Sabtu, 27 Mei 2017

Kapal Selam TNI AL Sandar di Bitung

Siaga Serangan ISIS di Marawi, Mindanao selatan, Filipina, menjadi ancaman untuk Sulut. Dikuatirkan, kelompok ISIS akan menyeberang ke pulau-pulau terdekat Sulut, seperti Miangas untuk lari ketika terdesak. Karena diketahui, Presiden Filipina Rodrigo Duterte terus melakukan tekanan kepada kelompok Maute, yang berafiliasi dengan ISIS.

Jaksa Agung Jose Calida di Davao mengatakan, yang terjadi di Mindanao bukan lagi pemberontakan warga Filipina tapi sudah menjadi invasi orang asing. “Terdapat warga Malaysia, Indonesia, dan Singapura serta orang asing lainnya yang bergabung dengan kelompok Maute yang menyerang kota Marawi,” katanya.

Calida mengatakan, orang-orang asing itu mendapat panggilan dari ISIS untuk berangkat ke Mindanao. ISIS meminta mereka mendirikan sebuah wilayat atau provinsi ISIS jika mereka tak bisa berperang di Irak atau Suriah.

Brigadir Jenderal Rastituto Padilla, juru bicara militer Filipina mengatakan, enam anggota kelompok militan tewas dalam pertempuran di Marawi, kemarin. Di antara anggota militan yang tewas terdapat warga Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Lanjutnya, sejauh ini 11 tentara, dua polisi, dan 31 anggota kelompok militan tewas dalam pertempuran di Marawi yang sudah memasuki hari keempat.

Di Sulut sendiri, pengaman TNI-Polri terus ditingkatkan. Di antaranya dengan mengerahkan kapal selam KRI Cakra-401 milik TNI AL. Kapal selam ini sudah sandar di dermaga Samla, Bitung, kemarin (26/5).

Danlantamal VIII/Manado Laksma TNI Suselo tidak membantah itu. Tapi menurutnya, KRI KRI Cakra-401 bukan semata-mata untuk mencegah masuknya kelompok ISIS dari Filipina lewat jalur perairan. “Itu memang dalam rangka operasi,” tandasnya.

Lanjutnya, Lantamal VIII/Manado juga terus menyiagakan prajurit dan kapal perangnya di Pos TNI AL di Nusa Utara. Karena pulau-pulau di Nusa Utara yang berdekatan dengan Filipina. “Setiap ada kapal diperiksa kelengkapan serta dipastikan keperluannya. Jika dimungkinkan kita izinkan,” kata Suselo.

Menurutnya, ada empat Lanal yang ditempatkan di wilayah hukumnya. “Marore, Gorontalo, Palu, Balikpapan. Semua untuk menangkal adanya ancaman,” terang Laksma Suselo.

Terpisah, Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito mengungkap, pihaknya sudah menyebar intelijen ke pelosok hingga perbatasan. Ini untuk mencegah masuknya kelompok teroris ke Sulut. “Masyarakat tidak perlu khawatir. Tetap beraktivitas seperti biasanya. Polisi dan TNI terus meningkatkan patroli dan razia,” ungkap jenderal bintang dua.

Meski belum ada ancaman nyata, menurutnya Polda tetap bersinergi dengan jajaran TNI di Sulut. “Mengingat Sulut berbatasan langsung dengan Filipina. Kami terus mengawasi perkembangan kelompok radikal ini. Masyarakat, kami harap ikut melakukan antisipasi dengan melapor jika ada yang mencurigakan,” tandas Kapolda.

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Ganip Warsito menegaskan, TNI AD di Sulut juga siaga menangkal masuknya teroris. “Kita deteksi dulu. Intelijen juga sudah disebar hingga ke perbatasan. Hingga kini wilayah kita masih aman-aman. Masyarakat tidak perlu takut,” yakinnya.

Bagaimana untuk pengamanan udara? Danlanudsri Kolonel Pnb Arifaini Dwiyanto menegaskan, pesawat tempur dari skadron yang membawahi wilayah pengamanan hingga ke Sulut, sering melakukan patroli pengamanan. “Ini juga untuk mengantisipasi ancaman-ancaman yang sama-sama tidak kita inginkan,” singkatnya.

Di tempat lain, Komandan Kodim (Dandim) 1301 Satal Letkol Inf Saiful Parenrengi mengatakan, sebagai Satuan Tugas (Satgas) pulau terluar —terutama Miangas, Marore dan Marampit, yang dekat dengan Filipina— sudah melaksanakan koordinasi. Koordinasi ini secara instens dilakukan dengan Pos Angkatan Laut dan Polsek. “Termasuk juga melibatkan Beacukai dan Imigrasi yang nantinya akan melaksanakan patroli gabungan di sekitar pantai atau di wilayah laut. Terutama mengamati dan menangkap langsung serta menanyai orang asing yang masuk ke wilayah tersebut,” katanya.

Lanjutnya, karena diketahui, wilayah laut di Satal sering dijadikan tempat perlintasan orang Filipina yang masuk ke wilayah Sulut. “Termasuk orang dari Filipina yang mencari hasil laut kita akan selidiki. Karena bisa saja tujuannya bukan mencari ikan tetapi membawa senjata ataupun bahan-bahan peledak yang dapat membahayakan keutuhan negara kita," tegas Parenrengi.

