Sabtu, 07 Mei 2016

PBB Sebut Kinerja Pasukan Garuda Terbaik

♞ Di Afrika TengahPasukan Garuda Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-B/Minusca di Afteng. (dok. TNI AD)

Komandan pasukan perdamaian PBB Minusca (Multi Dimensional Integrated Stabilization Mission in The Central African Republic) menyampaikan pujiannya terhadap kinerja Pasukan Garuda Indonesia, dalam menjaga perdamaian di kawasan Bangui dan Bouar di Afrika Tengah, melalui Commendation Card tertanggal Kamis 28 April 2016.

Dalam pernyataan pujian tertulis yang diwakili Wakil Komandan Pasukan Minusca Mayor Jenderal S.M. Shafiuddin Ahmed tersebut, disebutkan bahwa sejak kedatangannya, Pasukan Garuda Satgas Kizi TNI dibawah pimpinan Letnan Kolonel Czi Denden Sumarlin telah menunjukkan kinerja terbaik di kedua wilayah di sektor barat yang merupakan daerah tersulit dan rawan itu.

Pasukan Garuda Satgas Kizi TNI telah menunjukkan konsekuensi dan semangat kerja yang tinggi serta tanggung jawab dan tingkah laku yang menunjukkan profesionalisme sebagai militer,” ucap Ahmed saat berkunjung ke Kamp Kontingen Garuda Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-B/Minusca di Mpoko, Bangui, Afrika Tengah pada Kamis 5 Mei 2016.

Menurutnya, dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki serta semangat yang kuat, Pasukan Garuda telah mampu menunjukkan kinerja yang baik sehingga tugas-tugas Indoengcoy (Engineering Company) yang diberikan Minusca dapat dilaksanakan dengan baik.

Wakil Komandan Pasukan Minusca menerangkan, hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh Pasukan Garuda tersebut tidak saja dirasakan manfaatnya oleh Minusca. Namun juga berdampak positif terhadap perkembangan pembangunan negara Afrika Tengah yang saat ini sedang dalam masa pemulihan keamanan.

Saya berharap, ke depannya seluruh personel Satgas Kizi TNI tetap mempertahankan nama baik dan kinerja maksimal yang telah ditunjukkan selama ini,” tukasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Komandan Satgas Kizi TNI Letkol Czi Denden Sumarlin sebaliknya juga menghaturkan terima kasih atas penghargaan dan perhatian yang diberikan Komandan Pasukan Minusca kepada Pasukan Garuda Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-B/Minusca. (Sil)
 

  Okezone  

[Dunia] Pasukan SAS Culik Tiga Komandan ISIS di Irak

♞ MenyamarPasukan khusus Inggris disebar di Timur Tengah untuk operasi melawan ISIS. (Reuters/Ammar Abdullah)

Pasukan khusus Inggris, SAS, melakukan penggebekan rahasia di Mosul Irak. Pasukan SAS menyamar dan menculik tiga komandan ISIS.

Ada sekitar 20 pasukan khusus Inggris yang ambil bagian dalam operasi rahasia di Mosul. Mereka menyamar menggunakan pakain sipil dan melakukan koordinasi dengan prajurit lokal dalam meluncurkan serangan terhadap kelompok Islamic State atau ISIS.

Laporan pasukan SAS yang menculik tiga komandan ISIS itu muncul setelah Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi pengiriman 16 helikopter Apache ke Irak untuk mendukung misi merebut Mosul yang sudah diduduki ISIS sejak 2014.

Seorang sumber senior militer Inggris mengatakan: "Ada berbagai kegiatan yang terjadi di sekitar Mosul yang memungkinkan komandan kami untuk membentuk disposisi (untuk melawan) pasukan musuh sebelum ada keterlibatan apapun.

Penangkapan para komandan musuh selalu menjadi pendorong utama dalam mengubah cara berpikir lawan, itu akan menggoncang mereka dan mungkin memaksa mereka untuk membuat kesalahan,” lanjut sumber itu seperti dikutip express.co.uk, Sabtu (7/5/2016).

Dari sudut pandang kami membunuh musuh tidak selalu menjadi jawabannya. Jika kita bisa mendapatkan komandan untuk mengubah pandangan, seperti yang kita lakukan di Afghanistan, ini dapat memiliki pengaruh besar pada orang di Mosul dan dapat menyelamatkan nyawa,” imbuh dia.

