Sabtu, 20 September 2014

[World Article] Pesawat Israel jatuh di Lebanon

http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/pesawat-tanpa-awak-uav-buatan-israel-_120522142850-713.jpgIlustrasi UAV

Satu pesawat tanpa awak milik Israel jatuh di daerah Lebanon Sabtu dekat garis demarkasi dengan negara Yahudi itu, kata satu sumber militer.

"Pesawat itu jatuh di perbatasan Lebanon, dalam daerah Lebanon. Pasukan Lebanon ada di daerah itu," kata sumber itu kepada AFP.

Tidak ada segera komentar dari Israel, tetapi insiden seperti itu bukan pertama kali terjadi.

Pada Februari, satu pesawat tanpa awak milik Israel jatuh di Garis Biru, garis demarkasi PBB antara Lebanon dan Israel.

Tentara Israel sering memsuki wilayah udara Lebanon, dan daerah perbatasan di Lebanon selatan telah menjadi lokasi konflik yang tegang pada masa lalu.

Garis Biru ditetapkan tahun 2000 oleh PBB setelah pasukan Israel mundur, mengakhir pendudukan 22 tahun atas daerah selatan Lebanon, demikian AFP melaporkan.(SYS/H-RN/H-AK)


  ★ antara  

[World Article] Dekati Alaska, Pesawat Perang Rusia Dicegat Jet Tempur AS

http://2.bp.blogspot.com/-0t-mAiWmIlg/To57HAc56oI/AAAAAAAAACY/lCAqdGpVBFA/s1600/800px-Raptor_and_TU-95.jpgDua pesawat tempur Rusia terbang mendekati wilayah udara Amerika Serikat secara ilegal. Akibatnya, pesawat tempur tersebut dihadang oleh jet tempur F-22 milik AS di dekat wilayah Alaska.

Insiden yang terjadi pada Rabu (17/9) diikuti oleh insiden kedua yang terjadi pada Kamis (18/9) yang melibatkan dua pesawat pengebom jarak jauh milik Rusia. Kedua pesawat militer Rusia tersebut juga terbang mendekati wilayah udara Kanada dan dihadang oleh dua jet tempur F-18 milik Kanada.

Dalam dua insiden tersebut, pesawat-pesawat Rusia terbang keluar dari wilayah udara yang dilarang, tanpa insiden berarti. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (20/9/2014).

Dalam keterangannya, juru bicara Komando Pertahanan Wilayah Udara Amerika Utara, Mayor Jamie Humphries menyatakan bahwa pesawat perang Rusia tidak pernah memasuki wilayah kedaulatan AS maupun Kanada.

Humphries menjelaskan, pesawat tempur Rusia didampingi oleh dua pesawat pengisi bahan bakar dan dua pesawat pengebom jarak jauh mendekati wilayah Alaska.

Sedangkan seorang pejabat pertahanan AS yang enggan disebut namanya menuturkan, meskipun insiden semacam ini pernah terjadi sebelumnya, namun ini merupakan yang pertama terjadi dalam jangka waktu lama.

Demi mengamankan wilayah udara suatu negara, terdapat zona identifikasi pertahanan udara yang merupakan perpanjangan dari wilayah udara dan dirancang sebagai area penyesuaian agar memberikan pemerintah lebih banyak waktu untuk merespons ancaman potensial di udara.

Zona identifikasi pertahanan udara tersebut tidak berada di bawah perjanjian internasional dan juga hukum internasional.

Di sisi lain, insiden ini terjadi bertepatan dengan kunjungan Presiden Ukraina Petro Poroshenko ke Washington, AS. Namun Pentagon menyatakan, tidak ada indikasi keterkaitan antara kunjungan Poroshenko dengan insiden udara ini.(nvc/gah)

  ★ detik  

Kodam kerahkan satu SSK ke Lanny Jaya

http://www.hubert-herald.nl/Papua_bestanden/image042.jpgKodam XVII/Cenderawasih mengerahkan pasukan sebanyak satu satuan setingkat kompi (SSK) atau sekitar 100 orang guna membantu Polres Lanny Jaya, Papua, menghadapi kelompok sipil bersenjata.

"Jadi ada satu SSK yang diterjunkan ke sana. Itu hanya bersifat mem-back up polisi dalam penegakkan hukum," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Rikas Hidayatullah di Jayapura, Sabtu.

Ia menegaskan bahwa satu SSK prajurit TNI Kodam Cenderawasih berada di Lanny Jaya untuk membantu polisi, bukan hal lainnya.

"Intinya seperti yang dikatakan Bapak Panglima Cenderawasih, bahwa kami akan mendukung polisi dalam waktu yang belum ditetapkan sampai kondisi Lanny Jaya aman dan kondusif, itu juga disampaikan oleh Pak Kapolda Papua," katanya.

Rikas mengatakan, peristiwa kontak tembak pada tiga hari lalu yang mengakibatkan tewasnya satu orang dari Gerakan Sipil Bersenjata (GSB) itu terjadi di tempat atau medan yang sulit yakni di Pirime, Kabupaten Lanny Jaya.

"Kami tidak bisa serta-merta melakukan pengecekan yang tertembak itu. Karena TNI-Polri tidak mau gegabah tapi bukti ada darah di lapangan itu jelas. Saya mohon kesabaran mengenai peristiwa itu, karena pihak mereka (GSB), juga langsung membawa rekan mereka itu," katanya.

Mengenai penjelasan Panglima Cenderawasih tentang 50-an senjata api yang berhasil diterima atau didapatkan oleh prajuirt kodam, Rikas membenarkan hal itu.

"Jadi senjata api itu ada yang standar militer dan rakitan yang kami dapatkan dan juga diserahkan oleh GSB atau OPM seperti di Manokwari Selatan, Papua Barat pada 16 Agustus lalu, lalu di Arso 14, Kabupaten Keerom tiga hari lalu. Sisanya yang kami gelar beberapa waktu lalu, totalnya 50-an lebih," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende mengatakan anggota yang digelar di Lanny Jaya bertambah yakni mencapai 530 orang yang berasal dari anggota Polri dan TNI.

Pengerahan ratusan orang aparat gabungan itu untuk melaksanakan tugas penegakkan hukum terhadap Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) pimpinan Porum Wenda dan Enden Wanimbo yang kerap kali meneror warga setempat dan menembaki TNI-Polri.