Dia juga menambahkan, nantinya ada patroli laut yang berlaku untuk setiap pelanggar batas wilayah yang saat ini sudah dilaksanakan secara intens. “Apabila nanti sifatnya sangat menonjol dan bisa membahayakan negara, mungkin kita akan fokuskan kekuatan merambat ke Miangas, Marore dan Marampit. Namun sampai sejauh ini berdasarkan laporan satgas yang ada di pulau-pulau tersebut belum ditemukan hal-hal yang menonjol. Namun tugas dan tanggung jawab kita tetap mengamankan perbatasan terutama wilayah laut. Apabila ada penonjolan kegiatan kami akan melaporkan ke komando atas Korem dan Kodam," pungkasnya.

Terpisah Kapolres Sangihe AKBP I Dewa Made Adyana SIK mengungkapkan, untuk mengantisipasi jaringan ISIS ke Sangihe, Polres akan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan tamu wajib lapor 1x24 jam. "Kami akan sampaikan ke pemda agar meneruskan ke pemerintah kampung atau kelurahan untuk mengaktifkan tamu wajib lapor bagi pendatang baru yang hendak menginap. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi orang-orang baru," ungkap Kapolres.

Bupati Sangihe Jabes Ezar Gaghana menuturkan akan segera mengaktifkan tamu wajib lapor 1x24 jam. "Kita memang harus berjaga-jaga jadi nantinya tamu wajib lapor 1x24 jam akan diaktifkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tandas Gaghana.

Sementara itu, pakar hukum di Sulut ikut memberi solusi bagi aparat untuk mencegah masuknya ISIS dari Filipina. Wempi Kumendong SH MH mengatakan, saat ini ISIS rawan masuk ke Sulut karena mereka sudah berada dekat perbatasan Indonesia (Sulut). “Jadi Polda dan TNI harus melakukan penjagaan ketat,” tegasnya.

Lanjut Kumendong, masyarakat harus membantu aparat untuk menjaga keamanan. “Misalkan jika melihat oknum-oknum mencurigakan segera melapor ke pihak berwajib,” ujarnya. Untuk daerah perbatasan harus diperketat pengawasannya. “Misalkan di bandara, pelabuhan, atau terminal, itu mesti ekstra ketat lagi (pengamanan). Kalau perlu dilakukan sweeping dengan menanyakan KTP dan tanya asal mana,” tutup dosen Unsrat ini.

Pengamat hukum Toar Palilingan SH MH juga senada. Menurutnya, Polda dan TNI di Sulut harus memberikan keamanan yang lebih ketat di semua potensi pintu masuk. “Terlebih khusus di kepulauan. Kan, kalau di Sulut pasti penjagaannya sudah dipersiapkan. Tapi kalau orang yang tinggal di pinggiran pantai, akses terbuka lebar,” kata Palilingan.

Lanjutnya, saat ini di Sulut sudah ada Kodam XIII/Merdeka. Otomatis sudah bertambah personil untuk keamanan. “Pastinya ada gerakan bawah tanah juga. Itu merupakan salah satu gerakan secara diam-diam yang harus dilakukan aparat keamanan,” jelasnya.

Di sisi lain, ia menyebutkan, jika ada tamu yang datang, kemudian sudah sehari, itu wajib melapor ke pemerintah setempat. “Karena mungkin kita tidak tahu kalau ISIS sudah berada di antara kita. Mungkin karena kita yang super cuek,” katanya.

Ia mengatakan masyarakat harus lebih waspada. Paling penting membantu pemerintah dalam menjaga daerah. “Saya berharap Polda dan TNI bergerak cepat melakukan penjagaan berbagai titik. Karena ISIS rawan masuk ke Sulut memang,” kuncinya. (Tim MP/can)


  ★ Manado Post  

Melihat Tawaran Denmark

Solusi Pertahanan Laut https://2.bp.blogspot.com/-Xz3fs6kqC7w/WSmALES4y9I/AAAAAAAAKY8/nxc6oE6xZo0i7Woo-MJN1HeXRKK-P9OOQCLcB/s1600/danish.jpgSlide tawaran Denmark [pr1v4t33r]

Minggu lalu angkatan laut Denmark berkunjung ke Jakarta dan menawarkan solusi pertahanan laut kepada TNI AL dan Bakamla.

Rombongan yang dipimpin KSAL Denmark, Rear Admiral Frank Trojahn mempresentasikan kebutuhan angkatan laut Indonesia dengan menawarkan kapal serbaguna Absalaon class dan Iver Huitfeldt class.

https://2.bp.blogspot.com/-eaJEMWjeAYk/WSmADkWeIII/AAAAAAAAKY4/toz1DqNtDeEeT90Tdb4j4gylTrarp-_7ACLcB/s1600/absalon.jpgDalam slide presentasi terlihat kapal dari jenis Absalon class ditawarkan sebagai kapal mothership dan kapal coast guard. Diketahui beberapa waktu yang lalu, Menteri Susi mencari kapal induk (mothership) untuk keperluan pengawasan nelayan dan ikan di laut Indonesia. Dengan kebutuhan tersebut, Denmark menawarkan kapal dengan jenis mothership. Selain itu juga menawarkan kapal coast guard dari jenis Absalon class untuk Bakamla.Absalon class merupakan kapal multi purpose mission sehingga dapat digunakan sebagai kapal support ship, kapal rumah sakit, kapal angkut militer maupun sebagai penyebar ranjau laut bila diperlukan.

