Sabtu, 03 September 2016

[Foto] Aksi Heroik Polisi Selamatkan Sandera

Drama Penyanderaan di Pondok Indah Berakhir Drama penyanderaan di sebuah rumah di Jalan Bukit Hijau IX, Pondok Indah, Jakarta Selatan berakhir dengan dibekukknya pelaku penyanderaan yang berjumlah dua orang. Penyanderaan yang berawal dari tindak pencurian dengan kekerasan ini berlangsung kurang lebih delapan jam sejak pukul 06.00. Selain berhasil membekuk dua penyandera, polisi juga menyelamatkan empat penghuni rumah. (rat)

Perampok Bersenjata Api Sandera Pemilik Rumah di Pondok Indah-2

Polisi berjaga di belakang rumah lokasi penyanderaan.
Drama Penyanderaan di Pondok Indah Berakhir-5

Polisi mengepung rumah yang menjadi tempat penyanderaan.
Drama Penyanderaan di Pondok Indah Berakhir-8

Polisi mengepung rumah yang menjadi lokasi penyanderaan.
Drama Penyanderaan di Pondok Indah Berakhir-6

Polisi memasuki rumah yang menjadi lokasi penyanderaan.
Begini Aksi Heroik Polisi Selamatkan Sandera-2

Polisi dengan senjata laras panjang mengepung rumah tempat terjadinya penyanderaan di Jalan Bukit Hijau, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (03/9/2016).
Begini Aksi Heroik Polisi Selamatkan Sandera-0

Polisi dengan senjata laras panjang mengepung rumah tempat terjadinya penyanderaan.
Begini Aksi Heroik Polisi Selamatkan Sandera-1

Bak adegan dalam film action, aparat kepolisian bersenjata lengkap mengepung sebuah rumah di Jalan Bukit Hijau IX, Pondok Indah, Jakarta Selatan, di mana terdapat dua orang yang melakukan penyanderaan terhadap empat orang penghuni rumah di dalamnya. Setelah melakukan negosiasi panjang, akhirnya polisi merangsek ke dalam rumah melalui berbagai cara. Ada yang melompat pagar, merayap di atas atap dan adegan seru lainnya.

Tak lama berselang, terdengar suara pecahan kaca dari dalam rumah. Setelah beberapa saat, polisi berhasil membawa keluar para penghuni rumah. Setelah beberapa menit, polisi juga menggiring pelaku yang berjumlah dua orang. (rat)

  ☠ Sindonews  

Pangarmabar Inspeksi KCR Yang Akan Laksanakan Penembakan Rudal

Dalam rangka Latihan Armada Jaya XXXIV/2016 Inspeksi kapal di dalam ruangan tempur KRI TNI AL

Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia S. Sos., melaksanakan Inspeksi ke KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642 dalam rangka persiapan penembakan Rudal pada Latihan Armada Jaya XXXIV/2016 di Dermaga Ujung, Surabaya, Kamis (1/9). Kedua KRI tersebut merupakan kapal perang di bawah pembinaan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmabar.

Dalam Inspeksi tersebut Pangarmabar mengecek kesiapan pernika, Pusat Informasi Tempur (PIT) dan dilaksanakn latihan simulasi peluncuran Rudal serta simulasi perang anti Kapal atas air. Selanjutnya Pangarmabar memberikan pengarahan kepada Komandan KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642 serta prajurit pengawak peluncuran Rudal agar dilaksanakan sebaik-baiknya sesuai dengan prosedur penembakan Rudal yang sudah di ajarkan juga jaga keselamatan personel dan materil (Zero Accident). Penembakan Rudal ini merupakan suatu kebanggaan bagi Komandan berserta prajurit KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642.

Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut Danguspurlaarmabar Laksamana Pertama TNI T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S., Aslog Pangarmabar, Asops Pangarmabar, Dansatkorarmabar serta Asops Danguspurlaarmabar.

  ☠ Koarmabar  

ASEAN dan China Bangun Hotline

Hindari Konflik Terbuka Di LCS Insiden di laut natuna, ketika KRI TNI AL menutup aksi nakal CG China [TNI AL]

Kelompok negara Asia Tenggara (ASEAN) dan China berencana akan membangun hotline dan mengadopsi protokol komunikasi untuk menghindari potensi bentrokan antarangkatan Laut di perairan Laut China Selatan.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Filipina mengungkapkan, protokol ini akan ditandatangani di Vientiane Laos, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dengan negara-negara kekuatan regional lainnya seperti China, Jepang, Korea Selatan, Australia, India, Rusia dan Amerika Serikat.

"Mekanisme, yang disebut Code for Unplanned Encounters at Sea (CUES), akan menjadi terobosan baru bagi ASEAN dan China. Ini adalah salah satu cara untuk menurunkan eskalasi ketegangan di perairan yang disengketakan," kata Helen de la Vega, Asisten Menteri Luar Negeri Filipina, seperti dilansir situs Reuters, Sabtu, 3 September 2016.

Menanggapi hal itu, seorang komandan senior Angkatan Laut Filipina menyambut baik adanya keputusan tersebut.