"Sudah mulai digelar operasi penegakan hukum terhadap KSB di Lanny Jaya yang melibatkan TNI," kata Irjen Yotje.

  ★ antara  

[World News] Penyusup masuk ke Gedung Putih

Dinas rahasia AS Secret Service mengevakuasi sebagian Gedung Putih setelah seorang penyusup terlihat berlari di halaman. Agen pengawal presiden mengevakuasi orang-orang yang berada di Gedung Putih

Penyusup itu terlihat setelah Presiden Obama meninggalkan bangunan itu pada Jumat (19/09) malam.

Saksi mata mengatakan mereka melihat seorang pria melompat pagar dan berlari ke bangunan North Portico.

Obama baru saja meninggalkan Gedung Putih ke tempat peristirahatan Camp David dengan menggunakan helikopter, ketika peristiwa itu terjadi.

Pejabat Secret Service mengatakan pria itu terlihat ketika memasuki pintu North Portico.

Kemudian dia dibawa ke rumah sakit Washington setelah mengeluh sakit dada, kata dia.

Para staff dan reporter yang bekerja di kompleks tersebut dievakuasi ke luar.

Sebagian orang yang ada di West Wing dievakuasi.

Dalam peringatan 9/11 pekan lalu, Secret Service menahan seorang pria yang melompati pagar Gedung putih.

  ★ BBC  

Kisah Satgas Marinir-1 Surabaya Amankan Pulau Terluar

Berteman Laut Pasang, Puting Beliung, dan Dingin Mencekam UJUNG TOMBAK: Anggota Pasmar-1 Surabaya yang menjadi Satuan Tugas Marinir Pengamanan Pulau Terluar menjaga Kepulauan Fani. (Pasmar-1 Surabaya for Jawa Pos)UJUNG TOMBAK: Anggota Pasmar-1 Surabaya yang menjadi Satuan Tugas Marinir Pengamanan Pulau Terluar menjaga Kepulauan Fani. (Pasmar-1 Surabaya for Jawa Pos)

KONFLIK perbatasan negara di Tanjung Datu, Kabupaten Sambas, Mei lalu mengusik Praka Mar Roby Eka Sanjaya. Langkah Malaysia membangun mercusuar di perairan Indonesia membuat staf intelijen Pasmar 1 Surabaya itu prihatin. Luasnya wilayah laut Indonesia memang belum sebanding dengan jumlah personel keamanan dari unsur TNI.

Kondisi tersebut mengingatkan Roby ketika tergabung dalam Satuan Tugas Marinir Pengamanan Pulau Terluar (Satgas Mar Pamputer) tiga tahun lalu. Kala itu dia bersama 29 prajurit baret ungu lainnya diterjunkan menjaga Kepulauan Fani.

Kepulauan itu terdiri atas tiga pulau. Yang terluas adalah Pulau Fani. Lalu, ada Pulau Igi dan Pulau Miarin. Secara administratif, mereka masuk Kabupaten Raja Ampat. Kepulauan itu juga berbatasan dengan perairan Kepulauan Palau.

Wartawan koran ini melintasi gugusan pulau itu pada akhir Agustus 2014. Kesempatan tersebut didapat saat ada patroli maritim bersama Pusat Penerbangan TNI-AL dengan pesawat Cassa menjelang rangkaian Sail Raja Ampat.

Saat air laut surut, tiga pulau terlihat dihubungkan sebuah jembatan panjang dari kayu. Begitu laut pasang tertinggi, jembatan tersebut bisa tidak terlihat dan jarak antarpulau lebih jauh.

"Sekitar enam bulan bertugas di pulau terluar menjadi tantangan tersendiri" tutur Roby. Sebanyak 30 anggota satgas didominasi Batalyon Infanteri (Yonif) 5 Marinir yang bermarkas di Ujung, Pabean Cantikan. Yonif itu berada di bawah Brigade Infanteri 1 Marinir Gedangan, Pasmar 1 Surabaya.

Satgas di Pulau Fani dikomandani Kapten Mar Wachit. Lalu, ada dua prajurit dari Pasmar 1, Roby dan Praka Mar Fani Andri Santoso. Personel Batalyon Komunikasi dan Elektronika 1 Marinir adalah Serma Mar Abuwono dan Kopda Mar Bejo Susanto. Dari Batalyon Kesehatan 1 Marinir ada Koptu Mar Gandi dan KLS Agus Kelik. Dua batalyon itu di bawah Resimen Bantuan Tempur 1 Karangpilang, Pasmar 1 Surabaya.

"Sebulan sebelum berangkat, anggota satgas wajib mengikuti pratugas," tegas Wachit. Sebab, mereka harus ”perang” di medan yang berbeda. Terbiasa berdinas di kota dapat membuat anggota kaget kalau tidak ada persiapan. Pratugas itu dilaksanakan di Pusat Latihan Pasukan Pendarat Komando Latih Marinir (Kolatmar) Gunungsari dan Pusat Latihan Pendaratan Khusus Kolatmar Grati, Pasuruan.

Sebagian besar pulau terluar punya garis pantai dan karang yang agak jauh dari daratan. Selain itu, belum semua punya fasilitas dermaga, baik yang paten maupun yang apung. Cuaca di kawasan bibir Samudra Pasifik tersebut juga dikenal kurang bersahabat dan cenderung ekstrem. Perlu kecakapan pendaratan dari kapal pengantar atau perahu yang berukuran tidak terlalu besar. Banyaknya barang bawaan, baik satuan maupun pribadi, mengharuskan setiap pendaratan punya teknik keseimbangan.

Kecakapan pendaratan juga diperlukan saat menurunkan perbekalan logistik. Setengah tahun bertugas, mereka dipasok beras belasan kuintal dari pos komando taktis Sorong. Waktunya tiga bulan sekali, bahkan bisa molor. Itu bergantung pada cuaca dan keberanian nelayan mengirim sembako. Ketinggian gelombang air laut banyak membuat kapal perintis berpikir ulang. "Biasanya, hanya nelayan pemburu hiu bernyali tinggi yang nekat membantu," timpal Roby.