Untuk TNI AL, Denmark menawarkan kapal frigate Iver Huitfieldt class. Kapal dengan bobot sekitar 6600 tons ini menggunakan sistem StanFlex modules, sehingga dapat ditambah ataupun dikurangi module-nya sesuai kebutuhan.

Kapal Iver maupun Absalon sebetulnya hampir sama hanya berbeda kebutuhannya. Kapal yang mempunyai panjang sekitar 138 meter ini dapat dipacu hingga 30 knot dan 24 knot untuk Absalon class.
https://1.bp.blogspot.com/-2B8DsuRk9mg/WSmKToYOIkI/AAAAAAAAKZM/9Icoxr80JCItDCd0kOBtEKEka3XiybreACLcB/s1600/IMG-20170526-WA0029.jpgPada acara minggu lalu, perusahaan Denmark Odense Maritime Technology (OMT) menandatangani MoU dengan Pusat Desan Kapal Nasional untuk mendesain kapal keperluan Indonesia kedepan.

Minggu ini di salah satu laman asing diberitakan Indonesia telah memesan 6 kapal frigate untuk TNI AL. Perusahan kapal Denmark OMT menyatakan akan membangun sebanyak 6 unit kapal frigate jenis Iver Huitfieldt class.

Benar tidak-nya berita tersebut, TNI AL sendiri sudah lama mencari pengganti kapal Van Speik class yang berjumlah 6 unit telah berusia tua dengan kapal yang baru. Selain itu juga, Denmark menawarkan kapal OPV untuk TNI AL dari jenis Knud class.


  ★ Garuda Militer  

Operasi Kilat Badik Kerahkan 4 Pesawat Super Tucano

Operasi pengamanan di Selat Lombok Operasi Kilat Badik Kerahkan 4 Pesawat Super TucanoSebanyak 4 buah pesawat EMB-134 Super Tucano dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang yang sejak Senin (22/5) hingga (25/5) melaksanakan kegiatan Operasi pengamanan wilayah udara Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) tepatnya di Selat Lombok dengan sandi "operasi Kilat Badik".

Dilaksanakan di Pangkalan TNI Angkatan Udara Ngurah Rai dikarenakan operasi pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia( ALKI)-II digelar diselat Lombok, yang merupakan jalur sangat strategis yang digunakan sebagai jalur transportasi internasional yang sangat rentan dengan pelanggaran, baik lintas laut maupun lintas udara," ujar Komandan Unsur Super Tucano Letkol Pnb Taufik Blue Marlin Andriadi, saat ditemui di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Rabu (23/5).

Letkol Pnb Taufik yang sehari-hari menjabat Komandan Skadron Udara 21 menjelaskan tujuan digelarnya operasi kali ini untuk mengamankan jalur laut diwilayah ALKI-II, tepatnya di Selat Lombok, Dimana, pada jalur tersebut banyak kapal melintas dengan sasaran antara lain illegal fishing, illegal loging, illegal entry, sea robbery, smuggling, human trafficking dan lain-lain.


  ★ TNI  

Serda Woli Hamsan

Petembak Terbaik di Australia Serda Woli Hamsan

Serda Woli Hamsan yang kesehariannya berdinas di Detasemen Markas (Denma) Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, tergabung di 10 orang petembak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.

Serda Woli Hamsan kembali menorehkan prestasi gemilang di pentas Internasional dengan menjadi Petembak Terbaik pada Lomba Tembak AASAM tahun 2017 antar Angkatan Darat dari 20 negara yang diselenggarakan oleh Angkatan Darat Australia (Royal Australian Army) yang bertajuk Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) berlangsung pada tanggal 5 Mei sampai dengan 26 Mei 2017, di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.

Serda Woli Hamsan telah tujuh kali mengikuti ajang AASAM, “Tentunya bangga dapat membawa harum nama Indonesia dan TNI. Ini membuktikan jika prajurit TNI Indonesia tangguh dan tidak bisa dianggap remeh,” ujar Serda Woli Hamsan.

Partisipasi Kejuaraan internasional yang pernah diikuti oleh Serda Woli Hamsan antara lain: AASAM (7X), BISAM (2X), AARM (3X). (B)

 Berikut video dari Fb AASAM 2017 , silahkan klik link dibawah : 


  ★ Poskota  

[Dunia] Setengah dari Seluruh Kapal Perang Rusia Akan Dipersenjatai Misil Kalibr

⚓️ Kemenhan Rusia ingin setengah dari seluruh kapal perang dilengkapi misil jelajah Kalibr per akhir 2020.Misil Kalibr telah digunakan oleh beberapa kapal AL dalam operasi antiterorisme di Suriah, di antaranya oleh fregat Laksamana Grigorovich, kapal-kapal misil kecil Proyek 21631, dan juga kapal-kapal selam kelas Varshavyanka [k30kn3]

Sekitar setengah dari seluruh kapal perang milik Angkatan Laut Rusia akan dilengkapi dengan misil jelajah Kalibr pada akhir 2020, ujar Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Sergei Shoigu.

Hingga akhir 2020, setengah dari seluruh kapal perang AL akan dipersenjatai misil jelajah Kalibr,” ujar sang menhan, seperti dilansir TASS, Rabu (24/5).

Misil tersebut telah digunakan oleh beberapa kapal AL dalam operasi antiterorisme di Suriah, di antaranya oleh fregat Laksamana Grigorovich, kapal-kapal misil kecil Proyek 21631, dan juga kapal-kapal selam kelas Varshavyanka.