Tiga komandan ISIS yang diculik pasukan SAS dibawa ke penjara, di mana para perwira intelijen Inggris dari MI5 dan MI6 mengumupulkan informasi dari ketiga komandan ISIS itu.

Tentara Irak dipermalukan ketika ISIS menyerbu Irak utara dan mereka membutuhkan dorongan untuk (mengembalikan) reputasi mereka. Hal yang sama telah terjadi di Afghanistan, di mana pasukan Inggris menjadi mentor operasi pasukan lokal.

Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon pernah mengkonfirmasi bahwa Inggris mengirimkan setidaknya 30 lebih pelatih militer ke Irak. Sedangkan jumlah personel militer Inggris yang dikirim ke Irak lebih dari 300 orang. (mas)
 

  sindonews  

[World] Navy First Sealift Vessel Soon to Undergo Endurance Run

BRP Tarlac 601 (photo : ARC)

The Philippine Navy (PN) said that sea trials are now being conducted for the country’s first strategic sealift vessel (SSV) which was built by Indonesian builder PT PAL (Persero) in its Surabaya shipyard.

This week, our SSV is undergoing sea trials and hopefully, [once she completes these] she will be scheduled for an endurance run,” PN spokesperson Capt. Lued Lincuna said in Filipino.

Lincuna said these testing phases aim to check the performance of all machineries and equipment of the SSV.

It is also conducted to check and measure the ship’s general performance and seaworthiness,” he added.

The first SSV is expected to arrive in the Philippines by the third week of May or well in time for the PN’s 118th founding anniversary on May 20.

The Philippines has a two-SSV order with PT PAL (Persero) for Php 3,870,000,000 which is sourced from the AFP Modernization Fund.

The SSV acquisition project for the PN was initiated upon the approval of Acquisition Decision Memorandum Number 2012-060 by Defense Secretary Voltaire Gazmin last Oct. 30, 2013.

ssv-2.jpgWith Philippine crew on deck [def.pk]

The Department of National Defense declared Persero as the Single Calculated Responsive Bidder with a bidding price of PHP3.87 billion on Nov. 18, 2014.

The SSVs are programmed to be the PN’s floating command center carrying out their main purpose as military sealift and transport vessels and also for humanitarian assistance and disaster response.

The ships are estimated to weigh around 7,300 gross register tons.

Further, these vessels are critical assets for civil-military operations due to their capability of transporting large number of soldiers, logistics, and supplies.

Moreover, each SSV has the capacity to house three helicopters. The Navy’s Augusta Westland-109s are programmed to be on-board components of these vessels.

These forthcoming landing platform dock strategic sealift vessels will improve the transport capability of the PN and boost the defense capabilities of the country.

  update  

[Dunia] Kapal Selam Nuklir AS Diganggu Kapal Spanyol

Inggris Luncurkan Tembakan https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2016/05/06/41/1106520/kapal-selam-nuklir-as-diganggu-kapal-spanyol-inggris-luncurkan-tembakan-uGC.jpgKapal selam nuklir USS Florida, Amerika Serikat. (Reuters/U.S. Navy Photo)

Kapal-kapal Angkatan Laut Inggris meluncurkan tembakan peringatan terhadap kapal Spanyol karena mengganggu kapal selam nuklir Amerika Serikat (AS) di kawasan Gibraltar.

Angkatan Laut Inggris menyebarkan kapal penyerang HMS Sabre yang kemudian meluncurkan tembakan peringatan terhadap kapal Rio Cedena, sebuah kapal kecil Spanyol. Kapal Spanyol itu sudah mengganggu kapal selam nuklir AS, USS Florida yang panjangnya mencapai 560 kaki.

Insiden itu sejatinya terjadi pada bulan April. Namun, baru diungkap militer Inggris Kamis kemarin.

Ini bukan hanya permainan yang sangat berbahaya bagi Spanyol untuk bermain-main, tapi itu tak pantas dari sekutu NATO untuk mengganggu Angkatan Laut AS dengan penghinaan seperti itu,” kata sumber Angkatan Laut Inggris yang dikutip The Sun.

Angkatan Laut AS menjamin keamanan laut Mediterania untuk semua (anggota) NATO dan seharusnya dapat mengunjungi port yang diinginkan, apakah itu Gibraltar atau bukan,” lanjut sumber itu.

