Sabtu, 16 Mei 2015

Babel Marak Pencurian Ikan, Kapal TNI AL Kalah dari Kapal Asing

Kapal milik nelayan asal Thailand diledakkan di Selat Dempo, Kepri, Senin (9/2). (Antara/Joko Sulistyo.)

Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani menyatakan, TNI Angkatan Laut (AL) perlu meningkatkan kemampuan teknologi kapal patrolinya untuk mencegah pencurian ikan (illegal fishing) di perairan daerah itu.

"Teknologi kapal patroli TNI AL masih kalah dibanding kapal nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia, khususnya di Kepulauan Bangka Belitung," kata Hidayat di Pangkalpinang, Sabtu (16/5).

Dikatakan, rata-rata kapal nelayan asing pencuri ikan tersebut memiliki kecepatan 30 hingga 35 kilometer (km) per jam, sementara kapal patroli hanya 20 hingga 25 kilometer per jam. "Pengawasan dan penindakan kepada nelayan asing pencuri ikan ini belum optimal karena teknologi kapal patroli yang kurang memadai," ujarnya.

Selama ini, kata dia, kapal-kapal nelayan asing yang diamankan TNI AL dan Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya kapal berukuran kecil yang beroperasi di pesisir pantai. Sementara itu, kapal-kapal pencuri ikan berkapasitas besar yang beroperasi di tengah laut sulit dijangkau karena teknologi kapal pengawas yang kurang memadai.

"Selama ini, kapal-kapal ikan milik nelayan asing belum pernah tersentuh sehingga mereka leluasa secara ilegal menangkap ikan di perairan kita," ujarnya.

Menurut dia, sumber daya kelautan di perairan Indonesia sangat berlimpah sehingga perlu pengamanan ekstra ketat dengan sarana dan prasana pengawasan yang canggih. "Jika masalah ini tidak segera diatasi, maka hasil laut kita ini akan terus dicuri oleh nelayan-nelayan asing yang memiliki teknologi canggih," ujarnya.

  Berita Satu  

F-16 Fighting Falcon Selesai Laksanakan Misi Operasi

Sebanyak 3 pesawat tempur jenis F-16 Fighting Falcon, landing dengan selamat di Lanud Iswahjudi kembali menuju home basenya di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Rabu (13/5/15), setelah selama kurang lebih dua minggu melaksanakan misi operasi Hanud Tangkis Sergap di Lanud El Tari Kupang.

Kepulangan tiga pesawat tempur F-16 Fighting Falcon ke Lanud Iswahjudi yang dipimpin langsung oleh Danskadron Udara 3 Letkol Pnb M. Anjar Legowo, selain untuk melaksanakan operasi Hanud Tangkis Sergap juga disiagakan untuk menjaga wilayah terluar perbatasan Republik Indonesia dengan Negara tetangga khususnya perbatasan dengan Timor Leste dan Australia.

Turut hadir dalam menyambut kepulangan tiga pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Donny Ermawan T., M.D.S, Kadisops Lanud Iswahjudi, serta para pejabat Lanud Iswahjudi di Shelter Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi.

Selanjutnya ketiga pesawat F-16 Fighting Falcon yang baru saja tiba, akan menjalani perawatan sembari menunggu tugas-tugas operasi berikutnya dalam menjaga kedaulatan NKRI.

  TNI AU  

[World] Desain Kapal Destroyer Rusia

Desain baru kapal Proyek 23560E Shkval KSRC. [Nikolai Novichkov]

Sebuah kapal kelas baru untuk Angkatan Laut Rusia saat ini sedang dikembangkan oleh Krylov Negara Research Center (KSRC), demikian laporan IHS Jane.

Desain baru ini disebut Project 23560E atau Shkval (Squall), wakil direktur KSRC ini, Valery Polyakov, menambahkan bahwa desain kapal akan dipamerkan untuk pertama kalinya pada pameran Maritim Internasional Pertahanan 2015 di St Petersburg dari tanggal 1 -5 Juli.

"Proyek 23560E kapal destroyer dimaksudkan mampu melakukan operasi di lepas pantai dan laut bebas, untuk menghancurkan target di darat dan laut, dan memberikan stabilitas tempur untuk angkatan laut, untuk menjaga pertahanan wilayah anti-udara dan anti-rudal, dan untuk menyelesaikan tugas di masa damai di semua zona lautan di dunia," kata Polyakov.

Proyek 23560E kapal ini memiliki beban penuh sekitar 15,000-18,000 ton, panjang 200 m, beam 23 m, draft 6,6 m, kecepatan tinggi hingga 32 kt, kecepatan jelajah 20 kt, daya tahan selama 90 hari, dan awak kapal sekitar 250-300.

Destroyer ini akan didukung oleh mesin turbin gas (meskipun Rusia saat ini tidak memiliki sumber-sumber yang memadai untuk turbin gas). Dan diusulkan harus dilengkapi dengan sistem manajemen pertempuran yang terintegrasi dengan taktis dan operasional-taktis ACSS.

Persenjataan destroyer ini terdiri 60-70 rudal anti-kapal atau anti-rudal, 128 rudal permukaan-ke-udara (SAM), dan 16-24 rudal anti-kapal selam. Kapal ini juga dilengkapi dengan meriam utama serbaguna dengan kaliber 130 mm.