Dikembangkan oleh Biro Desain Novator, misil-misil tipe Kalibr memiliki jarak tempuh sekitar 1.500 kilometer dan memiliki berat yang bervariasi, dari 1.300 hingga 2.300 kilogram.

  ⚓️ RBTH  

Indonesia Interested Joint Production Air-to-air missiles, Radar systems and Military cargo planes

Indonesian marines begin using Ukrainian BTR-4M APCBTR4M Marinir [angkasa]

The all-purpose maritime battalion of Indonesian marines have officially begun to use a test batch of BTR-4M armored personnel carriers produced at Ukraine's Kharkiv-based Morozov Machine Building Design Bureau. The contract was signed in February 2014 between the state-run SpetsTechnoExport Concern, which is part of Ukrainian state-run Ukroboronprom, and Indonesia's Defense Ministry.

Ukroboronprom's press service on Thursday cited SpetsTechnoExport CEO Pavlo Barbul as saying the first five BTR-4 vehicles have completed testing and have been transferred to Indonesia's military for use.

"The procedure for transferring Ukrainian BTRs to Indonesia's military has taken place. Since the start of May, Indonesia marines have been using them," Barbul said.

As earlier reported, the contract to produce and send a test batch of five BTR-4Ms was signed in February 2014. The contract provides the option for further supplies of 50 vehicles. The first batch was offloaded in Indonesia in 2016.

The success of the Indonesia contract comes within the framework of increased capacity of Ukraine's military industrial complex after supplying BTR-4s to Ukraine's armed forces.

Indonesia is one of Ukraine's best potential partners in the Asian Pacific region. Ukrainian tank and armored vehicles, as well as aviation equipment, have been provided to Indonesia on a bilateral basis, as well as repair and modernization services.

Kyiv and Jakarta have stepped up talks about increased military cooperation. Indonesia today is interested in the creation of a joint enterprise for the production of guided air-to-air missiles, Ukrainian radar systems and Ukrainian military cargo planes.

   Interfax  

Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Para Raider 432 Kostrad Patroli Patok di Perbatasan

Penuh TantanganPrajurit Yonif Para Raider 432/Waspada Setia Jaya Kostrad yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI–PNG Sektor Utara saat ini sudah menduduki di posnya masing masing.

Di mana Satgas Pamtas ini mempunyai tugas dan tanggung jawab mulai dari wilayah Skouw di Patok MM 1 membentang sepanjang garis perbatasan sampai dengan Patok MM 3 masuk wilayah Bewan Lama, wilayah tersebut merupakan tugas pokok yang harus dilaksanakan kegiatan patroli patok secara rutin oleh Prajurit Yonif Para Raider kedepan, karena disinyalir masih terdapat adanya Pelintas Batas illegal, ilegal logging, penyelundupan dan lain lain.

Prajurit Satgas Pamtas dari Poskotis di Skouw dengan kekuatan 10 orang dipimpin Lettu Ctp Joko Setiono telah melaksanakan patroli patok perbatasan RI-PNG Patok MM 1. Diposisi koordinat peta perencanaan patroli dalam perjalanan untuk mencapai patok perbatasan ini ternyata tidak sama dengan kenyataan medan di lapangan, ternyata medan di lapngan sangat sulit dan sangat berat karena posisi patok berada di bagian paling utara, posisinya sangat dekat dengan bibir pantai setelah ditelusuri melalaui jalan setapak.

Medan yang dilalui adalah sebuah jalan setapak setelah mendekati pantai ternyata kita berada di suatu ketinggian, harus berhati hati dan mengutamakan faktor keamanan dalam menuruni tebing yang sangat curam dan terjal dengan batu batu karang yang sangat tajam, kedalaman kira kira sekitar lebih dari 139 meter diatas permukaan air laut rata-rata.

Dengan mengikuti jalan setapak dan anak tangga dari kayu yang sudah dibuatkan oleh Satgas yang terdahulu pada medan yang tidak bisa di lewati namun kondisinya sudah rusak sehingga kita menyusurinya menggunakan bantuan ranting-ranting kayu di sekeliling untuk pegangan atau bantuan, setelah rintangan itu dilewati perjalanan patroli patok ini bisa sampai di bibir pantai dimana tidak ada pasir yang menghampar, tetapi batu karang yang tajam yang mengahampar didepan. Pemandangan laut lepas yang ombaknya sangat keras dan posisi patok MM 1 ada di sisi kanan sekitar 50 meter dari jalan setapak.

Setelah tiba di lokasi patok kegiatan selanjutnya mengadakan pembersihan sekitar patok karena adanya tumbuhan semak dan mengamati di sekeliling patok khususnya seberang kanan, karena itu sudah masuk wilayah negara PNG. Setelah diamati situasi aman walaupun terdapat aktivitas masyarakat negara tetangga, karena posisi patok juga dekat dengan pemukiman Kampung Wutung-PNG.

Patroli Patok ini sangat menguras tenaga Prajurit Yonif Para Raider 432/WSJ Kostrad, namun demi keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini mereka tetap melaksanakannya dengan penuh semangat dan dedikasi yang tinggi, sehingga kegiatan bisa terlaksana dengan lancar dan aman sampai kembali ke Poskotis di Skouw.