Ia mengatakan, ada kejadian di masa lalu ketika sebuah kapal nelayan China tidak menanggapi radio dan sinyal komunikasi, yang pada akhirnya, mereka hampir bertabrakan dengan kapal patroli AL Filipina.

"Hal ini sangat penting karena setiap kejadian yang dapat menyebabkan konfrontasi besar dapat dihindari jika angkatan laut dan pasukan penjaga pantai bisa berkomunikasi satu sama lain," katanya, yang enggan disebut identitasnya.

  ☠ Vivanews  

[Foto] Kunjungan Panglima TNI di Lebanon

Kujungan ke KRI Bung Tomo 357 Dalam kunjungan kerja ke Lebanon, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meninjau langsung KRI Bung Tomo-357 dan menyampaikan bahwa, misi diplomatik yang telah aktif dilakukan Satgas MTF XXVIII-H/Unifil sangat berdampak positif antara lain, meningkatkan hubungan baik antara Lebanese Armed Force (LAF) Navy dan TNI, sehingga LAF Navy Commander memberikan LAF Medal kepada Dansatgas MTF XXVIII-H/Unifil Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T.


Peran yang ditunjukan prajurit Satgas MTF XXVIII-H/Unifil antara lain, meningkatkan hubungan dan kepercayaan pejabat Unifil kepada unsur MTF dari Indonesia; KRI Bung Tomo ditunjuk memimpin Latgab unsur MTF pada tahap formex; Meningkatkan hubungan baik antar sesama warga negara Indonesia di Lebanon; Meningkatkan fungsi KBRI Beirut sebagai pusat koordinasi Pemerintahan RI di Beirut; Memperkenalkan budaya Indonesia di Lebanon; dan meningkatkan hubungan baik antara AL India, Jepang, Turki dan German dengan TNI AL. [Puspen TNI]
[​IMG]

Satgas MTF Konga XXVIII-H/Unifil dengan KRI Bung Tomo-357 telah melaksanakan misi dengan baik tanpa adanya kerugian personel dan material serta berhasil meraih predikat “Outstanding” dari MTF Commander Unifil, dan selanjutnya Satgas ini akan digantikan Satgas MTF Konga XXVIII-I/Unifil yang dipimpin Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo dengan jumlah 110 personel,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. [Puspen TNI]
[​IMG]

Panglima TNI dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa, Indonesia turut bergabung dengan Satuan Tugas (Satgas) Maritim sejak 16 Maret 2009, sudah 3 tahun sejak dibentuknya Maritime Task Force (MTF), dan KRI Bung Tomo-357 dibawah Satgas MTF Konga XXVIII-I/Unifil merupakan KRI ke-9 dalam melaksanakan misi PBB. [Puspen TNI]
[​IMG]

Hal ini merupakan kesempatan yang positif bagi TNI AL, karena disamping memperoleh pengalaman operasi tingkat Internasional, juga dapat dijadikan sarana dalam menjalin komunikasi dan diplomasi antar negara,” ujarnya. [Puspen TNI]
[​IMG]

KRI Bung Tomo-357 merupakan salah satu dari tiga jenis kapal Multi Role Light Frigate (MRLF) milik TNI Angkatan Laut dan memiliki Persenjataan: 1 x Oto Melara 76 mm gun, 2 x MSI Defence DS 30B REMSIG 30 mm guns, 16 VLS untuk meluncurkan MBDA (BAE Systems) MICA Surface-to-Air Missile (SAM), 2 x 4 Quad untuk meluncurkan 8 misil MBDA (Aerospatiale) Exocet MM 40 Block II dan 2 x triple BAE Systems 324 mm torpedo tubes; dan diperkuat dengan 1 Heli Bolkow BO-105/NV-410 dari Pusat Penerbang Angkatan Laut. [Puspen TNI]
  ☠ Poskota  

[Dunia] Pesawat Pengebom Strategis Tu-160M2

Pesawat Tu-160M2 yang telah dimodernisasi akan mampu terbang di ketinggian 18 ribu meter. Dengan berada di ketinggian tersebut, pesawat ini tak akan bisa dijangkau oleh sistem antipesawat atau pun sistem pertahanan misil yang ada saat ini. https://2.bp.blogspot.com/-Nwz1e7cVnX4/Vwz0NLOEytI/AAAAAAAAIdI/FZFZlkim-dEBqQnOvXONPis3_iN6oHq2QCKgB/s1600/tni-au-shukoipr1v4t33r.jpgPesawat Tu-160 merupakan pesawat supersonik terbesar, terberat, dan paling kuat dalam aviasi militer. (Press Photo)

Tupolev Tu-160 (julukan NATO : Blackjack) merupakan pesawat pengangkut misil dan bom strategis yang didesain oleh Biro Desain Tupolev milik Uni Soviet pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an. Pesawat tersebut mulai digunakan pada 1987.

Saat ini, Tu-160 menyandang 44 rekor dunia terkait ketinggian terbang dan jarak operasi. Rekor terbaru dipecahkan saat pesawat itu menempuh 18 ribu kilometer selama 24 jam 24 menit.