Inggris menganggap Gibraltar sebagai wilayahnya di luar negeri di bawah “Perjanjian Utrecht 1713”. Namun, Spanyol tidak pernah melepaskan klaim atas kawasan itu.

Pulau di Mediterania, yang dikenal sebagai ”the Rock”, dijaga ketat militer dengan resimen "kolonial" yang dibentuk dari Angkatan Darat Inggris, unit artileri khusus, serta Angkatan Laut yang kuat.

Kementerian Pertahanan (MoD) Inggris melalui juru bicaranya mengatakan kepada Daily Mail, bahwa kementerian tidak mengomentari ”langkah-langkah perlindungan atau operasi kapal selam”. (mas)

  ♚ sindonews  

[RIP] Serangan Udara Hantam Kamp Pengungsi Suriah

28 TewasFoto yang beredar menunjukkan kamp pengungsi Suriah luluh lantak akibat serangan udara (Al Arabiya)

Sebuah serangan udara menghantam kamp pengungsi di Suriah utara dekat perbatasan Turki. Serangan ini menyebabkan sedikitnya 28 orang tewas. Serangan udara ini terjadi di tengah gencatan senjata 48 jam di Aleppo.

Menurut kelompok pemantau Obeservatorium Suriah untuk HAM (SOHR), serangan udara menghantam kamp pengungsi dekat Sarmada, provinsi Idlib, yang dikendalikan oleh kelompok Front al-Nusra.

Kepala SOHR, Rami Abdel Rahman mengatakan, perempuan dan anak-anak termasuk di antara 28 warga sipil yang tewas sementara 50 lainnya terluka dikutip dari Al Arabiya, Jumat (6/5/2016).

Sedangkan direktur kantor berita pro-pemberontak Shahba Press yang berbasis di Aleppo, Mamun al-Khatib mengatakan, "pesawat rezim" menembakkan rudal ke arah kamp di desa Al-Kammouna. "Dua rudal jatuh di dekat kamp menyebabkan orang panik dan dua lagi jatuh yang menyebabkan selusin tenda terbakar," katanya.

Sebuah gambar yang beredar di dunia maya menunjukkan para pekerja darurat memadamkan api di antara tenda-tenda biru dan putih yang rusak akibat serangan udara tersebut. Khatib mengatakan, mereka yang berada di kamp pengungsi itu adalah orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran di utara provinsi Aleppo. (ian)
Damaskus Bantah Serang Kamp Pengungsi di IdlibSeorang sumber di militer Suriah mengatakan, pihaknya tidak melakukan serangan terhadap sebuah kamp pengungsi yang berada di wilayah Idlib. (Reuters)

Seorang sumber di militer Suriah mengatakan, pihaknya tidak melakukan serangan terhadap sebuah kamp pengungsi yang berada di wilayah Idlib. Setidaknya 28 orang tewas dalam serangan tersebut.

Sumber itu mengatakan, pasukan pemerintah Suriah sudah tidak lagi beroperasi di wilayah yang berdekatan dengan perbatasan Turki tersebut, selama kurang lebih satu pekan terakhir.

"Militer Suriah tidak melakukan serangan di kamp pengungsi di Idlib. Operasi militer dan artileri belum beroperasi di sana selama sekitar satu minggu. Tuduhan terhadap tentara Suriah tidak beralasan," ucap sumber tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (6/5).

Sebuah serangan udara yang dilancarkan oleh jet yang pada awalnya diduga milik pemerintah Suriah menghantam sebuah kamp pengungsi di kota Idlib. Wanita dan anak-anak turut menjadi korban dalam serangan tersebut.

Bantahan senada juga dilontarkan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). DImana, menurut Gedung Putin tidak ada satupun pesawat anggota koalisi yang beroperasi di di Idlib saat serangan itu terjadi. (esn)
Bukan Anggota Koalisi yang Serang Kamp IdlibJuru bicara Gedung Putih, John Earnest menyatakan, bahwa sepengetahuan dirinya, saat serangan itu terjadi tidak ada satupun jet tempur AS ataupun jet tempur koalisi pimpinan AS yang melakukan operasi di Idlib. (Istimewa)

Pihak Gedung Putin turut angkat bicara mengenai serangan udara yang menghantam kamp pengungsi di Idlib, Suriah. Gedung Putin menuturkan, bukan pihaknya yang melakukan serangan udara tersebut.