Dansatgas Letkol Inf Ahmad Daud mengatakan, bahwa patroli patok akan rutin dilaksanakan oleh Prajurit Satgas Pamtas Yonif 432/WSJ Kostrad,

Kepada Prajurit pada saat pelaksanaan Patroli patok batas agar mengecek rute-rute jalan jalan-jalan yang sering dilalui oleh masyarakat disekitar perbatasan untuk mengantisipasi terjadinya pelintas batas ilegal.” Demikian penekanan Dansatgas.

Kegiatan Patroli Patok bagi Prajurit Satgas Pamtas Yonif 432/WSJ Kostrad menjadi pengalaman yang sangat mengesankan dan sangat membanggakan karena merupakan tantangan dan kesan tersendiri bagi seluruh Prajurit yang ditunjuk untuk ikut Tim setingkat regu dalam pelaksanaan patroli patok ini.

Kapen Kostrad
Kolonel Inf Agus Bhakti, S.I.P.

   Poskota  

Jumat, 26 Mei 2017

[Dunia] Filipina Terjunkan Pasukan Khusus dan Helikopter Tempur

Rebut MarawiSebuah armada lapis baja milik pasukan pemerintah memasuki jalan raya utama kota Pantar, Lanao Del Norte, saat melakukan perjalanan untuk memperkuat kota Marawi, Filipina selatan. [Foto/Istimewa]

Filipina mengerahkan helikopter tempur dan pasukan khusus untuk mengusir pemberontak yang terkait dengan ISIS di kota Marawi yang terkepung pada hari Kamis. Pemerintah mengambil langkah militer tersebut setelah upaya untuk mengendalikan kembali kota itu mendapat perlawanan berat.

Pasukan darat bersembunyi di balik tembok dan kendaraan lapis baja dan terlibat baku tembak dengan kelompok pejuang Maute. Mereka menembaki tempat-tempat tinggi yang menjadi tempat persembunyian kelompok militan yang telah menguasai kota Marawi di pulau Mindanao selama dua hari terakhir.

Sementara itu helikopter mengitari kota tersebut, menembaki posisi pemberontak Maute dengan senapan mesin. Militer mencoba untuk mengusir mereka dari sebuah jembatan vital untuk merebut kembali Marawi. Marawi adalah kota berpenduduk mayoritas Muslim dengan jumlah 200 ribu orang. Kelompok pejuang Maute telah membakar dan menguasai sebuah sekolah, penjara, katedral dan menculik selusin sandera.

"Kami menghadapi kemungkinan 30 sampai 40 yang tersisa dari kelompok teroris setempat," kata Jo-Ar Herrera, juru bicara Resimen Infantri Pertama militer.

"Militer sedang melakukan operasi bedah yang tepat untuk menghalau mereka. Situasinya sangat lancar dan gerakannya dinamis karena kami ingin mengimbangi dan mengungguli mereka," jelasnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (25/5/2017).

Pertempuran dengan kelompok Maute, yang telah berjanji setia kepada ISIS, dimulai pada Selasa siang saat sebuah serangan yang gagal oleh pasukan keamanan di salah satu tempat persembunyian kelompok tersebut. Serangan itu berubah menjadi menjadi kekacauan.

Gejolak itu adalah perang terakhir bagi Presiden Rodrigo Duterte yang menyampaikan ancamannya untuk memberlakukan darurat militer di Mindanao, pulau terbesar kedua di negara itu, untuk menghentikan penyebaran Islam radikal.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas aktivitas Maute melalui kantor berita Amaq.

Sedikitnya 21 orang terdiri dari tujuh tentara, 13 pemberontak dan seorang warga sipil telah terbunuh. Para pemimpin agama mengatakan militan menggunakan orang-orang Kristen yang disandera selama pertempuran sebagai tameng manusia.

Gedung Putih mengutuk kelompok Maute sebagai teroris pengecut dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Amerika Serikat (AS), sebagai sekutu, bangga dengan Filipina. AS akan terus mendukung perjuangannya melawan ekstremisme. (ian)

 Militan Sayap ISIS asal Indonesia Termasuk yang Dihabisi Filipina 
Militan Sayap ISIS asal Indonesia Termasuk yang Dihabisi FilipinaPara tentara Filipina yang bertempur di Kota Marawi melawan kelompok Maute, sayap ISIS di Filipina. [REUTERS/Romeo Ranoco]

Pemerintah Filipina mengumumkan, para milisi asing yang tergabung dalam kelompok Maute—sayap ISIS—yang bertempur di Kota Marawi ada yang merupakan warga Indonesia. Para milisi asing, termasuk yang berasal dari Indonesia itu dinyatakan tewas di tangan tentara Filipina.

Selain milisi asal Indonesia, kelompok Maute juga diperkuat milisi asing asal Malaysia.

Sebelum itu hanya sebuah kelompok teroris lokal. Tapi sekarang mereka sudah berlangganan ideologi ISIS. Mereka ingin menjadikan Mindanao sebagai bagian dari kekhalifahan,“ kata Jaksa Agung Muda Jose Calida dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/5/2017).

Dia menambahkan bahwa orang Indonesia dan Malaysia termasuk di kalangan radikalis yang mengatasnamakan Islam yang memerangi tentara Filipina.

Sementara itu, militer Filipina mengonfirmasi bahwa enam orang asing tewas di Marawi, Mindanao, pada hari Kamis, termasuk militan asal Malaysia, Indonesia dan negara lain.

Apa yang terjadi di Mindanao bukan lagi pemberontakan warga Filipina, tapi telah menyebar ke dalam invasi oleh teroris asing yang menjalankan seruan ISIS untuk pergi ke Filipina jika mereka menemukan kesulitan untuk pergi ke Irak atau Suriah,” imbuh Calida.