Paket elektronik terpadu kapal destroyer mencakup radar multi-fungsi array, subsistem peperangan elektronik, komunikasi suite, sistem pengintaian bawah air. Dengan dua helikopter berikut akomodasi di kapal. Spesifikasi ini semua bisa berubah tergantung kebutuhan pelanggan, ungkap Polyakov. [IHS Janes]

  ⚓️ Garuda Militer  

[World] Kendaraan Militer Terbaru Rusia Gunakan Pengendali Playstation

Untuk memudahkan para tentara muda membiasakan diri. Kurganets-25 (ibtimes)

S
alah satu kendaraan militer terbaru Rusia didesain untuk dapat digunakan dengan mudah oleh para tentara muda, karena memakai alat pengendali yang serupa untuk konsol gim Playstation.

Dilansir laman Daily Mail, Jumat, 15 Mei 2015, Kurganets-25 membuat debut di hadapan publik pada 9 Mei lalu, sebagai bagian dari parade memperingati 70 tahun kemenangan Rusia pada Perang Dunia II.

Kendaraan lapis baja itu tidak hanya tampak modern dalam penampilan, namun juga sistem pengendaliannya, karena tidak lagi menggunakan kemudi tradisional yang menyulitkan.

"Saya menghabiskan waktu dua tahun, untuk meyakinkan para desainer agar membuat pengendali yang sama dengan gamepad Sony Playstation," kata Albert Bakov, wakil presiden Tractor Plants yang membuat Kurganets-25.

Fakta bahwa gamepad Playstation telah mengalami penyempurnaan selama beberapa dekade, disebut Bakov, membuat alat pengendali itu sebagai pilihan yang baik untuk diaplikasikan.

Desain gamepad juga dianggap lebih aman, serta tidak membutuhkan ruang yang besar seperti kemudi tradisional. "Kemudi tradisional membutuhkan ruang lebih, tapi tidak memberi apa-apa," kata Bakov.

Kurganets-25 merupakan kendaraan tempur infanteri, yang berada di tengah-tengah antara truk lapis baja dan tank tempur. Spesifikasi lengkap peralatan terbaru Rusia itu masih dirahasiakan.

Namun diyakini dapat membawa delapan tentara di bagian belakang, tiga kru di depan, serta seorang pemegang senjata dan seorang perwira yang memimpin pengoperasiannya. Kurganets-25 dapat berjalan dengan kecepatan 50 mil perjam.

Memiliki kemampuan amfibi, kendaraan baja itu dilengkapi dengan senapan mesin, serta ruang untuk empat rudal anti-tank. Sekarang masih dalam masa uji coba, sebelum produksi massal pada 2016.

  Vivanews  

[World] AS Siapkan Bomber B-1 di Australia

Antisipasi Urusan Laut China Selatan http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2015/05/image269-e1431657845722.jpgAS memperkuat aset militer di seluruh Asia, dengan basis Australia menjadi tuan rumah beberapa senjata strategis yang paling tangguh.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pembom jarak jauh B-1 Amerika ditempatkan di Australia sebagai pencegah apa yang digambarkan sebagai “efek destabilisasi” China di wilayah tersebut.

Langkah ini merupakan bagian dari rencana pemerintahan Obama untuk “menegaskan kebebasan navigasi” di Laut Cina Selatan.

Kementerian luar negeri China menyatakan “keprihatinan serius” dan juru bicaranya mengatakan negara akan “tegas menegakkan kedaulatan teritorial”.

Asisten Menteri Pertahanan AS, David Shear berbicara tentang rencana tersebut dalam sidang Kongres.

“Kami akan menempatkan aset angkatan udara tambahan di Australia serta pembom B-1 dan pesawat pengintai,” katanya.
http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2015/05/image270.jpgJuru bicara Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews mengatakan departemennya “aware atas komentar yang dibuat seorang pejabat AS di Kongres semalam”.

“Pemerintah AS telah menghubungi kami “to advise” bahwa pejabat itu salah bicara,” kata pernyataan itu.

Angkatan udara Amerika mengatakan B-1 bomber adalah tulang punggung kekuatan pembom jarak jauhnya.

Pesawat ini mampu mengirim dengan cepat 84 bom seberat 227 kilogram setiap bomnya untuk “melawan musuh, di manapun di dunia, setiap saat” dan saat ini sedang digunakan untuk menyerang ISIS di Irak.

Dalam dengar pendapat dengan Kongres AS tentang Laut China Selatan, David Shear mengatakan, bahwa penyebaran aset pesawat ke Australia termasuk melipatgandakan jumlah marinir AS di Darwin, yang saat ini mulai meninggalkan basis mereka di Jepang.

“Kami akan menggerakkan jumlah Marinir yang signifikan ke Hawaii, Guam dan Australia,” katanya.

“Jadi kita akan memiliki kehadiran yang sangat kuat, postur lanjutan sangat kuat di seluruh wilayah untuk komitmen bagi sekutu kami, untuk melindungi dan bekerja dengan mitra kami dan untuk terus memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.

“Hal ini sekaligus mendukung diplomasi kami di China Laut China Selatan.”
http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2015/05/image271.jpgSenat AS dari komite hubungan luar negeri mengundang dengar pendapat dengan pemerintah AS, untuk mengatasi kekhawatiran tentang terus menerusnya konstruksi daratan buatan oleh China di Laut Cina Selatan termasuk landasan pacu.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan perilaku China sedang membuat efek destabilisasi di kawasan tersebut.