Pesawat Tu-160 yang juga dijuluki sebagai "Angsa Putih" merupakan pesawat supersonik terbesar, terberat, dan paling kuat dalam aviasi militer. Setelah hampir 30 tahun beroperasi, pesawat ini dimodernisasi dengan menambahkan sistem navigasi dan komunikasi canggih, sistem target baru, serta kompleks peralatan elektronik.

Wakil Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan di perusahaan pesawat Tupolev Valery Solozobov menyatakan bahwa meski pesawat ini akan memiliki tampilan yang sama dengan versi sebelumnya, versi modern Tu-160, yakni Tu-160M2, akan memiliki konsep konstruktif yang sepenuhnya baru.

Versi baru NK-32 tak hanya bisa digunakan sebagai mesin pesawat reaktif, tapi juga sebagai mesin roket. Dengan mesin ini, Tu-160M2 bisa terbang di ketinggian yang tak bisa dijangkau oleh sistem antipesawat musuh,” terang seorang narasumber dari industri pertahanan Rusia.

 Mengapa Pesawat Tu-160 Dihidupkan Kembali? 

Saat ini, Rusia tengah mengembangkan pesawat pengebom strategis generasi terbaru PAK DA. Namun, pengembangan pesawat baru ini tertunda, pesawat pertama baru muncul sekitar 2020 dan 2025.

Komando Angkatan Udara Rusia kini menciptakan pengganti ‘sementara’ PAK DA. Sejumlah pesawat itu sebentar lagi akan berakhir masa penggunaannya. Karena itu, harus segera diganti dengan pesawat baru,” terang Dmitri Litovkin, pengamat militer di surat kabar Izvestia.

Sumber di industri pertahanan menyebutkan proyek ini akan menjadi program paling mahal Kemenhan Rusia pada periode 2020-an, yakni sekitar 5 – 7 miliar dolar AS.

 Persenjataan Tu-160M2 

Menurut pakar militer, Tu-160M2 akan digunakan tak hanya sebagai senjata pencegah, tapi juga menjadi solusi bagi tantangan yang dihadapi Kemenhan saat ini.

Tu-160 menyandang 44 rekor dunia terkait ketinggian terbang dan jarak operasi. Sumber: Alex Beltyukov/WikipediaTu-160 menyandang 44 rekor dunia terkait ketinggian terbang dan jarak operasi. [Alex Beltyukov/Wikipedia]

Istilah ‘pengangkut misil’ menekankan kapabilitas pengebom untuk menggunakan rudal nuklir dan non-nuklir bersayap. Di antaranya, terdapat misil bersayap jarak jauh generasi terbaru H-101 dan H-555,” terang mantan Komandan Tertinggi AU Rusia dan pahlawan nasional Rusia Petr Dainekin.

Ia menambahkan bahwa pesawat ini juga mempu mengangkut misil bersayap H-55SM dengan koordinat yang terprogram untuk menyerang target darat.

Tu-160 dapat dilengkapi dengan segala jenis bom nuklir dan bom lainnya: penembus lapis baja, penembus beton, klaster, ranjau laut, dan lain-lain. Total bobot hulu ledaknya dapat mencapai 40 ton,” terang Dainekin.

Sang mantan komandan menyebutkan bahwa pesawat baru dapat menyerang target potensial saat berada di luar area yang dapat dijangkau sistem pertahanan misil atau antipesawat yang ada.

Pada akhir tahun ini, Kementerian Pertahanan Rusia akan menerima kiriman gelombang pertama mesin NK-32 untuk pesawat pengebom pembawa misil strategis Tu-160M2.

Menurut Komandan Tertinggi Angkatan Udara Rusia Victor Bondarev, Kementerian Pertahanan Rusia berencana membeli sekitar 50 pesawat Tu-160M2.

Penerbangan pertama pesawat canggih ini akan dilakukan pada 2018 mendatang. Sementara, pembanguan berseri pesawat akan dimulai pada 2021.

Menurut pengembang, mesin baru ini akan membantu pesawat terbang hingga ke stratosfer pada level 18 ribu meter.

 Video dari Youtube : 


Pada 17 November 2015, pesawat Tu-160 bersama Tu-95MC dan Tu-22M3 melancarkan serangan massal dengan peluru kendali jelajah berbasis udara dan bom udara ke objek infrastruktur teroris di wilayah ISIS.
 ♖ RBTH  

[Dunia] Australia Diminta Pilih Amerika atau China

Australia, yang merupakan salah satu negara sekutu AS, sebelumnya dikritik oleh China terkait operasi pengawasan udara di atas pulau sengketa di kawasan Laut China Selatan. (AAP/Paul Miller//via Reuters) 

Asisten Kepala Staf Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat Tom Hanson mendesak Australia untuk memilih antara memperkuat aliansi dengan AS atau mempererat hubungan dengan China.

Tentara senior ini juga mendesak agar Canberra mengambil sikap yang lebih tegas terkait klaim China di Laut China Selatan.

"Saya pikir Australia perlu membuat pilihan, karena sangat sulit untuk berjalan di garis tipis ini, yakni antara menyeimbangkan aliansi dengan Amerika Serikat dan keterlibatan ekonomi dengan China," kata Hanson kepada Australian Broadcasting Corp Radio.