Saat pendaratan, material maupun beras tidak boleh sampai terjatuh ke air. Selama pratugas di Gunungsari maupun Grati, mereka dituntut menguasai teknik pendaratan. Salah satunya melintasi titian keseimbangan papan kayu memanjang yang digantung dengan tambang di kiri dan kanannya. Pratugas semakin berat saat diuji bertahan hidup. Dalam simulasi, mereka dipaksa survive tanpa bekal. Prajurit dituntut memaksimalkan potensi alam Gunungsari dan Grati.

Keterbatasan air tawar mengharuskan mereka menandon air tatlaka hujan. Jika hujan tidak turun, solusi lain adalah menampung air laut dalam galian atau dengan wadah penyaringan.

Kondisi alam memang ekstrem. Saat air pasang, jarak pos hanya sekitar 4 meter dari laut. Saat badai dan angin puting beliung tiba, para anggota tawakal sembari mengamankan diri dari berbagai kemungkinan. Hawa dingin ketika tengah malam-dini hari serta panas saat siang terik menjadi hal biasa yang dihadapi.

Meski dibekali beras untuk keperluan tiga bulan sekali, beras bisa lebih cepat habis. Penyebabnya bukan konsumsi yang melebihi takaran. Tetapi, serangan hewan pengerat berupa tikus pulau membuat jatah beras prajurit berkurang. Pantangan adat yang melarang membunuh tikus membuat anggota berusaha mematuhi kearifan lokal tersebut.

"Pernah suatu waktu karena sudah jengkel, kami berondongi tikus itu dengan tembakan. Tidak lama setelah siang itu, terasa ada gempa dan badai lumayan besar," kenang prajurit yang 3 Oktober nanti genap 28 tahun tersebut. Kebetulan pada saat bersamaan, beberapa rekannya memanjat pohon kelapa. Akibat gempa sesaat itu, personel yang hendak mengambil buah kelapa terjatuh. Untungnya, mereka tidak cedera parah. Sebuah pohon besar dengan diameter sepanjang keliling enam orang yang melingkari pohon tersebut juga tumbang.

Pantangan lain yang berlaku di pulau terluar itu adalah membakar seafood jenis kepiting seperti rajungan maupun lobster. Ikan jenis lain diperbolehkan. Belum ada alasan rasional yang menjelaskan larangan tersebut.

Kepulauan Fani yang dikenal sebagai habitat ikan karang dan berbagai biota laut membuat prajurit sejatinya tidak sampai kehabisan pengisi atau pengganjal perut dari rasa lapar. Hanya, masalah selera makan acap menghinggapi mereka.

Penyakit yang dapat muncul kemudian biasanya rasa jenuh dan bosan. Beruntung, mereka memiliki berbagai objek untuk melawan perasaan yang kadang menggelayut di pikiran itu. Untuk membunuh kejenuhan dan rasa bosan, olahraga menjadi salah satu aktivitas yang dapat mengusir dan menyalurkan waktu. "Di pos jaga tersedia beberapa perkakas sederhana untuk membuat badan lebih fit," kenang suami Nurul Chasanah yang berputra Alfatif Dirga Sanjaya itu.

Wachit menambahkan, ada kebanggaan sebagai prajurit penjaga pulau terluar. Sebab, mereka termasuk berada di garda terdepan dalam mengamankan tanah air. Enam bulan jauh dari peradaban menjadi momentum lebih untuk mengenali jati diri dan Tuhan. Semangat yang membara menjadi komitmen tidak akan ada lagi kisah tragis seperti dialami Sipadan dan Ligitan yang jatuh ke pelukan negeri jiran Malaysia. "NKRI adalah harga mati," tegasnya. (suryo eko/c6/dos)

  ★ jpnn  

"Teroris Kini Mampu Cuci Uang Miliaran Rupiah"

Tapi PPATK bisa bongkar jaringan teroris dengan melacak aliran dana
Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso.

Terorisme. Indonesia merupakan salah satu negara yang trauma dengan ini. Sejarah aksi teror di negeri ini memanjang sejak tahun 1981 dengan pembajakan pesawat Garuda Indonesia, bom di Kedubes Filipina dan Bursa Efek Jakarta (2000), bom mematikan di Bali (2002), dan masih terus membayangi hingga saat ini.

Terakhir, Indonesia dijadikan target perekrutan kelompok militan Negara Islam Suriah-Irak (ISIS). Kelompok ini sudah menebar teror di level internasional. Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso mengatakan, gerakan kelompok teroris kian canggih.

PPATK bahkan mensinyalir, kelompok teroris di Indonesia sudah mempraktikkan cuci uang. "Modus pencucian uangnya itu mereka mendirikan perusahaan, badan hukum atau toko," kata Agus ditemui VIVAnews di kantornya, Selasa 16 September lalu. Dalam wawancara khusus VIVAnews, Agus juga menjabarkan kerja sama antara instansi terkait.

Agus Santoso lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada 9 Agustus 1960. Lulusan sarjana hukum Universitas Padjajaran, Bandung ini memulai karier di Bank Indonesia sejak 1984. Sambil bekerja, Agus kemudian menyelesaikan S2 dan S3 di Rijks Universiteit Leiden Belanda.

Jabatan terakhir Agus di BI adalah deputi direktur hukum (2008-2011). Agus kemudian ditetapkan sebagai Wakil Kepala PPATK untuk masa jabatan 2011–2016.

 Berikut wawancara VIVAnews dengan Agus Santoso: 

Seperti apa koordinasi PPATK dengan Kepolisian, BIN, dan lembaga terkait lainnya untuk menangkal terorisme?

Di dunia ini, teroris terbagi dua. Salah satunya, teroris yang dinyatakan musuh dunia, yaitu teroris yang masuk dalam United Nation Security Council atau Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1267. Itu adalah resolusi yang menerangkan list nama-nama orang dan organisasi Al Qaeda atau anggota yang terkait dengan Al Qaeda dan Taliban.

Itu daftarnya diedarkan ke seluruh dunia, kepada anggota PBB, untuk dilakukan pembekuan aset, ada sekitar 200 nama.

Apa ada warga negara Indonesia yang masuk dalam daftar yang dirilis PBB itu?

Dari 200 nama itu ada 17 warga negara Indonesia yang dianggap terkait Al Qaeda dan Taliban. Dari list itu kami, Indonesia sudah membekukan rekening 3 orang, atas nama U, H, dan atas nama Z. Sedangkan yang lainnya ada yang sedang akan kita proses untuk delisting karena sudah keluar, sudah dihukum, atau sudah meninggal.