Kantor berita China Xinhua mengatakan kepada duta besar AS, bahwa Washington tidak punya hak apapun untuk campur tangan dalam kegiatan yang sah itu, yang dilakukan di Laut Cina Selatan. Mereka mendesak pihak terkait untuk menyelesaikan sengketa melalui saluran diplomatik.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan dalam konferensi pers di Beijing, bahwa negaranya “sangat prihatin”.

“Kami pikir Amerika Serikat harus mengeluarkan klarifikasi mengenai hal ini. China selalu menjunjung tinggi kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan tapi kebebasan navigasi tentu tidak berarti bahwa kapal militer asing dan pesawat dapat memasuki perairan teritorial negara lain atau wilayah udara dengan sesuka hati,“ katanya.

"China dengan tegas akan menegakkan kedaulatan teritorialnya".

“Kami menuntut pembicaraan yang relevan dan bertindak hati-hati dan tidak mengambil tindakan yang berisiko atau provokatif untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional.”

Menteri Luar Negeri John Kerry melakukan pertemuan dengan pemimpin China Xi Jinping akhir pekan ini.

Senator dari Republik, Bob Corker berpendapat Amerika tidak melakukan tindakan yang cukup untuk mencegah China, dan sekutu Amerika kini mempertanyakan kredibilitas Washington.

“Saya pikir kita pihak yang membayar harganya karena tidak ada orang yang melihat aktivitas yang nyata untuk hal ini dan mereka benar-benar mendapatkan dan tidak membayar apa-apa,” katanya.
http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2015/05/image272-e1431658014493.jpgPerjanjian pertahanan Australia dengan AS tidak menyebutkan “peningkatan kerjasama pesawat”. Fokus kegiatan ini adalah “kunjungan untuk latihan dan pelatihan”.

Tidak ada penrnyataan secara khusus menyebutkan pembom B-1 ditempatkan di Australia sebagai pencegah untuk klaim teritorial China atau sebagai basis dan operasional yang siap untuk menanggapi tindakan China di Laut China Selatan.

Seorang juru bicara Pentagon mengatakan kepada ABC, bomber kelas berat telah dikerahkan ke Australia di masa lalu, termasuk kunjungan B52 Desember lalu. Namun mereka digunakan untuk latihan.

Berkenaan dengan pembom B-1, meskipun wakil menteri pertahanan AS mengatakan penyebarannya sedang disiapkan, namun juru bicara Pentagon mengatakan “spesifikasi kerjasama postur pertahanan masa depan dengan Australia, belum diselesaikan”.

 Postur Bomber B-1: 


Memiliki payload internal yang terbesar dari setiap bomber yang ada saat ini.
Mampu mengirim dengan cepat 84 bom 227-kilogram/bom.
Ditujukan untuk kecepatan tinggi, ketinggian rendah misi penetrasi.
Masuk layanan pada tahun 1986 ke Angkatan Udara Amerika Serikat sebagai bomber nuklir.
Tidak lagi dipersenjatai dengan senjata nuklir, tetapi mampu membawa peluncur rudal jelajah dan rudal serangan jarak pendek. [ABC]

  JKGR  

Jumat, 15 Mei 2015

★ Lapan Berhasil Luncurkan RX-450

Tahapan Menuju Roket Pengorbit Satelit Lapan berhasil meluncurkan roket RX-450. Peluncuran berlangsung di Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Jawa Barat, Rabu (13/5). RX 450 merupakan roket sonda yang mempunyai diameter 450 mm yang dapat digunakan untuk mengukur parameter atmosfer.

Roket ini direncanakan mampu mencapai ketinggian dan jangkauan maksimum berturut-turut sebesar 44 km dan 129 km jika ditembakkan pada sudut elevasi 70 derajat.

Roket RX 450 merupakan bagian dari roket bertingkat yang akan digunakan sebagai Roket Pengorbit Satelit (RPS). Uji terbang roket ini merupakan bagian dari tahapan dalam penguasaan roket RPS yang direncanakan dapat membawa muatan 50 kg ke orbit rendah.

Pada uji terbang roket RX 450 tersebut motor roket dapat berfungsi dengan baik untuk membawa terbang roket. Beberapa hal masih harus terus dilakukan untuk memperoleh hasil terbang yang maksimal.

Setelah peluncuran RX-450, Lapan berencana untuk menuju peluncuran berikutnya yaitu RX-550 dan roket berdiameter yang lebih besar. Hasil peluncuran tersebut menjadikan motivasi bagi Lapan untuk lebih maju dalam peningkatan dan pengembangan teknologi antariksa khususnya roket.

Peluncuran disaksikan oleh Kepala Lapan Prof. Thomas Djamaluddin, Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Dr. Rika Andiarti beserta pejabat struktural dan para peneliti Lapan, perwakilan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, serta PT Pindad.

  ♞ Lapan  

Apa Kabar Program Pembuatan Kapal Selam Pertama RI?

Cakra Class TNI AL

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Indonesia punya program pengembangan kapal selama secara mandiri di dalam negeri. Program ini merupakan kelanjutan dari pembelian kapal selam kelas U 209 dari Korea Selatan.

Sebanyak 2 unit pertama akan diproduksi oleh Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) di Korea Selatan kemudian 1 unit berikutnya dikembangkan dan diproduksi pada fasilitas milik PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya Jawa Timur. Lantas sudah sejauh mana perkembangan mega proyek strategis ini?