Kelompok teroris tersebut, kata dia, bertujuan untuk menciptakan sebuah provinsi Islamic State atau ISIS di Mindanao dan akan menargetkan siapa pun untuk mencapai tujuan mereka.

Orang yang mereka anggap sebagai orang kafir, entah Kristen atau Muslim, juga menjadi sasaran," katanya. ”Apa yang mengkhawatirkan adalah bahwa ISIS telah meradikalisasi sejumlah pemuda Muslim Filipina,” ujarnya.

Pasukan khusus Filipina telah meluncurkan serangan terhadap posisi militan Maute di Kota Marawi pada Kamis pagi dalam upaya merebut kembali kota tersebut.

Sebelumnya, Komando Mindanao Barat (Wesmincom) Filipina mengumumkan bahwa, sejak Selasa lalu, setidaknya ada 31 milisi kelompok Maute yang terkait dengan ISIS terbunuh di Kota Marawi.

Sampai laporan pada saat ini, 31 teroris sudah dinetralisir dan enam senjata api bertenaga tinggi ditemukan oleh pasukan,” kata Brigadir Jenderal Rolly Bautista, Kepala Satuan Tugas Gabungan ZamPeLan, Filipina.

Meski demikian, sebanyak 13 pasukan Filipina yakni tentara dan petugas polisi tewas dalam pertempuran di Marawi sejak hari Selasa.

Pasukan kami melakukan operasi yang disengaja di daerah yang kami yakini masih sibuk atau penuh dengan kehadiran teroris. Saya secara khusus memerintahkan tentara kita untuk mencari dan menghancurkan para teroris ini sesegera mungkin,” kata Bautista. (mas)

 Duterte Tawarkan Dialog Damai pada Militan di Mindanao 
https://dl.kaskus.id/assets.kompas.com/crop/0x0:800x533/750x500/data/photo/2017/05/26/2229793681.jpgPresiden Filipina Rodrigo Duterte menawarkan kelompok militan Maute untuk melakukan dialog damai guna menyelesaikan masalah yang ada di Marawi. Kelompok Maute telah menduduki Marawi, setelah mereka melakukan serangan besar-besaran pada Selasa lalu.

Hal ini membuat Duterte mengumumkan kondisi darurat militer di seluruh kepulauan Mindanao. Duterte kemudian memerintahkan serangan balasan terhadap kelompok Maute, dimana belasan kelompok militan yang telah menyatakan sumpah setia pada ISIS tersebut berhasil dilumpuhkan.

Militer Filipina kemudian mengumumkan, sejumlah milisi asing turut menjadi korban dalam serangan yang mereka lancarkan, termasuk di dalamnya milisi asal Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Duterte seperti dilansir Reuters pada Jumat (26/5), mengatakan, kehadiran militan asing dalam pertempuran jalanan yang telah berkecamuk Kota Marawi adalah bukti ISIS telah mendapatkan pijakan di pulau Mindanao. Namun, dia menyebut masih ada kesempatan untuk berdamai.

"Anda bisa mengatakan ISIS sudah ada di sini. Pesan saya terutama kepada para teroris di sisi lain adalah kita masih bisa menyelesaikan ini melalui dialog, dan jika Anda tidak dapat diyakinkan untuk berhenti berperang, mari kita berperang saja," kata Duterte.

 Kami Diinvasi Militan Asing 
Filipina: Kami Diinvasi Militan AsingCalida mengatakan, pertempuran di Mindanao telah berubah dari pertempuran melawan kelompok pemberontak, menjadi pertempuran melawan milisi asing yang mencoba menginvasi Filipina. [Reuters]

Jaksa Agung Muda Filipina Jose Calida mengatakan, pertempuran di Mindanao telah berubah dari pertempuran melawan kelompok pemberontak dan milisi lokal, menjadi pertempuran melawan milisi asing yang mencoba menginvasi Filipina.

"Apa yang terjadi di Mindanao bukan lagi pemberontakan warga Filipina," kata Calida kepada wartawan saat menjelaskan mengapa darurat militer diberlakukan di Mindanao, seperti dilansir Reuters pada Jumat (26/5).

"Ini telah menyebar menjadi invasi oleh teroris asing yang memperhatikan seruan ISIS untuk pergi ke Filipina jika mereka menemukan kesulitan untuk pergi ke Irak dan Suriah," sambungnya.

Calida juga mengatakan, kelompok Maute dan ISIS telah melakukan radikalisasi terhadap kaum muda Muslim. Dia menyebut pemerintah Filipina bukanlah satu-satunya target agresi mereka. "Orang yang mereka anggap sebagai orang kafir, entah Kristen atau Muslim, juga menjadi target," katanya.

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menawarkan kelompok militan Maute untuk melakukan dialog damai, untuk menyelesaikan masalah yang ada di Marawi.

Duterte mengatakan, kehadiran militan asing dalam pertempuran jalanan yang telah berkecamuk Kota Marawi adalah bukti ISIS telah mendapatkan pijakan di pulau Mindanao. Namun, dia menyebut masih ada kesempatan untuk berdamai. (esn)

   Sindonews  

Helikopter AW-101 Merlin tidak sesuai spesifikasi

Helikopter tidak dilengkapi ramp doorAW101 TNI AU [Rich Pittman]

Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menegaskan, helikopter angkut berat AgustaWestland AW-101 Merlin yang didatangkan dari pabrikan Inggris-Italia itu tidak sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.