Juru bicara Gedung Putih, John Earnest menyatakan, bahwa sepengetahuan dirinya, saat serangan itu terjadi tidak ada satupun jet tempur AS ataupun jet tempur koalisi pimpinan AS yang melakukan operasi di Idlib.

"Anda harus mengkonfirmasi kepada Departemen Pertahanan AS soal hal ini. Tapi, saya percaya ini benar: tidak ada pesawat AS atau koalisi yang beroperasi di wilayah tersebut, terutama karena upaya kami berfokus pada ISIS," ucap Earnest, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (6/5).

Sebelumnya, pemerintah Suriah juga turut membantah bahwa merekalah yang melakukan serangan yang menewaskan 28 orang tersebut. Menurut sumber militer Suriah, mereka sudah sepekan tidak beroperasi di wilayah idlib.

"Militer Suriah tidak melakukan serangan di kamp pengungsi di Idlib. Operasi militer dan artileri belum beroperasi di sana selama sekitar satu minggu. Tuduhan terhadap tentara Suriah tidak beralasan," ucap sumber tersebut. (esn)
Serangan di Idlib Adalah Kejahatan PerangWakil Seketaris Jenderal PBB bidang kemanusiaan, Stephen O'Brien menuturkan, serangan yang terjadi di Idlib, Suriah masuk dalam kategori kejahatan perang. (Reuters)

Wakil Seketaris Jenderal PBB bidang kemanusiaan, Stephen O'Brien menuturkan, serangan yang terjadi di Idlib, Suriah masuk dalam kategori kejahatan perang. Setidaknya 28 orang tewas dalam serangan itu.

Dalam sebuah pernyataan, O'Brien mendesak untuk segera dilakukan penyidikan terhadap serangan yang menghantam wilayah di dekat perbatasan Turki-Suriah itu. Jika terbukti serangan ini disengaja, lanjut O'Brien, maka serangan ini memang merupakan sebuah kejahatan perang.

"Pemboman sebuah kamp pengungsi Suriah yang menyebabkan puluhan warga sipil tewas dan terluka dan diduga dilakukan pemerintah Bashar al-Assad bisa dianggap kejahatan perang," kata O'Brien, seperti dilansir The Guardian pada Jumat (6/5).

"Penyilidikan harus segera dilakukan. Jika serangan tidak senonoh ini diketahui memang secara sengaja menyerang struktur sipil, ini bisa dianggap sebagai kejahatan perang," sambungnya.

Belum diketahui secara pasti pihak mana sebenarnya yang melakukan serangan itu. pemerintah Suriah membantah bahwa merekalah yang melakukan serangan itu, dan menuturkan militer Suriah sudah satu pekan tidak beroperasi di wilayah Idlib.

Bantahan serupa juga dilontarakan oleh Amerika Serikat (AS). Juru bicara Gedung Putih, John Earnest menyatakan saat serangan itu terjadi tidak ada satupun jet tempur AS, ataupun jet tempur koalisi pimpinan AS yang melakukan operasi di Idlib. (esn)
Tidak Alasan yang Bisa Benarkan Serangan di IdlibPemerintah Amerika Serikat (AS) menilai tidak ada satupun alasan yang bisa membenarkan serangan terhadap kamp pengungsi di kota Idlib, Suriah. (Reuters)

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menilai tidak ada satupun alasan yang bisa membenarkan serangan terhadap kamp pengungsi di kota Idlib, Suriah. Alasannnya, wilayah tersebut bukanlah wilayah konflik, karena hanya didiami oleh pengungsi.

"Tidak ada alasan untuk membenarkan serangan udara terhadap warga sipil tak berdosa yang sudah pernah meninggalkan rumah mereka untuk menghindari kekerasan," kata juru bicara Gedung Putih, John Earnest dalam sebuah pernyataan.

"Orang-orang ini dalam situasi yang paling putus asa, dan tidak ada pembenaran untuk melakukan aksi militer yang menargetkan mereka," sambungnya, seperti dilansir ITV pada Jumat (6/5).

Sebuah serangan udara menghantam kamp pengungsi di Suriah utara dekat perbatasan Turki. Menurut kelompok pemantau Obeservatorium Suriah untuk HAM (SOHR) serangan ini menyebabkan sedikitnya 28 orang tewas.