Direktur Utama PAL, M. Firmansyah Arifin menjelaskan persiapan program pengembangan kapal selama lokal ini terus berjalan. PAL telah mengirimkan 100 mekanik dan insinyur perkapalan ke Korea Selatan untuk mengikuti program Transfer of Technology (ToT).

Sejalan dengan pengiriman tenaga ahli ke Korsel, BUMN bidang perkapalan ini sedang membangun fasilitas bengkel dan alat produksi kapal selam di Surabaya.

"Total insinyur dan mekanik yang akan dikirim ada 206 orang, tapi yang sudah dikirim baru 100 orang. Pengiriman 100 orang dibiayai oleh PAL," kata Firmansyah saat berbincang dengan detikFinance, Jumat (15/4/2015).

Firmansyah mengakui pengembangan kapal selam di tanah air mundur dari jadwal. Rencana awal ialah produksi dimulai pada pertengahan 2015 tapi molor hingga awal 2016.

Alasannya adalah dana yang diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PMN) belum cair. Dana PMN senilai Rp 1,5 triliun masih tertahan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meskipun usulan sudah disejui sejak tahun lalu.

Padahal dana tersebut sangat dibutuhkan untuk membangun fasilitas kapal selama dan program pengiriman tenaga ahli Indonesia ke Korsel.

"PMN sudah disetujui tahun lalu, prosesnya hampir jalan dan semua sudah dilewati yakni mulai DPR, sampai terakhir sudah harmonisasi antar kementerian. Posisi sekarang yang dicoba dipantau ada di Kemenkeu. Lagi mandeg di sana. Kalau disetujui rute selanjutnya ialah Mensesneg untuk diajukan ke presiden kemudian terbit PP," ujarnya.

Untuk sementara waktu, biaya pengiriman tenaga ahli masih sanggup ditanggung perseroan sedangkan pembangunan fasilitas yang dilakukan oleh BUMN konstruksi. Firmansyah menjelaskan PAL harus merogeh kocek internal karena tidak ingin kehilangan momentum yang sangat strategis meskipun dana yang dikeluarkan seharusnya untuk aktivitas bisnis lainnya.

"Ada kerjasama dengan BUMN atas arahan menteri BUMN. Gedung workshop-nya dibangun oleh perusahaan karya. Dibangunnya dengan skema tangki project. Mereka bangun fasilitas gedung workshop dahulu nanti dibayar saat selesai," jelasnya.

Sebetulnya kebutuhan dana PMN paling mendesak ialah untuk mendatangkan peralatan produksi kapal selama dari luar negeri. Proses pemesanan sudah dilakukan namun belum bisa dikirim karena masih menunggu pembayaran.

"Selain bengkel butuh beli alat untuk produksi dari luar negeri. Ini harus dibayar. Barangnya belum datang tapi sudah pesan. Kalau kita sudah kasih uang muka, mereka kirim," sebutnya.

Bila produksi kapal selama dimulai tahun 2016 di Surabaya, maka PAL akan mengirimkan kapal selam karya putra-putri Indonesia yang pertama ini kepada pemesannya, TNI AL, mulai tahun 2020.

"Proses produksi memakan waktu 4 tahun. Kalau kapal selama pertama yang di Korsel sudah dibuat mulai tahun 2012," jelasnya.

Bila semua telah selesai, TNI AL akan memiliki 5 unit kapal selam, 3 unit baru dan 2 unit lama. Firmansyah menjelaskan Indonesia bakal menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mampu memproduksi kapal selam lokal. Selain kapal selam, PAL telah mampu memproduksi beberapa tipe kapal perang.

"Di ASEAN belum ada yang bisa produksi kapal selam sendiri maka kita tidak boleh kehilangan momentum. Mereka punya tapi hanya sebatas beli," ujarnya. (feb/ang)

  ♞ detik  

Kapal Survei Canggih KRI Rigel 933 di Tanjung Priok

Kapal canggih ini berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, hari ini.

Kapal survei canggil milik TNI AL, KRI Rigel 933 tiba di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal ini diyakini dapat memperkuat kapal-kapal survei TNI AL.

TNI AL mengklaim kapal tersebut merupakan kapal perang jenis Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) yang tercanggih se-Asia. Kapal perang tersebut dibuat di Prancis.

KRI Rigel 933 bertolak dari dermaga Les Sables d'Olonne, Perancis pada 26 Maret. Kapal canggih ini berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, hari ini.

Untuk menempuh perjalanan selama 50 hari dari Prancis ke Indonesia, kapal ini dipimpin oleh komandan Letkol Laut M. Wirda Prayogo dan diawaki 30 orang prajurit TNI AL.

KRI Rigel 933 dibangun atas kerja sama Kemenhan dengan pihak galangan kapal OCEA Prancis.

Adapun selain berfungsi sebagai kapal survei, kapal ini juga dapat digunakan dalam mendukung kegiatan TNI AL dalam operasi militer dan melaksanakan kegiatan SAR.
Kapal Canggih KRI Rigel 933 Perkuat TNI AL Lakukan Survei Pemetaan Laut Kapal perang tersebut dibuat di Prancis

TNI AL kehadiran amunisi baru untuk memperkuat penyediaan data dan informasi Hidro-oseanografi berupa peta laut dengan datangnya KRI Rigel 933 di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakut, Jumat (15/5/2015) pagi ini. Kapal tersebut diklaim sebagai kapal survei tercanggil se-Asia.