Dan, ada dua nama yang akan kami proses pembekuan asetnya.

Dalam koordinasi itu juga kita memutuskan untuk terduga teroris yang masuk ke dalam list yang merupakan warga negara asing, itu akan kita bekukan semua. Mudah-mudahan sebelum tanggal 25 Oktober sudah bisa kita bekukan semua, dengan dasar Undang-Undang Nomor 9 tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme.

Memangnya, 200 teroris itu sudah tertangkap semua?

Ada yang sudah ditangkap, ada juga yang belum jelas dimana.

Belum lama ini ada jaringan teroris berpaspor Turki ditangkap saat menuju Poso. Sejauh mana PPATK bisa menelusuri mereka?

Kalau jaringan teroris itu PPATK tidak tahu. Karena biasanya mereka mainnya (transaksi keuangannya) kecil-kecil, pengirimannya kecil-kecil.

Untuk penelusuran, biasanya kami dapat nama dulu dari Densus 88. Berdasarkan nama atau identitas yang kita terima dari Densus, baru kami melakukan penelusuran.

Transaksi keuangan teroris jumlahnya kecil. Di kisaran berapa mereka bermain?

Ada yang sudah bekukan itu kira-kira jumlahnya cuma Rp 200 ribu. Mereka transaksinya kecil-kecil. Misalnya masuk Rp 200 ribu atau Rp 50 ribu, langsung diambil. Polanya begitu.

Secara umum, bagaimana sebenarnya pola pengungkapan perputaran uang teroris?

Biasanya PPATK dapat nama dari Densus 88 dulu, kalau nggak, kita nggak bisa tahu. Dari situ kita bisa melakukan penelusuran dengan siapa yang bersangkutan melakukan transaksi keuangan.

Sebetulnya dengan penelusuran transaksi keuangan ini kita mampu membongkar jaringan. Dari yang tadinya sistem sel--satu-satu-- dengan adanya follow the money kita bisa membongkar jaringannya. Dari mana saja (uangnya), apakah dari kota lain, dari pulau lain, kita tahu.

Kalau tipologinya, transaksi keuangan teroris itu bolak-balik atau hanya pengiriman satu arah saja?

Umumnya satu arah, person to person. Jadi, ada penampung dari beberapa orang mereka buat beberapa layer (lapisan). Layer ini dibuat tidak saling kenal.

Misalnya, si A menggalang dana dari kelompok ini. Si B kelompoknya lain, si C juga kelompoknya lain. Jadi kelompoknya pendukung si A dan si B tidak saling kenal. Bisa jadi mereka buat layer agak panjang. Tapi, Si A dan B bisa saja saling kenal.

Seberapa penting pembekuan aset teroris ini?

Teroris ini kan sangat kompleks. Ini kan menyangkut keyakinan mereka. Jadi tidak cukup hanya memerangi saja, tapi perlu juga ada upaya deradikalisasi, makanya perlu ada BNPT.

Tugas PPATK sebenarnya untuk menggunting akses para teroris ini kepada asetnya, kepada dananya. Sehingga para teroris ini tidak bisa mengakses sumber dananya, makanya kita bekukan. Tapi nanti melalu putusan pengadilan dan yang mengajukan Polri. Rekomendasi, antara lain, dari PPATK.

Kalau aset mereka sudah dibekukan, mereka tidak punya akses lagi. Tapi, misalnya, mereka mau bayar uang sekolah anak, masih ada uang. Dikendalikan lah.

Apa ada kasus pencucian uang di kasus terorisme?

Kalau pendanaan terorisme akhir-akhir ini ada. Modus pencucian uangnya itu mereka mendirikan perusahaan, badan hukum, atau toko. Bisa terdaftar atau bisa juga tidak terdaftar hanya usaha biasa.

Tapi memang ada pergeseran dari yang semula teroris itu hanya hubungannya orang per orang, sekarang ada kelompok yang punya usaha. Uangnya mengalir digunakan untuk usaha, untuk kamuflase saja.

Perusahaan itu dipakai juga untuk sumber dana atau murni penampungan saja?

Itu sebenarnya penampungan. Tapi, bisa juga menjadi sumber uang. Karena mereka merasa sudah punya uang yang cukup. Lantas, uang itu diputar dalam bisnis.

Jenis usaha mereka apa?

Saya tidak bisa detail karena ini masih terus didalami. Tapi, bisnisnya masih berkaitan dengan upaya-upaya penggalangan opini atau mendukung aksi teror.

Dari hasil penelusuran PPATK, berapa perputaran hasil cuci uang pelaku teror itu?

Kalau sekarang sudah miliaran. Itu yang tadinya uangnya Rp 50 ribu, Rp 200 ribu sekarang volumenya sudah sampai miliaran. saya kira BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) sudah tahu itu. Yang perlu dilakukan saya kira memang proses deradikalisasi itu.

Pemberantasan terorisme banyak faktor?

Memang banyak faktor. Tapi salah satu yang dipercaya dunia internasional adalah dengan memutus rantai aset mereka supaya tidak bisa mendanai. Maka itu, Undang-Undang Nomor 9 tahun 2013 memuat suatu tindak pidana baru di indonesia yaitu tindak pidana pendanaan terorisme. Seseorang yang secara sadar melakukan kegiatan atau mendanai suatu aksi kegiatan teror itu dapat hukuman berat.

Bagaimana masyarakat tahu tempat usaha itu sebenarnya tempat penampungan dana teroris?

Ya, itu nanti di proses pengadilan (semua perusahaan itu akan terungkap dan dibuktikan). Ya Itu kan semua didasarkan pada: ada unsur kesengajaan, sadar, dan tahu bahwa dia mendanai kegiatan terorisme.

Jaringan ISIS ini sudah mulai masuk ke Indonesia dengan cara merekrut WNI. Bagaimana PPATK melihat peredaran uang teroris jaringan internasional ISIS?


Kita sudah berkoordinasi dengan Densus 88, kami sudah tahu jalur-jalur mereka, kita sudah dikasih tahu. Sehingga kita sedang memantau di jalur-jalur itu.

Tapi, Saya nggak bisa nyebut karena berkaitan dengan keamanan.