"Heli itu pintunya bukan ramp door, padahal harusnya ramp door dan PT Dirgantara Indonesia harusnya bisa membuat heli seperti ini dan sudah dipakai juga," kata dia, dalam konferensi pers, di Gedung KPK Jakarta, Jumat.

Bersama dengan Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Ketua KPK, Agus Rahardjo, dan Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Wuryanto, dia memaparkan potensi kerugian negara dari pengadaan helikopter AW-101 Merlin itu.

Sudah ada tiga tersangka ditetapkan, yaitu Marsekal Pertama TNI FA, Letnan Kolonel Administrasi BW, dan seorang pembantu letnan satu. Semuanya personel TNI AU.

Ramp door adalah pintu untuk keluar-masuk personel, kendaraan, barang ke dalam kabin. Posisi ramp door selalu di buritan fuselage. Adapun spesifikasi teknis yang dikehendaki pengguna (TNI AU) pada pengadaan helikopter angkut berat ini adalah helikopter transport pasukan dan SAR tempur.

Semula, AW-101 Merlin digadang-gadang akan dibeli sebagai helikopter VIP kepresidenan, dengan konfigurasi sesuai hakikat tugas utamanya, yaitu membawa presiden-wakil presiden dan VIP. Jika mengacu ke sini maka ramp door tidak diperlukan, karena fokusnya pada keamanan-keselamatan dan kenyamanan VIP.

Saat itu (sekitar akhir 2014 hingga 2016) bagi publik peminat kemiliteran terjadi pro-kontra soal perlu atau tidak perlu dan harus-tidak harus memiliki helikopter baru VIP kepresidenan. Hal ini terutama di ranah media massa dan media sosial. Apalagi ada UU Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan berhadapan dengan tuntutan tugas militer.

Adapun TNI AU memiliki skuadron udara helikopter khusus VIP, yaitu Skuadron Udara 45 VIP yang bermarkas di Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta. Skuadron udara ini bermaterialkan NAS-332 Super Puma.

Namun atas perintah Presiden Joko Widodo, pengadaan helikopter baru untuk VIP itu dibatalkan. Namun ternyata muncul perjanjian kontrak No KJP/3000/1192/DA/RM/2016/AU tanggal 29 Juli 2016 antara Markas Besar TNI AU dengan PT Diratama Jaya Mandiri tentang pengadaan heli angkut AW-101 Merlin. "Rp 738 miliar itu pun untuk VVIP, tapi kemudian untuk heli angkut juga habisnya dalam jumlah yang sama padahal spesifikasinya lebih tinggi VVIP, itu saja sudah kelihatan (korupsi)," kata Nurmantyo.

Helikopter AW 101 Merlin yang disebut untuk angkut berat-personel dan SAR tempur itu akhirnya datang pada akhir Januari 2017, secara diam-diam. Sejak dia datang hingga kini, belum pernah dipertunjukkan langsung pada publik, kecuali sekali saja kepada pers. Itupun secara terbatas.

"Desember 2015 memang sudah ada perintah untuk menghentikan pengadaan helikopter, satu buah. Kemudian awal 2016 helikopter VVIP diubah menjadi heli angkut dan juga hanya satu buah. Memang betul TNI AU belum memiliki helikopter (yang dilengkapi) ramp door itu," kata Nurmantyo.

Menambah keterangan Nurmantyo, Tjahjanto berkata, "Tapi kenyataannya pada 2017 heli datang pada akhir Januari dan helikopter itu masih tidak sesuai spesifikasi sehingga heli tersebut belum kami terima sebagai kekuatan AU dan speknya belum memenuhi versi militer."

Saat ini helikopter AW 101 Merlin itu masih berada di salah satu hanggar di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Helinya belum diterima sebagai inventaris TNI masih di Halim, ada garis polisi. Belum diterima sebagai (unsur) kekuatan TNI," kata Rahardjo, kemudian.

Karena nilai strategisnya, maka proses pengadaan dan pembelian arsenal dan perlengkapan TNI melalui proses dan mekanisme yang panjang dan melibatkan matra-matra yang bersangkutan di TNI, Markas Besar TNI, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Bappenas, dan lain-lain. Khusus untuk peralatan perang, tender terbuka tidak pernah diumumkan kepada publik.

   antara  

TNI AD Juara Umum Lomba Tembak AASAM Tahun 2017

Raih 28 EmasTentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), kembali menorehkan prestasi gemilang di pentas internasional dengan menjadi Juara Umum dalam lomba tembak bergengsi antar Angkatan Darat dari 20 negara.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Angkatan Darat Australia (Royal Australian Army) yang bertajuk Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) berlangsung pada tanggal 5 s.d. 26 Mei 2017, di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.

TNI AD keluar sebagai juara umum AASAM tahun 2017 setelah meraih 28 medali emas, 6 perak dan 5 perunggu di berbagai materi lomba tembak yang diperebutkan.

Negara-negara yang ikut berpartisipasi pada lomba tembak internasional tahunan ini antara Indonesia, Australia, Jepang, Uni Emirat Arab, Anzac, Philipina, US Army, Inggris, Canada, Malaysia, Thailand, US Marines, Korea, Singapura, New Zealand, Kamboja, Timor Leste, Tonga, PNG dan Perancis.