"Ini (KRI Rigel 933) dari negara Perancis untuk memperkuat jajaran TNI AL, tentunya kapal ini memiliki berbagai kemampuan dalam melakukan survei dan pemetaan, dan mampu melakukan pengumpulan data," ujar KSAL Laksamana Madya TNI Ade Supandi di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok.

KRI Rigel 933 berada di bawah kendali Dinas Hidro Oseanografi TNI AL (Dishidros). Dishidrof sendiri dalam hal ini bertanggung jawab untuk menyediakan data dan informasi Hidro-oseanografi yang akurat sebagai data dasar yang digunakan sebagai bahan analisa strategi pertahanan nasional.

"Paling tidak kapal ini (KRI Rigel 933) bisa memenuhi kebutuhan kapal-kapal survei dalam rangka pemuktahiran data-data perairan kita, baik untuk kepentingan laut maupun kepentingan navigasi. Beberapa produk peta laut membutuhkan keberadaan kapal-kapal survei," jelasnya.

Ade menjelaskan, misi utama KRI Rigal 933 dalam waktu dekat ini akan melakukan updeting peta-peta laut. "Bahwa dengan perkembangan nasional khususnya di daerah perairan pantai ada reklamasi, ada pembangunan dermaga, ada pelabuhan itu harus kita update semua," terang Ade.

Menurutnya, sekarang TNI AL telah dituntut untuk membuat peta secara elektronik. Dalam waktu 5 tahun ke depan, TNI AL akan melakukan pengamanan untuk perairan-perairan yang memiliki potensi perkembangan ekonomi.

"Apalagi sekarang ada tuntutan peta laut ini harus secara elektronik, itulah tugas-tugas kami (TNI AL) dalam waktu dekat ini. Paling tidak dalam waktu 5 tahun ke depan beberapa alur-alur perairan yang berpotensi untuk perkembangan ekonomi harus betul-betul aman. Kami akan memberikan rekomendasi perubahan laut dimana saja," tutupnya. (tfn/slm)
  Berikut Penampakan lain KRI Rigel 933 : 
Kapal ini diyakini dapat memperkuat kapal-kapal survei TNI AL.
Selain berfungsi sebagai kapal survei, kapal ini juga dapat digunakan dalam mendukung kegiatan TNI AL dalam operasi militer dan melaksanakan kegiatan SAR.
Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan mitraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm.
Kapal tersebut terbuat dari alumunium dengan bobot 560 ton dengan panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter.

  ♞ detik  

RoIP, 'Senjata' Teknologi Komunikasi TNI di Perbatasan

Komandan Rayon Militer (Danramil) Sebatik Kapten CHB A.M. Sudirman mencoba mengontak anggota TNI lain melalui ponselnya. Yang menarik, dia melakukan panggilan di smartphone, sementara si penerima panggilan menggunakan Handy Talk (HT).

"Ini pakai RoIP, yang menerima via HT, menggunakan network khusus militer," ujarnya di sela obrolan bersama rombongan Telkomsel yang mengecek jaringan di Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara pekan ini.

Radio over Internet Protocol (RoIP) yang membantu Sudirman beserta jajarannya bertugas menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, adalah teknologi untuk sistem komunikasi yang menggandengkan radio ke internet.

"Perlu sinyal bagus. Untuk itu saya ingin melaporkan di sekitar sini masih ada beberapa wilayah yang blankspot. Jadi sangat membutuhkan sekali untuk komunikasi kami bertugas," sebut Sudirman.

Dijelaskan Kasikom Hubdam VI Mulawarman, Balikpapan Mayor CHB. Achmad Farid, secara sederhana, teknologi ini mengubah informasi audio analog menjadi data dalam bentuk digital yang kemudian disisipkan ke jaringan internet.

Selanjutnya, penyampaian informasi yang berasal dari radio komunikasi, disebarluaskan melalui jaringan internet. Pada sisi penerima, radio penerima mengubah sinyal yang diterimanya dikembalikan ke bentuk sinyal audio analog.

"Kenapa disuntikkan ke radio, karena tidak semua pejabat pakai ponsel, dan gak semua ada jaringan 3G di situ. Kami dihadapkan dengan urgensi, komunikasi di wilayah perbatasan harus lancar dan semua pelaporan harus segera. Dan sejak 2010 itu kami sudah di-support dengan adanya jaringan e-Militer. Nah, bagaimana kami bisa memanfaatkannya," kata Farid. e-Militer sendiri punya fungsi untuk mengirim data atau informasi dan dokumen secara elektronis dengan cepat dan aman yaitu dengan memanfaatkan jaringan internet yang dikendalikan oleh Direktorat Perhubungan TNI dan bersifat terbatas atau tertutup bagi umum sehingga keamanannya lebih terjamin.

"Menggunakan HT membutuhkan banyak pemancar, di setiap Kodim harus ada repeater. Karena medan yang berbeda-beda kadang kan sulit. Cost juga mahal karena perangkat lebih banyak. Ada hal-hal yang harusnya cepat jadi lambat. Maka kami memikirkan terobosan untuk ini," jelas Farid.

Maka, Farid dan timnya di Kodam VI Mulawarman mulai mencari cara komunikasi lebih mudah, lancar dan murah untuk kelancaran tugas awaknya, dengan berbasis internet di jaringan e-Militer.

"Sejak 2010 itu kan e-Militer kita di-support jaringan VPN untuk komunikasi data. Kalau pakai jaringan internet biasa kan gak secure, jadi bikin VPN sendiri dengan pakai jaringan itu. Server pun kita buat sendiri yang ditaruh di Balikpapan," terangnya.