"[Australia] Harus mengambil keputusan yang mana yang lebih utama terhadap kepentingan nasional Australia," katanya, dikutip dari Reuters, Kamis (1/9).

Hanson menegaskan komentarnya ini merupakan pandangan pribadinya, dan tak serta merta mencerminkan pandangan pemerintah AS.

Pernyataan ini dilontarkan Hanson menyusul publikasi booklet di parlemen Australia yang memperingatkan para anggota dewan untuk berhati-hati terhadap motif China di kawasan.

Australia, yang merupakan sekutu dekat AS, sebelumnya dikritik oleh China terkait operasi pengawasan udara di atas pulau sengketa di kawasan Laut China Selatan. China juga mengkritik Australia karena mendukung kebebasan navigasi yang diserukan AS.

Meski mendukung AS, Australia sendiri belum menerapkan praktik kebebasan navigasi.

"Jelas China percaya bahwa mereka memiliki kesempatan dan mereka merasa memiliki kekuatan untuk melakukan itu. Sikap tegas Australia sangat diharapkan," ujar Hanson.

Hanson sebelumnya juga menyatakan bahwa peran AS di wilayah Indo-Pasifik kini benar-benar penting.

"Kami menyeimbangkan hubungan antara sekutu strategis terbesar kami dan mitra dagang terbesar kami dengan diplomasi, konsistensi dan pragmatisme," kata Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengomentari pernyataan Hanson.

China merupakan mitra dagang terbesar Australia, dan sumber investasi asing yang besar. China memiliki investasi sebesar AUS$ 11,1 miliar di sejumlah aset Australia, sebagian besar di sektor properti. (ama)

  CNN  

[Dunia] Tiongkok Akan Bangun Pesawat Terbesar Bersama Antonov

An 225 kembali produksiAn 225 [wikimedia]

Rumah Desain pesawat asal Ukraina Antonov akhirnya memutuskan untuk menggandeng perusahaan pesawat terbang Tiongkok Airspace Corporation of China untuk membangun kembali pesawat superbesar Antonov An-225. Keputusan ini diambil karena hanya perusahaan Tiongkok lah yang memiliki visi yang sama dengan Antonov.

Penandatanganan kerjasama ini dilakukan tanggal 30 Agustus lalu dan menandai bangkitnya kembali pesawat angkut terbesar di dunia itu. Kedua perusahaan akan mengawali kerjasama ini dengan membangun kembali An-225 yang telah teronggok di pusat produksi Antonov di kota Kiev, Ukraina.

Di fase kedua, Airspace Corporation of China dan Antonov akan memulai kembali produksi An-225 yang telah terhenti hampir 30 tahun. Mereka menargetkan An-225 akan kembali dipasarkan ke seluruh dunia.

Detil kerjasama dan pembagian kerja akan dibicarakan setelah penandatanganan kesepakatan kerjasama ini,” ujar pihak Antonov.

Antonov An-225 telah diproduksi di akhir dekade ’80-an. Awalnya Uni Soviet berencana membuat 6 unit An-225. Namun sayang, akibat pecahnya Uni Soviet, produksi dihentikan saat unit kedua belum juga rampung. Unit kedua ini akhirnya teronggok di gudang produksi Antonov. Unit kedua inilah yang akan dihidupkan kembali oleh dua perusahaan tersebut.

Author: Remigius Septian
 

  Angkasa  

Jumat, 02 September 2016

Indonesia Incar Posisi Anggota Dewan Keamanan PBB

Indonesia akan meluncurkan kampanye pencalonan anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Sidang Majelis Umum di New York. (Reuters/Mike Segar)

Indonesia akan meluncurkan kampanye pencalonan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Sidang Majelis Umum di New York, Amerika Serikat, pada 19-29 September mendatang.

"Salah satu fokus utama Indonesia adalah peluncuran kampanye pencalonan Indonesia sebagai anggota DK PBB untuk periode 2019-2020," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (1/9).

Menurut Arrmanatha, Indonesia merupakan calon yang cukup kuat. Salah satunya karena Indonesia sudah pernah dipercaya menjadi anggota tidak tetap DK PBB selama tiga periode, yaitu 1974-1975, 1995-1996, dan 2007-2008.

Arrmanatha mengatakan bahwa terpilihnya suatu negara menjadi anggota DK PBB merupakan bentuk pengakuan dari anggota lain terhadap kontribusi mereka dalam memperjuangkan perdamaian dunia.

Ia kemudian menjabarkan bahwa hingga saat ini, Indonesia pun terus menunjukkan kontribusinya terhadap perdamaian dunia.

"Ya, bisa dilihat kita merupakan kontributor pasukan perdamaian terbesar, kita juga selalu mendukung kepentingan Palestina, dan salah satu negara yang mendukung persatuan ASEAN dalam masalah Laut China Selatan," kata Arrmanatha.

Indonesia memang aktif menyatakan dukungan terhadap Palestina. Selain mengangkat isu ini di berbagai konferensi internasional, Indonesia juga menggagas dan menjadi tuan rumah Konferensi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam mengenai Palestina pada Maret lalu.

Tak hanya itu, Arrmanatha juga menyinggung peran aktif Indonesia dalam menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan di tengah gejolak sengketa Laut China Selatan.

