaknya 15 perusahaan berpartisipasi dalam acara tersebut.

Kehadiran signifikan Turkiye dalam berbagai pameran internasional mencerminkan perkembangan industri pertahanan mereka sejak tahun 1950-an hingga sekarang.

Transformasi ini menunjukkan bahwa Turkiye telah mampu tumbuh selama bertahun-tahun dan memosisikan dirinya sebagai salah satu pesaing baru di sektor tersebut, termasuk bagi negara-negara Barat.

Pada 2024, data menunjukkan bahwa lima perusahaan Turkiye berhasil masuk dalam daftar 100 kontraktor pertahanan teratas di dunia.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari program-program utama yang mendorong pengembangan industri pertahanan Turkiye, serta diversifikasi parsial basis teknologi dan industri pertahanan (DTIB).

Salah satu faktor utama kesuksesan dalam pengembangan DTIB Turkiye adalah banyaknya penerimaan Transfer of Production (ToP) selama bertahun-tahun.

Selain itu, Turkiye juga memanfaatkan Transfer of Technology (ToT), khususnya di bidang sistem pertahanan darat.

Contohnya, beberapa perusahaan Barat mendirikan joint-ventures dengan Turkiye dari akhir tahun 1980-an hingga awal 1990-an, untuk memenuhi kebutuhan sistem darat angkatan bersenjata dan polisi Turkiye.

Perusahaan-perusahaan barat ini memfokuskan pada ToP daripada ToT dan direct offset.

Salah satu contohnya dapat dilihat pada perusahaan kendaraan lapis baja dan sistem darat FNSS, yang hingga Oktober tahun lalu dimiliki sebesar 49 persen oleh perusahaan Inggris-Amerika BAE Systems.

Kemitraan ini memainkan peran penting dalam membangun DTIB Turkiye, yang secara khusus terfokus pada sistem darat seperti kendaraan lapis baja, perangkat komunikasi seperti radio, dan, baru-baru ini teknologi terbaru termasuk kendaraan udara tak berawak (UAV) melalui kerja sama dengan Israel.

Kemajuan pesat industri pertahanan Turkiye telah menjadi inspirasi bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

Misalnya, perusahaan induk industri pertahanan milik negara Indonesia, DEFEND ID, telah menjadikan Badan Industri Pertahanan Turkiye (SSB) dan angkatan bersenjatanya sebagai model bagaimana regulator dianggap strategis dalam memastikan program akuisisi tidak hanya memenuhi kebutuhan operasional, tetapi juga memberikan dampak positif dalam pengembangan industri pertahanan lokal.

Sementara DEFEND ID menganggap perusahaan pertahanan Turkiye telah mencapai tahap "maju" dalam kematangan industrinya, terutama melalui skema joint-development, diversifikasi, dan program offset.

Namun, narasi tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Faktanya, perusahaan sistem darat dan komunikasi pertahanan dalam DTIB Turkiye telah mencapai tingkat kemajuan signifikan berkat pemerintah Turkiye yang bertahun-tahun fokus pada pengembangan bidang tersebut.

ToP dan ToT juga memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan sektor ini. Perusahaan seperti FNSS kini mampu memproduksi dan memasok peralatan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Konsistensi ini membuat FNSS menjadi mintra strategis dalam kolaborasi international, termasuk Indonesia.

Misalnya, diformalkan melalui perjanjian pada 2019, FNSS dan PT Pindad berkolaborasi dalam produksi bersama Tank Medium Harimau/Kaplan, menjadikan alutsista tersebut sebagai proyek ekspor kendaraan tempur medium tank (MT) pertama Turkiye.

Dari total 18 unit yang dipesan, 10 tank diproduksi oleh FNSS di Turkiye, delapan sisanya dirakit oleh PT Pindad di Indonesia.

Pada awal 2022, FNSS berhasil menyelesaikan pengujian dan produksi Tank Medium Harimau/Kaplan di Turkiye dan dilanjutkan dengan pengiriman pertama kepada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) pada Maret 2024.

Kolaborasi ini semakin diperdalam melalui kerja sama yang diumumkan pada SAHA Expo 2024, pameran industri pertahanan di Istanbul.

Pada 22 Oktober, FNSS mengumumkan bahwa perusahaan Turkiye tersebut telah menandatangani perjanjian dengan PT Pindad untuk pengembangan dan produksi kendaraan angkut personel lapis baja (APC) Harimau/Kaplan.

Produksi ditargetkan akan dimulai pada 2025, dengan unit pertama akan dibangun di fasilitas FNSS di Turkiye, diikuti unit-unit berikutnya yang dirakit oleh PT Pindad di Indonesia.