Disebutkannya, teknologi ini belum digunakan seluruh anggota TNI. Apa yang diupayakan Farid dan timnya adalah percontohan yang akan dia teruskan agar bisa dipakai lebih luas oleh jajaran TNI tingkat nasional, terutama yang bertugas di wilayah perbatasan.

"Saat ini yang pakai baru wilayah Kodam VI Mulawarman, di Kabupaten Nunukan, Kabupaten Kotabaru, sampai seluruh satuan setingkat Kodim wilayah itu sudah dikembangkan. Saya ingin sampaikan soal ini, bahwa di seluruh garis batas memakai teknologi ini," harapnya.

  ♞ detik  

[World] AS ingin pasukan amfibi terpadu di Asia Pasifik

http://i.ytimg.com/vi/qMoUK86OPtQ/maxresdefault.jpgAksi Marinir di Hawai ☆

Angkatan Laut Amerika Serikat mengumpulkan komandan pasukan amfibi negara Asia-Pasifik sebagai langkah bagi gerakan terpadu, kata keterangan sejumlah pejabat dan dokumen perencanaan, yang diperoleh Reuters.

Namun demikian, Amerika Serikat dikabarkan tidak melibatkan Tiongkok dalam upaya tersebut.

Konferensi itu dimulai pada Senin mendatang di Hawaii dan akan dihadiri pejabat 23 negara. Sebagian besar negara itu berasal dari Asia, termasuk yang terlibat dalam sengketa wilayah dengan Tiongkok, seperti, Jepang, Filipina, dan Vietnam.

Naskah perencanaan, yang disiapkan konsultan militer Amerika Serikat, menegaskan bahwa Tiongkok "tidak akan diundang" karena "pesaing" Amerika Serikat dan beberapa negara, yang menghadiri pertemuan itu.

Saat dimintai kepastian mengenai Beijing tidak diundang, juru bicara Angkatan Laut mengatakan bahwa hukum di Amerika Serikat melarang kerja sama militer langsung dengan Tiongkok dalam sebuah konferensi.

Sejumlah pejabat kementerian pertahanan Amerika Serikat menambahkan bahwa pengabaian Tiongkok adalah hal biasa dalam acara pelatihan yang digelar oleh Washington.

Saat menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan bahwa setiap negara mempunyai hak untuk mengundang ataupun tidak mengundang sebuah negara dalam acara tertentu, selama kebijakan itu ditujukan untuk perdamaian dan kestabilan regional.

Tujuan utama dari konferensi di Hawaii adalah untuk membentuk latihan bersama pasukan amfibi. Menurut keterangan brigadir Richard Spencer, wakil komandan Angkatan Laut Inggris, acara tersebut akan sukses jika terbentuk pasukan laut bersama yang bertugas untuk mengirim bantuan pada masa bencana.

Sementara itu, wakil kepala lembaga CSIS di Washington, Michael Green, mengatakan bahwa Amerika Serikat merupakan "kekuatan penyatu" bagi pasukan amfibi di Asia yang diperkirakan akan menarik perhatian sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia.

"Pasukan bersama itu akan sangat berguna dalam masa-masa bencana dan juga mengatasi ancaman keamanan dari sengketa wilayah laut," kata Green.

Sebagaimana diketahui, sejumlah negara di Asia memang tengah bersengketa dengan Tiongkok terkait kepemilikan wilayah maritim seperti Laut Tiongkok Selatan dan Timur.

Di Laut Tiongkok Selatan, Beijing bersengketa dengan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

Beijing juga bersengketa dengan Jepang di Laut Tiongkok Timur.

Di sisi lain, Amerika Serikat mempunyai pasukan amfibi terbesar di Asia dengan 80.000 personil angkatan laut. Sebagian besar tentara tersebut kini ditempatkan di pulau Okinawa dekat dengan Laut Tiongkok Timur.

Satu-satunya kekuatan di Asia yang bisa menandingi Amerika Serikat tersebut adalah Tiongkok yang mempunyai sekitar 12.000 tentara angkatan laut. (Uu.G005)

  antara  

[World] Bagaimana Metode Pemberian Nama Senjata Rusia?

Pesawat, roket, atau tank Rusia kerap diberi nama dengan kombinasi huruf dan angka yang terlihat tak bermakna. Namun, sebenarnya nama tersebut memperlihatkan karakter dari perangkat tersebut. Kali ini, RBTH akan menyajikan panduan metode pemberian nama perangkat militer buatan Rusia, dari peluncur roket jinjing hingga pesawat tempur dan serang. Sukhoi Su-35S. Angkatan Udara Rusia dijadwalkan menerima 48 pesawat Su-35S sebelum akhir 2015. [Sukhoi.org]

 Pesawat: Nama Perancang, Fungsi, dan Modifikasi 

Secara historis, pesawat Rusia selalu diberi nama sama seperti nama perancangnya, atau setidaknya biro desain yang merancang pesawat tersebut, dengan tambahan angka yang mengindikasikan nomor kode proyek. Sebagai tambahan, nomor unik biasanya disematkan di belakang nama pesawat tempur, pesawat serang, atau pesawat pencegat, meski ada juga pengecualian seperti pada pesawat pengebom Tupolev Tu-95 atau pesawat kargo Antonov An-125.