Sebelumnya, Direktur Mitra Wicara Antar-kawasan ASEAN, Derry Aman, mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang menilai ASEAN perlu membuat pernyataan bersama terkait pengadilan tetap arbitrase sengketa wilayah di Laut China Selatan.

Indonesia merupakan salah satu penyumbang personel pasukan penjaga perdamaian terbesar. Pada periode 2015-2019, Indonesia berkomitmen mengirimkan 4.000 personel penjaga perdamaian untuk misi perdamaian PBB.

Melihat kontribusi ini, Arrmanatha mengatakan bahwa pemerintah berharap negara-negara kawasan mendukung pencalonan Indonesia ini.

"Harapannya ASEAN, Gerakan Non-Blok, Konferensi Asia Afrika, akan mendukung Indonesia menjadi anggota DK PBB untuk mewakili kawasan. Kami berharap ASEAN akan mendukung negara anggota ASEAN lainnya," tutur Arrmanatha.

Arrmanatha lantas menjelaskan bahwa keanggotaan dalam DK PBB akan membawa pengaruh besar karena Indonesia dapat berkontribusi langsung dalam upaya perdamaian dunia.

"Sistem di PBB itu, berbagai isu penting terhadap keamanan global awalnya biasanya dibahasnya di DK PBB. Di situlah suara Indonesia dapat langsung didengar. Pengaruh Indonesia bisa didengar. Kita bisa kontribusi lebih langsung," kata Arrmanatha.

DK PBB sendiri memiliki dua macam keanggotaan, yaitu tetap dan tidak tetap. Anggota tetap terdiri dari lima negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, China, Rusia, dan Perancis.

Sementara itu, anggota tidak tetap DK PBB terdiri dari sepuluh negara perwakilan lima kawasan yang memiliki masa jabatan dua tahun. Dari kawasan Asia Pasifik, Indonesia akan bersaing dengan Maladewa.

Sidang Majelis Umum PBB sendiri akan mengusung tema besar Sustainable Development Goal: Universal Push to Transform Our World.

Empat isu yang akan menjadi fokus pembahasan dalam sidang ini adalah masalah migrasi dan pengungsi; pemberantasan terorisme; tata kelola pemerintahan; serta kesehatan dan hak pembangunan.

Indonesia sendiri akan diwakili oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, yang didampingi oleh Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi. (den)
 

  CNN  

Panglima TNI Kunjungi Pasukan Kontingen Garuda

Di LebanonKapal Patroli Bea Cukai BC 60002

Kalian adalah prajurit TNI yang membawa nama Bangsa dan Negara makanya kalian dipilih dari prajurit-prajurit terbaik, sejak Pasukan Garuda ada disini (Lebanon) bersama-sama PBB maka prajurit-prajurit Garuda selalu nomor satu dan harus tunjukan bahwa kalian memang yang terbaik,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pengarahan kepada 1.169 pasukan Garuda, di UN Posn 7-1 Adshid Al Qusayr, Lebanon Selatan.

Ditambahkannya bahwa tugas bagi TNI adalah kehormatan dan kepercayaan, sehingga tidak pernah mengenal istilah gagal dalam tugas baik di dalam maupun di luar negeri. “Apapun yang dilakukan harus berhasil,” ucapnya.

Panglima TNI terlihat rasa puas dan bangga terhadap kinerja prajurit, sehingga berkali-kali ia sampaikan dihadapan seluruh prajurit tanpa bisa di sembunyikan.

Saya bangga berada didepan kalian, karena kalian adalah prajurit-prajurit terbaik dan tidak semua prajurit mendapat kehormatan bisa mendapat tugas di tempat ini,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI juga menyampaikan hasil Courtesy Call (CC) dengan Menteri Pertahanan Lebanon dan Panglima LAF bahwa kedua petinggi itu menyampaikan rasa terima kasih bahwa pasukan dari Indonesia sangat dicintai oleh masyarakat Lebanon dan sangat terbantu dengan kehadiran Pasukan Garuda.

Ini yang perlu dipertahankan, seperti saya jelaskan bahwa kalian adalah duta-duta bangsa Indonesia apapun jabatanmu, pangkat secara orang perorang kalian adalah membawa nama Negara Kesatuan Republik Indonesia, dilengan kiri bajumu ada Merah Putih, itu yang selalu kalian harus ingat,” pesan Panglima TNI.

Pada kesempatan yang jarang tersebut, dimana Panglima TNI bisa bertatap muka dan berdialog dengan prajuritnya yang bertugas di luar negeri mengingatkan agar kesempatan tugas tersebut bermakna bagi negara, satuan TNI dan diri pribadi.

Jangan dimaknai hanya sekedar menjalankan tugas, tetapi sekali lagi, ini adalah beban sejarah yang harus kalian emban di forum internasional. Kalian adalah kaca benggala TNI di dunia internasional, duta-duta TNI, duta bangsa Indonesia, yang dilihat oleh negara-negara lain dalam wadah Pasukan Perdamaian PBB,” tutup Panglima TNI.