Kepala SOHR, Rami Abdel Rahman mengatakan, perempuan dan anak-anak termasuk di antara 28 warga sipil yang tewas sementara 50 lainnya terluka.

Gedung Putih sendiri sebelumnya mengatakan bahwa bukan AS, atau anggota koalisi AS yang melakukan serangan tersebut. Sebab, menurutnya saat serangan itu terjadi tidak ada jet AS atau anggota koalisi AS yang melakukan operasi di sekitar wilayah Idlib. (esn)

  sindonews  

[Dunia] 14.000 tentara Singapura Akan Berlatih di Australia

http://img.antaranews.com/new/2016/02/ori/20160217608.jpgDua kota di negara bagian Queensland, Australia, akan menjadi lokasi latihan bagi 14.000 personel militer Singapura, demikian dilaporkan kantor berita AAP, Jumat.

Townsville dan Rockhampton, dua kota destinasi pelatihan militer Singapura di Australia, akan menerima suntikan dana sebanyak 2,25 miliar dolar atau setara dengan Rp 22,3 triliun (1 dolar Australia = Rp 9.920) untuk membiayai pengembangan berbagai fasilitas militer di sana.

Dana itu semua berasal dari Singapura, yang memang sangat kekurangan lahan untuk lokasi latihan militer. Dengan biaya yang disepakati, 14.000 tentara Singapura akan mendapat pelatihan militer selama 18 pekan. Jumlah peserta latihan militer jauh lebih besar daripada kondisi tahun ini yakni 6.000 personel.

Program latihan militer ini merupakan bagian dari perluasan kerjasama strategis sektor pertahanan antara Australia dan negara kota Singapura, sebagaimana dikutip dari harian "The Australian" dan jaringan media Fairfax.

Mantan menteri perdagangan yang juga perunding utama di kabinet Perdana Menteri Malcolm Turnbull, Andrew Robb, menyatakan program pelatihan militer ini membuat kerjasama antara dua negara semakin erat dan hampir setara dengan kerjasama Australia dengan Selandia Baru.

Sementara itu Menteri Perdagangan Steven Ciobo juga menegaskan kesepakatan bidang militer ini juga meluas ke berbagai bidang dan bakal meningkatkan kesempatan bagi ekspor jasa lewat pengurangan hambatan perdagangan dua negara.

"Australia bakal mendapat akses yang sangat besar di pasar Singapura," kata Ciobo. Saat ini Singapura merupakan mitra dagang dan penanam modal terbesar kelima terbesar di Australia.

 ♖ antara  

[Dunia] RMN Berencana Membeli 18 Unit Littoral Mission Ships

Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (RMN) berencana untuk membeli 18 unit Littoral Mission Ships (LMS) dalam upaya memperkuat keamanan maritim negara itu.

Laksamana Datuk Seri Ahmad Kamarulzaman Ahmad Badaruddin mengatakan bahwa LMS akan menggantikan kapal-kapal patroli yang lebih tua.

Hal ini lebih murah untuk membeli kapal baru daripada mempertahankan yang lama yang sudah berusia 30 sampai 40 tahun. Meskipun LMS lebih kecil, ia mampu melakukan banyak misi. LMS tidak hanya akan melaksanakan pekerjaan pengawasan, tetapi juga memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana,” ujarnya.

Laksamana Datuk Seri Ahmad Kamarulzaman menjelaskan bahwa enam unit Littoral Combat Ships (LCS) baru, yang lebih besar dan lebih cepat, juga akan diterima oleh RMN antara tahun 2019 dan 2023.

Kapal-kapal itu diperoleh di bawah Rencana Malaysia ke-11 dan ke-12 dan dibangun oleh Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd.

Enam unit kapal itu akan dilengkapi dengan kemampuan perang empat-dimensi, elektronik, udara, permukaan dan ancaman bawah laut yang terintegrasi dengan sistem state-of-the-art. [The Star Online]
 

  Jakarta greater  

Jumat, 06 Mei 2016

Indonesia-Turki Kembangkan Tank Medium

Senilai USD 30 JutaUjitembak Badak produksi PIndad [detik]

PT Pindad (Persero) menggandeng perusahaan asal Turki FNSS Savunma Sistemleri (Defense System), untuk mengembangkan tank medium guna memperkuat pertahanan militer kedua negara.