Ambil contoh Su-27, “Su” adalah singkatan dari brio desain yang merancang pesawat tersebut, Sukhoi, dan 27 adalah nomor proyek pesawat itu.

Nomor juga kadang diikuti dengan huruf lain. Ada huruf “S” yang mengindikasikan bahwa pesawat tersebut adalah produk serial. Ada pula huruf “M”, yang berarti “modernisasi” atau pengembangan dari pesawat tersebut. Huruf "M" biasanya dapat diikuti dengan nomor serial modifikasi, Su-27SM3 contohnya.

Kemudian, ada huruf “K,” yang berarti “komersil”, artinya produk tersebut diekspor. Huruf “UB” adalah kependekan dari Uchebno-Boevoi yang berarti “latihan tempur” dan huruf “P” berarti pesawat tersebut merupakan versi “pencegat” (perekhvatchik).

Ketika pesawat pengebom ataupun pesawat tempur dilengkapi dengan kemampuan tempur baru, maka namanya pun akan berganti. Misalnya, pesawat pengebom yang dibuat berdasarkan rancangan Su-27 diberi nama Su-34 dan pesawat generasi ke-4++, yang dibuat berdasarkan pesawat yang sama diberi nama Su-35.
Tank Armata T-14.

  Senjata: Semua Hanya Masalah Waktu 

Di luar biro desain dan pabrik yang merancangnya, tank selalu menyandang nama berawalan "T". Angka di belakangnya menunjukan tahun ketika mesin tersebut telah siap dikirim ke angkatan bersenjata. T-72 bergabung dengan militer Rusia pada tahun 1973, sementara T-64 dan T-62 beroperasi sejak awal 1960-an. Sebelum memasuki masa bakti, kendaraan lapis baja hanya disebut “objek” dengan tambahan indeks pabrik. Jadi, tank Rusia terbaru, Armata, saat ini masih menyandang nama “Objek 148”. Namun setelah diterima oleh angkatan bersenjata, tank tersebut akan diberi nama “T-14”, karena prototipe tank pertama kali didemonstrasikan di hadapan militer pada tahun 2014.

Huruf yang berada di belakang angka sama seperti pada pesawat, hanya saja karena banyaknya modifikasi, selain menggunakan huruf “M”, ada pula hasil modifikasi yang disematkan huruf “A” dan “B”, atau menggunakan huruf “Y” untuk modernisasi global. Sebagai tambahan, huruf “K” menandakan kendaraan tersebut merupakan tank komando, dan huruf “C” menandakan kendaraan tersebut adalah komoditas ekspor.

Namun, ada pengecualian. Tank terlaris di dunia sepanjang 2001-2010, T-90, mendapat nama baru secara acak dari Kremlin. Pada dasarnya, tank ini merupakan versi modernisasi dari T-72 dan seharusnya menyandang nama T-72BU.
SAM S-400 Triumf. [Olga Sokolova]

  Artileri dan Misil: Bingkisan untuk Musuh 

Artileri juga memiliki kode nama khusus. Semua artileri yang berawalan “9K” merupakan misil tembak dan roket (shoots missiles and rockets/MLRS), semua yang berawalan “2C” berarti senapan otomatis, “2A” berarti senapan dan meriam tembak, sementara “2B” digunakan untuk mortar dan peluncur roket.

Penamaan senjata misil dan pertahanan cenderung lebih rumit. Senjata ini bekerja di bawah sistem, dan nama untuk mesin tertentu secara spesifik kerap dibuat dalam indeks khusus, yang tak banyak diketahui publik. Sistem pertahanan udara S-300 terdiri dari radar pengintai, stasiun pelacak dan iluminasi target, beragam misil, mesin pengisi daya, dan lain-lain. Untuk S-300 dan S-400, angka setelah “S” mengindikasikan jangkauan maksmimal senjata.

Tapi, nama juga kadang diberikan berdasarkan parameter lain. Sebagai contoh, nama diberikan sesuai julukan yang kerap diasosiasikan dengan senjata tersebut, seperti Jarum (Igla) dan Panah (Strela), dua tipe MANPADS (Man-Portable Air Defense System) yang berbeda. Selain itu, pengembang meluncurkan nama lain yang mudah diingat, biasanya nama “bunga”, seperti Peony, Hyacinth, Tulip, dan Chrysanthemum.

  ♘ RBTH  

[World] AS Mulai Kehilangan Superioritas Udara

Masa kejayaan USAF: jet tempur F-18, F-15, F-16 dan F-14 terbang bersamaan, 22 Oktober 2002

Shepard Smith mengatakan, kini Angkatan Udara AS adalah kekuatan yang terkecil yang ada dalam beberapa dekade. Bahkan, anggaran pertahanan AS telah menurun lebih dari $ 85 miliar sejak 2009, sementara Rusia dan China dilaporkan terus membangun militer mereka.

Awal tahun ini, sejumlah pejabat pertahanan memperingatkan Kongres bahwa AS bisa kehilangan superioritas udara nya.

Kepala Staf Angkatan Udara AS Jenderal Mark Welsh III membenarkan laporan Shepard Smith, bahwa seperti itulah keadaannya saat ini.

“Kesenjangan kemampuan antara Angkatan Udara kita dengan angkatan udara lainnya semakin mengecil,” Welsh menjelaskan. “Anda tidak bisa berdiam diri dalam masalah ini. Jika angkatan udara tidak berada di depan kurva teknologi, mereka akan gagal pada akhirnya.”