Panglima TNI sengaja hadir di Markas Indobatt, karena ada tujuan penting yang memang seharusnya dilakukan oleh seorang Panglima untuk melihat dari dekat dan bersama-sama para prajuritnya.

Pemimpin harus berada di tengah anak buahnya, sebagai pemimpin harus ikut merasakan apa yang anak buah rasakan, tahu persis bagaimana kondisi para prajurit di medan operasi. Seorang pemimpin harus sehati dan sejiwa bersama para prajuritnya.

Seperti diketahui sebanyak 1.169 Prajurit TNI berada di Lebanon terbagi dalam beberapa Satgas, yaitu: 850 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-J/Unifil, 75 personel Military Police Unit (MPU) Konga XXV-H/Unifil, 150 personel Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-H2/Unifil, 50 personel Satgas Force Headquarter Support Unit (FHQSU) Konga XXVI-H1/Unifil, 6 (enam) personel Satgas Cimic (Civilian Military Coordination) TNI Konga XXXI-F/Unifil, 18 personel Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU) Konga XXX-F/Unifil, 9 (sembilan) personel Satgas Level 2 Hospital Konga XXIX-G/Unifil, dan 11 personel Milstaf Seceast Unifil.

Kabidpenum Puspen TNI
Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M
 

  Poskota  

Indonesia to invest in naval forces modernisation backed by strong economic growth

Indonesia is investing in new hardware, as well as upgrades to replace old systems.LST & LPD TNI AL

Indonesia’s defence expenditure is anticipated to grow at a compound annual growth rate of 11.13% during 2016-2021, to reach $11.94bn by 2021, according to a report by Strategic Defence Intelligence (SDI).

Titled, “Future of the Indonesian Defense Industry – Market Attractiveness, Competitive Landscape and Forecasts to 2021”, the report forecasts the Indonesian defence market trends and spending patterns.

Growing at an average rate of 7.9%,the Indonesian economy is expected to lead to greater defence expenditure. Indonesia’s defence spending is mainly driven by increasing tensions in the South China Sea, territorial conflicts with South-Asian countries, and continuous deployment of forces on the Natuna Islands, as well as anti-piracy and illegal fishing and drug smuggling control missions.

The nation’s initiatives to counter asymmetric threats are anticipated to create demand for maritime surveillance and security equipment, imaging systems, airport security, biometric systems and video-surveillance systems to counter security threats of internal and external origins.

The major naval procurement programmes that form part of the Indonesian Ministry of Defence’s (MoD) procurement plan include the AS565 Panther anti-submarine warfare (ASW) helicopters, Chang Bogo-class tactical submarines, and landing ship tanks (LSTs).

With the majority of equipment and platforms being from the Soviet-era, Indonesia is investing in new hardware, as well as upgrades to replace old systems. The country’s defence market is valued at $ 6.97bn in 2016.
 

  Naval technology  

Kapal MT Angeline 2 Ditangkap Tim WFQR 4 Lantamal IV TNI

Kapal patroli Pangarbar TNI AL mencegat kapal MT Angeline 2 yang diduga selundupkan minyak ilegal di kawasan lagoi, Bintan.

Meskipun Danlantamal IV Tanjungpinang sempat mengungkapkan kekecewaan terkait proses hukum penangkapan kapal sebelumnya, namun jajaran Lantamal IV tak patah semangat.

Buktinya, Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV bekerjasama dengan Gugus Keamanan Laut Barat (Guskamlabar), Kamis (1/9/2016) sore tadi, pukul 16.50 WIB, menangkap kapal MT Angeline 2 di perairan utara Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau.

Proses penangkapan kapal MT Angeline 2 bermula dari pengembangan kasus kapal MT Vier Harmoni. Tim gabungan yang dibentuk oleh Komandan Lantamal IV Laksma TNI S Irawan, SE. mendapatkan informasi tracking terhadap alat komunikasi yang digunakan oleh salah satu crew MT Angeline 2.

Berbekal informasi tersebut, tim WFQR langsung menggerakkan unsur Patkamla Lobam yang saat itu standby di Posal, Lagoi untuk memeriksa pesisir Lagoi.

Tim WFQR Lantamal IV juga melakukan koordinasi dengan Guskamlabar. KRI Siribua-859 dan KRI Alamang-644 pun dikerahkan melakukan patroli untuk memeriksa sektor yang dekat dengan Traffic Separation Scheme (TSS).

Dari hasil penyisiran, pada pukul 16.50 WIB, KRI ALG-644 yang dikomandoi Mayor Laut (P) Ferry Hutagalung berhasil mendeteksi keberadaan MT Angeline.

Kapal itu sedang berjalan lambat itu langsung dihentikan dan diperiksa.

Dari hasil interogasi awal, kapal MT Angeline 2 berlayar dari Kuantan menuju East OPL dengan muatan BBM 300 ton yang tidak dilengkapi dokumen. Kapal itu juga berlayar tanpa nahkoda dan tidak memiliki Jurnal Log Book.

Saat ini MT Angeline 2 dengan pengawalan ketat dari KRI ALG-644 sedang dalam perjalanan menuju dermaga Tanjung Uban untuk proses hukum lebih lanjut.