Direktur Utama Pindad, Silmy Karim mengatakan latar belakang kerja sama tank jenis ini karena banyak dipakai di beberapa negara. Dan menjadi potensi bagi kedua perusahaan.

Pengarang buku Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia ini, menerangkan kerja sama ini memakan investasi USD 30 juta. Pada tahap awal, kedua negara sepakat menyelesaikan prototipe yang berlangsung sekitar tiga tahun. Tahun ini sudah memasuki tahun kedua setelah proyek dimulai akhir 2015 kemarin.

Investasinya untuk research and development sebesar USD 30 juta untuk dua unit prototipe tank,” katanya kepada Sindonews, Kamis (5/5/2016).

Meski tank prototipe ini belum diberi nama, namun kata pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, ini kemampuan tank kolaborasi Pindad dan FNSS mumpuni seperti produksi negara maju lainnya. Bobot tank tidak lebih dari 30 ton dan dipasang kemampuan teknologi mutakhir terkini. Sehingga bobotnya yang ringan membuatnya akselerasinya sempurna dan lincah.

Bahkan kami ingin memperingan menjadi 25 ton. Hingga kini, tank-tank medium memiliki berat di atas 30 ton,” katanya.

Selain bobotnya yang lincah, kelebihan lainnya adalah pada kemampuan tembak tank ini yang kaliber pelurunya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan pemesanan. Bahkan kaliber yang digunakan juga cukup besar, mulai meriam 105 mm hingga bisa ditingkatkan menggunakan meriam 120 mm. Proyek kedua negara ini ditargetkan selesai untuk dikenalkan kepada publik pada 2017 mendatang.
 

  sindonews  

Sultan Brunei Saksikan Aksi Pasukan Khusus TNI AL

Asean Defence Ministers Meeting-Plus Maritime Security dan Counter Terorrism Exercise 2016dispen armatim

Latihan Bersama Asean Defence Ministers Meeting-Plus Maritime Security dan Counter Terorrism Exercise 2016 (ADMM-Plus On MS and CT Exercise 2016) di Brunei Darusalam dan Singapura, delegasi Indonesia dalam hal ini KRI Sultan Iskandar Muda (SIM-367) yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Ashari Alamsyah selaku Dansatgas Latma ADMM-Plus on MS and CT Exercise 2016 menurunkan Tim Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).

Pasukan yang dipimpin Mayor Marinir Butar Butar selaku Dantim Denjaka sebagai satuan penanggulang teror aspek laut dalam Final Mission Profile demonstrasi Counter Terrorism yang berlangsung di perairan perairan Brunei.

Dalam latihan tersebut, Tim Denjaka bergabung dengan Tim Counter Terrorism yang terdiri dari Pasukan-pasukan Khusus negara peserta ADMM-Plus On MS and CT Exercise 2016. Tim Counter Terrorism dibagi menjadi dua Tim yaitu Tim Helly Borne yang melaksanakan Fast Roping ke kapal target menggunakan Hellycopter Blackhawk milik Tentara Diraja Brunei dan Tim Sea Borne menggunakan RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) dalam penyerbuannya ke kapal target yaitu KD. Darussalam milik Tentara Laut Diraja Brunei yang disimulasikan sebagai kapal target yang dikuasai oleh teroris.

http://defence.pk/attachments/aadm1-jpg.303841/Demonstrasi Counter Terorism ini disimulasikan melaksanakan pembebasan terhadap kapal dan sandera yang dikuasi oleh teroris,” kata Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman, Kamis (5/5/2016).

Setelah mendapat informasi intelijen tentang adanya posisi kapal dan kekuatan teroris yang berada didalamnya, dengan segera Satuan Operasi Gabungan Counter Terorism (CTJTF) langsung mengerahkan pasukan penanggulang terorisme dari Muara Naval Base (MNB) menuju sasaran dengan menggunakan konsep operasi dengan cara Sea Borne dan Helly Borne.

Operasi Sea Borne dengan menggunakan 4 unit RHIB dilanjutkan dengan tehnik Hook and Climb naik ke kapal, sedangkan operasi Helly Borne menggunakan 5 Helikopter dilanjutkan dengan tehnik Fast Roping ke Kapal sasaran.