Jenderal Welsh menjelaskan bahwa jet tempur F-35 yang baru, akan membantu AS tetap berada di depan kurva dalam bersaing dengan negara-negara lain.

Dia mengatakan pesawat yang digunakan AS saat ini tidak cukup kuat untuk bersaing dengan jet tempur baru China dan Rusia.

“Jika kita bisa memenangkan pertarungan peralatan di masa depan … itu akan lebih baik dari apa pun yang kita miliki saat ini,” Welsh menyatakan. “Keberadaan F-35 terus memberikan keunggulan kemampuan di pihak kita, yang mana hal itu harus tetap dijaga”. [Insider]

  JKGR  

Kamis, 14 Mei 2015

[World] Kabinet Jepang setujui aturan baru ekspansi militer

Ilustrasi armada Jepang

Kabinet Jepang, Kamis, diperkirakan akan menyetujui satu set rancangan Undang-Undang untuk memperkuat peran dan ruang lingkup militernya, mengubah posisi dari semula negara pasifis di tengah peningkatan gejolak di Asia Pasifik.

Undang-Undang tersebut merupakan proyek Perdana Menteri Shinzo Abe yang dikenal nasionalis, yang mengatakan Jepang tidak bisa lagi mengesampingkan dasar stabilitas regional dan harus melangkah ke luar dari naungan payung keamanan Amerika Serikat.

Rancangan Undang-Undang, yang akan sampai ke anggota parlemen dalam beberapa bulan mendatang, merumuskan keputusan kabinet tahun lalu untuk memperluas kewenangan angkatan bersenjata Jepang.

Kondisi tersebut memungkinkan tentara Jepang untuk terlibat ke dalam pertempuran melindungi sekutu, yang disebut "pertahanan kolektif", sesuatu yang saat ini dilarang oleh konstitusi pasifis Jepang.

"Melindungi perdamaian dan kehidupan warga negara merupakan tanggung jawab paling penting sebuah negara," kata kepala sekretaris kabinet Yoshihide Suga kepada wartawan.

"Situasi keamanan di sekitar negara kami sangat tegang. Untuk memastikan perdamaian dan stabilitas, kami perlu memperkuat aliansi Jepang-AS dan meningkatkan kepercayaan dan kerja sama dengan sekutu di wilayah tersebut."

"Sangat penting untuk siap terhadap kemungkinan apapun. Tujuan dari RUU tersebut adalah untuk mencegah konflik terjadi."

Washington, yang memaksakan konstitusi kepada Jepang, telah lama menyerukan Tokyo untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam pakta keamanan bersama kedua negara.

Namun, masyarakat Jepang tampaknya curiga terhadap apa pun yang mengurangi komitmen pasifisme, dan bersikeras bahwa angkatan bersenjata harus digunakan hanya dalam pertahanan lingkup kecil.

Kritik terhadap langkah dalam hal keamanan negara tersebut menganggap kebijakan dapat menyeret Tokyo ke kampanye militer AS di Timur Tengah.

Abe juga menghadapi tuduhan Tiongkok bahwa pihaknya melakukan remiliterisasi secara sembunyi-sembunyi untuk kembali berperang di abad ke-20. Perdana menteri dan pendukungnya menyangkal tuduhan tersebut.

Undang-Undang, yang akan merombak 10 hukum terkait keamanan dan kemudian membuat yang baru, akan membuka jalan bagi militer ke luar negeri untuk tugas non tempur seperti bantuan bencana dan misi penjaga perdamaian PBB.

Revisi tersebut meliputi penghilangan hambatan geografis pada dukungan logistik untuk pasukan dalam "situasi yang secara signifikan akan mempengaruhi keamanan Jepang".

Revisi tersebut juga menyebutkan bahwa Jepang bisa membela sekutu "dalam situasi di mana ada risiko jelas bahwa keberadaan Jepang terancam dan hak-hak rakyatnya terganggu lewat serangan terhadap negara yang memiliki hubungan dekat dengan Jepang".

RUU secara resmi disetujui oleh blok berkuasa, yaitu Partai Demokrat Liberal dan Komeito, sebelum rapat kabinet, demikian lapor NHK.

Diskusi kabinet dilakukan ketika Jepang menjadi tuan rumah pameran senjata global untuk pertama kalinya, hasil dari pemulihan aturan larangan penjualan senjata ke luar negeri sebagai upaya untuk menopang industri senjata dalam negeri, demikian AFP. (Uu.R031)

  antara  

[Foto] Perawatan KRI di Tanjung Priok

Perawatan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dilakukan secara berkala. Seperti yang terlihat di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/05/2015)
Petugas melakukan perawatan KRI di Tanjung Priok.
Perawatan dilakukan dengan mengecat bagian lambung kapal.
Perawatan ini rutin dilakukan untuk menjaga KRI tetap prima.
Perawatan dimulai dari pengetokan bagian-bagian yang mengalami karat dan keropos serta dilanjutkan dengan pengecatan bagian haluan, lambung kanan, lambung kiri kapal sampai dengan buritan.
Pelaksanaan pengecatan ini merupakan kegiatan perawatan secara rutin dan berkala sebagai salah satu sarana menjaga dan merawat KRI dalam kesiapannya untuk melaksanakan tugas operasi selanjutnya.
Pelaksanaan pengecatan ini dilaksanakan oleh seluruh prajurit kapal perang dari semua departemen.

  detik  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...