Sudah pernah terdeteksi aliran dana jaringan ISIS ke dalam negeri?

Selama ini belum ada.(ren)

  ★ Vivanews  

Satgas Kizi TNI Berperan Dalam Proses Perdamaian di Afrika

Satgas Kizi TNI Berperan Dalam Proses Perdamaian di Afrika Satgas Kizi TNI - Foto : Penerangan Konga XXXVII-A/MINUSCA

SATUAN Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-A/MINUSCA (United Nations Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic) dibawahpimpinan, Letkol Czi Alfius Navirinda K selaku Komandan Satgas (Dansatgas)Konga XXXVII-A/Minusca melaksanakan upacara resmi pembukaan misi Minusca, Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Central African Republic (CAR). Acara ini berlangsung di Markas Pasukan MISCA (Mission internationale de soutien à la Centrafrique sous conduite africaine) M’Poko Bangui, Afrika, Kamis (18/9/2014).

Upacara pembukaandihadiri oleh Presiden CAR Cathrine Samba–Panze didampingi oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBB Hervé Ladsous untuk Operasi Penjaga Perdamaian PBB. Hadir pula pejabat sipil dan militer CAR serta perwakilan organisasi-organisasi internasional yang saat ini sedang berkonsentrasi membantu pemulihan stabilisasi di CAR.

Misi baru yang bernama Minusca tersebut menjadi lain karena adanya proses peralihan dari MISCA yang beranggotakan pasukan militer dari negara-negara Uni Afrika seperti Rwanda, Kongo, Burundi, Kamerun, Nigeria yang selama ini menjadi penengah dalam konflik bersenjata bernuansa sektarian dan agama tersebut sebelum misi PBB dibuka. Minusca juga ditambah dengan beberapa pasukan negara lain seperti Indonesia, Prancis, Pakistan, Bangladesh dan Kamboja.

Menurut angka PBB terbaru, kehadiran Minusca ini terdiri dari 6.500 tentara, 1.000 polisi dan staf sipil yang nantinya akan mencapai jumlah 12.000 personil disebar diseluruh wilayah CAR.

Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-A/Minusca yang beranggotakan 167 personil, telah hadir sejak bulan Mei 2014 dan merupakan satu-satunya pasukan yang bersama beberapa staf PBB ikutmemulai dari awal proses dibukanya misi.

Dengan perlengkapan dan kemampuan personil yang dimiliki, Satgas Kizi TNI berperan mendukung persiapan pembukaan misi dengan memberikan dukungan berupa pembukaan dan penyiapan lahan mulai dari Perkantoran, Logistic Yard, Super Camp dan sarana pendukungmisi lainnya.

Sekjen PBB Ban Ki Moon dalam sambutan tertulis dibacakan Wakil Sekjen PPB Hervé Ladsous menyampaikanapresiasi ke semua pihak yang memungkinkan dunia internasional ikut ambil bagian di negara yang runtuh oleh adanya konflik internal sejak digulingkannya Pemerintahan Presiden Francois Bozize pada2013 yang diikuti oleh aksi saling bunuh dan saling serang antara pihak Seleka dan Anti Balaka sehingga berdampak luas dengan jatuhnya korban dipihak masyarakat yang tidak berdosa.

Berdasarkan siaran pers Perwira Penerangan Konga XXXVII-A/MINUSCA, Mayor Kav Eddy Wijaya, S.Sos melalui Pusat Penerangan TNI, sebanyak 2,2 juta rakyat CAR mengalami dampak dari pembunuhan, perampasan dan pengusiran. Dimana 400.000 orang diantaranya telah mengungsi ke negara-negara sekitar CAR seperti Sudan, Chad dan Kamerun.Disamping itu, Dansatgas Kizi TNI Konga XXXVII-A/Minusca Letkol Czi Alfius Navirinda K, menyampaikan Pasukan Indonesia telah menampilkan performa sebagai Pasukan Perdamaian yang ikut bahu-membahu dengan elemen PBB lainnya untuk mendukung dimulainya misi yang akan memprioritaskan perlindungan warga sipil dan fasilitasi proses transisi, termasuk pelaksanaan ketentuan dalam Perjanjian Penghentian Permusuhan diantara pihak yang bertikai.

  ★ Jurnas  

KASAD Tinjau Kesiapan HUT TNI ke 69

imageKASAD Tinjau Persiapan TNI AD menyambut HUT TNI ke 69 (JakartaGreater)

Persiapan menyambut perayaan puncak ulang tahun HUT TNI ke 69 yang akan dialkasanakan pada 7 Oktober 2014, mendatang menjadi perhatian serius Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Karena dalam gladi bersih kali ini Kasad meninjau prajuritnya sekaligus melakukan tinjauan alat utama sistem senjata (Alutsista). Mantan Pangdam V Brawijaya periode (2010-2011) ini bertindak langsung sebagai Irup di lapangan Makodam V Brawijaya, Jumat (19/9/2014).

imagePersiapan TNI AD menyambut HUT TNI ke 69 (JakartaGreater)

Kasad yang baru, lahir di Tegal, Jawa Tengah ini saat menyampaikan bahwa kehadiran dirinya di Surabaya tak lain untuk meninjau kesiapan prajuritnya dalam menyambut HUT TNI ke 69, 7 Oktober 2014, mendatang, di Koarmatim.

“Saya datang kesini untuk melihat persiapan alutsista dan prajurit saya, dalam menyambut ulang tahun TNI tujuh Oktober mendatang, saya juga melihat tank leopard salah satunya,” tegasnya.

“Nanti dalam HUT TNI 2014 akan dipamerkan kekuatan TNI AD selama periode Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat,” imbuhnya.

 (JakartaGreater)Bahkan dalam upacara Kasad menginginkan agar TNI AD menggetarkan Armada Timur. Lulusan Akademi Militer tahun 1982 ini dengan tegas agar yel-yel yang disampaikan atas nama Angkatan Darat `Kartika Eka Paksi` bukan per Brigade.

“Getarkan Armada Timur dengan suara prajurit TNI Angkatan Darat,” tuturnya diatas podium Upacara.

image“Kalian adalah prajurit terpilih yang merupakan kehormatan bisa mewakili TNI AD, terimakasih atas semangatmu dan selamat bertugas,” pungkas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengakhiri sambutannya.