Kontingen TNI AD berjumlah 14 orang, 4 official dan 10 petembak pada AASAM 2017 ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Josep T. Sidabutar yang sehari-hari menjabat Kepala Staf Brigif Para Raider 17 Kostrad.

Selama berpartisipasi pada Lomba Tembak AASAM, TNI AD senantiasa menjadi juara umum sejak pertandingan di Puckapunyal 2008, dengan menggunakan senjata jenis SS-2 V4 buatan PT Pindad yang merupakan senjata organik pasukan Kostrad,” ujar Letnan Kolonel Inf Josep T. Sidabutar.

Rencana kedatangan tim kontingen TNI AD dari Australia ke tanah air dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 28 Mei 2017 dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

 Perolehan medali akhir tanggal 26 Mei 2017

1. Indonesia : 28 Emas, 6 Perak, 5 Perunggu.
2. Australia : 14 Emas, 16 Perak, 16 Perunggu.
3. Jepang : 10 Emas, 7 Perak, 7 Perunggu.
4. Uni Emirat Arab : 2 Emas.
5. Anzac : 3 Emas, 3 Perak.
6. Philipina : 4 Emas, 4 Perak, 4 Perunggu.
7. US Army : 1 Emas, 1 Perunggu.
8. UK (INGGRIS) : 1 Perak, 2 Perunggu.
9. Canada : 2 Emas, 5 Perak, 4 Perunggu.
10. Korea : 2 Emas, 3 Perak, 1 Perunggu.
11. Malaysia : 1 Perak, 3 Perunggu.
12. Thailand : 1 Emas, 4 Perak, 2 Perunggu.
13. US Marines : 2 Perunggu.
14. Singapura : 2 Perak.
15. New Zealand : 1 Emas, 1 Perak, 1 Perunggu.
16. Kamboja : Nihil.
17. Timor Leste : Nihil.
18. Tonga : Nihil.
19. PNG : Nihil.
20. Perancis : Nihil.

   Kostrad  

Empat Kapal Perang India Kunjungi Jakarta

Empat kapal perang India masing-masing INS Sahyadri-F 49, INS Shivalik-F 47, INS Kamorta-P 28 dan INS Jyoti-A 58 datang berkunjung ke Jakarta dengan berlabuh di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (26/5/2017).

Kedatangan kapal Angkatan Laut India yang bertujuan untuk lebih meningkatkan hubungan persahabatan dan mempererat kerja sama dengan TNI Angkatan Laut itu disambut oleh pasukan kehormatan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) III Jakarta yang dipimpin Wadan Lantamal III Kolonel Laut (P) Jaya Darmawan.

Pejabat AL India yang turut dalam pelayaran tersebut yakni Flag Officer Commanding Eastern Fleet Rear Admiral Biswajit Dasgupta, YSM, VSM dan Fleet Operations Officer, Eastern Fleet Commodore TVN Prasanna.

INS Sahyadri-F 49 dan INS Shivalik-F 47 merupakan kapal fregat siluman kelas Shivalik yang dilengkapi dengan rudal permukaan paling canggih, rudal udara dan berbagai peralatan sensor serta helikopter. Kapal AL India ini memiliki panjang 143 meter dan lebar 16,9 meter dengan pengawak sebanyak 257 orang termasuk 35 perwira serta mempunyai kecepatan maksimal 30 knot. INS Sahyadri-F 49 dengan Komandan Kapal Captain Anil Jaggi dan INS Shivalik-F 47 dengan Komandan Kapal Captain R Vinod Kumar.

Kapal perang India lainnya, INS Kamorta-P 28 adalah kapal Korvet Anti Submarine Warfare (ASW) yang diawaki sebanyak 193 orang termasuk 13 perwira dengan memiliki bobot 3.500 ton, panjang 110 meter dan lebar 14 meter serta kecepatan maksimal 32 knot. Kapal yang dikomandani oleh Commander Vipin Gupta dilengkapi berbagai persenjataan, peralatan sensor dan helikopter.

Sedangkan INS Jyoti-A 58 dengan Komandan Kapal Captain S Shyam Sundar ialah jenis kapal Tangker yang memiliki panjang 178 meter, lebar 25 meter, kecepatan maksimal 15 knot, bobot 35.900 ton dan pengawak 208 orang termasuk 23 perwira.

Kegiatan selama di Jakarta meliputi kunjungan kehormatan ke Pangarmabar, kegiatan penyelaman bawah air, open ship untuk umum, city tour, INS Band Performance di Kelapa Gading, kunjungan kehormatan ke Sekjen Kemhan, menerima kunjungan prajurit Lantamal III ke kapal, kunjungan crew kapal India ke KRI, dan reception on board mengundang pejabat TNI AL. Selanjutnya Kapal perang India tersebut akan tolak dari Jakarta pada 30 Mei mendatang untuk melanjutkan pelayaran menuju Surabaya. (dispen-Lantamal III/sir)


http://www.militaryfactory.com/ships/imgs/ins-sahyadri-f49-guided-missile-frigate-india.jpg

INS Sahyadri-F 49, Frigate class [militaryfactory]

INS Shivalik-F 47, Frigate class [wikipedia]
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3f/INS_Kamorta_%28P28%29_during_trials.JPG

INS Kamorta-P 28, Corvete class [wikimedia]
https://www.indiannavy.nic.in/sites/default/files/basic_page_document/A-58_Jyoti1-S.JPG

INS Jyoti-A 58, Tanker [indiannavy]
   Poskota  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...