Kedua perusahaan akan bersama-sama memastikan kendaraan tersebut memenuhi kebutuhan operasional end-user dan melaksakan uji kualifikasi di Turkiye dan Indonesia.

FNSS juga menegaskan bahwa seluruh proses, termasuk produksi dan pengiriman kendaraan, direncanakan selesai pada akhir 2026.

Kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turkiye semakin erat dengan fokus pada pengembangan UAV.

Perlu diketahui, beberapa UAV produksi DTIB Turkiye sudah teruji dalam pertempuran, seperti yang digunakan Azerbaijan dalam konflik Nagorno-Karabakh atau yang terbaru di Ukraina dalam menghadapi agresi militer Rusia.

Pentingnya UAV bagi kebutuhan pertahanan Indonesia terlihat pada pernyataan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M.Tonny Harjono, setelah berkunjung ke perusahaan dirgantara Baykar Technology di Istanbul pada Juni 2024.

Pada Agustus 2024, beliau mengungkapkan rencana TNI AU untuk mengakuisisi TB2 UAV untuk operasi pengawasan dan pengintaian.

Jika Indonesia berkomitmen memfokuskan dan mendorong kerja sama pada proyek-proyek strategis ini, penting untuk mempertimbangkan beberapa aspek lain dari DTIB Turkiye secara lebih cermat.

Hal ini terutama relevan untuk produk seperti rudal dan sistem angkatan laut. Penting untuk dipertimbangkan bahwa Turkiye sebelumnya memperoleh manfaat yang signifikan dari kolaborasi dengan China - seperti dalam pengembangan rudal balistik Bora dan Yildirim - serta dengan negara-negara Barat.

Namun, penerapan Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA) oleh Amerika Serikat pada Desember 2020, memaksa Ankara mempercepat pengembangan rudal domestik untuk mengatasi tekanan geopolitik dan keterbatasan akses terhadap komponen utama.

Meski fokus pada pengembangan industri domestik dapat menjadi langkah strategis, keberhasilannya bergantung pada dukungan substansial melalui ToT, direct offset, atau Transfer of Knowledge (ToK).

Namun, dukungan tersebut belum sepenuhnya terwujud. Akibatnya, muncul kekhawatiran atas keandalan rudal yang saat ini dikembangkan oleh DTIB Turkiye, terutama karena kurangnya bukti di medan tempur dibandingkan dengan pesaing mereka.

Begitu pula dengan industri angkatan laut Turkiye, baik untuk kapal selam maupun kapal tempur permukaan, yang belum mampu mencapai tingkat pencapaian setara dengan yang dihasilkan oleh para pesaingnya.

Selain itu, kurangnya dukungan dari Kementerian Keuangan untuk pembelian sejumlah sistem senjata dari Turkiye disebabkan oleh kondisi ekonomi negara tersebut, khususnya angka inflasi yang tinggi hingga di atas 60 persen.

Turkiye juga dikategorikan memiliki tingkat risiko kredit pada ‘Level B,’ berdasarkan data dari Fitch Ratings.

Oleh karena itu, kerja sama Indonesia-Turkiye di sektor pertahanan diperkirakan akan terus berkembang, terutama karena kesamaan pola pikir dan strategi kedua negara dalam pengembangan industri pertahanan lokal, didukung oleh Defence Cooperation Agreement (DCA) yang ditandatangani pada 2010.

Namun, penting bagi para pengambil keputusan Indonesia untuk memastikan bahwa mereka benar-benar memanfaatkan potensi terbaik yang ditawarkan Ankara.

Fokus saat ini pada sistem darat dan UAV merupakan langkah strategis yang logis, mengingat tingkat kematangan kedua industri dalam DTIB Turkiye.

Namun, sejauh ini, hal serupa belum dapat diterapkan pada pengembangan rudal ataupun sistem angkatan laut, seperti fregat dan kapal selam.

Alutsisa-alutsista angkatan laut ini merupakan komponen vital untuk memastikan kemampuan Indonesia – sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dalam menjaga kepentingan kedaulatan utamanya.

Selain itu, para pengambil keputusan di Jakarta perlu mempertimbangkan aspek strategis lainnya dalam menjalin kerja sama semacam ini, khususnya di sektor pertahanan.

Dengan kata lain, common ground adalah faktor penting, tapi Indonesia juga harus memastikan bahwa kerja sama strategis ini tidak akan menimbulkan risiko di tengah dinamika geopolitik yang rumit saat ini.

Pengadaan peralatan pertahanan harus selalu dipastikan dapat memberikan manfaat langsung bagi kepentingan kedaulatan negara.

  👷 Kompas  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...