Jenderal bintang empat ini menjelaskan menambahkan bahwa tentunya akan aksi spesial dan kali ini ada satu brigade yang akan melakukan terjun payung di Suramadu. “Aksi semua pasti menampilkan yang terbaik tetapi yang tidak ada dari peringatan HUT TNI sebelumnya adalah kita akan ada terjun payung di bagian sisi ujung Pulau Madura Suramadu,” tukasnya.

imageBerdasarkan pantauan dilapangan saat geladi bersih sekitar lapangan Kodam V/Brawijaya dipenuhi Alutsista TNI AD berupa kendaraan-kendaraan tempur terdiri dari 3 unit Bush Master, 12 unit MRCV, 2 unit Pakci, 2 unit Komodo, 2 unit OKA, 2 unit Isuzu D-Max, 1 unit Caspier, 6 unit Tank Tarantula, 13 unit MLRS, 14 cuk Mer 155 KH179, 14 cuk Mer 105 KH178, 13 unit Tank Scorpion, 9 unit Panser Anoa, 8 unit RBS-70, 1 unit Giraffe, 4 cuk Mer 23 Zur/Groom, 2 unit MMl Proprad.
imageSementara itu untuk diketahui kendaraan tempur (ranpur) dan kendaraan taktis (rantis) tersebut akan ditampilkan dalam Upacara menghadapi HUT TNI 2014 yang akan dilaksanakan pada 7 Oktober 2014, mendatang, di Koarmatim Surabaya. (DK)

  ★ JKGR  

[World Article] Prometheus, Senjata ‘Pengawal’ Rusia di Angkasa

Komandan Utama Angkatan Udara Rusia Viktor Bondarev menyatakan sistem peluncur rudal generasi terbaru S-500 Prometheus akan memperkuat angkatan bersenjata Rusia mulai 2016. Senjata tersebut akan diuji coba pada 2015, kemudian selanjutnya akan diterima secara resmi dan masuk dalam tahap produksi massal. Prometheus, Senjata ‘Pengawal’ Rusia di AngkasaS-500 adalah sistem peluncur rudal generasi terbaru yang dapat melumpuhkan rudal balistik dan sasaran bergerak di udara secara terpisah. Foto: ITAR-TASS

S-500 adalah sistem peluncur rudal generasi terbaru yang dapat melumpuhkan rudal balistik dan sasaran bergerak di udara secara terpisah. Fungsi utama sistem ini ialah melumpuhkan rudal balistik jarak menengah di zona akhir lintasan rudal maupun di zona tengah. Sebelumnya, Komandan Utama Angkatan Udara Rusia Viktor Bondarev mengumumkan S-500 tidak hanya bisa melumpuhkan rudal balistik jarak menengah, tetapi juga sasaran yang berada di orbit bumi, yakni satelit dan rudal balistik.

Sistem peluncur ini mampu melumpuhkan semua “sasaran” di udara di ketinggian apapun, mulai dari rudal penjelajah berkecepatan 5.500 kilometer per jam atau lebih, hingga sasaran berukuran kecil seperti pesawat tanpa awak dan satelit musuh yang berada di orbit bumi. Kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh sistem peluncur rudal generasi sebelumnya. Menurut Instansi Militer Rusia, S-500 bukanlah modifikasi dari seri terdahulunya, S-400. Senjata ini merupakan pengembangan baru yang dibuat dari teknologi dan perhitungan teknis yang jauh berbeda.
Senjata Antipesawat dan Antirudal Unggulan Redaktur Utama Vestnik PVO Said Aminov memprediksi S-500 akan menggunakan teknologi dimiliki S-300 dan S-400, namun ditambah fitur dan komponen-komponen baru.

S-500 memiliki radius kerja, kecepatan mengenai sasaran, serta jarak deteksi musuh yang lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Kecepatan mengenai sasaran dan jarak deteksi musuh pada S-500 lebih optimal berkat penggunaan pemindai elektronik aktif (Active Electronically Scanned Array) yang merupakan komponen utama sistem radar modern. Maka itu, radar S-500 dapat mendeteksi musuh yang berjarak hingga 800 kilometer.

Kementerian Pertahanan Rusia berencana, Prometheus S-500 akan masuk dalam satuan pertahanan ruang udara Rusia untuk perlindungan yang mencakup seluruh wilayah negara. S-500 akan menjadi senjata antipesawat dan antirudal utama Rusia. Program pengembangan militer pemerintah Rusia mencanangkan pembelian S-500 untuk sepuluh batalyon satuan pertahanan ruang udara Rusia dalam periode 2011-2020.

Saat ini, sistem pertahanan udara Rusia merupakan gabungan senjata milik Angkatan Darat dan Angkatan Udara Rusia. Sistem pertahanan udara tersebut terdiri dari S-300 dan modifikasinya yang beragam, S-400, Buk-M1, Top-M1, Osa-AKM, serta Tunguska-M1.
Komponen Gabungan Sejak 2008 silam, Rusia terus bergerak dalam pembuatan sistem pertahanan antirudal dan antipesawat terintegrasi. Sistem ini akan menyatukan sistem pertahanan udara negara-negara bekas Uni Soviet lain. Rusia telah mencapai kesepakatan bersama Kazakshtan dan Belarusia. Konsep sistem itu sendiri merupakan penciptaan sistem senjata antipesawat dan antirudal berlapis. Perbedaan fungsi taktis dan strategis diratakan, sehingga sistem berlapis tersebut mampu mengenai sasaran apapun yang berada di udara. Jarak dan ketinggian deteksi lawan menjadi tidak berpengaruh berkat sistem terintegrasi antarnegara. Pembuatan sistem pertahanan udara berlapis tersebut akan dikelompokkan berdasarkan radius kerja senjata antipesawat dan antiroket.

Radius dekat mencakup 30-40 kilometer. Dalam radius ini, satuan sistem peluncur roket tersebut digunakan untuk melindungi obyek berukuran kecil. Tugas itu dijalankan oleh sistem peluncur rudal tipe Buk, Pantsir-S1, dan Morfey.

Radius menengah mencakup 40-200 kilometer. Pada cakupan ini, satuan sistem peluncur roket tersebut digunakan untuk melindungi obyek industri, administrasi, serta objek militer berukuran besar. Lapisan ini akan dilindungi oleh sistem peluncur rudal darat seperti S-300 dan turunannya, termasuk S-300V4 dan Bityaz.