Setelah pasukan on board ke Kapal sasaran baik dengan operasi Helly Borne maupun Sea Borne, dengan pergerakan cepat tim gabungan Counter Terorism langsung menuju ruangan-ruangan yang dikuasai para teroris dan berhasil melumpuhkan satu persatu teroris yang berada di atas kapal.

Tim gabungan Counter Terorism juga berhasil membebaskan sandera dan mengambil alih kapal yang sebelumnya dikuasai oleh teroris. Setelah kapal berhasil dikuasai, Komandan Tim Gabungan Counter Terorism melaporkan ke Komando Atas dan mendapat perintah untuk mengawal Kapal tersebut ke perairan yang aman.

Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah beserta Sekjen Kemhan RI Laksamana Madya Widodo, S.E.,M.Sc. dan perwakilan delegasi dari masing-masing negara peserta ADMM-Plus On MS and CT Exercise 2016 yang saat itu menyaksikan langsung jalannya latihan Counter Terroris merasa kagum dengan kemampuan penanggulangan teror yang ditunjukan oleh tim Denjaka TNI Angkatan Laut yang bergabung dengan tim Pasukan Khusus Angkatan Laut Rusia,” lanjut Letkol Laut (KH) Maman. (wh)
 

  enciety  

Jokowi Sudah Ketahui Lokasi 4 WNI Disandera

Di Filipina https://img.okezone.com/content/2016/05/05/337/1381150/jokowi-sudah-ketahui-lokasi-4-wni-disandera-di-filipina-1Jc398Mr3T.jpg(Antara)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengetahui lokasi empat warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok separatis di sebuah kepulauan yang berada di Filipina. Lokasi itu ternyata berbeda dengan kelompok penculik sebelumnya.

"Lokasi di pulau mana sudah diketahui, beda tempat dengan yang (menculik) kemarin," kata Jokowi saat pertemuan Trilateral (Indonesia, Malaysia, dan Filipina) di Gedung Agung Yogyakarta, Kamis (5/5/2016).

Menurutnya, tim negosiasi tengah berjuang menuju lokasi penyanderaan itu. Tujuannya, menemui penyandera dengan melakukan komunikasi untuk menempuh jalur terbaik.

"Tidak mudah, yang kemarin prosesnya juga tidak mudah," katanya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menambahkan, perkembangan empat sandera terus dipantau, termasuk posisi dan kelompok mana yang memegang. Kemenlu terus meningkatkan koordinasi pelepasan empat sandera.

"Komunikasi bilateral dengan Menlu Filipina terus ditingkatkan dalam kerjasama pelepasan empat WNI," jelasnya. (sus)

 ♖ Okezone  

[Dunia] China Turunkan Kekuatan Penuh

Gelar Latihan Militer di LCSChina bakal menggelar latihan militer di Laut China Selatan (Istimewa)

Militer China akan melakukan latihan militer di Laut China Selatan (LCS) bulan ini dengan kekuatan penuh. Pasalnya, latihan militer ini akan melibatkan kapal perang canggih dan kapal selam.

Seperti diberitakan kantor berita Xinhua, selain kapal perang, China juga akan menunjukkn senjata penghancur rudalnya yang baru bersama senjata anti kapal selam dan anti rudal seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/5/2016).

Meski begitu, Xinhua tidak menyebutkan dimana latihan perang itu akan berlangsung. Namun, Xinhua mengatakan, latihan perang itu adalah latihan rutin dan telah direncanakan akan dilakukan pada tahun ini.

China secara berkala mengumumkan melakukan latihan di LCS seolah ingin menunjukkan secara transparan tentang penyebaran kekuatan militernya di wilayah yang disengketakan itu.

China telah mengklaim hampir semua perairan yang kaya energi dari LCS, di mana lebih dari USD 5 triliun hasil dari perdagangan maritim yang mengalir setiap tahunnya. Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia dan Taiwan pun memiliki klaim yang sama.

Washington telah mengkritik pembangunan pulau buatan Beijing, Kepulauan Spratly, di LCS yang disengketakan. Washington bahkan telah melakukan patroli laut dan udara di dekat wilayah itu. (ian)
 

  sindonews  

[Dunia] Polisi Klaim Abu Sayyaf Rawat 4 Sandera Malaysia


Dengan BaikKepala Polisi Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar. (The Star)

Kepala Polisi Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar, mengklaim kelompok Abu Sayyaf merawat empat sandera asal Malaysia dengan baik. Klaim itu bersumber dari intelijen.