Danlantamal IV Irawan mengatakan, MT Angeline 2 merupakan target operasi dari tim WFQR Lantamal IV. Kapal tersebut diduga terlibat kasus penyalahgunaan BBM illegal bersama dengan kapal MT Vier Harmoni yang sudah lebih dulu ditangkap.

"Tim WFQR Lantamal IV akan membongkar sindikat BBM illegal internasional yang telah merugikan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Irawan seperti dikutip rilis Kepala Dispen Lantamal IV Mayjen (KH) Drs. Josdy Damopolii kepada Tribun Batam.
 

  Tribunnews  

TNI Kirim Pasukan Perdamaian ke Kongo

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1430209619.jpgIlustrasi Kontingen Garuda

Sebanyak 200 orang prajurit TNI dikirim ke Kongo, Afrika. Mereka akan bergabung dengan rekannya yang sudah lebih dahulu berada di sana. Mereka bergabung dalam pasukan perdamaian PBB untuk misi perdamaian di wilayah tersebut.

Pelepasan para prajurit itu dipimpin Wakil Komandan (Wadan) Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Kolonel Engkus Kuswara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (1/9).

Dalam amanatnya, Kuswara meminta prajuritnya untuk menjalankan tugas dengan baik. Para prajurit harus mematuhi semua aturan yang ada dan menjaga nama baik bangsa.

"Jaga nama baik TNI dan negara. Laksanakan tugas secara profesional dan proporsional sesuai koridor yang telah ditentukan oleh PBB,” kata Kuswara.

Ia meminta agar para prajurit menghindari pelanggaran atau perbuatan yang dapat mencoreng nama baik negara Indonesia. Para prajurit juga harus saling mengingatkan antara satu dengan yang lain.

"Pelanggaran sekecil apa pun akan berdampak, bukan hanya kepada satu pasukan perdamaian (peacekeepers) saja, namun juga akan hilangnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia," tegasnya.
 

  Berita Satu  

Kiprah Prajurit TNI di Perbatasan

http://www.jpnn.com/picture/normal/20160830_215747/215747_511743_Bok_Yonif_725_d.jpgBOKS Personel Yonif 725 Woroagi Sultra bersama-sama warga membangun rumah adat di Atambua, NTT saat mereka bertugas melakukan pengamanan perbatasan NKRI-Timor Leste, April 2016. [Yonif 725 Woroagi for Kendari Pos/JPNN.com]

PERLU strategi untuk membangkitkan nasionalisme masyarakat di wilayah perbatasan. Konsep yang diterapkan Batalyon Infanteri (Yonif) 725 Woroagi, Sultra, saat bertugas di Atambua, Nusa Tenggara Timur adalah berbaur dengan masyarakat. Strategi itu tak hanya berlaku di perbatasan NKRI-Timor Leste, tapi juga di Sulawesi Tenggara.

Minggu (28/8), mentari di ufuk timur tampak cerah pagi itu. Suasana Markas Komando (Mako) Yonif 725 Woroagi Boro-boro begitu ramai dengan aktivitas prajurit. Terlihat sejumlah pasukan infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang membersihkan lingkungan sekitar.

Ada juga yang sedang berlari-lari sembari melafalkan mars prajurit Woroagi dengan nada melengking.

Hari itu, Komandan Yonif (Danyon) 725 Woroagi, Letkol Inf Nurman Syaherada turut berlari memutari pelataran lapangan Woroagi. Sikap hormat setiap prajurit yang melihatnya menjadi saapaan bagi mereka.

Nurman membalasnya dengan senyuman. Pria berusia 41 tahun itu begitu ramah dengan semua orang. Beberapa prajurit juga bercerita tentang kebaikan Nurman.

"Komandan ini orangnya berjiwa sosial. Dia sangat ramah terhadap semua orang," bisik salah seorang prajurit kepada Kendari Pos (Jawa Pos Group).

Nurman terus berlari mengelilingi Mako Woroagi ditemani seorang prajurit. Sesekali ia berhenti untuk melakukan sit up. "Saya olahraga dulu yah," cetus Nurman kepada wartawan koran ini sambil tersenyum.

Usai berolahraga, Nurman Syahreda mulai bercerita tentang kisah-kisahnya selama memimpin pasukan melakukan pengamanan di perbatasan NKRI-Timor Leste, Atambua, Nusa Tenggara Timur. Selain menjaga keutuhan NKRI, Nurman bersama pasukannya menyatu dengan masyarakat di sana. Mereka berusaha merebut hati masyarakat agar tetap kokoh mengumandangkan NKRI.

Di sela-sela cerita perjalanan di Atambua, Nurman juga menyelipkan awal mula terbentuknya Yonif 725 Woroagi.

"Woroagi di Sultra dibentuk pada tahun 1976, asalnya dari Sulsel. Pertama dibuka di Kecamatan Pomalaa bersamaan dengan didirikannya PT Antam. Kalau Yonif 725 Woroagi di Desa Boro-boro dibentuk pada tahun 1982," kata Nurman.

Terkait dengan petualangannya di Atambua, ayah dua anak ini memimpin 350 personel selama mengamankan wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain pengamanan perbatasan, personel TNI juga melakukan pembinaan di wilayah teritorial.