Radius jauh ialah mencapai lebih dari 200 kilometer. Pada jarak tersebut, sistem ini mampu mengenai pesawat terbang pengintai dan strategis, serta mencegah ledakan rudal milik musuh dengan menggunakan rudal balistik supersonik. Sementara ini, tugas tersebut masih dijalankan oleh S-400, yang kelak akan digantikan oleh S-500.

  ★ RBTH Indonesia  

Leon Jungschlager Mendukung Westerling Sampai Kartosoewirjo

Leon Jungschlager menyediakan berbagai keperluan untuk gerakan bawah tanah menentang pemerintah Indonesia. Dia mendukung Westerling sampai Kartosoewirjo. Leon Jungschlager menghadapi persidangan, 1955-1956. Foto: maastrichtsegevelstenen.nl. 

OLEH: HENDRI F. ISNAENI


PADA 6 Juli 1955, Hakim Maengkom dan Jaksa Tinggi R. Soenario meninjau rumah dan perkebunan milik Pieter Reinier van Motman (1773-1821), tuan tanah pertama di kawasan Dramaga, Bogor. Rumah itu kemudian menjadi Wisma Tamu IPB Landhuis di Jalan Tanjung No. 4 Kampus IPB Dramaga. Karena dari situ keluar-masuk senjata dan peluru, makanan, pakaian, dan lain-lain untuk kepentingan gerombolan bersenjata yang hendak melakukan aksi subversi terhadap pemerintahan Republik Indonesia.

Menurut R. Soenario dalam Proses Jungschlager, markas besar dari pergerakan gelap tersebut, yang bermula APRA (Angkatan Perang Ratu Adil), kemudian menjadi NIGO (Nederlandsch Indische Guerilla Organisatie), berada di RO (rubber onderneming) atau perkebunan karet Dramaga, di bawah Motman sebagai administraturnya. “Menurut Motman pemimpin organisasi NIGO adalah Jungschlager,” tulis Soenario. Pada waktu Bandung diserang (APRA) terlihat kesibukan di Darmaga, tentara Belanda datang dan pergi keluar masuk, penjagaan diperketat dan lain-lain.

Jungschlager membantu Kapten Raymond Westerling dalam menyediakan dana yang digalang dari sejumlah perkebunan di Jawa Barat. Selain itu, menurut Petrik Matanasi dalam Westerling, Kudeta yang Gagal, keterlibatan Jungschlager dalam gerakan Westerling setidaknya menjadi penghubung antara gerakan Westerling dengan perusahaan besar milik Belanda, seperti BPM (Bataafsche Petroleum Maatschappij) dan KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij). Setelah APRA bubar pasca serangan di Bandung, “sisa-sisa pendukung APRA kemudian bergabung dengan organisasi NIGO,” tulis Petrik.

Leon Nicolaas Hubert Jungschlager lahir di Maastricht (Limburg), Belanda. Pada 1924, dia datang di Indonesia sebagai Jurumudi Kelas IV pada Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) atau Perusahaan Pelayaran Kerajaan Belanda. Usai menjalani pendidikan di Koninklijk Marine (Angkatan Laut Belanda) di Surabaya selama sembilan bulan, dia diperbantukan sebagai perwira cadangan pada Marine Luchtvaart Dienst (MLD) atau Dinas Penerbangan Angkatan Laut Belanda pada 1927.

Pada 1930 Jungschlager menjadi Jurumudi Kelas I KPM di Makassar dan pada 1934 di Surabaya. Pada 1935, dia cuti ke Belanda selama 15 bulan dan kembali ke Indonesia pada 1936. Setahun kemudian dia kembali lagi ke Belanda untuk membawa kapal baru KPM “de Tegelberg” ke Indonesia, yang tiba Maret 1938. Akhir 1941, dia bekerja pada MLD di Surabaya.

Ketika Jepang menduduki Indonesia, Jungschlager menyingkir ke Australia pada Februari 1942. Setelah tinggal selama kurang lebih tujuh minggu, dia lalu pergi ke Amerika bersama serombongan calon penerbang Angkatan Udara Hindia Belanda yang akan belajar. Pada 1944, dia meninggalkan Amerika dan ditempatkan pada skuadron Belanda di Darwin, Australia, selama enam minggu. Lalu dipindahkan ke Skuadron pemburu 121 di Canberra. Dan pada April-Mei 1944 dipindahkan lagi ke Merauke, Irian Barat.

Tidak lama kemudian, pada Oktober 1944 sebagai Letnan Laut Kelas I, Jungschlager ditempatkan ke NEFIS (Netherlands Forces Intelligence Service) atau Dinas Intelijen Belanda di Camp Columbia, Brisbane, Australia. Di KPM dia diangkat sebagai Chef Nautische Dienst pada Januari 1949.

Setelah penyerangan APRA di Jawa Barat gagal, pada Februari 1950 Jungschlager mengadakan rapat gelap di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 33 Jakarta (kini Jl. Proklamasi No. 33), dengan Westerling, Da Lima, Nikijuluw, dan Dr. Somoukil.

Menurut Saleh A. Djamhari dalam Ichtisar Sedjarah Perdjuangan ABRI (1945-sekarang), rapat tersebut menghasilkan rencana antara lain memberikan bantuan kepada gerakan bahwa tanah, mendirikan Republik Maluku Selatan, dan mengadakan hubungan dengan pemimpin pemberontakan Kapten Andi Azis di Makassar. Selain itu, Jungchlager juga menyuplai uang, senjata, mesiu dan perlengkapan militer lainnya melalui dropping udara membantu gerakan DI/TII Kartosoewirjo.

Pada 30 Januari 1954, Jungschlager ditangkap di Jakarta. Sebelum hakim memutuskan perkaranya pada 27 April 1956, Jungschlager meninggal pada 19 April 1956. Tuntutan pidana terhadapnya pun dengan sendirinya gugur.

  Historia  

[World Article] Pertempuran Incheon, Sebuah Mahakarya Strategi Perang

Pulau Wolmi-do dihujani tembakan pada 13 September 1950, dua hari sebelum pendaratan amfibi di Incheon digelar. Gambar ini diambil dari geladak kapal perang AS USS Lyman K. Swenson yang salah satu meriam 40 milimeter-nya terlihat di latar depan.