Upaya sedang ditempuh untuk mengamankan pembebasan mereka," katanya, Kamis (5/5/2016). Kepala Polisi Malaysia ini menolak berbicara terlalu banyak terkait rencana polisi untuk membawa empat sandera itu pulang.

Empat sandera asal Malaysia itu adalah Wong Teck Kang, 31, Wong Hung Sing 34, Wong Teck Chii, 29, dan Johnny Lau Jung Hien, 21. Mereka diculik kelompok Abu Sayyaf di perairan Pulau Ligitan, Semporna, pada tanggal 1 April 2016.

Empat sandera itu sebelumnya sudah diancam akan dieksekusi penggal oleh Abu Sayyaf jika mereka tidak ditebus hingga akhir April 2016. Namun, setelah tenggat waktu itu habis, belum ada informasi tentang nasib mereka.

Pernyataan Khalid muncul di tengah ancaman pemenggalan terbaru dari Abu Sayyaf terhadap beberapa orang yang disandera di Jolo.

Melalui video, Abu Sayyaf mengancam akan memenggal tiga sandera, yakni warga Kanada, Norwegia dan Filipina, kecuali mereka ditebus.

Sementara itu, Khalid mengatakan bahwa polisi Malaysia hanya akan melakukan pengawalan polisi lalu lintas untuk mantan perdana menteri Mahathir Mohamad dengan catatan posisinya sebagai mantan pemimpin Malaysia bukan saat berposisi sebagai pegiat aksi anti-pemerintah.

Kami akan mempertimbangkan pengawalan polisi lalu lintas untuk Mahathir berdasarkan kasus per kasus,” katanya, seperti dilansir The Star.

 MNLF Siap Tolong Sandera Lain 
Usai Bebaskan 10 WNI dari Abu Sayyaf MNLF Siap Tolong Sandera LainKelompok Abu Sayyaf mengancam memenggal tiga sandera. (sunstar.com.ph/SITE)

Usai membantu membebaskan sepuluh warga negara Indonesia (WNI) dari penyanderaan Abu Sayyaf, Moro National Liberation Front (MNLF) Filipina siap menolong sandera tersisa lainnya.

Ketua Diplomasi dan Advokasi Perdamaian MNLF, Dr. Samsula Adju, mengatakan kepada Inquirer bahwa mereka telah mempelajari langkah-langkah untuk membantu menyelamatkan tiga sandera yang diancam akan dipenggal Abu Sayyaf. Ketiga sandera itu adalah Robert Hall asal Kanada, Kjartan Sekkingstad asal Norwegia, dan Maritess Flor asal Filipina.

Kami ingin membantu dalam pembebasan mereka,” kata Adju, yang dilansir Kamis (5/5/2016).

Tapi Adju menjelaskan bahwa MNLF tidak mempertimbangkan konfrontasi bersenjata dengan Abu Sayyaf.

MNLF akan mencoba yang terbaik lagi untuk melakukan negosiasi damai dengan pimpinan ASG (Abu Sayyaf Group) untuk menghindari pertumpahan darah dan kesalahpahaman,” katanya.

Negosiasi adalah ukuran terbaik untuk mengatasi masalah perdamaian dan keamanan provinsi. Opsi militer, saya pikir bukanlah solusi,” lanjut dia.

Dalam video terbaru yang dirilis oleh Abu Sayyaf, para sandera memohon militer Filipina untuk berhenti melakukan operasi. Para sandera mengaku membutuhkan bantuan.

Tolong berhenti menembaki kami, mencoba untuk membunuh kami. Orang-orang ini akan melakukan pekerjaan yang baik. Untuk pemerintah Kanada, saya memberitahukan pada Anda untuk memenuhi tuntutan,” kata Hall dalam video itu.

Saya tidak tahu apa yang Anda lakukan, tapi Anda tidak melakukan apa-apa bagi kami. John (Ridsdel) sudah dikorbankan, keluarganya telah hancur dan saya tidak yakin mengapa atau apa yang Anda tunggu,” lanjut Hall.

Sandera asal Filipina juga memohon bantuan serupa pada Pemerintah Presiden Aquino. Begitu juga dengan sandera asal Norwegia. (mas)

   sindonews  

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...