Setidaknya dengan cara itu, bisa mengendalikan situasi wilayah yang marak terjadi kasus penyelundupan barang-barang ilegal. Meskipun aktor intelektual penyelundupan didalangi orang-orang di kota besar, tapi pelaku adalah masayarakat perbatasan.

Dengan pembinaan terhadap masyarakat, paling tidak dapat mengetahui dan mengatasi kendala masyarakat setempat.

Menurutnya, kendala ekonomi yang menjadi penyebab maraknya penyelundupan. Apalagi program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah tidak menyentuh daerah pedesaan yang ada di perbatasan. Selama berada di Atambua, dia kerap melakukan bakti sosial (Baksos) kesehatan kepada warga setempat.

Yonif 725 Woroagi punya perangkat kesehatan. Ada dokter batalyon yang berkeliling desa untuk mengatasi persoalan kesehatan yang selama ini diderita masyarakat. "Dan, itu terbukti efektif untuk mendekatkan TNI dengan masyarakat," kata suami Cut Mutiarani ini.

Berbagai jenis penyakit yang diderita masyarakat perbatasan. Yang paling dominan penyakit gatal-gatal karena kesulitan air bersih. Jangankan untuk bercocok tanam, untuk minum saja kesulitan air bersih.

Bukan hanya masyarakat yang kesulitan sumber air bersih, anggota di pos-pos perbatasan juga susah peroleh air bersih. "Ada sumber air tapi jauh jaraknya. Makanya kami bantu melakukan pemasangan pipa. Dengan begitu ada sumber air untuk masyarakat," katanya.

Ia mengatakan pernah mengajukan permohonan bantuan kepada lembaga perbankan dan telkomsel. Alhasil, diberikan bantuan untuk melakukan pembinaan masyarakat setempat, semisal melakukan pemasangan pipa sebagai aliran sumber air bersih untuk masyarakat.

Karena Yonif 725 berasal dari Sultra dengan ciri khas jambu mete, makanya di Atambua dikembangkan komoditi itu. Bukan menanam pohonnya tapi meningkatkan harga jualnya. Daerah itu memiliki banyak produksi jambu mete, tapi tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Mereka tidak mengolah biji jambu mete agar nilai jualnya bertambah.

Mereka hanya gunakan buah jambu mete untuk pakan babi. Biji mete yang telah dikupas jika dijual tanpa melakukan pengolahan lebih dulu, harganya mencapai puluhan ribu per kilo.

Melihat produksi jambu mete yang berlimpah, Nurman mulai memikirkan cara untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui jambu mete. Ia pun memutuskan untuk mengajar masyarakat cara mengolah biji jambu mete sebelum dipasarkan agar harga jualnya jauh lebih tinggi. "Kita dampingi mereka untuk mengolah biji jambu mete dan mereka sangat antusias. Harga jualnya bisa naik beberapa kali lipat," katanya.

Selama 9 bulan plus 10 hari bertugas di perbatasan, beberapa istri anggota melahirkan. Jumlah istri TNI yang melahirkan ketika sang suami bertugas cukup banyak namun ia mengaku tidak tahu secara pasti.

"Saya hanya dengar kabar ada istri anggota yang melahirkan. Di markas ada komando rumahan (Korum) di dalamnya ada perwira, bintara dan tamtama yang tetap tinggal untuk menjaga keluarga anggota yang bertugas. Personel kesehatan ada juga yang tetap di markas," katanya.

Selama bertugas di sana, ia sering mendapat kunjungan sejumlah pejabat negara. Diantaranya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, Kepala Badan Intelijen Negara Sutyoso dan Presiden Jokowi.

Kedatangan pejabat negara itu untuk mengetahui kondisi dan keadaan wilayah perbatasan. Karena TNI yang bertugas di perbatasan dan mengetahui kondisi wilayah, ia pun menjelaskan keadaan perbatasan kepada para pejabat negara.

"Saya menjelaskan tentang wilayah perbatasan kepada pejabat negara. Karena kami yang mengetahui kondisi wilayah," katanya sambil memperlihatkan dokumentasi sejumlah menteri yang berkunjung di Atambua.

Anggota Yonif 725 Woroagi, Serda Fajar mengatakan selama bertugas di perbatasan banyak aksi sosial yang dilakukan. Semisal, melaksanakan pelayanan kesehatan seperti sunatan massal. Kita juga memasang pipa untuk mengaliri air bersih ke rumah-rumah penduduk. Sebab di sana masyarakat kesulitan air bersih.

"Biasanya air yang kami beli, kita bagikan juga kepada masyarakat," tandas pria 25 tahun itu. Selain kesulitan air bersih, beberapa daerah juga belum teraliri listrik. Selama bertugas, personel membantu masyarakat mendirikan rumah adat penduduk pribumi. Karena itu, TNI sangat dekat dengan masyarakat setempat.

Personel Woroagi begitu puas dengan penugasan yang diberikan negara kepada mereka menjaga wilayah perbatasan. Banyak kisah dan kenangan yang tercipta selama 9 bulan itu. Kekompakan TNI dan masyarakat Atambua semakin kokoh. (*/b/sam/jpnn)

 ♖ JPNN  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...