Kota Incheon, yang menjadi tuan rumah Asian Games 2014, kini dikenal sebagai kota terbesar ketiga Korea Selatan setelah Seoul dan Busan. Tak hanya itu, kota pelabuhan yang dibangun pada 1883 itu kini menjadi salah satu motor perekonomian Negeri Ginseng itu.

Kota berpenduduk 2,9 juta jiwa itu terus berkembang dan berkat jaraknya yang tak terlalu jauh dari ibu kota Seoul, Incheon kini membentuk wilayah metropolitan terbesar kedua di dunia ditilik dari jumlah penduduknya.

Kemajuan pesat Incheon ini seakan menghapus kehancuran kota itu saat menjadi salah satu ajang pertempuran paling hebat dalam Perang Korea (1950-1953), yang dikenal sebagai Pertempuran Incheon.

Pertempuran Incheon yang terjadi pada 15-19 September 1950 merupakan sebuah pendaratan amfibi untuk merebut kembali ibu kota Seoul yang diduduki pasukan komunis Korea Utara.

Pendaratan amfibi yang menggunakan nama sandi "Operasi Chromite" itu melibatkan 75.000 tentara dan 261 kapal perang. Pasukan koalisi PBB yang dipimpin Jenderal Douglas MacArthur berhasil merebut ibu kota Seoul dalam waktu dua pekan.
Latar belakang Dalam peta ini terlihat rencana pergerakan pasukan PBB yang dipimpin Jendera Douglas MacArthur dalam Operasi Chromite untuk merebut kota pelabuhan Incheon.

Pertempuran Incheon ini diawali serangan kilat pasukan Korea Utara pada musim panas 1950 yang dengan keunggulan jumlah personel dan peralatan tempur berhasil mendesak dan mengepung militer Korea Selatan dan PBB ke sudut tenggara semenanjung Korea yang disebut "Pusan Perimeter".

Saat pasukan Korea Utara (NKPA) terus bergerak maju dan berusaha menghabisi pasukan Korea Selatan dan PBB di Pusan, Panglima Tertinggi pasukan PBB Jenderal Douglas MacArthur mengusulkan sebuah rencana pendaratan amfibi yang terbilang nekat.

Menurut perhitungan MacArthur, saat sebagian besar pasukan NKPA terkonsentrasi di sekitar Pusan, pasukan PBB akan didaratkan di wilayah yang dekat dengan Seoul dengan harapan bisa memotong jalur pasokan logistik NKPA yang nantinya akan membuat pasukan NKPA terjepit.

Meski pada awalnya banyak pihak meragukan keberhasilan rencana MacArthur itu, jenderal AS itu tetap kukuh pada pendiriannya. Maka dari itu, dimulailah "Operasi Chromite".

MacArthur kemudian memilih Incheon sebagai lokasi pendaratan yang meski terlindungi sebuah selat sempit, gelombang laut yang kuat, dan ombak yang tinggi, kota ini terbilang lemah pertahanannya.

Setelah mendapatkan lampu hijau dari Washington, MacArthur kemudian memilih marinir AS yang akan menjadi ujung tombak operasi nekat dan berbahaya ini.
Hari H di Incheon Sebuah tank T-34 buatan Uni Soviet milik Tentara Rakyat Korea Utara (NKPA) dihancurkan pasukan marinir AS saat bergerak maju dari Incheon menuju Seoul pada September 1950.

Setelah cukup mengumpulkan data intelijen, pada 15 September 1950 pagi, pendaratan amfibi dimulai setelah sebelumnya kapal-kapal perang AS menghujani posisi-posisi pertahanan NKPA di Pulau Wolmi-do di depan pelabuhan Incheon.

Selanjutnya, pada sekitar pukul 6.30 waktu setempat, armada invasi yang dipimpin veteran pendaratan Normandia dan Teluk Leyte Laksamana Arthur Dewey Struble mendekati pantai mendaratkan batalyon ke-3 pasukan marinir ke-5 di pantai Pulau Wolmi-do.

Didukung sejumlah tank, marinir AS sukses merebut Pulau Wolmi-do pada tengah hari dengan hanya kehilangan 14 orang anggotanya. Pasukan inilah yang kemudian mempertahankan "pintu masuk" ke Incheon itu sambil menunggu bala bantuan.

Akibat gelombang laut yang kuat, pasukan pendaratan kedua baru bisa beraksi pada pukul 17.30. Beruntung pasukan baru itu dengan mudah bisa menguasai tembok laut yang terletak di sebelah utara Wolmi-do.

Setelah menguasai "pintu masuk" yang strategis itu, pasukan marinir AS kemudian merangsek menuju ke pusat kota dan memaksa pasukan NKPA di kota itu menyerah.

Pusat komando NKPA sama sekali tidak mengira pendaratan di Incheon ini karena sebelum serangan berlangsung AS menyebar informasi palsu bahwa pendaratan akan digelar di Kusan sehingga Incheon hanya dijaga sedikit pasukan.
Dampak dan hasil Keberhasilan pendaratan Incheon ini membuat jalan pasukan PBB untuk merebut Seoul terbuka lebar. Pada 25 September 1950, pasukan PBB berhasil merebut Seoul setelah melewati perang dari rumah ke rumah yang sangat brutal.

Selain itu, keberhasilan pendaratan Incheon memicu keberhasilan pasukan angkatan darat AS ke-8 menerobos Pusan Perimeter dan memaksa NKPA melakukan gerak mundur yang panjang ke utara.

Keberhasilan pasukan PBB ini berlangsung hingga November 1950 ketika akhirnya pasukan China datang membantu NKPA yang mendesak pasukan PBB kembali ke wilayah selatan.

Dalam pendaratan Incheon sendiri, sebanyak 566 personel pasukan PBB tewas dan 2.713 orang lainnya terluka, sementara dari pihak NKPA sebanyak 35.000 personel tewas, terluka, atau tertangkap.

Banyak kalangan menganggap Pertempuran Incheon ini adalah salah satu pertempuran paling menentukan dalam Perang Korea. Sementara itu, banyak sejarawan menilai keberhasilan pendaratan Incheon ini merupakan salah satu mahakarya strategi perang sepanjang sejarah modern.


  ★ Kompas  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...